You Are Mine, Viona : The Revenge

Pembicaraan serius



Pembicaraan serius

0Setelah menempuh perjalanan selama hampir empat puluh lima menit mobil-mobil yang mengiringi Fernando dan Viona akhirnya tiba di di kompleks kediaman perdana menteri Kanada, pada awalnya semua orang yang ada di dalam mobil Fernando ataupun mobil Viona sangat bingung ketika mengetahui mulai masuk ke kediaman yang sangat terlarang itu. Namun karena Fernando dan Viona terlihat sangat tenang akhirnya mereka menahan diri untuk tak bertanya sekarang.      

Begitu mobil Fernando berhenti beberapa orang bodyguard langsung berlari meraih handle pintu mobil mahal itu dan mempersilahkan Fernando untuk keluar, begitu juga dengan mobil Viona yang diperlakukan sama oleh para bodyguard itu. Dengan penuh penghormatan mereka menyambut kedatangan sang tuan dan nyonya yang sudah berhari-hari itu tidak pulang karena harus tetap ada di rumah sakit.      

Para pelayan itu langsung menangis penuh haru saat melihat Viona dan Fernando datang, mereka langsung berhamburan ke arah suami istri yang sedang menggendong satu anaknya masing-masing itu. Mereka pun langsung meneteskan air mata bahagia ketika melihat ada dua bayi sehat yang saat ini sudah dipeluk oleh majikan mereka, tangis bahagia para pelayan itu membuat suasana haru beberapa saat.      

Dokter Cecilia dan dokter Louisa terlihat menyeka air matanya, mereka tak menyangka kalau Fernando dan Viona ternyata memiliki kedekatan dengan para pelayannya seperti itu. Bahkan Profesor William, profesor Dexter dan profesor Frank pun terlihat sangat tidak percaya ketika melihat Fernando tersenyum ke arah para pelayan yang sedang menyentuh anaknya tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dengan desinfektan dan menggunakan alat pelindung diri khusus seperti yang mereka pakai selama ini jika datang mengunjungi si kembar diruang NICU.      

"Jangan heran, apa yang Tuan lakukan itu adalah karena Tuan sudah sangat percaya pada para pelayan di rumah ini." Secara tiba-tiba Harry bicara tanpa rasa bersalah di samping orang-orang yang sedang menatap ke arah Fernando dan para pelayannya itu.      

Mendengar perkataan Harry sontak membuat profesor Frank, profesor William, profesor Dexter, Andrew dan istrinya masing-masing menatapnya tajam tanpa berkedip. Mereka berdelapan terlihat sangat kesal sekali pada Harry yang sudah bicara dengan sangat arogan seperti itu, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa karena mengingat saat ini mereka baru saja tiba di kediaman Fernando. Tak lama kemudian mereka pun berjalan masuk kedalam rumah mengikuti Viona dan Fernando yang baru saja masuk beserta para pelayannya.     

Fernando dan Viona pun masuk ke dalam lift untuk meletakkan Abby dan Aaric di kamar, kedua bayi itu sudah tidur sangat pulas. Viona tak tega jika harus terus menggendong-gendong anaknya seperti itu, karenanya ia mengajak Fernando untuk menidurkan mereka di kamar utama bergabung dengan kamarnya. Viona belum mengizinkan kedua bayinya tidur di kamar terpisah, Viona masih ingin tidur satu ranjang dengan anak-anaknya selama beberapa bulan kedepan. Meskipun kamar khusus untuk si kembar sudah disiapkan.      

"Komplek kediaman perdana Menteri, benar-benar luar biasa. Tak pernah aku berpikir sejauh ini, kalau si brengsek itu akan membeli rumah di komplek ini." Profesor Frank bicara pelan mengomentari rumah baru Fernando sambil terus berjalan menatap kediaman mewah Fernando.      

"Benar-benar orang gila,"ucap profesor Dexter pelan.     

Andrew yang sebenarnya sudah tahu dimana rumah Fernando terlihat tak begitu kaget seperti yang lain, ia hanya tak menyangka saja kalau Fernando benar-benar menjadi tetangga perdana menteri. Pada saat Fernando berbicara padanya pertama kali menceritakan mengenai rumahnya yang baru, Andrew menganggapnya hanya sebuah lelucon saat Fernando mengatakan ia menjadi tetangga perdana menteri. Pasalnya Andrew tahu bahwa tidak sembarang orang bisa tinggal satu kompleks dengan pria nomor satu di Kanada itu, namun setelah datang dan melihat langsung akhirnya ia tak bisa berkata-kata selain hanya menggelengkan kepalanya berkali-kali.      

Profesor William terlihat lebih tenang, tak seperti kedua rekannya. Ia yang sudah sangat mengenal Fernando tak berkomentar apa-apa, profesor William tahu Fernando akan melakukan apapun untuk melindungi keluarganya dan tinggal satu kompleks dengan Perdana Menteri adalah pilihan yang paling tepat. Selain sudah memiliki bodyguard sendiri, Fernando akan mendapatkan pengamanan tambahan dari para petugas yang berjaga di depan gerbang utama. Para petugas yang diperintahkan negara untuk menjaga keselamatan sang Perdana Menteri.      

Dengan sebuah senyum profesor William berkata, "Jenius, Fernando benar-benar jenius."      

Profesor Frank pun langsung menoleh seketika ke arah profesor William, ia menatap sahabat kakaknya itu dengan penuh kemarahan. "Iya kau pasti memujinya Will, kau kan sahabat baiknya. Orang yang selalu menutup-nutupi kesalahan si brengsek itu dan.."     

Plak      

Sebuah pukulan cukup keras terdengar jelas saat Fernando melayangkan tangannya ke arah bokong profesor Frank yang membuat profesor Frank tak dapat menyelesaikan perkataannya.      

"Seharusnya kau yang lebih mengenalku brengsek, bukannya si William ini,"ucapnya pelan tanpa rasa bersalah setelah memukul bokong sang adik.      

"Fuck, lepaskan tanganmu ini dari pundakku. Aku tak suka kau rangkul-rangkul seperti ini,"sahut profesor Frank ketus saat berusaha melepaskan rangkulan Fernando.      

Fernando sebenarnya tak mau melepaskan pelukannya dari sang adik, namun karena adik satu-satunya itu terus berontak akhirnya ia pun melepaskan tangannya dari pundak adiknya itu dengan cepat.      

"Tak bisakah ada kalimat indah yang terucap dari bibirmu Frank?"tanya Fernando datar saat sudah duduk di kursi kebesarannya menatap semua tamunya yang sudah duduk kecuali sang adik.      

"Jangan harap, tak dipuji saja kau sudah menyebalkan apalagi kalau dipuji. Makin besar kepalamu,"jawab profesor Frank ketus.      

Viona yang baru keluar dari lift tersenyum mendengar pertengkaran suami dan adik iparnya itu, perlahan ia memberikan kode pada para pelayan untuk membawakan makanan untuk para tamunya.      

"Maaf membuat kalian menunggu lama, aku harus menidurkan Abby dan Aaric terlebih dahulu tadi,"ucap Viona pelan memutus pertengahan Fernando dan profesor Frank saat berjalan dengan para pelayan yang membawa makanan.      

Melihat Viona datang Fernando langsung bangun dari sofa dan memeluk istrinya dengan erat, memberikan ciuman mesra pada wanita yang sudah memberikan dua bayi sempurna.      

"Babe, ada banyak orang. Kau tak malu kah?"     

"Tidak, mereka juga bersama istrinya kan datang kemari. Kalau mau ya sudah peluk saja istrinya masing-masing dan misalnya sudah tidak tahan langsung saja masuk kamar, rumah kita ini kan punya banyak kamar,"jawab Fernando dengan cepat tanpa rasa malu, ia bahkan lebih mengeratkan pelukannya pada tubuh Viona.      

Wajah para tamu wanita yang ada di ruangan itu pun memerah mendengar perkataan Fernando, mereka tak menyangka akan mendengar kalimat sevulgar itu dari Fernando saat ini.      

"Fernando!! Duduklah, jangan asal bicara. Ada hal penting yang mau aku bicarakan padamu." Andrew yang tak suka mengumbar kemesraan langsung bicara dengan keras menghardik Fernando, hanya ia satu-satunya orang yang langsung bersikap dengan tegas.      

Fernando menoleh ke arah Andrew dengan pandangan tak bersahabat, ia tak senang jika kemesraannya dengan Viona diganggu.     

"Bicara saja, aku mendengarnya!!"sahut Fernando ketus.      

"Duduklah, aku serius Fernando,"hardik Andrew dengan suara meninggi.      

Melihat Andrew bereaksi seperti itu Fernando akhirnya melepaskan Viona, ia kemudian mengajak istrinya itu untuk duduk bersama.      

"Nessi, wanita itu menghilang sejak beberapa bulan yang lalu. Aku tak berhasil menemukan jejaknya." Andrew langsung bicara pada inti saat Fernando baru menempelkan bokongnya di sofa.      

"Apa?!!"      

"Sejak kau memberikan aku tugas untuk mengawasi kedua wanita itu aku berusaha untuk terjun secara langsung, namun secara tiba-tiba Nessi hilang. Keberadaannya tak dapat aku temukan,"ucap Andrew kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

Fernando menatap Andrew dengan tajam. "Kau serius?"     

"Aku tak pernah main-main dalam menjalankan tugasku Fernando,"jawab Andrew ketus.      

Profesor Frank yang masih kesal pada kakaknya pun ikut serius mendengarkan penjelasan dari Andrew, ia tahu Andrew adalah polisi yang hebat. Karena itulah ia percaya dengan perkataan Andrew.      

"Apakah ia mengalami nasib yang sama seperti dokter Ammy?"celetuk profesor Dexter tiba-tiba.      

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missreealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.