You Are Mine, Viona : The Revenge

Dewasanya Fernando



Dewasanya Fernando

Profesor William nampak sangat terkejut mendengar perkataan adik dari sahabatnya itu, ia tak menyangka kalimat itu akan keluar dari bibir seorang Franklin Justin William yang terkenal sangat membenci Fernando meskipun mereka adalah kakak beradik.      

"Apa kau serius Frank?"tanya Profesor William datar pada Profesor Frank yang sedang berdiri di depannya sambil menatapnya tajam tanpa berkedip.      

"Serius, aku benar-benar sudah sangat rindu pada kedua ponakanku itu. Si brengsek itu benar-benar menutup akses kita untuk naik ke lantai paling atas Will, bukan hanya akses lift saja yang dimatikan akan tetapi tangga darurat pun juga ia tutup. Arrggghh benar-benar sangat brengsek sekali manusia satu itu,"jawab profesor Frank penuh emosi, rasa rindunya pada kedua kedua keponakan tampannya membuat dirinya terpaksa harus mengalah pada Fernando kali ini.      

Profesor William tersenyum mendengar perkataan Profesor Frank, ia pun akhirnya meraih ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Fernando. Meskipun sejak kemarin nomor Fernando sulit sekali untuk di telepon, akan tetapi Profesor William  tidak menyerah ia mencoba untuk menghubungi sahabatnya kembali untuk meminta izin agar diperbolehkan naik untuk mengunjungi si kembar.      

Pada percobaan pertama panggilannya tak terangkat, meskipun begitu profesor William tak marah. Ia justru senang karena ternyata sahabatnya itu sudah mengaktifkannya ponselnya.      

"William," Fernando langsung menyebut nama profesor William ketika ia mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.     

"Akh thanks God, akhirnya kau mengangkat panggilanku juga Fernando,"ucap profesor William penuh syukur saat sudah mendengar suara Fernando. "Tolong berikan kami izin untuk naik Fernando, kami ingin mengunjungi Abby dan Aaric. Kami setuju dengan persyaratan yang kau berikan kemarin, kami semua setuju Fernando."     

Di ruangan perawatan Viona, Fernando tersenyum lebar. Ia senang sekali ternyata orang-orang yang sudah menentangnya kemarin, saat ini memohon-mohon padanya untuk bertemu dengan kedua anaknya.     

"Kalian setuju dengan persyaratan yang aku katakan kemarin?"tanya Fernando tanpa basa basi.      

"Kami setuju,"jawab semua orang yang ada di ruangan profesor William dengan kompak, karena Profesor William meloudspeaker ponselnya akhirnya semua orang yang ada di hadapannya mendengar perkataan Fernando dan secara kompak tanpa di aba-aba mereka langsung menjawab pertanyaan dari Fernando.     

"Hahahaha...baiklah, tunggu satu jam lagi. Aku mau makan siang dulu dengan istriku, setelah itu nanti kalian bisa naik,"ucap Fernando dengan tertawa lebar, setelah berkata seperti ia pun langsung menutup panggilan dari profesor William. Padahal profesor William masih ingin bicara dengannya.      

Mendapatkan izin dari Fernando membuat dokter Louisa, dokter Cecilia, Aurelie dan Anastasia berteriak kegirangan. Mereka bahkan saling berpelukan karena sangat bahagia, rasa rindu mereka pada kedua bayi tampan itu sebentar lagi akan terobati. Jadi mereka tak masalah jika harus menunggu satu jam lagi, melihat istrinya sebahagia itu membuat profesor Dexter menyeka air mata harunya. Ia senang karena Anastasia mulai tersenyum kembali, begitu pula dengan profesor Frank yang terlihat tak bisa berkata-kata ketika melihat Louisa sangat girang. Padahal selama dua hari terakhir ini dokter Louisa terlihat murung dan tak bergairah sama sekali ketika sampai dirumah, akan tetapi saat ini baru mendapatkan izin dari Fernando saja ia sudah sangat bahagia sekali. Sebuah pemandangan yang menyedihkan sekaligus membahagiakan bagi Profesor Frank.      

Satu jam waktu yang ditentukan oleh Fernando untuk mereka naik ke lantai khusus itu terasa berjalan lambat sekali bagi semua orang yang sedang berada di ruangan Profesor William, mereka terlihat sangat gelisah dan berkali-kali melihat jam yang berada di dinding. Mereka benar-benar sudah tidak sangat sabar sekali ingin bertemu dengan si kembar, bahkan dokter Louisa sudah mulai mematikan ponselnya yang diikuti dokter Cecilia, Aurelie serta Anastasia. Keempat wanita itu langsung berinisiatif mematikan ponselnya supaya nanti ketika masuk ke lantai terlarang itu Harry tak menahan mereka terlalu lama, sehingga mereka bisa bertemu dengan si kembar dengan cepat. Meskipun tak bisa menyentuh si kembar akan tetapi mereka sudah cukup puas melihatnya dari balik kaca ruangan NICU, senyum kedua bayi itu membuat kegersangan di hati para wanita itu langsung dingin.      

Jam dinding di ruangan profesor William pun berbunyi dengan nyaring saat waktu yang mereka nantikan tiba, seketika mereka semua pun berjalan menuju pintu keluar untuk pergi ke lift khusus yang akan membawa mereka ke lantai paling atas rumah sakit Global Bros itu.      

Drrrtt     

Ponsel yang dibawa profesor William bergetar, nama Fernando pun terlihat jelas di layar ponsel profesor William. Tanpa menunggu lama Profesor itu pun langsung menerima panggilan masuk dari Fernando itu.     

"Naiklah, tapi ingat prosedurnya. Matikan ponsel kalian." Suara Fernando terdengar sangat jelas di ponsel profesor William.     

"Iya, setelah ini aku akan menonaktifkan ponselku,"jawab profesor William penuh semangat.     

"Good, aku tunggu kalian. Sekarang naiklah, sepertinya Harry sudah mengaktifkan lift yang ada di depan kalian saat ini,"ucap Fernando pelan sambil tersenyum, saat ini Fernando berdiri sambil tersenyum menatap ke arah layar monitor yang menampilkan rekaman CCTV di mana ia bisa melihat ke tujuh orang yang sudah sangat bersemangat sekali untuk melihat kedua bayi kembarnya sedang menunggu di depan lift.      

Setelah berkata seperti itu Fernando lalu memutuskan panggilannya pada profesor William, sebenarnya ia tidak tega melihat sahabat-sahabatnya itu menahan kerinduan karena tidak bisa bertemu dengan kedua anaknya. Namun Fernando harus melakukan itu karena ingin lebih intim terlebih dahulu dengan kedua anaknya bersama Viona dan sekarang ia akhirnya berbesar hati memperbolehkan mereka untuk bertemu dengan Abby dan Aaric yang sudah semakin besar dan sangat sehat, bahkan saat ini Fernando sudah memiliki sebuah rencana besar untuk membuat mereka semua bahagia. Setidaknya dengan apa yang akan ia lakukan nanti, ia berharap kerinduan ketujuh orang itu akan terobati setelah hampir tiga hari tak bertemu dengan si kembar. Karena hari pertama saat mereka sudah ada dilantai terlarang itu Fernando mengusir mereka.     

Viona yang sejak tadi duduk di samping Fernando tersenyum. "Kau yakin akan melakukan ini?"     

"Yakin, semoga saja dengan apa yang aku lakukan ini kesedihan mereka akan sedikit terobati. Dan aku berharap mereka bersemangat kembali untuk memiliki anak, karena aku yakin sekali di dalam hati mereka yang paling dalam saat ini pasti merindukan kehadiran anak-anak seperti kita saat Abby dan Aaric belum ada di perutmu babe,"jawab Fernando pelan sambil mencengkram tangan Viona dengan penuh kasih.      

"I'm so proud of you honey, You are a great father to our precious,"ucap Viona pelan, ia senang karena Fernando makin bijaksana setelah Abby dan Aaric lahir.     

Obrolan Viona dan Fernando terhenti saat mendengar lift berbunyi, yang menandakan kalau saat ini orang-orang yang mereka tunggu sudah tiba. Perlahan Fernando bangun dan berjalan menuju ke depan lift untuk menyambut mereka semua, senyumnya mengembang setelah memberikan kode pada profesor Erick dan kedua asistennya untuk bersiap.      

Setelah pintu lift terbuka keluarlah semua orang yang dinanti oleh Fernando, tanpa diminta mereka semua langsung memberikan ponselnya kepada Harry yang sudah berjaga di depan lift dan langsung bergegas menuju ke tempat Fernando berada yang sedang berdiri tepat di depan ruang NICU.      

"Wah hari ini kau tampan sekali Fernando."     

"Iya Tuan, anda hari ini nampak sangat berbeda." Aurelie menimpali perkataan profesor William yang sudah mulai memuji Fernando terlebih dahulu.      

"Kau cocok dengan jambang dan kumis tipismu itu Fernando,"profesor Dexter pun ikut memuji Fernando.     

"Betul Tuan, anda cocok dengan penampilan anda ini. Terlihat lebih berwibawa,"sahut Anastasia dengan cepat.      

Belum semua orang memujinya, Fernando sudah tertawa terbahak-bahak. Ia merasa sangat geli sekali mendengar perkataan orang-orang yang sedang berdiri di hadapannya, memujinya dengan kalimat-kalimat yang sangat penuh dengan ketidaktulusan itu.      

"Sudah-sudah, hentikan. Mendengar kalimat-kalimat itu membuatku ingin terus tertawa, tapi terima kasih atas pujiannya yang sangat tidak menyenangkan itu karena aku tahu kalian terpaksa ketika mengatakan itu. Akh sudahlah bukan itu yang ingin aku bahas sekarang. Frank, Louisa, buka baju kalian sekarang dan…"     

"Fuck!!! Apa maksudmu Fernando, kau ingin mempermalukan kami lagi?" Profesor Frank berteriak dengan keras memotong perkataan sang kakak, mendengar Fernando memerintahkannya dan sang istri membuka baju membuatnya langsung naik darah.      

Fernando menghela nafas panjang mendengar perkataan sang adik, ia benar-benar lupa kalau adiknya itu adalah orang yang sangat tidak sabaran dan mudah marah, salah satu sifat yang juga ia miliki.      

"Kalau kalian tidak membuka pakaian yang sedang kalian pakai itu, lalu bagaimana kalian bisa melakukan skin to skin dengan Abby dan Aaric?"     

"Skin to skin dengan...what!!!!!"     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus You Are Mine, Viona! Versi bahasa Inggris.     

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap minggu saat PS You Are Mine, Viona mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.