You Are Mine, Viona : The Revenge

Give up



Give up

0Sudah hari kedua Fernando mengunci akses menuju ke ruangan perawatan istri dan anaknya, ia hanya mengijinkan para koki dan petugas kebersihan meninggalkan lantai khusus itu jika mereka berganti shift saja. Selebihnya mereka akan menghabiskan waktu di lantai yang sama dengan dirinya, segala bahan makanan langsung dikirimkan oleh Justin yang membawanya menggunakan helikopter yang mendarat di rooftop rumah sakit. Begitu Pula dengan Profesor Erick dan asistennya, mereka diantar jemput dari dan ke rumahnya menggunakan helikopter. Agak berlebihan memang namun bagi Fernando ini bukanlah apa-apa, ia benar-benar ingin menjaga waktu dengan anak-anaknya lebih banyak tanpa diganggu siapapun. Apalagi sejak melakukan skin to skin pertama kali dengan Abby dan Aaric, profesor Erick lebih sering melakukan rutinitas itu. Sehingga waktu Fernando untuk memeluk anaknya lebih banyak dan ajaibnya setelah melakukan bonding seperti itu, baik si kecil ataupun Viona penyembuhannya lebih cepat. Sepertinya mereka memiliki motivasi yang sama untuk cepat sembuh dan profesor Erick sangat senang, dengan metode ini ternyata berhasil memicu alam bawah sadar Viona untuk mau cepat sembuh.      

"Kalau seperti ini terus mungkin dalam dua hari lagi si kembar sudah bisa pulang, berat badan mereka bertambah signifikan dan stabil. Organ dalam mereka pun sudah sepenuhnya berfungsi dengan baik." Profesor Erick bicara dengan lembut menjelaskan kondisi Abby dan Aaric pada kedua orangtuanya, Viona saat ini sudah bisa berjalan dengan baik tanpa bantuan kursi roda ataupun kedua adiknya.      

"Benarkah Prof? Jadi aku bisa membawa mereka pulang dalam dua hari lagi?"pekik Fernando tanpa sadar karena terlalu girang.     

Profesor Erick menganggukan kepalanya dengan sebuah senyuman hangat.      

"Iya Tuan, lagipula mereka sudah hampir satu minggu di inkubator. Dan selama sabtu minggu itu pula pertumbuhan mereka sudah sangat pesat sekali, mereka berdua benar-benar anak anda Tuan. Sangat kuat dan pintar, semoga saja saat mereka tumbuh dewasa aku masih bisa menyaksikan kehebatan dari pada tuan muda Willan ini,"jawab profesor Erick lembut.      

Senyum di wajah Fernando dan Viona pun langsung menghilang seketika saat mendengar perkataan sang profesor, mereka tak menyangka profesor Erick akan bicara seperti itu.      

Dalam gerakan cepat Fernando langsung meraih tubuh profesor Erick dan memeluk erat. "Anda pasti bisa menyaksikan anak-anakku tumbuh dewasa Prof, anda pasti mampu melihat mereka tumbuh menjadi penguasa dunia ini. Saya yakin itu." Fernando bicara dengan nada penuh keyakinan sambil menepuk-nepuk punggung sang profesor.     

"Semua ada masanya Tuan, tak selamanya pohon akan selalu kuat dan subur. Saat masanya tiba, dedaunannya akan berguguran ke tanah, ranting-rantingnya akan patah sampai akhirnya ia mati karena termakan usia. Meskipun begitu akan tetap ada tunas-tunas baru yang bermunculan dari tanah, menggantikan sang pohon yang mati. Manusia pun begitu, tak ada yang namanya kehidupan abadi Tuan. Maka dari itu selama kita hidup, kita harus mempergunakannya dengan sangat baik, bisa berguna bagi banyak orang. Karena dengan itu nama kita akan abadi dikenal oleh masyarakat dalam kebaikan,"ucap profesor Erick panjang lebar, ia sadar kalau usianya pasti tak akan lama lagi. Apalagi saat ini ia sudah hampir berumur 78 tahun.      

"Tapi pohon itu akan tetap hidup jika kita rawat dengan baik Prof, tak tahukah anda anda pohon yang usianya mencapai ratusan tahun? Nah anda juga begitu, anda harus hidup sampai ratusan tahun. Dulu anda sudah membantu ibuku melahirkan aku dan Frank, sekarang anda membantu istriku melahirkan anak-anakku. Jadi nanti anda harus membantu istri dari anak-anakku ini melahirkan juga Prof, aku hanya mempercayakan awal mula kehidupan keturunan Willan padamu. Seperti ayahku yang percaya padamu untuk menolong aku dan Frank." Fernando menyahut dengan cepat perkataan profesor Erick, ia adalah orang yang paling tak suka mendengar ada orang yang membahas soal kematian. Karena bagi Fernando mati adalah sebuah rahasia yang tak seharusnya kita sebagai manusia mencoba mencari tahu kapan waktunya akan habis.     

Profesor Erick tersenyum hangat mendengar perkataan Fernando, sebagai orang yang yang mengenal Fernando bahkan sejak ia lahir dari rahim ibunya Profesor Erick cukup mengetahui sifat Fernando yang sebenarnya. Karena itulah meskipun ia melihat Fernando sering marah-marah kepada semua orang, tapi ia tahu Fernando adalah seorang pria yang penuh kehangatan dan membutuhkan kasih sayang. Sejak kecil kehadirannya sudah tak diinginkan oleh sang ibu yang melahirkannya membuat sosok Fernando menjadi pria keras dan beruntungnya ia mendapatkan Viona, wanita baik hati sederhana yang merubahnya 360°.     

Melihat apa yang dilakukan sang suami membuat Viona tersenyum, semakin lama hidup bersama Fernando ia merasa semakin beruntung. Fernando benar-benar sudah menjadi pria yang jauh lebih baik, sesuai janjinya dulu kepada dirinya. Tangisan dari Abby dan Aaric yang popoknya basah pun membuat Fernando melepaskan pelukannya dari profesor Erick, ia kaget saat mendengar anaknya menangis dan cukup panik ketika keduanya menangis secara bersamaan. Dimana hal ini sangat jarang sekali terjadi, beruntung ada dua suster yang bertindak cepat. Tak lama kemudian kedua bayi tampan itu pun sudah berganti popok dan kembali tidur dengan nyaman.      

Fernando berdiri di samping inkubator melihat kedua anaknya tidur dengan nyaman, hatinya tenang dan damai sekali melihat mereka seperti itu. Fernando sudah sangat tak sabar membawa si kembar pulang.      

Ketenangan Fernando sedikit terusik ketika Justin dan Harry yang baru saja mendarat dari helikopter yang dikendarai Justin tiba di ruangan khusus itu, mereka berdua datang membawa pizza pesanan Viona. Aroma dari keju serta jamur dari pizza yang mereka bawa tercium hampir di seluruh ruangan yang ada di lantai khusus itu, pasalnya kedua pemuda itu tidak hanya membawa satu kardus pizza saja. Akan tetapi lebih dari 10 kardus pizza, pasalnya Viona mengatakan kalau ingin membaginya juga dengan para staf yang menjaga dirinya di lantai khusus itu. Alhasil mereka pun tak ada pilihan lain selain menuruti perintah sang nyonya, membeli banyak pizza dan membawanya menggunakan helikopter. Mobilitas kedua asisten Fernando itu pun belum diketahui oleh para profesor yang berada di lantai bawah, mereka hanya sedang berjaga menanti kedatangan kedua asisten Fernando yang akan naik lift. Akan tetapi mereka tak kunjung menemukan kedua pemuda itu, karena memang mereka keluar dan masuk rumah sakit menggunakan helikopter.      

"Wahhh pizza!!!"jerit Viona girang, ia seperti anak kecil yang menemukan harta karun saat melihat pizza yang dibawa kedua asisten sang suami.     

"Diletakkan dimana Nyonya?"tanya Justin sopan.     

"Letakkan tiga kardus diruanganku, sisanya bagi-bagikan pada para suster dan koki,"jawab Viona penuh semangat.      

Justin dan Harry pun langsung melakukan apa yang diperintah sang nyonya, setelah pizza miliknya sudah diletakkan diatas meja Viona pun langsung menikmatinya dengan lahap.      

"Really?"ucap Fernando tak percaya saat melihat istrinya menikmati junk food dengan sangat lahap.     

Viona hanya tertawa tanpa suara dengan mulut penuh pizza menatap Fernando yang sedang berkacak pinggang melihatnya menikmati pizza.     

Semantara itu diruangan profesor William, Aurelie terlihat sedih sekali. Ia sudah tak bergairah sekali sejak diusir oleh Fernando, rasa rindunya pada kedua bayi tampan Viona membuatnya sedih.      

"Will, ayo...rayu Tuan Fernando. Aku ingin melihat si kembar Will, tak apalah kita mengalah sedikit pada tuan Fernando kali ini. Aku benar-benar tak bisa menunggu lebih lama lagi Will." Aurelie terus merengek pada profesor William yang sedang duduk di kursinya, menatap beberapa berkas yang harus ia kerjakan.      

"Will…"     

Brakk     

Pintu ruangan profesor William dibuka secara paksa dari luar dan masuklah profesor Frank dan profesor Dexter.      

"Ayo mengalah, tak apa kita membuat si brengsek itu semakin besar kepala kali ini. Yang penting kita bisa melihat si kembar Will." Profesor Frank langsung berteriak sangat keras ketika berdiri didepan pintu ruangan profesor William.      

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus You Are Mine, Viona! Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS You Are Mine, Viona mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.