You Are Mine, Viona : The Revenge

Saling mendoakan



Saling mendoakan

0Mendengar kabar kehamilan Viona dari dokter Louisa membuat Anastasia, Aurelie,dokter Cecilia beserta suster Tina dan suster Chloe menjerit dengan keras, mereka tak menyangka ternyata dokter Viona saat ini sudah hamil. Untung saja saat ini suasana kantin sedang sepi dari para pengunjung bahkan beberapa staf kantin juga sudah tidak ada, karena sedang berada di dapur untuk menyiapkan makanan untuk para petugas medis shift malam.      

"Sudah berapa bulan?"     

"Laki-laki atau perempuan?"     

"Apa perlu kita datang ke rumahnya sekarang juga? Aku benar-benar ingin bertemu langsung dengan dokter Viona."     

"Akhirnya Tuhan memberikan kebahagiaan juga untuk dokter Viona dan Tuan Fernando, sudah saatnya mereka berbahagia atas segala peristiwa yang terjadi tahun lalu."     

"Terima kasih Tuhan, terima kasih karena sudah memberikan berkat yang luar biasa dalam kehidupan dokter Viona dan Tuan Fernando. Untuk kali ini biarkan bayi yang tak berdosa itu lahir Tuhan, mereka berdua sudah pantas bahagia setelah melewati ujian yang berat darimu, tolong dengarkan doa kami semua dan berikan juga kebahagiaan pada dokter Louisa, dokter Cecilia, Nyonya Aurelie dan Nyonya Anastasia. Kami tahu bahwa engkau sedang menyiapkan rencana yang paling indah untuk teman-teman kami semua, kami percaya atas kuasa dan rencana-Mu Tuhan sekali lagi terima kasih atas kebahagiaan yang luar biasa ini." Suster Tina mengucap doa tulus untuk kehamilan Viona dan permintaan berkat untuk ketiga wanita yang sudah kehilangan bayi-bayinya tiga bulan yang lalu.      

"Amin." Jawab kelima wanita yang duduk di meja itu dengan kompak, wajah mereka pun nampak merah dengan mata berkaca-kaca penuh haru.      

Setelah saling mendoakan mereka berenam lalu bangun dan berpelukan, saling mengucapkan terima kasih atas doa yang diucapkan sebelumnya. Meski berbeda profesi dan latar belakang akan tetapi mereka bisa menjadi akrab dan pertemanan yang terjalin ini sedikit banyak atas andil Viona.      

"Sudah, jangan menangis lagi. Nanti ada orang yang melihat kita, ini adalah hari yang membahagiakan untuk kita,"ucap dokter Louisa pelan sambil menghapus air mata dokter Cecilia yang berdiri tepat di samping kirinya.     

"Lebih baik kita ke taman samping, berbincang dengan menikmati semilir angin pasti sangat menyenangkan,"sahut suster Chloe dengan cepat.     

"Betul, ya sudah ayo kita ke taman." Anastasia menyetujui usulan dokter Louisa.      

Tak lama kemudian keenam wanita itu pun berjalan beriringan menuju taman, jam kerja mereka sudah berakhir tiga puluh menit yang lalu. Sehingga kini mereka bisa bersantai bersama Anastasia dan Aurelie saja yang tak bekerja, sesampainya di taman mereka kembali dikejutkan dengan berita baru dari dokter Louisa yang tertinggal mengenai Viona yang ternyata mengandung bayi kembar.      

"Sungguh rencana Tuhan yang indah,"ucap Aurelie penuh haru.     

"Iya, benar-benar sangat indah. Hmm apa perlu kita berkunjung ke rumah dokter Viona?"tanya suster Chloe tiba-tiba sambil menyeka sisa air mata yang tertinggal di sudut matanya.     

"Untuk saat ini lebih baik kita jangan pergi ke rumah dokter Viona, karena Tuan Fernando tidak secara langsung mengumumkan berita tentang kehamilan dokter Viona. Aku khawatir kalau misalkan kita datang secara tiba-tiba justru akan membuat mereka bertengkar, apalagi melihat bagaimana rapatnya Tuan Fernando menyimpan berita bahagia ini. Jadi aku yakin mereka pasti belum mengijinkan kita untuk menemui dokter Viona apalagi…"     

"Apa lagi apa?" Aurelie memotong perkataan dokter Louisa.     

"Apalagi saat ini mereka sudah pindah tempat tinggal dan tak ada yang tahu dimana mereka tinggal saat ini,"jawab dokter Louisa pelan.      

"Termasuk Profesor Frank suamimu dok?"suster Chloe bertanya dengan cepat.     

"Iya, termasuk suamiku. Dia tak tahu dimana mereka tinggal saat ini." Dokter Louisa menjawab singkat pertanyaan suster Chloe.     

"Oh my God, lalu bagaimana kalau misalnya kita menghubungi dokter Viona saja untuk bicara langsung dengannya,"celetuk dokter Cecilia penuh semangat.     

"Percuma." Suster Tina yang sejak tadi diam tiba-tiba menyela pembicaraan dokter Cecilia. "Aku terakhir berkomunikasi dengan dokter Viona tiga bulan yang lalu saat peristiwa itu terjadi, dokter Viona sangat sedih dan berkali-kali mengatakan ingin sekali datang ke rumah sakit untuk menjenguk kalian bertiga, namun ia mengatakan kalau kondisinya saat ini tak memungkinkan. Aku yang belum mengerti kemana arah pembicaraan dokter Viona pun tidak berpikir sampai sejauh itu kalau dokter Viona sudah hamil, pasalnya saat itu kondisi rumah sakit sedang sangat kacau. Satu hari setelah peristiwa itu terjadi aku sudah tidak bisa menghubungi dokter Viona lagi sampai saat ini setiap kali aku menghubunginya nomor ponselnya selalu tidak aktif, aku yakin pasti ada andil Tuan Fernando dibalik semua ini. Mengingat dokter Viona tidak memiliki sosial media apapun, jadi rasanya sangat sulit kalau misalkan kita bertanya langsung padanya. Jadi saat ini hanya ada satu cara untuk mengetahui di mana mereka berada dan cara itu adalah dengan bertanya langsung kepada tuan Fernando,"ucap suster Tina panjang lebar sambil menatap kelima wanita yang sedang melihatnya tanpa berkedip.     

"Jadi sewaktu peristiwa itu terjadi dokter Viona juga tahu?"tanya Aurelie dengan suara parau, mengingat peristiwa berdarah yang membuatnya harus kehilangan anak tiga bulan yang lalu selalu membuatnya sedih.     

Suster Tina menganggukkan kepalanya perlahan menjawab pertanyaan Aurelie, ia sebenarnya berat sekali menyinggung peristiwa tiga bulan yang lalu itu karena tak mau membuat wanita-wanita dihadapannya kembali sedih.     

"Kalau begitu caranya akan sangat sulit sekali tak ada yang berani mengganggu Tuan Fernando, bahkan Frank yang adik kandungnya saja tak berani bertanya padanya. Apalagi kita semua yang hanya wanita ini,"ucap dokter Louisa pelan.     

"Nanti malam aku akan mencoba bertanya pada suamiku, semoga saja ia tahu di mana tempat tinggal dokter Viona yang baru,"sahut dokter Cecilia lembut mencoba menenangkan teman-temannya yang terlihat sangat kecewa itu.      

"Iya dokter, kami akan berdoa semoga suamimu tahu di mana tempat tinggal dokter Viona yang baru,"jawab Anastasia penuh harap, meskipun ia adalah satu-satunya orang yang tidak terlalu akrab dengan Viona akan tetapi ia memiliki penilaian yang sangat baik untuk Viona yang sangat cantik itu.      

Karena hari sudah semakin sore akhirnya mereka pun masuk kembali kedalam rumah sakit untuk bersiap-siap pulang, pasalnya profesor William dan profesor Dexter sudah menghubungi Aurelie dan Anastasia berkali-kali. Untuk suster Tina dan suster Chloe yang masih single tidak menjadi masalah sebenarnya kalau ingin berbicara lebih lama lagi, akan tetapi mengingat keempat wanita yang bersama mereka sudah berkeluarga alhasil kedua suster itu pun memilih untuk ikut juga masuk ke dalam rumah sakit untuk segera pulang ke apartemen tempat tinggal mereka yang baru. Sudah enam bulan terakhir ini suster Tina dan suster Chloe tinggal di satu apartemen yang sama, mereka memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu apartemen untuk mengurangi biaya sewa yang biasanya mereka keluarkan tiap bulan. Apalagi mengingat mereka memiliki target agar bisa memiliki rumah kecil atau paling tidak memiliki apartemen sendiri sehingga mau tak mau mereka harus banyak-banyak menabung dan berhemat, jadi pilihan tinggal bersama dalam satu apartemen menjadi jalan keluar terbaik saat ini.      

Dalam perjalanan pulang dokter Cecilia tak banyak bicara, ia sibuk memainkan ponselnya membalas pesan dari dokter Louisa yang menyemangatinya agar mau bertanya pada Andrew mengenai tempat tinggal Viona yang baru.      

"Aku boleh bertanya padamu sedikit Andrew?"ucap dokter Cecilia pelan memecah keheningan di dalam mobil.     

"Tentu saja, bicaralah. Kalau aku tahu jawabannya aku akan jawab akan tetapi kalau tidak tahu aku akan berusaha mencari tahu hehe."Andrew menjawab cepat perkataan istrinya dengan gurauan.     

"Apa kau bisa mencari tahu dimana tempat tinggal dokter Viona yang baru? Aku, dokter Louisa, nyonya Anastasia, nyonya Aurelie beserta suster Tina dan suster Chloe ingin berkunjung menemuinya,"tanya dokter Cecilia dengan cepat.     

Deg     

Andrew langsung membanting setirnya ke pinggir jalan dan menghentikan mobilnya dengan cepat. "Apa maksudmu Celine?"     

Bersambung     

note :     

Give away You Are Mine, Viona versi bahasa Inggris     

Hadiah per minggu:     

3 pulsa masing-masing Rp 100.000 utk 3 orang pemenang     

2 buah buku cetak The Alchemist Vol 1 untuk 2 orang pemenang     

*buku cetak The Alchemists: Cinta Abadi, volume 1, terdiri dari 2 buku masing-masing tebalnya 500 halaman, dengan nilai seharga Rp 150.000     

Cara ikut Give away ini hanya dengan mengirim power stone ( vote ) ke novel Thor yang berjudul You Are Mine, Viona ...event ini untuk perminggu selama satu bulan, undian akan dimulai saat Viona ( bahasa Inggris ) mendapatkan power stone 1000 ya kakak-kakak, jadi jangan vote ke Viona bahasa Indonesia....     

semangat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.