You Are Mine, Viona : The Revenge

Nasehat sang dokter pribadi



Nasehat sang dokter pribadi

0Fernando nampak berdiri di samping ranjang tak tenang melihat Profesor Erick memasang jarum infus di tangan kiri Viona. Setelah ditelepon oleh Justin, Profesor Erik langsung pergi ke rumah baru Fernando dengan mengendarai mobilnya seorang diri. Saat ia tiba di rumah mewah Fernando kondisi Viona sedikit mengkhawatirkan, pasalnya Viona terus menceracau dengan mengatakan tak mau kehilangan anaknya. Ia terus mengatakan tak mau mengalami peristiwa itu lagi berulang-ulang sehingga membuat profesor Erick terpaksa memberikan obat penenang kepadanya, padahal selama ini profesor Erick sangat menghindari hal itu. Namun karena kondisi Viona yang tak stabil akhirnya, ia memutuskan untuk memberikan obat itu kepada Viona walau dengan berat hati.      

"Prof, bagaimana istriku Prof?"tanya Fernando khawatir.     

"Bukankah aku sudah mengatakan sebelumnya kepada anda untuk menjaga emosi dokter Viona agar tidak langsung meledak seperti ini, kenapa anda tidak mendengarkan perkataanku sebelumnya Tuan Fernando!" hardik profesor Erick dengan penuh emosi, untung saja ia datang tepat waktu sehingga berhasil membuat Viona tenang.     

"Sebenarnya bukan arrggghhh aku sulit menjelaskannya Prof, apa yang terjadi tadi adalah sebuah ketidaksengajaan yang benar-benar tidak aku duga Prof," jawab Fernando penuh sesal sambil mengacak-acak rambutnya yang sudah rapi.      

"Apa yang sudah terjadi sehingga dokter Viona bisa seperti ini?" tanya Profesor Erick dengan suara yang lebih tenang.      

Alih-alih menjawab pertanyaan profesor Erick, Fernando justru berjalan menuju sofa yang ada di kamarnya. Ia lalu membanting tubuhnya diatas sofa dan duduk sambil tertunduk, melihat sikap Fernando seperti itu membuat profesor Erick semakin penasaran. Ia pun kemudian berjalan dan mendekati Fernando yang sudah ada di sofa.      

"Kalau anda tak mau menceritakannya aku tak memaksa, hanya saja aku kembali harus berpesan kepada anda agar…"     

"Orang yang membuat Viona keguguran tahun lalu kembali melakukan aksinya Prof, ia kembali memberikan obat penggugur kandungan pada istri adikku dan dua sahabatku yang notabene ketiga wanita itu sangat Viona kenal dengan baik," ucap Fernando pelan memotong perkataan profesor Erick.     

"A-apa!!! Ceritakan secara detail Tuan!!" pinta profesor Erick dengan suara meninggi penuh kekagetan.     

Fernando menghela nafas panjang mendengar perkataan profesor Erick, ia kemudian mengangkat wajahnya dan menyandarkan tubuhnya di sofa dengan masih memejamkan kedua matanya. Tak lama kemudian Fernando mulai menceritakan apa yang sebenarnya sudah terjadi sekitar dua puluh menit yang lalu, Fernando menceritakan apa yang sudah diceritakan oleh Andrew kepadanya. Ia juga mengatakan kalau Viona menjadi histeris dan tak terkendali setelah mendengar semua perkataannya yang baru saja ia ceritakan pada sang profesor, pada awalnya profesor Erick menganggap perkataan Fernando hanya bualan semata. Namun setelah ia melihat keseriusan di kedua mata Fernando, akhirnya ia percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Fernando bukanlah sebuah kebohongan dan alasan semata yang ia buat agar menutupi kesalahannya yang sebenarnya karena sudah membuat Viona seperti ini.      

"Gila, perempuan itu benar-benar sudah gila dia bukanlah seorang dokter Tuan Fernando. Dia adalah wanita psikopat yang seharusnya saat ini mendekam di rumah sakit jiwa, karena perbuatannya yang diluar batas kewarasan manusia normal. Tidak ada wanita di dunia ini yang tega menyakiti bayi yang masih ada dalam kandungan ibunya, sebenci apapun orang itu kepada si ibu sang bayi ia tak diperkenankan untuk melakukan hal sekeji itu pada bayi yang tak berdosa. Apalagi ini ia membunuh tiga bayi sekaligus aku benar-benar tak bisa berpikir dengan normal saat ini, aku tak percaya ada wanita seperti itu hidup di dunia ini," ucap profesor Erick penuh emosi, baru mendengar cerita Fernando saja membuatnya sangat marah.      

"Dia memang wanita gila Prof, hanya wanita tanpa perasaan lah yang bisa melakukan hal sekejam itu. Aku pun tak pernah berfikir akan ada wanita sekejam ini, akan tetapi setelah hal ini terjadi aku sadar bahwa orang itu benar-benar sudah sakit jiwa," jawab Fernando lirih sambil terus menatap Viona yang sudah terlelap karena pengaruh obat penenang yang diberikan oleh Profesor Erick yang tercampur dalam infus yang terpasang di tangannya.      

"Apa anda yakin kalau wanita itu adalah wanita yang sama yang membuat dokter Viona keguguran tahun lalu?" tanya Profesor Erick kembali.      

"Yakin Prof, karena Frank sendiri yang mengenali wanita itu. Frank sangat hafal dengan wanita gila itu, karena sebelum ia menikah dengan istrinya Frank pernah menjadikan wanita sakit jiwa itu sebagai budak seksnya selama beberapa bulan," jawab Fernando jujur.     

"Budak seks? Maksud anda apa saya tak mengerti," Profesor Erick kembali memberikan pertanyaan kepada Fernando.     

Fernando kemudian menceritakan dari awal hubungan Franklin dengan Amelia Smith yang saat itu masih bekerja di Rumah Sakit Global Bros sebagai salah satu dokter yang diandalkan karena kemampuannya yang cukup baik, Fernando juga menceritakan sebenarnya tujuan Amelia Smith menjadi budak seks Franklin adalah untuk mendekati dirinya yang merupakan kakak kandung dari Franklin itu sendiri. Selama Fernando bercerita profesor Erick terlihat tak menutup mulutnya ia benar-benar tak menyangka ada hal seperti ini.     

"Bagaimana anda tau kalau sebenarnya tujuan wanita itu adalah diri anda Tuan?" tanya profesor Erick tanpa sadar.      

"Karena beberapa kali wanita gila itu berusaha mendekatiku disaat aku sedang bersama Viona, ia bahkan juga terang-terangan memberikan pengakuan kepada diriku bahwa sebenarnya ia rela dijadikan budak seks Franklin hanya untuk mencari informasi dari adikku supaya bisa memisahkan aku dengan Viona. Namun karena usahanya tak kunjung mendapatkan hasil akhirnya ia memutuskan untuk memisahkan diri dari Franklin yang dirasa tidak memberikan bantuan kepadanya, ia lalu akhirnya melancarkan aksinya sendiri dan puncaknya ia berhasil memasukkan obat penggugur kandungan pada Viona di saat Franklin dan Louisa menikah tahun lalu di kapal pesiar di saat Viona sedang tak dijaga oleh para bodyguard-ku,"  jawab Fernando pelan.     

"Obsesi yang benar-benar mengerikan, wanita itu benar-benar sudah sangat tergila-gila kepada anda Tuan. Sehingga dia melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya walaupun harus menumbalkan orang lain," ucap profesor Erick lirih.      

"Iya Prof, dia benar-benar wanita gila dan aku menyesal tidak memasukkannya ke dalam penjara atau Rumah Sakit jiwa saat itu. Seandainya waktu itu aku menyerahkan dirinya kepada polisi mungkin hal ini tidak akan terjadi," sahut Fernando lirih penuh penyesalan.     

"Semua ini bukan salah anda, anda juga tidak tau kan kalau peristiwa ini akan terjadi? Ini adalah murni karena wanita itu benar-benar sudah tidak memiliki hati nurani lagi sebagai seorang manusia, jadi anda tak perlu menyalahkan diri Anda seperti ini Tuan," ucap profesor Erick pelan mencoba untuk menenangkan Fernando.      

"Dan kalau boleh saya tau kenapa anda memutuskan untuk membiarkan wanita itu tetap bebas Tuan? Padahal anda tau kalau wanita itu adalah penyebab peristiwa berdarah yang yang merenggut anak pertama anda,"imbuh profesor Erick kembali, ia penasaran dengan alasan Fernando dengan tetap membiarkan wanita bernama Amelia Smith tetap bebas.      

"Karena Viona, aku melakukan itu karena aku tak mau membuat Viona merasa sedih. Viona adalah wanita paling berhati lembut yang aku kenal di dunia ini, dia masih bisa berwelas asih pada orang yang sudah membuatnya terluka. Pasalnya Viona terus mengatakan padaku untuk tidak membalas apa yang sudah orang jahat lakukan kepadaku, ia terus mengatakan bahwa ia tak mau menanggung karma buruk atas apa yang aku lakukan. Karena itulah aku memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua kepada Amelia Smith agar bisa memperbaiki hidupnya dengan baik lagi setelah aku membuatnya keluar dari rumah sakit, namun ternyata keputusanku salah. Wanita itu masih tak berubah, bahkan anak buahku yang aku tugaskan untuk mengawasinya pun ditangkap dan disiksa olehnya. Aku benar-benar tak menyangka harus mengalami kesulitan seperti ini menghadapi seorang wanita," jawab Fernando pelan.     

Mendengar perkataan Fernando membuat profesor Erick terkejut, ia tak menyangka kalau Fernando akan melakukan hal seperti ini karena permintaan Viona. Ia benar-benar tak mengira kalau seorang Fernando Grey Willan akan memiliki pemikiran seperti itu, padahal yang ia tau seorang Fernando Grey Willan adalah pria kejam tanpa hati yang tidak akan pernah berpikir dua kali jika ingin melakukan sesuatu. Namun kali ini ia tersadar bahwa pria muda yang ada di hadapannya saat ini berusaha berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi demi istrinya.      

"Tenanglah Tuan, Tuhan tau tujuan baik anda ini. Anda sudah benar melakukan ini semua, perihal apa yang dilakukan oleh wanita itu bukan lagi merupakan tanggung jawab anda. Yang terpenting saat ini anda harus memastikan agar wanita itu tidak mendekati dokter Viona lagi, aku yakin sebenarnya tujuannya kali ini datang ke rumah sakit Global Bros adalah ingin melukai dokter Viona kembali. Namun karena ia tak mendapatkan dokter Viona di sana, maka dari itu ia melampiaskan kekesalannya kepada istri dari master seksnya dan dua wanita lainnya yang malang itu. Tugas anda memang sangat berat Tuan, karena menghadapi seorang wanita psychopath seperti ini bukanlah hal yang mudah. Ini adalah sebuah perang mental Tuan bukan perang fisik, ingat Tuan menghadapi seorang psychopath tidak bisa menggunakan emosi. Anda harus menggunakan ketenangan saat menghadapinya," ucap profesor Erick pelan.     

"Perang mental," celetuk Fernando pelan.     

"Iya, ini adalah perang mental. Aku yakin dia melakukan ini semua untuk mengacaukan anda, dengan melukai orang-orang terdekat anda aku yakin adalah bagian dari rencananya untuk membuat anda muncul di hadapannya. Oleh karena itu saat ini yang harus anda lakukan adalah tetap tenang dan jangan terburu-buru, anda tak boleh masuk dalam perangkapnya," sahut profesor Erick kembali mencoba untuk memberikan masukan pada Fernando.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.