You Are Mine, Viona : The Revenge

Panik



Panik

0Fernando pergi bersama dokter William, Justin dan Harry menuju ke rumah sakit Saint Carolus dengan menggunakan satu mobil, di dalam mobil ia terlihat sangat tidak tenang dan berkali-kali terlihat menatap jam merk Richard Mille yang terpasang di tangan kirinya. Berkali-kali pula ia meminta Justin untuk menambah kecepatan mobilnya padahal kecepatan mobil yang dikendarai Justin saat ini sudah melewati ambang batas kecepatan mobil rata-rata, akan tetapi bagi Fernando mobil yang dibawa Justin masih terasa sangat lambat. Perasaannya sangat tak tenang sejak dari pertama ia mendengar bahwa Viona pergi, walaupun ia sangat marah kepada Viona akan tetapi ia tak mengharapkan Viona pergi seperti ini.     

Setelah berkendara selama hampir empat puluh lima menit mobil yang dibawa oleh Justin akhirnya tiba di rumah sakit Saint Carolus tanpa menunggu lama Fernando langsung membuka pintu di sebelah kiri dan meloncat keluar menuju lobby, beberapa orang anak buahnya yang sudah menanti kedatangannya langsung menyambut kedatangan sang tuan. Mereka pun langsung mengikuti langkah Fernando masuk kedalam rumah sakit tanpa diperintah, rumah sakit pun sudah di steril begitu mereka tahu bahwa Fernando akan datang.      

Apalagi saat mengetahui kalau sang nyonya yang dirawat tadi malam sudah tidak ada di kamarnya pagi ini, kondisi kamar Viona masih terlihat sama seperti saat pertama kali suster masuk dan tak menemukan Viona didalamnya. Tidak ada barang-barang yang dipindahkan atau dirapikan dari kamar itu, semuanya masih sama persis seperti saat terakhir ditinggalkan oleh Viona. Tak ada satupun dari mereka yang berani merapikan barang-barang di kamar itu atau sekedar menyingkirkan bekas tisu yang terkena noda darah di atas meja pun tak ada yang berani.      

Fernando melangkahkan kakinya dengan perlahan masuk kedalam kamar perawatan Viona, kamar yang belum ia masuki tadi malam. Dimana tadi malam ia hanya berteriak-teriak saja di depan kamar sambil mengucapkan sumpah serapah pada Viona, jantungnya berdegup dengan kencang ketika melihat banyaknya noda darah di atas tempat tidur. Fernando tahu bahwa itu adalah darah yang keluar dari tubuh Viona yang mengalami pendarahan, tangannya gemetaran hebat saat menyentuh sebuah kertas yang ada diatas meja yang ada di samping ranjang. Tumpukkan kertas itu adalah surat gugatan cerai yang dibuat oleh pengacara pribadinya Abraham Washington atas perintah langsung darinya, yang dibawa oleh Justin dan Harry untuk diberikan kepada Viona agar Viona mau menandatanganinya.     

"Tiiiinggg….."      

Terdengar suara sebuah cincin jatuh saat Fernando menarik surat gugatan cerai yang sudah ditandatangani Viona, bunyi cincin itu terdengar sangat nyaring sehingga semua orang yang ada di ruangan itu mendengar semua. Justin yang langsung tanggap berusaha mencari dan mengejar cincin yang jauh itu dengan cepat, senyumnya mengembang saat berhasil menemukan cincin itu berputar di depan pintu kamar mandi. Dengan cepat pemuda berumur 25 tahun itu meraih cincin emas berlingkar merah darah itu dari lantai dan menggenggamnya erat sebelum ia kembalikan pada sang tuan.     

"Tuan ini…     

"Cincin Viona," desis Fernando memotong perkataan Justin dengan cepat saat berhasil mengenali cincin yang ada di tangan Justin.     

"Fernando lihat," ucap dokter William memanggil Fernando dari arah depan kamar mandi.     

Dipanggil namanya oleh dokter William membuat Fernando langsung menoleh, ia pun segera berjalan menuju kamar mandi dimana dokter William berada. Saat sudah ada di dalam kamar mandi Fernando kembali tertegun saat melihat tumpukan handuk putih yang terkena bercak darah nampak tergeletak di lantai begitu saja disamping baju pasien yang tadi malam di pakai Viona.     

"Kenapa darahnya sebanyak ini Will?" tanya Fernando tanpa sadar sambil meraih handuk putih itu dengan perlahan.     

"Aku kan sudah bilang padamu sebelumnya Fernando, kedua obat penggugur kandungan itu efeknya sangat dahsyat. Sehingga ketika diminum tak lama kemudian janin yang ada di dalam rahim akan terdorong keluar apalagi…     

"Apalagi apa?!" tanya Fernando dengan suara meninggi memotong perkataan dokter William.     

"Apalagi kita semua tahu, kondisi Viona sedang tidak fit. Dalam kondisi seperti itu akan sangat mudah sekali ia keguguran walau hanya minum satu obat penggugur kandungan, akan tetapi meminum kedua obat itu secara bersamaan. Dan kita semua tahu apa yang menyebabkan kondisi Viona tidak fit," jawab dokter William menyindir Fernando.     

"Dari mana kau tau tahu kalau Viona meminum obat penggugur kandungan itu Will?" tanya Fernando dengan suara serak.     

"Aku meminta seorang dokter untuk menyelidiki kasus ini, dan dari penyelidikan itu akhirnya ditemukan bukti bahwa dalam darah Viona ditemukan kandungan Mifepristone dan Misoprostol. Kedua obat yang sama seperti yang aku temukan di dalam botol permen yang ada didalam tas Viona," jawab dokter William dengan cepat.     

"Yang artinya ada campur tangan orang lain dibalik peristiwa berdarah ini, dan orang itu pasti sangat paham dengan obat-obatan seperti ini. Karena hanya orang yang bekerja di dunia medis sajalah yang paham kalau kedua obat ini adalah obat yang paling ampuh untuk menggugurkan kandungan," ucap dokter William kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

"Maksudmu memang ada orang yang sengaja mencelakai Viona sehingga ia keguguran seperti ini Will?" tanya Fernando kembali dengan suara parau.     

Alih-alih menjawab pertanyaan Fernando dokter William justru berjalan pelan menuju ke tempat sampah dan membuka tempat sampah itu perlahan menggunakan kakinya dan menunjukkan pada Fernando isi tempat sampah itu.     

"Apa maksudmu Will?" tanya Fernando dengan nada meninggi, ia merasa tersinggung pada dokter William yang menunjukkan isi tempat sampah padanya.     

"Hanya perempuan tak waras saja yang mau menggugurkan kandungannya, lihatlah isi tempat sampah ini. Penuh dengan pembalut dan tissue yang penuh dengan noda darah, apa kau tau Fernando artinya. Artinya orang yang mengalami keguguran pasti sangat tersiksa, selain karena sakit perut yang luar biasa karena janinnya luruh bersama darah. Ia juga pasti sangat kesakitan sewaktu darah itu keluar dari tubuhnya, seperti yang kau lihat ini. Di kamar mandi ini penuh sekali dengan handuk dan tissue yang penuh dengan darah jadi kau bisa membayangkan sendiri betapa kesakitannya istrimu saat mengalami pendarahan. Dan tak ada wanita satupun didunia ini yang mau mengalami kesakitan yang luar biasa itu Fernando," jawab dokter William panjang lebar.     

Deg      

Jantung Fernando berdetak dengan sangat cepat mendengar perkataan dokter William, ia kemudian mengingat kembali peristiwa yang terjadi tadi malam di mana ia berteriak-teriak seperti orang gila di depan kamar perawatan Viona saat mengetahui Viona mengalami keguguran. Mengingat hal itu kembali membuat wajah Fernando tiba-tiba berubah menjadi pucat.      

"Apa Viona mendengar semua perkataanku tadi malam Will?" tanya Fernando dengan suara bergetar.     

"Menurutmu bagaimana?" tanya balik dokter William dengan ketus.     

"Aku serius Will, jangan bercanda!!!" pekik Fernando penuh emosi.     

"Kalau suaramu itu tidak sangat keras dan mengganggu tadi malam, aku tak akan mungkin menyeretmu pulang seperti tadi malam brengsek," jawab dokter William ketus.     

"Berarti Viona mendengar semua perkataanku semalam Will," ucap Fernando kembali dengan suara yang hampir tak terdengar.     

"Aku yakin 1000% istrimu itu mendengar dengan sangat jelas," sahut dokter William dengan cepat tanpa merasa bersalah.     

Fernando langsung membisu tanpa suara seketika, kedua matanya pun langsung memerah saat mengingat apa yang ia katakan semalam. Tak lama kemudian Fernando berjalan keluar menuju ranjang dan mengeluarkan isi tas itu ke lantai, semua barang-barang Viona yang ia masukkan semalam kedalam tas itu masih ada semua. Bahkan empat gepok uang pecahan seratus dollar Amerika pun masih utuh.      

"Ini…     

"Sepertinya nyonya pergi tanpa membawa apa-apa tuan," ucap Justin dengan cepat saat melihat isi dalam tas yang dituang Fernando berhamburan ke lantai memotong perkataan dokter William yang nampak tak mengerti dengan barang-barang yang ada dihadapannya.     

"Viona pergi dengan tangan kosong Will, ia tak membawa apapun. Bagaimana ia bisa hidup di luar sana kalau ia tak membawa uang-uang ini Will...aku hanya menggertaknya saja tadi malam Will, aku tak benar-benar ingin menceraikannya. Aku bahkan tak punya pikiran sedikitpun kalau ia akan pergi Will," ucap Fernando terbata-bata sambil terduduk diranjang yang dipakai Viona tadi malam, dimana noda darah diatas ranjang itu masih dapat tercium dengan jelas.     

Dokter William terdiam mendengar perkataan Fernando, ia tak bisa berkata-kata lagi saat ini. Ia sudah menduga hal semacam ini akan terjadi namun ia tak menyangka kalau Viona akan memilih pergi dari Fernando.      

"Justin, Harry….perintahkan semua orang untuk mencari Viona. Ke rumah sakit Global bros, ke tempat Jenny dan Amina ke tempat-tempat yang biasa kunjungi dan kalau perlu cari juga ke lubang semut. Bawa pulang istriku, bawa kembali Vionaku…" teriak Fernando dengan suara keras.     

"Baik tuan, siap laksanakan," sahut Justin dan Harry kompak, mereka lalu berbalik badan dan pergi meninggalkan Fernando dan dokter William di dalam kamar perawatan Viona yang sudah sangat berantakan.     

"A--aku akan membawamu pulang Viona, tak kuijinkan kau pergi dariku. Kau adalah milikku Viona..kau milikku…aarrggghhh…..     

Bersambung      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.