You Are Mine, Viona : The Revenge

Mainan baru Franklin



Mainan baru Franklin

0Deg      

Deg Deg Mendengar perkataan Viona membuat dada Fernando terasa sesak , ia yang sudah tau silsilah keluarga Viona merasa ikut sakit ketika melihat calon istrinya itu meratapi nasib nya . " Apa kau ingin aku mencari orang tua kandungmu ? " tanya Fernando pelan sambil menyeka air mata Viona .Viona menggeleng pelan lalu tersenyum dengan mata yang masih berkaca-kaca ." Siapapun mereka aku sudah tak mau mengganggu kehidupan mereka lagi ,karena sejak mereka membuangku di depan rumah ibu Maria berarti mereka sudah tak menginginkan aku lagi . Bagiku ibu Maria dan ayah George lah ayah dan ibuku " jawab Viona dingin ke arah Fernando dengan tatapan mata yang tajam . " Kau benar-benar sudah tak ingin tau ? " tanya Fernando sambil tersenyum ." Aku tak ingin menghapus kenanganku bersama ibu Maria dengan sosok-sosok baru itu " jawab Viona sambil memejamkan mata ." Baiklah kalau itu maumu , katakan saja kalau kau ingin tau aku akan mencarikan mereka untukmu " ucap Fernando pelan sambil mencium kening Viona.Karena hujan salju alhasil para pengemudi mobil harus ekstra hati-hati , tiap musim dingin tiba kondisi aspal akan menjadi lebih licin . Begitupula dengan supir pribadi Fernando yang sangat berhati-hati dalam membawa mobil , karena perjalanan yang terasa lebih lama Viona akhirnya benar-benar terlelap di dalam pelukan Fernando . Beberapa kali ia terlihat menggeliat mencoba mencari kehangatan dengan merangsek lebih dalam ke arah tubuh Fernando yang membuat pria itu senang . Ia tersenyum tipis saat menyadari kalau pakaian yang saat ini dipakai oleh Viona memang tipis dan ia tak memakai jaket apapun , Fernando lalu meraih ponselnya dan tak lama kemudian terlihat berbincang dengan seseorang di ujung telpon . Karena perjalanan masih lama ke tempat tujuan kedua akhirnya Fernando pun ikut memejamkan mata dengan hati berbunga-bunga sambil mengeratkan pelukannya pada Viona . Justin dan sang supir hanya tersenyum simpul melihat kemesraan tuan besar mereka melalui kaca spion tanpa berani berkomentar apapun .Rumah sakit Global BrossSaat jam makan siang para staff rumah sakit kembali dikejutkan dengan beredarnya video singkat yang diambil oleh seorang wanita yang berisi pernyataan Fernando yang mengatakan kalau akan menikah dalam waktu kurang dari satu minggu lagi , mendengar hal itu para staf wanita histeris mereka berteriak karena tak percaya pria idaman itu akan segera menikah dengan salah satu dari teman mereka . " Wah sangat beruntung sekali dokter Viona bisa menikah dengan tuan Fernando " " Sebenarnya masih banyak wanita yang jauh lebih pantas untuk tuan Fernando " " Kenapa aku merasa kalau dokter Viona yang terobsesi pada tuan Willan ya " " Tentu saja !!! secara kita semua sudah tau kalau tuan Fernando adalah pria paling kaya di kota Ottawa " celetuk dokter Louisa menimpali perkataan para suster yang sejak bergosip itu ." Oh dokter Louisa " ucap ketiga orang suster yang tadi menggosipkan Viona tergagap ." Sudahlah aku tau gosip itu , jadi kalian tak perlu sungkan . lagipula yang kalian katakan adalah kebenaran tak usah merasa bersalah " imbuh dokter Louisa sambil berjalan ke arah meja makan dengan membawa nampan berisi makan siangnya mendekati profesor Frank yang sedang makan sendirian .Dokter Louisa duduk di dekat profesor Frank tanpa permisi , ia langsung duduk dan kemudian dengan tenang menikmati makan siangnya tanpa rasa malu sedikitpun .Sesekali ia menggerakkan dadanya ke bawah yang bertujuan untuk menunjukan belahan dadanya kepada profesor Frank , dokter Louisa memang dikenal sebagai dokter yang berani tampil seksi di rumah sakit . Bahkan sempat beberapa kali ia tak memakai bra saat sedang mengadakan perkumpulan dengan para dokter sehingga puting payudaranya tercetak dengan indah di pakaian yang ia pakai ." Apa maumu dokter ?" tanya profesor Frank dingin pada dokter Louisa ." mmm saya hanya ingin duduk disini saja prof tak ada maksud lain " jawab dokter Louisa tergagap sambil berdiri tegap sehingga membuat belahan dadanya tak terlihat lagi ." Cih dasar pelacur murahan " umpat profesor Frank dalam hati .Profesor Frank kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan ke tempat piring kotor untuk meletakan piring bekas makannya , dengan perlahan profesor Frank membuang masing-masing sampah ke tempat sampah sebelum piring bekas makannya ia serahkan ke petugas ." Apakah anda punya kertas dan pena nyonya ? " tanya profesor Frank pada sang petugas cuci piring. " Sebentar prof " jawab nyonya Teri sang tukang cuci piring , ia kemudian berjalan ke belakang dan tak lama kemudian kembali ke depan dengan membawa satu buah sobekan kertas dan sebuah pena yang ia serahkan pada profesor Frank .Profesor Frank menerima dengan senang kertas pemberian nyonya Teri , ia kemudian menuliskan sesuatu di atas kertas itu . " Terima kasih nyonya , ini pena anda " ucap profesor Frank dengan tersenyum ramah ." Sama-sama prof " sahut nyonya Teri .Profesor Frank kemudian berjalan ke arah meja untuk mengambil air minum , ia punya kebiasaan minum air putih setelah selesai makan . Setelah selesai minum profesor muda itu kembali berjalan ke arah meja tempatnya makan sebelumnya untuk meraih stetoskop yang ia letakkan di kursi , saat sudah menemukan barangnya profesor Frank segera berjalan pergi dan ketika melewati dokter Louisa ia meletakkan kertas yang ia sudah tulis sebelumnya ke atas piring dokter Louisa yang sudah kosong . Profesor muda itu lalu berjalan pergi ke arah pintu keluar .Sepeninggal profesor Frank dokter Louisa kemudian membuka kertas yang sudah diberikan profesor frank , senyumnya mengembang ketika melihat tulisan itu . Ia kemudian berjalan ke tempat cuci piring dan langsung berjalan keluar dari kantin , dokter Louisa berbelok ke arah toilet wanita . Di dalam toilet ia merapikan riasannya dan memoleskan lipstik di bibir sensualnya dan kembali menyemprotkan pewangi di tubuhnya .Setelah selesai merias diri dokter seksi itu kemudian berjalan ke arah tangga darurat yang menuju ke rooftop tempat dimana sangat jarang dikunjungi , karena tempat itu panas dan kotor . Kadang petugas kebersihan datang kesana satu minggu dua kali untuk membersihkan debu yang menempel di tangga . Dokter Louisa pun berjalan dengan hati-hati saat melangkah ke atas melalui anak tangga itu , tak lama kemudian ia akhirnya sampai di sebuah pintu yang sudah terbuka . Dengan rasa penasaran ia tetap meneruskan langkahnya saat sudah memegang gagang pintu dan melangkah keluar tiba-tiba tangannya disambar oleh orang , saat ia akan berteriak mulutnya sudah dibekap oleh tangan besar seorang pria yang ternyata adalah profesor Frank ." Anda membuatku kaget profesor " ucap dokter Louisa dengan nada centil ." Tunggu aku di sana " sahut profesor Frank sambil menunjuk sebuah kursi yang nampak nyaman di bawah sebuah bangunan yang nampak seperti tenda .Dokter Louisa mengangguk pelan lalu berjalan menuju tempat yang ditunjukkan oleh profesor Frank , sementara itu profesor Frank langsung mengunci pintu masuk itu dengan gembok yang ia sudah persiapkan sebelumnya . Setelah mengunci pintu itu profesor Frank berjalan menuju tempat dokter Louisa berada , tempat di rooftop itu adalah tempat rahasia profesor Frank yang sengaja ia siapkan untuk bersantai sejenak .Saat melihat dokter Louisa sedang memandang lukisan yang ada di dalam tenda pribadinya profesor Frank langsung memegang dengan kasar kedua payudara dokter Louisa dari belakang ." Apa yang akhhh anda lakukan prof " tanya dokter Louisa ditengah desahannya ketika merasakan remasan tangan profesor Frank ." Bukankah ini yang kau mau bitch !!!! " jawab profesor Frank dengan nafas berat yang menandakan nafsunya sudah naik ." Akhhh  akkhhh …. " suara desahan dokter Louisa terdengar semakin keras saat profesor Frank melayangkan tangannya masuk ke dalam celana dalam dokter Louisa , selama ini dokter Louisa memang selalu menggunakan rok pendek jadi mudah saja bagi Frank memasukkan jarinya ke organ sensitif dokter Louisa itu . " Proff akhh stopppp akhh " ucap dokter Louisa dengan terbata-bata saat pria yang mencumbunya itu sudah memaju mundurkan jarinya keluar masuk di liang kewanitaannya yang sudah basah itu ." Call me Frank !!! " bisik profesor Frank penuh kemenangan , ia sudah berhasil membuat dokter Louisa mencapai puncak orgasmenya pertamanya hanya dengan melakukan fingering pada Miss V dokter Louisa tanpa memasukan kejantanannya ." Akhh … Frank akhhh… " suara desahan dokter Louisa semakin menggila saat Frank sudah mulai menghisap kedua putingnya yang sudah mengeras karena terangsang itu . " Enak ??? " tanya profesor Frank penuh kemenangan ." mmmm akhhh jangan siksa aku … please do it Frank akhh " jawab dokter Louisa meracau saat ia kembali mencapai orgasme keduanya , tangan profesor Frank kini benar-benar basah dengan cairan kewanitaan milik dokter Louisa yang sudah banjir itu .Frank tersenyum ia kemudian menarik keluar jemari tangannya dari Miss V dokter Louisa , ia tak berniat melakukan hubungan sex saat ini . Pria muda itu hanya ingin memberikan sedikit pelajaran pada dokter muda itu supaya tak menggodanya ." Kau sudah lelah bukan kita lanjutkan lain kali " ucap Frank dengan senyum penuh kemenangan sambil membersihkan tangannya dengan handuk kecil yang memang sudah ia persiapkan sebelumnya ."Rapikan pakaianmu lalu kembali bekerja " imbuh profesor Frank sambil mengeluarkan kunci yang ada di saku jas dokternya , setelah berhasil membuka kunci ia kemudian masuk kembali ke dalam gedung rumah sakit meninggalkan dokter Louisa yang sedang setengah telanjang .Pakaian dokter Louisa sudah cukup berantakan karena bra miliknya sudah terkoyak sewaktu ditarik paksa oleh Frank , celana dalamnya pun sudah tak berbentuk setelah disobek oleh Frank . Kini ia memakai pakaiannya tanpa menggunakan bra dan celana dalam , setelah ia membersihkan Miss V miliknya yang banjir cairan kewanitaan ia kemudian berjalan menuju pintu dengan langkah yang lemas . Mengalami orgasme dua kali dalam waktu singkat benar-benar membuatnya kelelahan , dokter Louisa pun memilih untuk pulang padahal jam kerjanya masih ada empat jam lagi .Saat melihat dokter Louisa berjalan masuk ke dalam mobilnya dari balik kaca profesor Frank tersenyum dingin memandang gadis yang baru ia taklukkan itu ." Tak ada gadis sebaik dirimu Viona , dimana aku mencari gadis seperti mu " ucap profesor Frank sambil menatap foto Viona di ponselnya .Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.