Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

MENGAMBIL RESIKO!



MENGAMBIL RESIKO!

0Senja tahu bahwa pasti akan terjadi keributan namun ia tak mengira bahwa rencananya dapat membuat suasana benteng ini jadi sangat kacau.     

Tubuhnya gemetar dengan macam-macam perasaan yang bercampur dalam suasana itu, kecemasan dan kegelisahan mereka membuatnya merasa kewalahan dan membuatnya sakit kepala.     

"Ada penyusup di penjara!!!" Salah satu tentara berteriak dan menunjuk ke arah Senja yang masih berdiri dengan ling-lung di pintu keluar. Perkataannya membuat semua pasukan di sekelilingnya mengalihkan fokus mereka dan seketika lupa dengan semua kuda yang berlarian itu.     

Perhatian yang terpusat kepadanya secara tiba-tiba membuat Senja kembali dalam kesadarannya.     

Sekarang, di depannya terdapat banyak pasukan yang memusatkan perhatian mereka kepadanya dan di belakangnya pun ada seseorang yang sedang berusaha mengejarnya. Itu adalah jalan buntu bagi Senja.     

Sepertinya hanya ada satu cara, tapi Senja tak begitu yakin dengan idenya kali ini. Namun, dengan melihat situasi yang terjadi saat ini, ia merasa tidak ada pilihan lain. Ia mengepalkan telapak tangannya dan tetap dalam keputusannya.     

Kalau begitu, mari ambil risiko!     

***     

Di sisi lain, Xiao Tianyou sedang bersama dengan Tetua Dam dan Utara di dalam ruang belajar ketika seseorang melaporkan kejadian tentang kuda-kuda yang berlarian dan mengamuk ke luar kandang.     

Sebagai pejabat tinggi di kemiliteran, kuda-kuda mereka memiliki sebuah kadang sendiri di sebelah tempat tinggal mereka.     

Xiao Tianyou hanya menyuruh orang yang melapor itu untuk pergi dan menangani hal itu tanpa menimbulkan banyak keresahan, namun tak lama setelah itu, seseorang lain datang dengan penuh keringat di dahinya. Ia berlutut dan menyampaikan berita yang mengejutkan bahwa terjadi kebakaran di dapur.     

"Apa?!" Tetua Dam dan Utara berteriak secara bersamaan karena ketidakpercayaan mereka sedangkan Xiao Tianyou hanya menunjukkan ekspresinya yang menjadi semakin muram.     

"Jawab kepada Letnan Utara. Terjadi ledakan yang berasal dari dapur dan ketika para pasukan dengan cepat memeriksanya, dapur sudah terbakar. Kami tidak melihat seseorang yang mencurigakan di dekat dapur. Untuk 2 orang terakhir yang berada di dapur, mereka sudah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan."     

Ketika tentara itu menyelesaikan laporannya, Xiao Tianyou berdiri dan berjalan melewati tentara itu dengan langkah besarnya, meninggalkan Tetua Dam dan Utara yang masih kebingungan.     

Setelah sosok Xiao Tianyou menghilang dari ruangan, mereka baru saja bereaksi dan mengikuti Xiao Tianyou dari belakang.     

***     

Api yang berada di dapur masih menyala, beberapa pasukan terlihat berlari kesana-kemari sambil membawa seember air dari masing-masing mereka, berusaha keras untuk memadamkan api.     

Bola mata hitam milik Xiao Tianyou terlihat seperti aliran danau misterius yang tenang, kau tidak akan dapat menebak apa yang berada di balik ekspresinya. Ketidakpedulian itu membuat orang-orang merasa semakin gelisah. Ia menatap dapur yang terbakar itu namun pikirannya memikirkan masalah lain. Di dalam pemikirannya, mulai terbentuk sebuah rencana.     

"Astaga!!" Seru Utara ketika ia sampai bersama dengan Tetua Dam. "Menurutmu, siapa yang menyerang kita seperti ini, Tianyou?"     

Utara mengepalkan telapak tangannya dalam kegelisahan. Bagaimana bisa ada orang yang benar-benar mampu menembus pertahanan benteng mereka tanpa diketahui dan mengacaukan keadaan benteng seperti ini. Sungguh tak bisa dimaafkan!     

Xiao Tianyou tidak menjawab Utara, namun kerutan samar terbentuk di antara kedua alisnya dan mengalihkan pandangan kepada Tetua Dam kemudian berkata dengan tenang. "Kakek, kejadian berbahaya yang tak busa diperkirakan terjadi seperti ini. Haruskah kita memeriksa keadaan Senja?" Terlihat pantulan dari api itu di bola matanya.     

Utara merasa bingung dengan perkataan Xiao Tianyou. Bukankah seharusnya ia melakukan pencegahan dengan memberitahu pasukannya untuk bersiaga karena bisa saja seseorang menyusup dan mengacaukan pertahanan mereka di markas depan? Kenapa ia malah meminta untuk memeriksa Senja? Ini adalah dua hal yang sangat tidak berhubungan sama sekali.     

Namun, ketika Tetua Dam mendengar permintaan Xiao Tianyou, pikirannya sangat berlawanan dengan Utara. Semenjak mereka menemukan Senja kembali, kejadian aneh terus terjadi berulang kali. Dimulai dari kemunculan Klan L di Kota L dalam distrik 11, percobaan pembubuhan oleh tentara yang kabur dari Komplek Militer Utara dan sekarang seseorang yang melakukan pembakaran. Mungkin ia hanya ketakutan akan keselamatan cucunya, namun semua alasan itu sendiri cukup masuk akal bila dipikirkan tentang situasinya secara keseluruhan.     

Xiao Tianyou benar, bila alasan dari kebakaran ini adalah hanya untuk menarik perhatian mereka dan tujuan sebenarnya adalah Senja, maka ia berada dalam bahaya sekarang.     

"Ya, kita pergi sekarang!" Tetua Dam menjawab dengan tidak sabar dan kekhawatiran terlihat jelas diwajahnya.     

Tetua Dam mengira bahwa ia memahami maksud dari Xiao Tianyou. Namun Tetua Dam dan Utara memiliki pemikiran yang salah karena ia sendiri memiliki tujuan yang berbeda dari apa yang mereka pikirkan dan tersembunyi sangat dalam di balik sikapnya yang tenang.     

Sebelum mereka pergi, mereka menerima laporan yang genting. Dikatakan bahwa seseorang membakar kandang kuda itu dan membuat semua kuda berlarian keluar karena takut. Maka, saat ini ratusan kuda berlarian ke luar secara liar ke seluruh bagian benteng.     

Tentu saja kuda-kuda itu tidak akan lari mendekat ke area dapur karena disini juga masih terbakar, itulah mengapa Xiao Tianyou tidak menyadari keributan itu dan baru mendapatkan laporan tentang seluruh keadaan sekarang ini.     

Terdapat pancaran kemarahan di sorot matanya yang tenang. Ia memberikan perintah dengan suara yang dalam dan terdengar sangat dingin. "Kunci benteng ini! Jangan sampai ada yang dapat pergi keluar dan masuk! Dia yang melanggar, bunuh mereka tanpa ampun!"     

Pasukan yang mendapat perintah tidak memiliki keberanian untuk mengangkat kepalanya dan kemudian membuat sikap hormat sebelum pergi untuk menjalankan perintah. "Kami akan menuruti perintah."     

***     

Membutuhkan waktu yang lumayan lama bagi Tetua Dam dan Xiao Tianyou untuk sampai di ruangan dimana Senja berada, sedangkan Utara telah pergi untuk menyelidiki keadaan di kandang kuda.     

Ketika mereka sampai, beberapa pasukan mengelilingi bangunan. Seketika, perasaan gelisah menyebar di hati Tetua Dam. Pikirannya benar. Tujuan mereka adalah Senja.     

Saat salah satu dari penjaga bayangan yang ditugaskan untuk melindungi Senja melihat kedatangan Tetua Dam dan Xiao Tianyou, ia muncul dari kegelapan dan dengan hormat membungkukkan tubuhnya kepada kedua komandan dan mantan komandan mereka.     

Tapi, Tetua Dam yang sedang merasa gelisah sangat tidak sabar saat ini walau hanya untuk mendengar sebuah laporan. Ia harus memastikan terlebih dahulu bahwa cucu perempuan yang sangat ia sayangi tidak terluka, maka ia meninggalkan Xiao Tianyou dan penjaga bayangan itu tanpa mengatakan apapun untuk mendengar laporan.     

Sedangkan, Xiao Tianyou tidak langsung mengikuti Tetua Dam untuk masuk ke dalam ruanga. Ia menatap seorang penjaga bayangan yang masih berlutut kemudian ia menyuruhnya untuk berdiri. "Apa yang terjadi?"     

Penjaga bayangan itu menyimpulkan dan menjelaskan situasinya.Para pasukan sedang mengejar dua sosok yang berpakaian serba hitam dan diduga adalah penyusup yang datang ke ruangan Senja. Mereka masih diawasi dan para pasukan masih bersiap untuk terlibat pertempuran, namun salah satu dari sosok hitam itu menghilang dari penglihatan mereka dan diasumsikan bahwa ia berusaha menyelinap masuk. Tiga diantara para pasukan itu menorobos masuk sedangkan dua penjaga bayangan bersama dengan pasukan yang lain menghalangi penyusup yang lain. Namun setelah penyusup itu melihat dua penjaga bayangan, ia memutar arahnya dan menghilang.     

"Sekarang, mereka masih dalam pengejaran. Kami masih menunggu laporan selanjutnya."     

"Bagaimana dengan yang berada di dalam ruangan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.