Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

SEORANG GADIS DIBELAKANGNYA



SEORANG GADIS DIBELAKANGNYA

0"Sejak Pangeran Mahkota Xiao Wang Wei dan Gooza sangat tenang, Aku memiliki kecurigaan bahwa surat rahasia itu memiliki arti lain yang tidak bisa diartikan begitu saja oleh keponakanmu." Bian masih bingung dengan sedikitnya reaksi dari sisi Klan L dan sisi Pangeran Mahkota, mereka sangat tenang ketika pesan rahasia mereka jatuh ke tangan musuh.     

"Mengerti." Ketua Mo mengangguk. Sebenarnya Xiao Wang Wei telah memerintahkannya untuk menulisnya kembali sesuai dengan yang asli tanpa meninggalkan huruf besar dan huruf kecil dari surat itu. namun Ketua Mo tidak menyebutkan itu kepada Bian.     

Setelahnya, sisa dari percakapan mereka adalah tentang semua hal mengenai Xiao Tianyou yang telah mengetahuinya dari para bawahannya sendiri, karena itu ia mengisyaratkan Senja untuk berdiri dan bersiap untuk pergi.     

"Dari mana kita akan pergi keluar?" Senja bertanya sambil berdiri dan mengikuti Xiao Tianyou dengan cukup hati-hati agar tidak menimbulkan suara dari langkahnya.     

"Jalan yang sama saat kita masuk tadi." Xiao Tianyou menjawab dengan singkat.     

Mendengar jawaban Xiao Tianyou, Senja merasa panik dan memegangi lengan bajunya. "….Tidak bisakah kita menemukan jalan lain? Mungkin mereka belum selesai…" Senja berkata dengan merasa malu dan darah terasa mengalir dengan cepat ke wajahnya.     

"Apa? Itu kau sendir yang bersikeras untuk ikut, kejadian sebelumnya itu terjadi di tempat yang benar. Apa lagi yang kau harapkan dapat dilihat dari dalam rumah bordil?" Xiao Tianyou menjawab acuh tak acuh tanpa memutar balik tubuhnya. Mengabaikan rasa tidak nyaman Senja, ia membuka pintu loteng itu dan memeganginya, "Silahkan berjalan lebih dulu, Nona Muda Senja." Xiao Tianyou membiarkan Senja untuk melompat lebih dulu. Ia yakin bahwa Senja tidak akan bisa menghadapi ketinggian ini.     

Senja melirik ke wajah tampan Xiao Tianyou. Namun aktivitas cabul kotor di bawah sana masih berlangsung, Senja ragu-ragu untuk melompat kebawah. "Mereka masih melakukan itu….��� Senja berbisik dan berada di ambang tangisnya karena merasa malu.     

Xiao Tianyou mengangkat alisnya dan berkata tanpa ampun, "Itu bagus. Mereka tidak akan menyadari keberadaan kita."     

Yang benar saja? Ku kira masalah sebenarnya bukanlah bagaimana cara memperoleh informasi dari Xiao Tianyou, tapi proses dalam menjadi terbiasa dengannya adalah tantangan yang sebenarnya!     

***     

Ketika Senja dan Xiao Tianyou meninggalkan rumah bordil itu, jalanan diluar sana sangat tenang seperti waktu malam sudah berakhir dan matahari masih berada di bawah cakrawala.     

Tidak seperti sebelumnya, kali imi Xiao Tianyou menggendong Senja di punggungnya. Kecepatannya sangatlah cepat dan angin pun masih terasa dingin, tanpa pilihan lain Senja hanya dapat membenamkan wajahnya di tengkuk Xiao Tianyou, jadi ia bisa menghalangi Senja dari angina yang menerpanya.     

Karena jarak antara rumah bordil dan Roccaleaf Tea House lumayan jauh, tidak peduli secepat apapun Xiao Tianyou, ia masih membutuhkan waktu untuk sampai kesana. Tidak lama sebelum leher Senja mulai terasa sakit dan terlalu nyeri untuk ditahannya.     

Ia bergeser dengan tidak nyaman dan itu lebih mebuat Xiao Tianyou merasa tidak nyaman karena merasakan pergerakan Senja, tapi ia hanya mengerutkan alisnya dan tetap diam.     

Senja sangat lelah setelah terjaga sepanjang malam dan sangat letih dari segala kekacauan emosi yang terjadi di rumah bordil. Tangannya yang menggantung di bahu Xiao Tianyou sebelumnya dengan hati-hati diulurkan dan melingkari lehernya. Setelah melakukannya, Senja menjadi kaku hingga ia melihat Xiao Tianyou tidak memberikan reaksi apapun.     

Senja menunggu beberapa saat tanpa mendengar kalimat keluhan yang keluar dari mulut pria ini. Lalu kemudian, Senja menyandarkan kepalanya dengan nyaman. Dengan begini Senja merasa lengan dan lehernya lebih nyaman sambil menguap karena mulai merasakan ngantuk.     

Ketika gadis itu akhirnya menetap diam pada posisinya, alis Xiao Tianyou yang berkerut kembali seperti semula lagi. Ia tetap terdiam. Walaupun tatapannya menjadi terlihat semakin dalam, namun sulit untuk menjelaskan apa yang sedang ia pikirkan.     

Sepanjang perjalanan menuju ke Roccaleaf Tea House sangat terasa hening.     

Setelah beberapa waktu, ketika Senja hampir tertidur di belakang punggung Xiao Tianyou, dengan tenang ia berjalan ke dalam kamarnya melalui pintu.     

Terdapat 2 penjaga di luar pintu kamar Senja, mereka adalah anggota dari Cressent Moon dan bukan Penjaga Bayangan. Mereka berdua hampir berteriak karena terkejut. Seseorang yang mereka kira sedang tidur di dalam kamar ternyata malah datang bersama Komandan mereka dan meringkuk tidur dengan nyaman di punggungnya. Mereka benar-benar merasa ingin berlari keluar dan memeriksa apakah matahari masih akan bersinar?     

Dengan tergesa-gesa kedua penjaga itu membukakan pintu untuk mereka berdua, dan menutupnya dengan hati-hati.     

"Apa yang terjadi?" Salah satu dari mereka bertanya dengan ekspresi yang kaget.     

Penjaga yang lain mengangkat bahunya, "Bagaimana aku tahu?"     

"Akankah dia menjadi Nyonya kita di masa depan?"     

"Jangan membicarakan sesuatu yang tidak masuk akal."     

"Apa yang tidak masuk akal? Apakah kau tidak lihat bahwa Tuan Guru kita mulai dekat lagi dengan seorang wanita? Terlebih lagi ia menggendongnya."     

Mereka berdua tetap terdiam sambil terus memikirkannya. "Kita harus memastikannya dengan Ketua Yang Yu." Salah satu anggota Crescent Moon menyimpulkan, dan tentu disetujui oleh temannya.     

***     

Di dalam kamar Senja.     

Xiao Tianyou menidurkan tubuh Senja dengan hati-hati di atas tempat tidur, wajahnya tetap tenang terlepas dari semua informasi yang ia dapatkan tadi malam. Ia telah terbiasa dengan mereka, tipuan dan tindakannya atas rencana untuk menusuk dari belakang telah mengalir di dalam darahnya. Xiao Tianyou menjalani hidupnya dengan orang-orang semacam itu.     

Ia mengerti situasi yang akan ia hadapi dan telah memiliki rencana yang terbentuk di kepalanya.     

Namun….     

Gadis ini telah terbaring di atas tempat tidurnya sekarang, membuatnya bingung lagi dan lagi. Senja mengusik rasa ingin tahu Xiao Tianyou dan membuatnya ingin mengetahui ekspresi selanjutnya dalam setiap pergerakan yang harus ia hadapi berubah. Sikapnya yang tidak pernah bisa diperediksikan dan spontanitasnya menyenangkan untuk dilihat dalam kehidupan sehari-harinya yang membosankan.     

Mungkin karena perubahan dari lingkungan hidup atau tatapan dalam Xiao Tianyou yang harus disalahkan. Secara perlahan bulu mata Senja bergerak dan ia membuka matanya. Ia duduk dengan grogi sambil mengusap matanya.     

"Dimana kita sekarang?" Senja bertanya dengan suaranya yang serak.     

"Kamarmu." Xiao Tianyou menjawab dengan singkat, tapi ia belum bertujuan untuk keluar.     

Kemudian tiba-tiba terdengar suara berisik yang berasal dari pintu, dan kemudian Senja dan Xiao Tinayou mengetahui siapa itu.     

Senja mengerutkan alisnya. Ini masih terlalu pagi untuk mencari masalah kan? Apa yang ia lakukan di depan pintu kamarku?     

Di luar pintu, Sana berteriak sambil membentak kedua anggota Crescent Moon yang sedang berjaga di depan pintu kamar Senja.     

=======     

Cek juga cerita Senja yang asli di novel: The Story of Dusk -Indonesia-     

Jangan lupa vote juga ya...     

Tengkyu. ((^o^))     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.