Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

AYO MULAI!



AYO MULAI!

0Tapi, dengan tak berdaya Senja menyukai sisinya yang seperti ini. "Kau disini!" Senja terkekeh dan berlari menuju Xiao Tianyou, ia melompat ke pangkuan Xiao Tianyou dan melingkarkan kedua lengannya di leher Xiao Tianyou. "Kapan kau datang?"     

Xiao Tianyou terkekeh karena melihat sikap kekanakan Senja dan mendekap tubuh ramping Senja ke dalam pelukannya lalu ia mencium aroma manis gadis itu. Xiao Tianyou sangat menyukainya saat ia menghirup napas di antara rambutnya. "Baru saja." Xiao Tianyou berkata sambil mencium kepala Senja.     

"Jadi kita akan pergi sekarang?" Senja bertanya dan mengangkat kepalanya untuk melihat pria yang berada di hadapannya.     

"Sangat bersemangat untuk belajar?" Xiao Tianyou mengangkat kedua alisnya dengan bertanya-tanya.     

"Aku tidak sabar untuk bersenang-senang dengan tunanganmu." Senja berkata dengan main-main sambil mengerutkan bibitnya.     

"Dia bukan tunanganku."     

"Dia tunanganmu."     

Gadis di pangkuannya itu melipat lengannya dan sudah siap untuk bertahan dengan argumennya, tapi Xiao Tianyou tidak akan termakan dalam permainannya. Ia mengangkat kepalanya dan memberikannya senyuman nakal.     

"Kau pikir begitu?" Xiao Tianyou bertanya.     

"Kau pikir begitu?" Xiao Tianyou bertanya.     

Senja mengangguk dengan cemberut, "Aku akan berpikir seperti itu hingga kau membereskan semuanya dengan Rindy."     

"Semua akan selesai dan jelas nantinya." Xiao Tiayou berkata dengan suara yang dalam.     

"Apa maksudmu nantinya? Kau hanya akan membiarkannya berlalu?"     

Bibir Xiao Tianyou membentuk sebuah senyuman nakal, "Tentu saja tidak, ia harus membayar untuk apa yang ia lakukan."     

Senja mengerutkan alisnya, namun sebelum sebuah pertanyaan lagi keluar dari bibirnya, Xiao Tianyo mendekatkan kepalanya ke arah Senja, menduga itu, gerakannya sangat jelas bagi gadis yang berada di pangkuannya dan akhirnya Senja menutupi mulutnya dan berkata dengan tegas dengan suara yang terbungkam. "Tidak ada ciuman hingga kau menyelesaikan kesalah pahaman itu!"     

Xiao Tianyou berhenti di tengah-tengah jalannya dan terkekeh, ia malah mencium dengan lembut punggung tangan Senja yang digunakan untuk menutupi bibir. "Baiklah."     

Dengan jawaban dari Xiao Tianyou, Senja menurunkan kepalanya dan mendekat ke lekuk leher Xiao Tianyou, "Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu."     

"Kau bisa bertanya apapun padaku." Xiao Tianyou bermain dengan rambut ungu Senja dan merasakan helai-helai rambutnya yang halus di jarinya.     

Senja terkekeh dan berkata dengan senang. "Kau sangat banyak bicara sekarang, kau tahu itu?"     

Xiao Tianyou yang sering mengancamnya di masa lalu dan selalu berkata kasar kepadanya masih terukir di dalam ingatannya, tapi melihat bagaimana ia memperlakukan dirinya sekarang dan caranya memainkan rambutnya, siapa yang akan percaya bahwa ia dapat melakukan sesuatu yang penuh rasa kasih sayang seperti ini?     

"Aku hanya bicara jika perlu dan pada orang yang kusuka." Suara seraknya terdengar seperti madu yang meleleh di telinga Senja.     

"Jadi, aku yang mana?"     

"Kau selalu banyak bicara dan aku merasa perlu untuk menjawabmu, walaupun kau sedang mengutukku."     

Ketika Xiao Tianyou menyebut 'mengutuk' membuat Senja berdeham untuk membersihkan tenggorokkannya saat ia ingat semua kata-kata kasar yang ia tujukan untuk Xiao Tianyou beberpa bulan lalu. Ada saat di masa lalu ketika Senja memberikan kata-kata kasar kepada Xiao Tianyou yang telah ia kumpulkan selama hidupnya.     

"Jadi, ini adalah sesuatu yang perlu?"     

"Aku suka bahkan ketika kau mengutukku."     

"Kau menggoda atau ingin memulai perkelahian denganku?" Senja mengangkat kepalanya dan menatap Xiao Tianyou dengan cemberut.     

**Bisakah kau berhenti mengingatkanku dengan hal itu? Aku tahu itu kasar, oke.**     

"Kau yang bertanya kepadaku." Xiao Tianyou mengingatkan Senja sambil mengelus pipinya untuk meredakan ketegangannya.     

"Ya, itu bukan pertanyaanku yang sebenarnya juga.�� Senja mendekat lagi dan bersandar di leher Xiao Tianyou dan mendengung seperti seekor kucing yang merasa puas dengan belaian dari Xiao Tianyou. "Aku ingin bertanya apakah kemampuanku bisa membawa masalah nantinya?"     

"Ya, itu akan membawa masalah." Xiao Tianyou mengangguk.     

"Kenapa itu menjadi sebuah masalah?"     

Pada akhiirnya, Xiao Tianyou memberitahukan Senja cerita singkat tentang bagaimana para pengendali pikiran telah berhasil untuk menghancurkan sebuah kerajaan 62 tahun lalu, dengan tindakan memanipulasi dari mereka dan bagaimana kakeknya, Kaisar pada saat itu, telah membunuh mereka semua untuk mencegah sesuatu yang buruk terjadi.     

Asal dari para pengendali pikiran masih tidak diketahui hingga saat ini. Maka, kakeknya telah melakukan pencegahan dengan memberlakukan hukum tentang pengendali pikiran yang masih sah.     

Senja mengangkat kepalanya dan menatap Xiao Tianyou dengan ternganga keheranan. "Dalam hal itu, tidakkah kau merasa aku akan menyusahkanmu nantinya?"     

"Kau telah membawa masalah untukku sejak pertama aku melihatmu."     

**Sepertinya… itu benar.**     

"Tapi, hal itu akan menjadi sangat rumit, apalagi untukmu terus bersamaku."     

Xiao Tianyou tidak menjawabnya secara langsung, tapi mengangkat tangan Senja mendekat ke bibirnya dan mencium punggung tangannya dengan sangat menghargai. "Aku tidak peduli akan menjadi sesulit apapun hal ini, aku tetap menginginkanmu."     

Senja menatap pria yang mencium tangannya itu sambil mengatakan kata-kata kehormatan untuknya dan untuk pertama kali dengan cara itu, ia tidak tahu itu menyenth hatinya dengan sangat dalam.     

Senja telah mendengar banyak kata-kata manis sebelumnya dari semua teman lelakinya, tapi tidak ada yang pernah mengatakan itu seperti cara Xiao Tianyou berkata kepadanya. Kelimatnya tidak bergema di telinganya, tapi kedalam jiwanya sehingga terasa menegangkan hati Senja, irama napasnya sama dengan Xiao Tianyou.     

"Kau masih menginginkanku walaupun saat situasinya akan menjadi di luar kendali?" Senja dapat mendengar suaranya sendiri yang gemetar karena berusaha untuk tidak menunjukkan perasaan yang baru ia rasakan itu.     

"Aku tetap menginginkanmu bahkan itu hal terakhir yang akan aku minta." Xiao Tianyou menatap Senja dengan senyuman lembut yang terukir di bibirnya.     

Meskipun begitu, eskpresi Xiao Tianyou terlihat serius, tapi Senja sangat menyukainya. Ia dapat merasakan cara Xiao Tianyou menatapnya sangat berbeda dari bagaimana cara ia menatap orang lain dan itu membuat Senja merasa senang seakan ada kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya.     

Di waktu yang bersamaan, Senja ingat cerita kakeknya tentang pria ini di masa lalu. Xiao Tianyou bahkan pernah menyerahkan kekuatan militernya demi mendiang istrinya karena Kaisar memiliki pandangan berbeda mengenai Luna.     

Dan juga cara Xiao Jun memperingati Senja di rumah makan beberapa hari lalu sehubungan dengan cara Xiao Tianyou mengeskpresikan rasa sukanya.     

Tapi….     

"Bagaimana jika aku tiba-tiba menghilang?" Senja mengatakan satu-satunya apa yang ia pikirkan sekarang. Ia datang untuk sebuah tujuan dan harus pergi saat semua itu selesai, kan?     

Xiao Tianyou cemberut mendengar pertanyaan dari Senja. "Kau tidak akan pergi kemana-mana, Senja." Xiao Tianyou berkata dengan tegas. "Bahkan aku telah mengikatmu, kau tidak akan pergi kemana-mana."     

"Apa maksudmu telah mengikatku?!" Senja menatap tajam ke arah Xiao Tianyou, tapi Xiao Tianyou hanya terkekeh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.