Pangeran Yang Dikutuk

Makan Siang Bersama Keluarga (2)



Makan Siang Bersama Keluarga (2)

0"Kau sama sekali tidak bersikap tidak sopan," kata ratu sambil tersenyum. "Kau sekarang resmi menjadi putriku."     

Ia memeluk Emmelyn dengan hangat dan meraih tangannya untuk duduk di sampingnya di meja makan. Emmelyn menoleh ke arah Mars dan bertanya dengan matanya, apa yang harus ia lakukan. Tetapi pria itu tersenyum lebar dan memberi isyarat kepadanya untuk melakukan apa yang dikatakan ibunya.     

Ekspresinya berkata kepadanya, 'Lihat sendiri kan? Aku sudah bilang kalau ibuku memang memujamu.'     

Emmelyn merasakan begitu banyak kehangatan dari ratu, dan suasana hatinya menjadi sangat ceria dan bahagia. Sekarang, ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibu mertuanya.     

"Sebaiknya kita makan siang sekarang," kata Ratu Elara kepada suaminya yang masih berdiri diam di dekat pintu, menyaksikan adegan antara Emmelyn dan istrinya. "Yang Mulia, apakah kau ingin bergabung dengan kami?"     

"Baiklah," Raja Jared mengangguk dan mulai berjalan ke meja makan.     

Ia tidak ingin membuat istrinya kesal. Wanita itu telah mendiamkannya selama tiga hari penuh setelah insiden di mana ia mengunci satu-satunya putra mereka di Grey Tower. Tiga hari itu terasa sangat mengerikan.     

Ketika Mars melihat betapa patuh ayahnya kepada ibunya saat ini, ia merasa sangat lega karena mempercayakan Emmelyn di bawah pengasuhan ibunya.     

Bahkan ayahnya tidak akan bisa menyentuh Emmelyn, jika Ratu Elara melindunginya.     

"Kami membawa wine ini dari tempat pembuatan wine milik Athos," kata Mars setelah ia duduk di kursinya dan meletakkan kendi wine yang indah di atas meja. "Ia bilang mereka memiliki wine yang sangat enak yang disimpan dari lima tahun lalu."     

"Wah, kedengarannya sangat nikmat," kata Ratu Elara. Ia memberi isyarat kepada pelayan untuk mengambil kendi dari Mars dan menyajikan wine untuk mereka. "Tolong sajikan ini untuk makan siang hari ini."     

"Baik, Yang Mulia," kata pelayan itu. Ia mengambil kendi dari putra mahkota dan menuangkan wine ke dalam empat gelas.     

"Tuangkan sedikit saja untuk Tuan Putri," kata Ratu Elara kepada pelayan ketika ia akan menuangkan wine ke dalam gelas Emmelyn.     

Pelayan itu mengangguk dan berhenti menuang ketika gelasnya sudah setengah terisi.     

"Ini hari yang indah," komentar ratu sambil mengangkat gelasnya dan memberi isyarat kepada semua orang untuk mengangkat gelas mereka. "Aku ingin menyambut Emmelyn ke dalam keluarga kita."     

Emmelyn merasa sangat terharu ketika melihat betapa hangatnya ia disambut oleh ibu mertuanya sampai-sampai ia tidak peduli dengan raja.     

"Terima kasih..." bisik Emmelyn sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin mereka melihat matanya yang berkaca-kaca.     

Ya, ia telah kehilangan seluruh keluarganya, dan yang terakhir terbunuh minggu lalu. Namun, dengan kehangatan ratu dan cinta pangeran, ia merasa seperti telah menemukan keluarga baru.     

Kedua orang ini sangat berharga baginya sekarang. Dan tidak hanya mereka... ia juga akan segera melahirkan bayi pertamanya.     

Kini, Emmelyn merasa semua kemalangannya telah terbayar. Mungkin sudah waktunya baginya untuk mendapatkan akhir yang bahagia.     

"Selamat datang Putri Emmelyn," tambah Mars. Ia tersenyum kepada ibunya dan berterima kasih dengan matanya. Ratu Elara benar-benar utusan dewa. Ia berhasil mengendalikan raja dan bisa membuat Emmelyn merasa diterima.     

Raja tidak mengatakan apa-apa, tetapi ia mengangkat gelasnya juga dan minum bersama mereka. Emmelyn akhirnya mendongak dan tersenyum kepada ratu, sebelum ia menyesap wine miliknya. Ia menyeka matanya setelah ia meletakkan gelasnya.     

Makan siang berjalan lancar dan ratu menanyakan detail pernikahan mereka kepada sang pengantin baru.     

Terlihat jelas bahwa ratu merasa sedikit kecewa dan sedih karena ia tidak bisa hadir di sana untuk menyaksikan pernikahan putranya, tetapi ia tidak memperbesar persoalan itu.     

Ia bertanya bagaimana kabar keluarga Greenan dan hal-hal sepele tentang kilang wine di Southberry dan perjalanan mereka. Mars menceritakan semuanya dengan singkat.     

Ia merasa tidak nyaman membicarakan keseluruhan ceritanya ketika ayahnya hadir bersama mereka karen Mars tahu betul ayahnya tidak menyukai Emmelyn.     

Mars merasa ia bisa membahasnya lagi nanti dengan ibunya secara pribadi dan menceritakan semuanya. Mungkin setelah ia kembali dari Wintermere. Sang ratu sepertinya memahami hal itu dan kemudian mengubah topik pembicaraan tentang kehamilan Emmelyn.     

"Sudah berapa bulan usia kehamilanmu sekarang?" Ia bertanya kepada Emmelyn dengan wajah berseri-seri. "Apa kau pernah mengidam atau mengeluh soal apa pun?"     

"Usia kandunganku kini lima bulan, Yang Mulia," Emmelyn mengangguk sambil tersenyum. "Aku makan sangat banyak akhir-akhir ini, tapi aku tidak mengidam apa pun, dan kurasa aku tidak ada keluhan lainnya. Putra Mahkota menjagaku dengan baik."     

"Ya, itu sudah menjadi kewajibannya. Kau kini tengah mengandung anak pertamanya dan kau harus mengalami banyak ketidaknyamanan selama sembilan bulan," kata ratu. "Menjagamu dengan baik adalah satu-satunya hal yang harus diutamakan Mars."     

Mars dan Emmelyn saling pandang. Yang dikatakan ratu memang benar.     

Raja Jared nyaris tidak berbicara saat makan siang. Ia tidak terlalu menyukai Emmelyn, tetapi jika istrinya ingin memperlakukan putri tanpa rumah itu dengan baik, ia tidak akan menghentikannya.     

Itulah salah satu sifat yang disukai raja dari istrinya. Ratu tidak hanya memiliki paras yang cantik, tapi ia juga memiliki hati yang mulia.     

Raja Jared tidak akan memaksa Elara untuk memperlakukan menantu perempuan mereka dengan buruk, hanya karena ia tidak menyetujui pernikahan putranya.     

Saat makan siang berakhir, Emmelyn merasa seperti sedang bersama keluarganya sendiri. Ia merasa diterima dan disayangi. Mars sangat senang melihatnya tampak ceria dan bahagia. Inilah wanita yang ia kenal dan cintai.     

Emmelyn telah menderita begitu banyak kesedihan akhir-akhir ini sehingga senyumnya menjadi harta yang langka. Tapi, hari ini gadis itu tersenyum berkali-kali.     

Ia berharap kondisi Emmelyn akan terus membaik dan saat bayi mereka lahir, istrinya benar-benar bisa bahagia kembali. Setelah itu, mereka bisa memulai hidup baru bersama, membangun keluarga yang bahagia.     

"Yang Mulia, Elmer Sang Penyihir telah tiba," John, sang kepala pelayan, melaporkan berita tersebut setelah raja dan putra mahkota serta istrinya menyelesaikan makan siang mereka.     

"Bagus. Katakan kepadanya untuk menungguku di aula pertemuan. Aku akan segera menemuinya," kata Raja Jared. Ia berpaling kepada istrinya. "Sudah sepuluh tahun, kan? Lama sekali Elmer tidak berkunjung kemari. Apa kau ingin menemui Elmer bersamaku?"     

Ratu Elara mengangguk. "Ya, Yang Mulia. Sudah lama sekali. Aku ingin bertemu dengannya."     

"Baiklah."     

Mars membantu Emmelyn bangkit dari kursinya dan berbisik ke telinganya, "Itu penyihir yang kuceritakan kepadamu. Apakah kau ingin datang dan menemuinya juga?"     

Karena ibunya akan ikut bersama raja untuk menemui Elmer, Mars tidak ingin meninggalkan Emmelyn. Ia akan sendirian jika mereka bertiga pergi dan ia tidak diundang.     

Jadi, ia bertanya kepada istrinya apakah ia ingin bergabung bersama mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.