Pangeran Yang Dikutuk

Mengapa Kau Tega Meninggalkanku?



Mengapa Kau Tega Meninggalkanku?

0"Aku terkejut mendengar penyihir itu ternyata tinggal di Wintermere," jawab Emmelyn dengan suara rendah. "Sekarang, atas nama rakyatku, aku merasa bersalah."     

"Mengapa kau harus merasa bersalah?" Mars bertanya kepadanya. "Itu bukan salahmu."     

Emmelyn menatapnya dengan wajah sedih dan menggumam, "Tetapi penyihir itu tinggal di Wintermere.."     

Mars menyentuh pipi Emmelyn dan menggeleng. "Penyihir itu mengutuk keluargaku karena dendam pribadi. Kenyataan bahwa ia memang tinggal di kerajaanmu tidak mengubah apa pun. Semua yang terjadi murni merupakan kesalahan penyihir itu."     

Emmelyn terdiam ketika ia mendengar jawaban Mars. Yang dikatakan suaminya mungkin benar. Tetapi masalahnya, ketika menyangkut soal perasaan, tidak ada yang bisa memberi tahu apa yang harus dirasakan atau tidak.     

Hati akan selalu merasakan apa saja yang ingin dirasakannya. Sulit untuk membuat seseorang berubah pikiran ketika sudah merasa bersalah, khawatir, atau perasaan lainnya.     

"Putri Emmelyn Rosehill, dengarkan aku," Mars meletakkan peralatan makannya dan memegang tangan kekasihnya. "Kau tidak boleh bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan orang lain."     

Emmelyn menunduk. "Tapi sepertinya... keluarga Bellevar benar-benar kerabatku. Jadi, kemungkinan mereka bukan orang asing bagiku. Mereka adalah keluargaku."     

"Menurutku mereka bukan kerabatmu. Hanya Killian yang tahu apakah ia mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Tapi sayangnya, kita tidak akan pernah bisa menanyakan soal ini kepadanya. Kita tidak akan pernah tahu kebenarannya," kata Mars dengan sabar.     

Ia menambahkan, "Bahkan JIKA mereka berhubungan dengan keluargamu, meski aku sangat meragukannya, kau tetap tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka atau perbuatan penyihir itu."     

Emmelyn tidak mengatakan apa-apa. Ia masih bingung dengan kenyataan bahwa penyihir itu tampaknya tinggal di kerajaannya selama ini. Sekarang, ia bertanya-tanya apakah Emmelyn pernah bertemu dengan keluarga Bellevar? Atau apakah penyihir itu mengenalnya?     

Emmelyn sangat yakin ia tidak mengenal penyihir seperti itu...     

Tapi ia seorang putri... mungkin penyihir itu mengenalnya?     

Mars melihat ekspresinya dan menyadari Emmelyn mungkin terganggu oleh semua fakta ini. Jadi ia menyentuh pipi istrinya dan menatap matanya dalam-dalam.     

"Sayang, menurutmu apakah aku harus bertanggung jawab atas perbuatan orang tuaku kepada Lady Marielle?" Ia bertanya dengan lembut. "Menurutmu, apakah Harlow harus disalahkan atas dosa keluargaku?"     

Emmelyn menatapnya dan menggigit bibirnya. Ia menggelengkan kepalanya.     

"Tidak..." Suaranya begitu lemah, hampir tak terdengar saat ia berbicara. "Kau tidak boleh disalahkan dan dihukum atas apa yang orang tuamu lakukan... dan Harlow juga tidak."     

"Kau lihat sendiri kan? Itu yang aku maksud. Jadi, kau seharusnya tidak boleh merasa bersalah atas apa yang orang lain lakukan, meskipun mereka adalah saudara setanah air atau bahkan jika mereka adalah keluargamu sendiri."     

Akhirnya, Emmelyn mengangguk setuju. Ia menyeka matanya dan menatap Mars dengan tatapan khawatir. "Tapi, apa kau harus pergi sendiri? Tidak bisakah kau memberikan tugas ini kepada orang lain? Aku membutuhkanmu di sini bersamaku."     

Ia melihat perutnya yang buncit dan merasakan gerakan sang janin lagi. Ia ingin suaminya ada untuknya dan bersamanya. Ia ingin mereka berbagi momen bahagia ini bersama-sama.     

Jika Mars hanya pergi ke Southberry, Emmelyn mungkin tidak akan merasa kecewa seperti ini. Tetapi Mars akan pergi ke Wintermere. Emmelyn tahu betul seberapa jauh Wintermere dari Draec.     

Mars membutuhkan waktu dua bulan hanya untuk pergi ke sana. Perjalanannya akan memakan waktu empat bulan hanya untuk pulang pergi. Dan Mars pasti akan membutuhkan beberapa waktu di sana untuk menyelidiki penyihir itu dan membuat rencana untuk membunuhnya.     

Pada saat ia kembali ke Draec, Harlow sudah lahir.     

Mengapa Mars tega melakukan ini kepadanya?     

Hati Mars terasa sakit saat melihat istrinya kini terlihat sangat sedih. Jika semuanya terserah Mars, maka ia lebih suka berada di sini bersama Emmelyn.     

Ia bahkan bersedia melepaskan gelar dan takhtanya jika itu yang harus ia lakukan untuk membuat istrinya bahagia.     

Namun, untuk satu hal ini, ia tidak bisa memberikannya kepada Emmelyn. Mars harus menjadi orang yang menangani penyihir itu dan mengakhiri semuanya.     

Pertama karena Mars tidak bisa sepenuhnya mempercayai orang lain untuk menangani masalah ini. Dan yang kedua, ia tahu ialah satu-satunya orang yang harus membereskan semuanya.     

Setelah mengetahui bahwa penyihir itu saat ini menyimpan hati Ellena, prioritas Mars selain membunuh sang penyihir adalah memastikan ia mendapatkan kembali hati Ellena.     

Mars tidak ingin berhutang apa pun kepada wanita itu seumur hidup.     

"Sayang... maafkan aku, tapi aku tidak bisa mengirim orang lain untuk menggantikanku. Masalah ini adalah sesuatu yang harus aku tangani secara pribadi. Penyihir itu telah membuat keluargaku menderita selama beberapa dekade dan menyebabkan kematian atas saudara-saudaraku, termasuk banyak orang tak bersalah lainnya," Mars menyentuh lengan Emmelyn dan mengusapnya dengan lembut untuk membujuknya. "Aku harap kau bisa mengerti."     

Emmelyn merasa ingin menangis. Kenapa harus seperti ini? Saat mereka akhirnya memiliki sesuatu yang baik bersama. Mereka sudah memberikan nama kepada bayi mereka, Harlow bergerak dalam perutnya untuk pertama kalinya hari ini, dan sebelum ini mereka juga bercinta dengan sangat indah.     

Tapi sekarang, segalanya tampak suram lagi.     

Ia tidak bisa menahan tangis. Hormon kehamilan sialan, keluhnya dalam hati. Di momen seperti ini, Emmelyn sebenarnya ingin menjadi orang yang tangguh dan tidak menjadi wanita cengeng yang menyebalkan.     

Namun, ternyata sangat sulit dilakukan. Apalagi dengan semua hal yang terjadi belakangan ini.     

"Aku sangat menyesal," Mars mendesah panjang. Hari ini seharusnya menjadi hari ia menghibur istrinya dan berbagi kesedihannya, tetapi ia justru membuatnya menangis lagi.     

Mars merasa sangat tidak enak.     

"Tempatnya sangat jauh..." kata Emmelyn di antara isak tangisnya. "Kau akan pergi hampir setengah tahun. Aku akan sendirian..."     

Mars tahu yang dikatakan Emmelyn memang benar. Dan semua ini juga membuatnya sakit, sama seperti sakit yang dirasakan Emmelyn. Ia benar-benar ingin berada di sini bersamanya dan melewati semua masa kehamilannya bersama.     

Tetapi sebagai calon raja, ia telah belajar untuk tidak menjadi egois dan memprioritaskan kebaikan bagi semua orang. Emmelyn akan aman di ibu kota. Ia juga akan meminta ibunya untuk merawat Emmelyn.     

Ratu pasti akan menjaga Emmelyn dan Harlow dengan baik saat Mars pergi. Sebelum ia pergi, pangeran akan meminta Emmelyn pindah ke istana kerajaan agar ia bisa lebih dekat dengan Ratu Elara.     

Mereka bisa mulai menjalin hubungan sebagai ibu dan anak, dan Emmelyn tidak akan merasa begitu kesepian lagi. Menurut Mars, ini bukan rencana yang buruk. Akan lebih baik bagi istrinya untuk pindah ke istana kerajaan daripada tinggal sendirian di kastil ini.     

Mars akan meminta ibunya untuk mengizinkan Emmelyn mengundang Nyonya Adler ke istana jika Emmelyn ingin penyihir tua itu datang dan menemaninya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.