Pangeran Yang Dikutuk

235



235

0Mars sangat terkejut dengan acara minum teh yang berubah menjadi petaka ini. Ia menjatuhkan pedang berdarah dari tangannya dan pedang itu menghantam lantai dengan suara dentingan.     

Suaranya begitu memekakkan telinga.     

Bahkan Emmelyn, yang putus asa dan kesal sebelumnya, membeku di tempatnya. Ia menekan bibirnya karena terkejut.     

Emmelyn benar-benar tidak menyangka Ellena lebih memilih mati daripada mengingkari janjinya kepada keluarga Bellevar.     

Untuk sesaat, ia melupakan Killian.     

Ketika semua orang dikejutkan oleh tindakan Ellena, Killian memanfaatkan situasi tersebut dan segera keluar dari kastil.     

Baru kemudian Mars tersadar dari keterkejutannya. Ia dengan cepat berteriak kepada pengawalnya untuk menangkap Killlian.     

"Jangan biarkan ia pergi! Kita membutuhkan Killian untuk membawa kita ke penyihir itu!"     

Edgar juga tersadar dari peristiwa mengejutkan itu dan segera bangkit untuk mengejar Killian, sementara Gewen mencoba memeriksa kondisi Ellena.     

"Ia masih bernapas..." Gewen bergumam tidak jelas. Kemudian, ekspresinya berubah menjadi liar dan ia melihat sekeliling seperti orang gila, berteriak minta tolong. "Panggil dokter. Hubungi Tuan Vitas... CEPAT!!!"     

Keributan kecil ini segera menjadi hal yang menghebohkan di kastil putra mahkota. Emmelyn tiba-tiba teringat bahwa kakaknya mencoba melarikan diri dan Edgar mengejarnya.     

Ia segera berteriak dan meminta agar Killian dibebaskan.     

"Jangan sentuh kakakku!! Biarkan ia pergi...!!!"     

Mars harus memilih antara memeriksa keadaan Ellena atau menenangkan Emmelyn. Ia pun langsung memeluk Emmelyn dan mengangkat tubuhnya.     

"Sssh... Sayang, jangan berteriak. Killian akan baik-baik saja. Edgar hanya mengajaknya bicara. Aku berjanji, kami tidak akan menyakiti kakakmu," katanya dengan nada membujuk.     

"Biarkan aku pergi...!!" Emmelyn mencoba membebaskan dirinya dari pelukannya, tetapi ia bukanlah tandingan pria itu dalam hal kekuatan fisik.     

Mars memeluknya erat-erat dan berjalan dengan merangkul Emmelyn dalam pelukannya, menuju kamar mereka.     

Ia pikir Emmelyn perlu menenangkan diri di tempat pribadi, dan gadis itu seharusnya tidak melihat apa yang terjadi kepada Ellena.     

Kejadian seperti ini pasti akan membuatnya kaget dan stres. Mars tidak bisa membiarkan itu terjadi.     

"Gewen, tolong, jaga Ellena," Mars menoleh ke arah Gewen dan berkata kepadanya dengan ekspresi sedih. "Aku akan menjaga Emmelyn. Begitu ia pulih maka aku akan segera datang kepadamu. Kau bisa membawa Ellena ke salah satu kamar di lantai pertama, Roshan akan menunjukkan jalannya."     

Roshan datang dengan wajah pucat. Ia mengangguk lemah. "Silakan ikuti saya, Tuanku."     

"Kirimkan seseorang untuk menjemput Tuan Vitas," kata Mars kepada Roshan.     

"Baik, Yang Mulia," kepala pelayan itu membungkuk dalam-dalam untuk menunjukkan bahwa ia mengerti apa yang perlu ia lakukan.     

Pria itu tampak putus asa dengan semua yang telah terjadi di ruang perpustakaan itu, tetapi sebagai kepala pelayan yang berpengalaman, ia tahu bagaimana tetap bersikap tenang.     

"Tolong biarkan aku pergi!!" Emmelyn tidak lagi mencoba melepaskan diri dari pelukan Mars, tetapi ia mencoba taktik berbeda dengan memohon kepadanya. "Aku harus bertemu kakakku..."     

Mars tidak menjawab. Ia hanya berjalan cepat menuju kamar mereka dengan Emmelyn yang tetap berada dalam pelukannya. Begitu mereka sampai di kamar, ia segera membaringkan Emmelyn di tempat tidur.     

Kemudian, pangeran berjongkok di kaki tempat tidur dan memeluk kakinya. "Emmelyn, aku harap kau segera tenang. Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi kepada Killian jika ia benar-benar saudaramu. Aku ingin kau mempercayaiku."     

"Tatap diriku," Mars menarik napas dalam-dalam dan melanjutkan kalimatnya, menekankan setiap kata dari kalimat terakhirnya, untuk menarik perhatian Emmelyn. "Aku. Tidak. Akan. Membunuh. Saudaramu."     

Wajah Emmelyn basah oleh air mata dan ia terisak tak terkendali saat mendengar janji yang diucapkan pangeran dengan sungguh-sungguh. Ia bilang ia tidak akan membiarkan apa pun terjadi kepada Killian JIKA ia benar-benar saudara Emmelyn?     

Artinya, Mars masih belum percaya bahwa Killian benar-benar kakaknya.     

"Ia ADALAH saudaraku... berapa kali aku harus mengulanginya agar kau percaya kepadaku?" Emmelyn berteriak, ia terlihat sangat stres.     

"Oke, aku percaya kepadamu. Tolong, tenanglah," Mars tahu Emmelyn dalam kondisi mental yang buruk, jadi ia mencoba berbicara dengan lembut. "Sayang... begitu banyak hal yang terjadi hari ini. Aku tahu kau merasa putus asa, tapi aku ingin kau tenang sehingga kita bisa menangani semuanya dengan baik. Bisakah kau melakukan itu untukku?"     

Saat ini, Mars hanya ingin agar Emmelyn merasa tenang sehingga ia bisa meninggalkannya dengan para pelayan sementara ia memeriksa kondisi Ellena dan menemukan Killian.     

Namun, sangat sulit bagi gadis itu untuk tetap tenang setelah peristiwa tadi. Mars juga merasa putus asa, tetapi ia harus menunjukkan sikap tenang untuk menjadi teladan bagi semua orang.     

Sebenarnya, Mars benar-benar terguncang oleh tindakan Ellena. Pikirannya kacau balau. Ia tidak pernah mengira Ellena akan melakukan hal seperti itu.     

Bagaimana jika Ellena mati? Bagaimana ia bisa menghadapi orang tuanya dan keluarga Preston?     

Dan jika lawan politik keluarganya mengetahui kejadian ini, akan ada kerusuhan besar di Draec.     

Ia tidak bisa membiarkan kejadian ini menjadi pemicu kekacauan yang lebih besar di ibu kota. Ada banyak pihak yang bersembunyi di balik bayangan dan mereka hanya ingin menemukan satu kesempatan bagus untuk mendatangkan malapetaka.     

Mereka bisa menghasut keluarga Preston untuk melawan raja. Duke Preston memiliki pengaruh yang cukup besar di ibu kota. Jika ia memutuskan untuk merebut kekuasaan, ia sebenarnya bisa mengumpulkan kekuatan untuk mendukungnya.     

Keluarga Preston termasuk di antara sedikit orang yang tahu tentang kutukan itu dan cerita di baliknya.     

Kalau dibiarkan, maka kejadian ini dapat memancing Lady Preston untuk membocorkan rahasia tersebut dan menyebarkan kebohongan bahwa putra mahkota tidak tahu berterima kasih.     

Ia bisa mengatakan bahwa putra mahkota telah membunuh Ellena tanpa ampun padahal gadis itu telah sangat banyak berkorban untuknya. Semua ini akan dapat membuat nama Mars menjadi buruk di luaran sana.     

Mars bisa membayangkan keributan apa yang akan segera terjadi. Keluarganya tidak siap untuk perebutan kekuasaan sedini ini.     

Tidak ada jalan lain. Ellena harus bertahan hidup. Ia tidak boleh mati dan menjadi penyulut terjadinya perang saudara di negeri ini untuk memperebutkan kekuasaan.     

Emmelyn meraih bahunya dan menggertakkan gigi. Ia menatapnya dengan tekad di matanya. "Kau harus berjanji kepadaku, kau tidak akan pernah menyakiti Killian...."     

Mars mengangguk. "Aku berjanji. Aku berjanji, Sayang. Sekarang, maukah kau tinggal di sini dan istirahat sehingga aku dapat menemukan di mana ia berada? Aku juga perlu memeriksa kondisi Ellena dan mengirim kabar ke istana kerajaan. Orang tuaku tidak boleh mengetahui kejadian ini dari orang lain."     

Setelah Emmelyn menatapnya lekat-lekat tepat di matanya selama beberapa detik, akhirnya ia menghela napas dan mengangguk lemah. "Baiklah..."     

"Gadis baik. Aku sangat menyayangimu." Mars menarik napas dalam-dalam. Ia bangkit dan mencium dahi Emmelyn sebelum ia keluar dari kamar dan memerintahkan beberapa pelayan di luar untuk menjaga Emmelyn.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.