Pangeran Yang Dikutuk

233



233

0"Mereka merasa kasihan kepadamu setelah aku memberi tahu mereka apa yang terjadi di ibu kota dan betapa ratu telah banyak menderita karena kematian anak-anaknya... mereka telah memaafkan orang tuamu dan mereka berharap penyihir itu akan mendengarkanku jika aku datang kepadanya dan memohon dengan tulus," kata Ellena menjelaskan.     

Mars menatap Ellena dengan rahang terkatup. Setiap kali ia ingat apa yang telah dilakukan penyihir itu kepadanya dan keluarganya, amarahnya memuncak.     

Hari ini, Ellena akhirnya membuka mulut dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya, keluarga Bellevar, dan sang penyihir.     

"Lalu...?" Ia bertanya dengan tidak sabar. Saat Ellena mulai memberi tahunya apa yang sebenarnya terjadi, Mars semakin bertekad untuk mengungkap semuanya. Ia terus bertanya kepadanya agar gadis itu mau membuka semua kartunya.     

"Keluarga Bellevar hanya memberi tahuku di mana penyihir itu tinggal jika aku berjanji kepada mereka bahwa aku tidak akan pernah menyerahkannya kepada ayahmu," Ellena menggigit bibirnya saat menjawab pertanyaan Mars.     

Ia melanjutkan, "Aku bersumpah dengan hidupku bahwa aku tidak akan mengkhianati kepercayaan mereka dan aku berniat untuk menepati janjiku."     

Ia menatap putra mahkota dengan tekad yang luar biasa di wajahnya. Mars mengenali ekspresi tersebut dan ia langsung tahu Ellena tidak akan pernah menyerah.     

Gadis itu akan dengan segenap hati mempertahankan pendiriannya apa pun yang terjadi.     

Ellena bisa sangat keras kepala jika ia menginginkan sesuatu. Buktinya ia memutuskan pergi selama bertahun-tahun untuk menemukan penyihir itu sehingga ia bisa membantu Mars mengangkat kutukannya.     

Tidak ada yang bisa menghentikannya.     

"Ellena... Aku harus tahu di mana penyihir itu tinggal..." kata Mars, "Itulah satu-satunya cara agar aku bisa hidup damai."     

Mars mencoba untuk berunding dengannya tetapi sayangnya, Ellena sudah tidak mau lagi mendengar perkataan pangeran.     

Ia telah melihat apa yang terjadi antara Mars dan Emmelyn dan dapat menebak dengan cerdas bahwa keduanya telah menjalin hubungan yang serius.     

Bagi Mars, Emmelyn bukan sekadar 'wadah' untuk melahirkan anak bagi putra mahkota.     

Ellena akhirnya menyadari dengan getir bahwa ia telah ditipu dan dijebak agar ia mengira bahwa Mars tidak mau melanjutkan perjanjian mereka karena ia sudah melakukan perjanjian baru dengan Emmelyn.     

Sebenarnya, bukan perjanjian baru itu yang menjadi titik permasalahannya, tapi kenyataan bahwa Mars telah jatuh cinta kepada Emmelyn lah yang membuatnya tidak lagi menginginkan Ellena di sisinya.     

Ellena merasa dikhianati dan ditipu.     

Ia telah melakukan begitu banyak dan mengorbankan lima tahun hidupnya untuk pangeran... namun, sekarang Mars ingin ia melanggar sumpah yang ia buat dengan bertaruh pada nyawanya sendiri?     

"Kata-katamu mungkin tidak berarti apa-apa bagimu, Yang Mulia... karena kau bisa mengusirku setelah menemukan wanita yang bisa membuatmu jatuh cinta..." kata Ellena dengan suara serak.     

Air mata mengalir deras di pipinya saat ia melanjutkan kalimatnya. "Tapi aku akan menepati janjiku kepada Duchess Bellevar dan tidak akan pernah menjual penyihir itu kepadamu. JIKA kau ingin memaksaku bicara... sebaiknya kau bunuh saja aku."     

"Ellena... kau tahu aku pria yang selalu menepati janjiku," Mars memotongnya. "Kesepakatan di antara kita sudah tidak lagi sah saat kau pergi. Kaulah yang melanggarnya."     

"Aku ditinggalkan sendirian dan menjadi bingung. Dan akhirnya, setelah aku bertemu Emmelyn, kupikir ia bisa memberikan apa yang kubutuhkan. Jadi, kami membuat kesepakatan baru. Kau sudah tahu ceritanya."     

Ia menambahkan, "Tolong, jangan memutarbalikkan fakta dan menjadikan dirimu korban, padahal pada kenyataannya, kau yang pergi meninggalkan aku tanpa sepatah kata pun dan muncul lima tahun kemudian saat semuanya sudah terlambat."     

"Kau tidak bisa bersikap seolah-olah kau berhak atas hidupku dan membuat keputusanmu sendiri. Kau adalah teman baikku dan aku menghargai apa yang telah kau lakukan untukku, tetapi kau telah bertindak terlalu jauh kali ini."     

Ellena menggigit bibirnya begitu keras hingga berdarah. Ia menekan dadanya dengan sedih ketika ia menjawabnya.     

"Aku tidak berusaha bersikap semena-mena atasmu atau membuat keputusan tentang hidupmu. Aku melakukan segalanya karena cinta. Satu-satunya alasan aku pergi tanpa memberi tahumu adalah karena aku tahu kau akan menghentikanku."     

Ia melanjutkan kata-katanya sambil menangis. "Aku sangat menderita, tapi aku terus berkata kepada diriku sendiri bahwa semua yang kulakukan akan sepadan. Suatu hari... kutukan akan terangkat dan kita bisa hidup bahagia bersama... tapi kau... tapi kau... hiks… kau memilih wanita lain."     

Kata-kata Ellena terdengar pedih. "Sekarang, aku tidak punya apa-apa lagi, kecuali janjiku kepada keluarga Bellevar dan aku tidak akan melanggarnya!"     

Mars menyadari Ellena menjadi lebih keras kepala karena sekarang ia menyadari ia tidak akan mendapatkan apa-apa. Mars telah melabuhkan hatinya kepada wanita lain.     

Jika Ellena memberi tahu di mana lokasi penyihir dan keluarga Bellevar, ia hanya akan menyempurnakan kebahagiaan Mars dan Emmelyn.     

Sedangkan Ellena hanya akan ditinggal sendiri dan dibuang seperti sampah yang tidak berguna.     

Ellena benar. Sekarang, dalam hidupnya tidak ada lagi hal yang layak ia pertaruhkan kecuali janjinya kepada keluarga itu.     

"Jika kau terus memaksaku untuk berbicara... lebih baik kau bunuh aku saja, Yang Mulia..." katanya setengah berbisik. "Aku tidak akan mengingkari janjiku kepada mereka."     

"Ellena! Aku masih menganggapmu sebagai teman. Tolong jangan memaksaku menggunakan wewenangku sebagai putra mahkota untuk membuatmu bicara. Kau tahu betapa pentingnya bagi keluargaku untuk memastikan penyihir itu berhenti mengganggu kami untuk selamanya…" kata Mars dengan tegas.     

Tenggorokannya terasa sangat kering dan pikirannya kacau balau. Namun, ia berusaha untuk tetap tenang.     

Ini adalah situasi yang intens di mana dua wanita mengancam akan bunuh diri jika permintaan mereka tidak dikabulkan.     

Mars berasumsi karena Emmelyn mengancam akan bunuh diri jika tidak melepaskan Killian, kini Ellena ingin melakukan hal yang sama.     

Ia bilang ia lebih baik mati daripada mengungkapkan di mana penyihir itu tinggal.     

Mars mulai sadar, jika ia membiarkan dirinya terancam oleh situasi yang diciptakan oleh kedua wanita ini, maka hal ini akan mempengaruhi caranya memerintah kerajaan di masa depan.     

Begitu Mars memenuhi permintaan keduanya, mereka pasti akan melakukan hal yang sama untuk menekan Mars agar ia memberikan apa yang mereka inginkan di kemudian hari.     

Yang lebih buruknya lagi, jika sampai orang lain melihat ini, maka Mars akan dipandang sebagai raja yang lemah dan kemungkinan besar mereka akan melakukan hal yang sama untuk memaksa pangeran melakukan apa yang mereka mau.     

Ia ingat alasan mengapa Raja Jared ditakuti dan dihormati, ia tidak mempercayai perkataan orang lain begitu saja.     

Selain itu, Ratu Elara tidak pernah memaksa sang raja untuk melakukan apa yang ia inginkan dengan mengancam akan melukai dirinya.     

Dalam hati, Mars kecewa karena Emmelyn tidak begitu mempercayai Mars untuk memahami bahwa Mars akan melakukan hal yang benar dan tidak akan membunuh pria yang menurutnya adalah saudara laki-lakinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.