Pangeran Yang Dikutuk

Selamat Pagi, Istriku Sayang **



Selamat Pagi, Istriku Sayang **

0Mars berusaha mengamati dan memperhatikan setiap tanda ketidakpuasan yang mungkin akan Emmelyn perlihatkan saat mereka bersama di atas ranjang.     

Sejauh ini, Mars belum pernah melihat tanda itu. Sebagai pemula, semuanya berjalan sangat lancar untuk Mars.     

Selama ini, Emmelyn selalu puas saat bersama dengan Mars. Gadis itu terkadang menyeringai penuh kebahagiaan di wajahnya setiap kali ia mencapai orgasme. Mars suka saat Emmelyn memanggil namanya dan mendesah tanpa henti.     

Emmelyn benar-benar belahan jiwanya, pikir Mars dengan hati yang penuh kasih.     

Mars memutuskan untuk mengangkat kaki Emmelyn dan meletakkannya di pundaknya, sehingga ia bisa mendapatkan akses yang lebih mudah untuk menikmatinya.     

Pikiran Emmelyn kacau saat pria itu terus memanjakannya di area paling sensitif miliknya dengan lidah Mars yang gesit, gadis itu sudah tidak bisa lagi memproses apa saja yang dilakukan Mars.     

Otak Emmelyn terus mengatakan semuanya sempurna, nikmat dan menyenangkan. Ia tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal apa pun.     

Trik tempat tidur ini benar-benar langkah terbaik untuk mendapatkan hasil instan, Mars akhirnya memutuskan. Ia suka memanjakannya di area ini karena Mars juga ikut bahagia dan lebih bergarah saat ia melihat kekasihnya itu mencapai orgasme pertamanya.     

Emmelyn mengerang dan mencengkram seprai lebih erat saat Mars meningkatkan intensitasnya gerakannya, pria itu terus menghisap dan menjilat lipatan vaginanya dengan ahli.     

Emmelyn bisa merasakan begitu banyak kesenangan mengalir melalui tubuhnya dan ia mendapatkan orgasme pertamanya dalam waktu singkat. Ia mendesah panjang dan mengangkat punggungnya ketika ia dikirim ke surga saat mencapai kepuasaan pertamanya malam itu.     

Ketika cairan cinta yang hangat mengalir di antara pahanya, suaminya menjilat semuanya hingga bersih. Mars sangat suka dengan rasa Emmelyn.     

Mars menyeringai saat melihat buah karyanya.     

Emmelyn pun kini terlihat puas. Dan senyum konyol itu terpampang di wajahnya segera setelah ia mencapai puncaknya yang pertama.     

Mars meletakkan kaki Emmelyn dan dengan cepat menanggalkan pakaiannya sehingga ia bisa segera memasukinya saat Emmelyn masih di surga ketujuh.     

Pangeran berencana untuk menahannya di sana selama mungkin. Malam ini, ia akan membuat istrinya menikmati seks yang berbeda dari sebelumnya.     

Ini adalah malam pernikahan mereka, di mana mereka seharusnya menyerahkan diri mereka terhadap satu sama lain untuk pertama kalinya.     

Namun, karena situasi mereka cukup unik, Mars dan Emmelyn telah melakukan hubungan intim jauh lebih awal, sebelum mereka terikat oleh pernikahan suci.     

Saat itu, Mars perlu memastikan bahwa ia benar-benar bisa menyentuh Emmelyn, tidur dengannya, dan membuatnya hamil.     

Sekarang Mars benar-benar yakin bahwa Emmelyn memang ditakdirkan untuknya karena mereka berdua bisa berhubungan intim, saling jatuh cinta dan sekarang tengah menantikan anak pertama mereka.     

Namun bukan berarti malam pertama mereka sebagai suami istri tidak bisa lagi istimewa.     

Mars menyentuh lipatannya dan memastikan istrinya sudah basah sebelum ia memasukkan penisnya yang keras ke dalam tubuhnya, perlahan dan lembut. Meski kehamilan Emmelyn masih di awal trimester kedua, Mars masih ingin berhati-hati.     

Emmelyn membuka matanya dan memandang pria itu dengan penuh kasih saat ia mulai menggerakkan kejantanannya secara teratur di dalam organ intimnya. Emmelyn merasa Mars terlihat jauh lebih tampan malam ini.     

Apakah karena penerangan dari lilin di sekitar mereka?     

Keringat mulai menetes di pelipis Mars dan hal itu semakin menambah pesonanya. Ia tampak seperti suami pekerja keras, yang bekerja dengan rajin untuk menafkahi keluarganya. Tapi malam ini ia bekerja keras untuk memuaskan Emmelyn.     

Emmelyn mengira ia tidak akan bisa jatuh cinta lebih dalam dari ini tapi malam pertama mereka membuatnya semakin jatuh cinta kepada pria yang semakin keras mendorong kejantanannya dalam vaginanya. Semua dugaannya salah.     

Hatinya dipenuhi dengan begitu banyak cinta hingga Emmelyn takut perasaannya akan meledakkan jantung dan dadanya.     

"Mars... Aku mencintaimu..." bisiknya berulang kali. "Aku sangat mencintaimu..."     

Mereka bercinta hingga larut malam, dengan perlahan dan lembut, menikmati setiap detik yang berlalu.     

Sulit untuk dijelaskan, tapi malam ini, hubungan intim yang mereka lakukan terasa jauh lebih memuaskan bagi keduanya.     

Dalam setiap sentuhan, belaian, dorongan, tidak ada lagi tekanan untuk mendapatkan bayi sesegera mungkin, hanya ada cinta dan lebih banyak cinta.     

Juga, fakta bahwa mereka telah mengikatkan diri satu sama lain dengan tulus, untuk saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain, saat dalam kondisi yang baik atau buruk, dalam sakit maupun sehat, melalui pasang surutnya kehidupan...     

Mars tahu bahwa ia akan mencintai istrinya dan mengabdikan hidupnya hanya untuknya. Memastikan Emmelyn dan anak-anak mereka hidup bahagia, bahkan sebelum mereka menikah.     

Tapi, terdapat satu hal dalam sumpah yang diucapkan yang membuat segalanya terasa berbeda. Setidaknya bagi Mars. Ketika pangeran mengucapkan sumpah pernikahannya, ia memaknai setiap kata yang keluar dari mulutnya.     

Melihat semua yang hadir menyaksikan pernyataan cinta mereka telah membuat segalanya terasa begitu istimewa dan bermakna.     

Sekarang, tidak ada lagi jalan untuk kembali.     

Kau akan selamanya menjadi milikku, pikir Mars penuh kasih saat ia mencium kening Emmelyn untuk terakhir kalinya setelah mereka mengakhiri percintaan manis mereka.     

Mars menarik Emmelyn ke pelukannya dan menutup matanya.     

Lilin sudah lama mati, hanya menyisakan aroma vanilla manis, musk, dan cedar di udara, dengan sedikit aroma mawar mekar dari kelopak bunga yang tersebar di lantai.     

***     

"Selamat pagi, istriku tersayang."     

Emmelyn bersumpah kata-kata yang keluar dari mulut Mars itu adalah ucapan selamat pagi terbaik yang pernah ia dengar seumur hidupnya!     

Ia membuka matanya dan berbalik untuk melihat suaminya yang tampan dan menatapnya dengan tatapan memuja di matanya.     

"Hai... selamat pagi," jawab Emmelyn dengan suara malas. Bulu matanya yang panjang berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan sekitarnya.     

Hari masih gelap, tapi ia bisa mendengar suara burung berkicau dari luar jendela mereka. Emmelyn menduga mereka sudah tidur sepanjang pagi karena intensitas hubungan intim yang mereka lakukan semalam.     

Untungnya, Lily mengerti dan menyiapkan tirai tebal untuk menghalangi sinar matahari agar tidak mengintip melalui jendela, sehingga pasangan itu bisa mendapatkan istirahat yang sangat mereka butuhkan.     

Mars bisa melihatnya dengan sempurna bahkan di bawah pencahayaan redup. Tak henti-hentinya ia mengagumi kecantikan istrinya itu di dalam pelukannya sembari berterima kasih kepada bintang keberuntungannya karena ia telah ditakdirkan dan dijodohkan dengan wanita ini.     

Tangan Mars perlahan menyelinap ke bawah selimut dan membelai perut Emmelyn. Ia senang karena mereka masih telanjang di bawah selimut sehingga ia bisa dengan mudah menyentuh kulit Emmelyn.     

Emmelyn bisa mendengar suara parau yang kini menyapa anaknya dengan penuh kasih, "Selamat pagi, anakku. Semoga tidurmu nyenyak."     

Emmelyn terhibur dengan apa yang dilakukan Mars kepadanya. Ia menyentuh pipi pangeran dan tersenyum, "Apa menurutmu bayi kita bisa mendengarmu?"     

"Mengapa kau bisa berpikir bayi kita tidak bisa mendengarku?" Mars bertanya balik.     

Emmelyn mengangkat bahu. "Entahlah. Aku belum pernah hamil sebelumnya. Aku juga tidak pernah mendengar orang membicarakan hal seperti ini."     

"Yah... kecuali kau sangat yakin bahwa bayi kita tidak bisa mendengar ayahnya berbicara dengannya dari dunia luar, maka aku akan terus berbicara dengan si kecil ini," Mars tersenyum lebar sebelum ia mencium bibir Emmelyn dan menggerakkan tangannya lebih tinggi untuk meremas payudaranya.     

"Aaah..." Emmelyn memejamkan mata dan mengangkat punggungnya sedikit karena mendapat rangsangan yang begitu tiba-tiba dari suaminya.     

Gadis itu merasa sangat terkejut ketika sesuatu yang keras dan hangat menusuk tubuh bagian bawahnya.     

Tangan nakal Emmelyn langsung menyentuh kejantanan Mars dan membelai dengan gerakan teratur, naik turun.     

Sekarang, pria itu yang terkejut.     

Pangeran melepaskan bibirnya dari bibir Emmelyn dan menatapnya dengan mata penuh nafsu.     

Pria itu tahu sang istri juga sangat mencintainya dan ia membuktikannya dengan selalu berusaha memuaskannya setiap kali mereka bercinta. Berulang kali. Hal kecil yang Emmelyn lakukan ini adalah salah satunya.     

"Sarapan?" Emmelyn bertanya kepadanya dengan senyum nakal. Matanya berkilauan penuh canda dan Mars segera mengerti apa yang ia maksud dengan sarapan.     

Pria itu lalu mengangguk dan menyeringai sangat lebar karena bahagia. Ia berkata sambil bercanda, "Aku ingin DIRIMU sebagai sarapanku."     

"Oh, tapi aku ingin KAU yang menjadi sarapanku," balas Emmelyn sambil tersenyum lebar. "Aku ingin mencicipimu juga. Tidak adil kalau kau memuaskanku tadi malam tapi aku tidak mendapat kesempatan untuk melakukan hal yang sama."     

Tepat pada saat itu, pipi Mars memerah dan wajahnya terasa panas. Ini tidak pernah terjadi selama 27 tahun hidupnya di bumi.     

Apakah pangeran kini menjadi malu ketika istrinya mengatakan ia ingin memuaskannya?     

Wanita ini dan sikap blak-blakannya sangat menggemaskan, pikir Mars dalam hati.     

Emmelyn terkejut melihat pipinya yang memerah. Apa yang sudah terjadi kepadanya? Ia lalu bertanya-tanya. Apakah pria perkasa ini menjadi pemalu?     

Ia tertawa kecil ketika memikirkan hal itu. Mars kini terlihat sangat menawan. Sikap Mars pagi itu membuat Emmelyn semakin bernafsu untuk memuaskannya.     

"Apa kau tahu..." bisik Emmelyn sambil menggigit sudut bibir bawahnya dengan menggoda. "Ada satu posisi yang belum pernah kita coba..."     

Mars terpikat oleh rayuannya. Mengetahui bahwa Mars adalah pengalaman pertama Emmelyn dan satu-satunya pria yang pernah bersamanya, tapi kini istrinya itu bersikap seperti seorang penggoda membuat Mars merasa takjub.     

Emmelyn benar-benar wanita dengan banyak bakat.     

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Mars bertanya dengan suara rendah. Nada suaranya dipenuhi dengan antisipasi dan kegembiraan.     

Apakah Emmelyn sedang memikirkan apa yang ia pikirkan?     

Emmelyn menjilat bibirnya dan mengisyaratkan pangeran untuk mendekatkan telinganya sehingga ia bisa membisikkan rencana seksinya. Dada Mars berdebar-debar dan ia merasakan gelombang hasrat menyelimuti seluruh tubuhnya. Mars lalu memiringkan kepalanya agar Emmelyn bisa berbisik ke telinganya.     

"Aku ingin kita...." Emmelyn mengakhiri permintaannya dengan tawa lembut menggoda yang langsung membuat hasrat suaminya membubung tinggi.     

Pria itu menelan ludahnya dan ekspresi wajahnya sedikit terkejut penuh rasa penasaran.     

Astaga…! Emmelyn memang benar-benar sedang memikirkan apa yang ia pikirkan !!     

Pria itu menatap Emmelyn dengan mata membulat dan ekspresi bahagia yang tergambar jelas di wajahnya.     

Astaga, Mars sangat mencintai wanita ini!     

Lebih dari apa pun!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.