Pangeran Yang Dikutuk

Killian Tampak Kecewa



Killian Tampak Kecewa

Emmelyn berdoa dalam hati agar kakaknya tidak akan melakukan sesuatu yang gegabah sebelum mereka dapat bertemu dan berbicara.     
0

Sekarang, ia harus mengerahkan otaknya untuk menemukan cara agar Emmelyn bisa berbicara dengan Killian secara pribadi.     

Ia mencuri pandang lagi dan berharap kakaknya akan mencoba memberinya tanda. Sayangnya, hingga malam usai, Killian tidak melakukan hal-hal aneh dan tidak berusaha mendekati Emmelyn.     

Killian juga tidak pernah memberinya tanda bahwa ia mengenali Emmelyn. Perilaku Killian malam itu membuat Emmelyn benar-benar bingung dan putus asa.     

"Apa kau ingin pulang sekarang?" Mars menyentuh lengan Emmelyn pelan.     

Emmelyn mendongak dan mengangkat alisnya. "Acara kan belum berakhir?"     

"Ya, tapi kita harus pergi besok pagi-pagi sekali. Apa kau lupa?" Mars mengedipkan mata.     

Emmelyn tiba-tiba ingat mereka berencana pergi ke Southberry besok untuk menikah secara diam-diam.     

Ia menoleh ke arah kanan dan tidak menemukan Gewen atau Edgar. Mereka sepertinya pulang lebih awal karena besok harus bersiap-siap untuk pergi Southberry juga.     

Keluarga mereka masih tinggal dan menikmati sisa acara, begitu pula dengan Ellena dan Killian.     

Emmelyn mengangguk. "Kau benar. Ayo pulang."     

Ia memutuskan untuk mengalihkan perhatian pria itu agar tidak menyelidiki Killian.     

Setidaknya Emmelyn harus memastikan Mars tidak akan menaruh curiga berlebihan kepada Killian sampai mereka kembali dari Southberry.     

Sementara itu, Emmelyn berharap Killian tidak menghilang dari ibukota saat dirinya pergi. Emmelyn harus menemukan cara untuk bertemu dengan kakaknya.     

Bahkan jika Emmelyn harus meminta bantuan Ellena, ia bersedia mengesampingkan harga dirinya dan dengan senang hati akan melakukannya. Tidak ada harga diri yang sebanding dengan nyawa kakaknya.     

Mereka bangkit dari tempat duduk dan meminta izin kepada raja untuk pulang lebih awal. Ratu Elara, yang tahu bahwa putranya akan berangkat ke Southberry keesokan harinya, tidak bertanya mengapa mereka memutuskan untuk pulang lebih awal.     

Selain itu, Mars tidak pernah suka pesta. Ia biasanya tidak akan datang dan jika pangeran memang datang maka ia sudah pasti akan pulang lebih awal.     

Terlepas apakah ia sibuk atau tidak keesokan harinya. Ratu hanya berharap Emmelyn bisa tinggal lebih lama, sehingga ia bisa melihat calon cucunya dalam perut Emmelyn lebih lama lagi.     

"Mengapa kau tidak tinggal di istana kerajaan sementara pangeran pergi ke luar kota untuk menjalankan tugasnya?" Ratu Elara bertanya kepada Emmelyn.     

"Terima kasih atas tawaran dan perhatian Yang Mulia kepadaku. Sayangnya, aku sangat sensitif soal tempat tidur semenjak saya hamil…" jawab Emmelyn malu-malu, ia sangat pandai memberikan alasan yang sempurna. "Aku hanya bisa tidur jika aku bisa mencium aroma Yang Mulia di sekitarku."     

Mars tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya ketika ia mendengar alasan yang diberikan Emmelyn.     

Ahh... pangeran tahu Emmelyn baru saja mengarangnya, tapi ia masih merasa sangat senang karenanya.     

Sang ratu juga tampak bahagia mendengarnya. Jawaban yang diberikan Emmelyn membuat hatinya tenang, jawaban yang sangat bijak untuk diberikan kepada calon mertuanya.     

Ratu Elara bisa melihat betapa putranya dicintai dan diinginkan oleh gadis yang berada di samping pangeran.     

Ratu tersenyum lebar lalu memeluk Emmelyn. "Baiklah. Aku akan membiarkanmu melakukan apa yang kau mau. Tapi jangan sungkan untuk meminta bantuanku atau jika membutuhkan sesuatu. Kirimkan saja kepala pelayanmu ke istana kerajaan. Aku tidak ingin kau sampai kekurangan apa pun."     

"Terima kasih, Yang Mulia. Saya akan melakukan apa yang Anda katakan," setelah Emmelyn dilepaskan dari pelukan ratu, ia membungkuk kepada raja. "Yang Mulia, terima kasih telah menerima kami. Kami izin pulang sekarang."     

Raja Jared mengangguk dan menepuk bahu putranya. "Semoga perjalananmu besok lancar, Nak."     

Emmelyn dengan santai menoleh ke arah kanan lagi sebelum ia melangkah.     

Tepat pada saat itu, Killian sedang mengamati pemandangan di meja raja, seperti halnya dengan banyak tamu lainnya. Tiba-tiba saja Killian dan Emmelyn saling bertatapan.     

Hanya setengah detik, tapi Emmelyn bersumpah Killian memang menatapnya dengan ekspresi kecewa.     

Jantungnya berdegup kencang. Saat Emmelyn melihatnya lagi untuk memastikan, Killian tengah menikmati wine miliknya dengan ekspresi datar. Killian tidak lagi melihat ke arah Emmelyn.     

Emmelyn tahu ia tidak sedang bermimpi!     

Killian mengenalinya dan hanya berpura-pura bahwa mereka adalah orang asing. Killian tampak begitu kecewa kepada Emmelyn.     

Sekarang, begitu banyak pikiran berkecamuk di benak gadis itu.     

Apa yang Killian pikirkan tentang Emmelyn sekarang? Apakah ia kecewa karena Emmelyn tampak begitu akrab dengan para musuh?     

Emmelyn lalu menekan dadanya dan berjalan keluar, ia berusaha keras tidak menoleh ke belakang lagi.     

***     

"Kurasa kita bisa melewatkan mandi dan langsung tidur," komentar Mars ketika mereka dalam perjalanan ke kastil dengan menaiki kereta. "Sudah larut malam."     

Emmelyn menoleh kepadanya dan menatap mata pangeran penuh makna. "Tapi kau selalu berendam air hangat untuk bersantai agar kau bisa cepat tidur. Aku tidak mau mengubah rutinitasmu. Kau tidak akan bisa tidur nyenyak jika tidak berendam."     

Mars tertawa pelan ketika mendengar kekhawatiran Emmelyn. "Hmm... kurasa aku akan baik-baik saja. Ada kau di sisiku."     

Emmelyn menggigit bibirnya ketika ia mendengar jawab putra mahkota.     

Mars bilang ia akan baik-baik saja karena ia memiliki Emmelyn...     

Sungguh hal yang indah untuk didengar.     

Emmelyn mengira mereka memiliki kehidupan yang indah bersama.     

Belakangan ini, Mars bahkan bisa tidur tanpa meminum ramuan tidurnya dan sekarang pangeran bilang ia mungkin tidak perlu mandi malam hanya untuk membantunya tidur?     

Putra mahkota pasti merasa sangat nyaman dan rileks berada di sampingnya. Emmelyn senang karena kehadirannya sangat berarti bagi pangeran.     

Ugh... kenapa mereka tidak bisa hidup bahagia bersama-sama tanpa ada masalah dan dendam?     

***     

Emmelyn terkejut ketika membuktikan perkataan Mars memang benar. Saat mereka tiba di kamar, pria itu hanya mandi sebentar, berganti pakaian tidur yang nyaman, bersiap diri di ranjang dan memeluk Emmelyn sambil berusaha tidur.     

Pangeran tidak lagi merasa perlu berendam air panas untuk membantunya tidur nyenyak di malam hari. Kemajuan yang sangat bagus, menurut Emmelyn.     

Mars mungkin merasa tidur di samping Emmelyn sudah cukup baginya. Ia tidak perlu apa pun untuk membantunya tidur selama ia bisa tidur dengan memeluk kekasih tercintanya.     

Tapi Emmelyn justru sebaliknya, ia tidak bisa memejamkan matanya walau sedetik sepanjang malam itu. Otaknya sibuk memikirkan tentang Killian.     

Ia bertanya-tanya apa yang terjadi dengan kakaknya selama ini. Serangan di Wintermere terjadi hampir dua tahun lalu. Killian meninggalkan Glasswell tepat setelah Wintermere ditaklukkan.     

Emmelyn mengira Killian juga telah tewas bersama anggota keluarganya yang lain. Ketika ia tiba di Wintermere, perang telah lama berakhir dan ia hanya mendengar cerita tentang betapa buruk situasi keluarganya ketika mereka kalah perang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.