Pangeran Yang Dikutuk

Sejak Kapan Kau Mencintaiku?



Sejak Kapan Kau Mencintaiku?

0"Waktu itu, aku pikir satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menipu publik. Aku berencana untuk mencari istri di atas kertas dan berpura-pura memiliki keluarga yang sempurna dan bahagia," kata Mars dengan suara pelan.     

"Setelah itu, aku akan mengadopsi salah satu keponakanku untuk menyamar sebagai anakku. Dengan begitu, aku yakin bisa menenangkan publik dan menghapuskan gosip di luaran sana," lanjut Mars. "Aku pikir, rencana itu akan menjadi sandiwara yang sempurna."     

Emmelyn segera mengerti ke mana arah pembicaraan ini. "Jadi... saat itu kau ingin menjadikan Ellena sebagai istrimu? Apakah benar begitu?"     

Dugaan Mars benar. Masalah ini memang berada pada skala 9, seburuk yang ia duga. Emmelyn terlihat tidak nyaman memikirkan bahwa Mars hampir menikah dengan Ellena.     

Putra mahkota hanya mengangguk. "Tebakanmu benar. Ellena adalah temanku dan aku sangat mempercayainya. Saat itu aku sangat egois dan hanya memikirkan tentang bagaimana menenangkan rakyat."     

Mars melanjutkan, "Waktu itu, aku tidak mungkin menyentuhnya secara seksual dan Ellena juga tidak akan pernah melahirkan anak-anakku. Karena itu aku memikirkan untuk mengadopsi anak untuk menjadi pewarisku nantinya."     

"Biar kutebak... gadis itu tidak ingin hanya menjadi istrimu di atas kertas. Ia ingin kalian bisa berhubungan intim sehingga ia bisa melahirkan ahli warismu sendiri?" Emmelyn tiba-tiba merasa ingin muntah saat mengucapkan kata-kata tersebut. "Karena... karena gadis itu mencintaimu."     

Mars menyentuh pipinya dan ia merasa sakit saat melihat Emmelyn tampak muak. "Kami sudah pernah membahas soal ini. Aku tidak pernah mencintainya dan aku hanya menganggapnya sebagai seorang teman. Tapi aku sama sekali tidak punya kuasa untuk mengendalikan perasaannya kepadaku. Kau mengerti kan?"     

"Aku ingin mendengar pendapatmu… jika saja kau bisa menyentuh gadis itu lebih dahulu sebelum menyentuhku, apakah ia akan menjadi gadis yang akan kau cintai?" Emmelyn kini memberikan tatapannya paling serius kepada Mars.     

Ia lalu bertanya dengan sungguh-sungguh, "Aku hanya ingin tahu apa kau jatuh cinta padaku hanya karena kita bisa tidur bersama?"     

"Pertanyaan macam apa itu?" Mars menggelengkan kepalanya. "Cinta dan ketertarikan seksual adalah dua hal yang berbeda. Jika aku bisa jatuh cinta kepadanya, aku sudah pasti merasakannya bertahun-tahun yang lalu. Tapi aku telah menghabiskan 15 tahun hidupku bersama Ellena dan tidak sekali pun aku merasa tertarik kepadanya lebih daripada kepada Gewen dan Edgar. "     

"Tunggu, apakah kau tertarik kepada Gewen dan Edgar???"     

"Tidak, tidak, tidak... yang aku maksud adalah aku melihat Ellena sama halnya aku melihat kedua temanku yang lain. Kami hanya teman baik yang sudah hidup bersama-sama dari kecil," Mars memijat pelipisnya.     

Ia lalu melanjutkan, "Tapi saat aku bersamamu, semuanya terasa berbeda. Aku menyukaimu sejak kau mencoba membunuhku dan mengetahui bahwa kau adalah seorang wanita."     

"Benarkah? Kau justru menyukaiku setelah aku mencoba membunuhmu? Apa itu semacam fantasi seksualmu?" Emmelyn mengerutkan alisnya. "Aneh sekali."     

"Tidak, tidak, tidak... maksudku… ketika aku sadar bahwa orang yang berusaha membunuhku adalah seorang wanita, aku langsung mengagumi nyalimu yang besar itu," Mars tidak percaya Emmelyn akan salah memahami kata-katanya.     

Apakah karena ia cemburu?     

Mars kemudian melanjutkan. "Waktu itu aku juga merasa kau adalah gadis yang lucu. Dan saat aku melihatmu berganti pakaian dengan gaun keesokan harinya, aku merasa kau sangat… sangat… cantik. Menurutku itu adalah cinta pandangan pertama bagiku."     

Pangeran meraih tangan Emmelyn dan menggenggamnya lembut. "Saat itulah aku tahu… bahwa aku sangat ingin memilikimu. Aku tidak pernah merasakan hal semacam itu seumur hidupku. Kau bisa bilang aku gila, tapi aku tahu betul apa yang selama ini aku rasakan."     

Mars melanjutkan kata-katanya, "Meski selama ini aku tidak bisa menyentuh wanita mana pun, aku sudah melihat ratusan wanita cantik sebelum aku melihatmu. Tapi, aku tidak pernah sekali pun merasa tertarik pada kecantikan mereka seperti aku merasa tertarik akan kecantikanmu."     

Ekspresi Emmelyn perlahan menjadi lembut saat mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Mars. Siapa yang tidak suka dipuji-puji seperti ini?     

Pangeran pada dasarnya mengatakan bahwa Emmelyn adalah wanita paling cantik yang pernah ia lihat dan Mars tertarik pada Emmelyn sejak pandangan pertama dan hanya Emmelyn wanita yang berhasil merebut hati pangeran.     

"Lalu....?" Emmelyn menatap pria di hadapannya dengan mata berbinar-binar.     

Gadis itu memang telah mendengar pengakuan cinta dari pangeran, tetapi mereka tidak pernah berbicara tentang bagaimana perasaan mereka berkembang dan kapan mereka menyadari bahwa mereka memiliki perasaan khusus terhadap satu sama lain.     

Emmelyn mulai sadar bahwa ia jatuh cinta pada pria ini setelah minum teh di istana kerajaan beberapa minggu lalu.     

Saat itu pangeran sangat keberatan ketika diminta untuk memeriksa apakah kutukan yang ada pada dirinya telah dicabut atau belum dengan mengorbankan nyawa seorang wanita yang tidak bersalah.     

Melihat pria itu begitu gigih menolak saran yang diajukan, Emmelyn merasa terharu dan tersentuh. Emmelyn mulai berpikir bahwa Mars adalah pria yang sangat baik dan gagah berani.     

Dan mulai saat itulah, Emmelyn tidak bisa menyangkal perasaannya kepada sang pangeran. Ia mulai jatuh cinta kepada Mars.     

"Dan kemudian ..." Mars tersenyum malu-malu saat mendengar pertanyaannya. "... kita tidur bersama. Itu adalah malam terbaik dalam hidupku. Saat bersamamu aku tidak lagi merasa seperti pria paling malang di dunia. Kau memberi warna pada hidupku. Aku akhirnya bisa mengerti bagaimana rasanya hidup sepenuhnya sebagai seorang laki-laki."     

"Ohh..." Emmelyn juga tersenyum.     

Emmelyn ingat hubungan intim pertama mereka. Awalnya terasa sangat menyakitkan bagi Emmelyn tapi itu semua segera tergantikan dengan kesenangan dan kenikmatan yang tak terhingga.     

Dan sekarang, hubungan intim mereka menjadi rutinitas yang menyenangkan bagi mereka berdua.     

Ah! Awalnya Emmelyn memang berpura-pura tidak menikmatinya.     

Ia bahkan menyarankan pada Mars agar mereka melakukannya sekali dan menunggu apakah Emmelyn bisa hamil atau tidak dan MENOLAK untuk melakukannya setiap hari.     

Emmelyn bahkan sempat menyebutkan omong kosong soal manajemen proyek PDCA yang ia karang sendiri.     

Tetapi pangeran yang mesum namun menggemaskan ini justru menipu Emmelyn dan menyuruh tabib kerajaan untuk menyarankan mereka berhubungan intim setiap hari untuk meningkatkan kesempatan hamil Emmelyn.     

Membahas tentang pertemuan awal mereka tiba-tiba membawa ingatan yang kurang menyenangkan ke benak Emmelyn. Ia cemberut dan menarik tangannya dari cengkeraman Mars, lalu menyilangkan tangannya di dada.     

"Tunggu... sekarang aku ingat kau bilang kau ingin menjadikanku ibu dari anak-anakmu tapi kau tidak ingin menikah denganku." Ia menyipitkan matanya dengan tajam dan mengarahkan tatapannya langsung ke mata ke Mars.     

Suaranya terdengar ketus saat ia bertanya, "Apakah karena saat itu kau hanya menginginkan anak dari rahimku tapi kau masih berpikir untuk menikahi Ellena?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.