Pangeran Yang Dikutuk

Bicara Hati Ke Hati Dengan Emmelyn



Bicara Hati Ke Hati Dengan Emmelyn

0Raja dan Mars adalah satu-satunya laki-laki di ruangan tersebut dan mereka berdua tampak kesulitan menikmati percakapannya. Karena itu, raja dan Mars akhirnya berpamitan dengan sopan setelah menghabiskan teh di cangkir mereka.     

"Aku rasa sudah cukup aku bergabung di sini. Aku hendak izin pamit dulu. Aku harap kalian bisa tinggal lebih lama dan mengobrol santai. Aku harus menghadiri pertemuan dengan menteri keuangan untuk membahas soal perekonomian Draec dan perjanjian perdagangan dengan koloni baru," Raja Jared mohon diri setelah ia meletakkan cangkirnya di atas meja.     

"Aku juga mohon pamit," Mars akhirnya juga mengikuti ayahnya. "Aku harus berkoordinasi dengan panglima saya untuk sesi latihan berikutnya. Musim dingin sudah tiba dan kami perlu mulai membuat rencana untuk penaklukan berikutnya."     

Para wanita yang masih duduk dengan anggun lalu mengangguk dan tersenyum, mereka merasa berterima kasih kepada kedua pria itu karena telah datang dan berharap semoga hari mereka menyenangkan.     

Mars melirik Ellena dan tersenyum padanya, pangeran ingin memberi tanda bahwa ia akan mengirim undangan agar mereka berdua bisa bertemu dengan Edgar dan Gewen.     

Gadis itu membalas senyum sang pangeran meski senyum itu terkesan dipaksakan.     

Mars meninggalkan ruang tunggu dengan berat hati. Sekarang, ia harus menemukan cara terbaik untuk menjelaskan kepada Emmelyn apa yang sebenarnya telah terjadi hari ini.     

Mars berharap Emmelyn akan mendukung keputusannya dan akan bekerja sama dengannya untuk menghadapi situasi tersebut.     

***     

Mars mendapati Emmelyn sedang menjahit lebih banyak pakaian bayi di sofa dekat jendela. Jari-jarinya menari dengan indah saat menggerakkan jarum dan benang melalui kain kecil di tangannya.     

Pangeran berdiri di ambang pintu sambil mengagumi pemandangan di hadapannya itu. Kekaguman dan cintanya tumbuh dari hari ke hari.     

Pangeran benar-benar tidak mengerti bagaimana ia bisa begitu beruntung bertemu wanita yang sempurna ini.     

Emmelyn sangat cantik, ia juga memiliki kepribadian yang ceria dan menyenangkan. Tidak hanya itu saja, Emmelyn juga memiliki banyak sekali cerita yang luar biasa yang tidak pernah membosankan. Wanita ini bisa melindungi dirinya dengan pedang dan pisau, tapi di saat yang sama, ia juga bisa menjahit?     

Tak cukup sampai di situ saja, Emmelyn juga dapat bersikap nakal di tempat tidur dan terkadang mengambil inisiatif.     

Mungkin, Emmelyn akan lebih proaktif di masa depan karena gadis itu akhirnya sudah mengakui perasaannya kepada sang pangeran.     

Jadi… dilihat dari sisi mana pun, Emmelyn adalah gadis yang sempurna.     

Oh, satu hal lagi, Emmelyn adalah gadis yang subur. Sebulan berhubungan intim secara intens, ia kini tengah mengandung anak pertama mereka. Dan jika yang pertama lahir sehat dan kuat, mereka dapat mencoba untuk memiliki lebih banyak anak lagi.     

Melihat perkembangan situasi antara Mars dan Emmelyn, pangeran sudah tidak perlu lagi membatasi hanya dua anak seperti yang ia rencanakan sebelumnya.     

Jika Emmelyn setuju… mungkin saja mereka bisa menghasilkan lebih banyak anak lagi di masa depan. Mars sangat ingin memiliki beberapa Emmelyn kecil dan Mars kecil di rumah mereka nantinya.     

Pikiran sang pangeran kini mengembara ke masa depan yang indah yang akan ia miliki bersama Emmelyn dan anak-anak mereka. Saat itu, Mars benar-benar bisa membayangkan dengan jelas seperti apa hidup yang akan ia jalin bersama wanita ini.     

"Hei, kau sudah pulang?" suara Emmelyn membangunkan Mars dari lamunannya.     

Pria itu tersenyum dan berjalan ke arah Emmelyn. Mars lalu duduk di samping kekasihnya itu dan mengambil satu pakaian bayi dari keranjang di sebelahnya dan mengagumi desainnya.     

"Kau sangat berbakat," kata pangeran. "Berapa banyak yang sudah kau buat sejauh ini?"     

Emmelyn mengangkat bahu. "Aku tidak menghitungnya. Aku rasa aku hanya bisa membuatnya satu per hari. Jika aku terus menjahit setiap hari, mungkin aku bisa menjahit 100 pakaian bayi untuk anak kita saat musim dingin berakhir."     

"Wah… sangat banyak," komentar Mars. "Aku pikir sepuluh pakaian saja sudah cukup. Selebihnya kita bisa meminta penjahit kerajaan untuk mempersiapkan pakaian untuk anak kita. Aku tidak mau membuatmu lelah."     

Emmelyn cemberut. "Jika begitu, apa yang harus aku lakukan selama musim dingin ini? Terkurung di dalam kastil dan tidak melakukan apa pun? Kau juga sudah melarangku untuk berlatih dengan prajuritmu."     

"Yah.. kau bisa membaca, menjahit satu atau dua pakaian bayi setiap minggunya… tenang saja, ada banyak kegiatan yang bisa kau lakukan. Kita juga bisa… melakukan beberapa olahraga bersama pasangan… hehehe," saran Mars dengan polosnya sambil mengerjap-kerjapkan matanya beberapa kali.     

Emmelyn memutar matanya dan menahan tawanya. Tentu saja, ia tahu persis jenis olahraga berpasangan apa yang disarankan oleh pangeran mesum ini.     

Mereka baru saja melakukan banyak olahraga semacam itu tadi malam sampai mereka terjaga hingga dini hari. Ahem.     

Emmelyn akhirnya meletakkan jahitan yang sedari tadi ia kerjakan. Ia meletakkan semuanya kembali ke keranjangnya dan menyimpannya di atas meja. Emmelyn lalu berbalik ke arah Mars dan bertanya tentang acara minum teh di istana.     

"Jadi, bagaimana acara minum tehnya?" gadis itu bertanya dengan penuh minat. "Apa kau melihat temanmu di sana?"     

Mars mengangguk. "Ya, aku bertemu Ellena. Ia baik-baik saja dan sehat. Jadi yang kau katakan memang benar. Ellena mengatakan yang sebenarnya tentang kutukanku yang sudah dicabut."     

"Ah, begitu," Emmelyn menatap Mars dengan saksama. "Apa ia memberitahumu bagaimana ia bisa menghilangkan kutukan itu?"     

Pangeran menghela napas panjang dan menjawab. "Tidak, ia tidak menceritakan apa pun. Mungkin saja ia harus melakukan sesuatu yang sangat berat hingga membuatnya menderita jadi masuk akal jika ia tidak mau membicarakannya… atau bisa saja Ellena kini berada di pihak penyihir itu."     

"Apa maksudmu?"     

"Maksudku... aku sudah tidak pernah melihatnya selama lima tahun. Tadi malam, ia bilang ia bekerja untuk melayani penyihir itu selama empat tahun, ia terus memohon agar penyihir itu mengampuniku dan keluargaku selama bekerja untuk penyihir itu. Hidup bersama penyihir itu dan melayaninya bertahun-tahun bisa saja mengubah seseorang, tidak terkecuali Ellena. Penyihir itu bisa saja telah mempengaruhi Ellena..."     

"Oh... " Emmelyn dengan cepat mengerti apa yang Mars maksud. "Kalau begitu... kau berpendapat bahwa mungkin saja gadis itu kini tengah bersekongkol dengan penyihir itu sekarang? Jika benar, sangat mengerikan..."     

Mars dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak... tidak, aku tidak ingin menuduh Ellena tanpa bukti atau tanpa mengetahui kebenarannya. Aku akan mencoba mencari tahu di mana penyihir itu tinggal. Aku hanya bisa hidup tenang jika aku bisa menemukan penyihir itu dan membunuhnya."     

Emmelyn sependapat dengan apa yang dikatakan pangeran. Membunuh penyihir itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa mereka berdua bisa terbebas dari sang penyihir untuk selamanya.     

"Bagaimana kau akan menemukan penyihir itu? Apakah kau sudah tahu caranya?" Emmelyn bertanya. "Selama hampir tiga puluh tahun ayahmu sudah mengirim begitu banyak orang untuk mencari penyihir itu tapi gagal. Mereka selalu kembali dengan tangan kosong kan?"     

"Aku rasa hanya Ellena yang tahu di mana penyihir itu tinggal. Aku berencana untuk mencari tahu informasi tentang penyihir itu darinya," jawab Mars dengan singkat. "Karena itu aku berharap kau bisa mengerti keadaannya…"     

"Mengerti soal keadaannya? Apa maksudmu?" Emmelyn memandang pria itu dengan penuh tanya.     

"Aku tahu kau tidak suka Ellena, tapi aku ingin meminta pengertianmu untuk memperlakukannya dengan baik. Aku ingin mendekatinya lagi secara perlahan-lahan untuk mendapatkan informasi itu," kata Mars dengan ekspresi memohon. Pangeran meraih tangan Emmelyn dan menggenggamnya dengan lembut.     

Emmelyn mengerutkan bibirnya dan membuang muka. "Kau benar. Aku tidak menyukainya. Jadi tolong jangan minta aku menghabiskan waktu bersamanya. Tapi aku tidak akan menahanmu untuk melakukan apa yang kau mau hanya karena aku tidak menyukai teman-temanmu."     

Ia melanjutkan, "Aku tidak akan pernah memintamu untuk meninggalkan mereka demi diriku. Kau bebas melakukan apa saja yang kau inginkan bersama mereka. Aku tidak akan ikut campur."     

Emmelyn ingat bahwa ia dekat dengan Maxim sebelum ia bertemu Mars. Jika Mars melarangnya bergaul dengan Maxim hanya karena Mars tidak menyukai Maxim, Emmelyn juga tidak akan senang.     

Emmelyn menyadari bahwa pangeran memiliki kehidupannya sendiri jauh sebelum dirinya memasuki hidup Mars.     

Sama seperti Emmelyn yang memiliki masa lalu dan perbuatan buruknya ketika masih menjadi penjahat sebelum ia tiba di Draec dan terdampar di kastil Mars.     

"Ah… baguslah kalau begitu," Mars senang mendengar balasan Emmelyn.     

Awalnya Mars tidak berharap Emmelyn akan mengerti akan situasinya dan bisa bersikap dewasa. Tapi mendengar jawaban gadis itu, pangeran menghela napas panjang. "Terima kasih. Terima kasih banyak. Aku merasa jauh lebih lega sekarang.     

"Hmm ..." Emmelyn mengaca lembut rambut Mars dengan tangannya untuk menunjukkan kepada pria itu bahwa ia benar-benar tidak keberatan.     

Melihat bagaimana Emmelyn menanggapi situasinya dengan sangat bijak, Mars kini jauh lebih berani mengungkapkan apa pun pada gadis itu.     

Mungkin Mars juga harus memberi tahu Emmelyn soal apa yang sudah terjadi enam tahun lalu sebelum Ellena memutuskan pergi untuk mencari penyihir itu?     

Mars khawatir Emmelyn akan mendengar kisah itu dari orang lain dan reaksinya mungkin akan jauh lebih buruk jika gadis itu sampai tahu dari mulut orang lain.     

Meski kadang Mars sangat ingin melihat Emmelyn cemburu kepadanya, ia tidak ingin kehilangan Emmelyn jika sampai gadis itu merasa apa yang terjadi di masa lalu sangat sulit untuk ia terima.     

Reaksi apa yang akan Emmelyn berikan jika sampai gadis itu tahu bahwa pria yang dicintainya pernah meminta wanita lain untuk menikahinya enam tahun lalu dan menyembunyikan fakta itu dari Emmelyn?     

"Em, sayang... ada satu hal yang ingin aku beritahukan kepadamu," Mars akhirnya mengumpulkan keberaniannya dan memulai percakapan baru untuk membahas masalah tersebut. "Yang ingin kubicarakan sudah terjadi enam tahun lalu, jauh sebelum kau masuk ke dalam hidupku. Aku putus asa karena kondisiku saat itu."     

Ekspresi Emmelyn tetap datar dan gadis itu menatap sang pangeran dengan saksama. Ia penasaran dengan apa yang ingin dikatakan pangeran kepadanya.     

Dalam hati, Emmelyn merasa pasti ada hubungannya dengan Ellena. Namun, ia tidak ingin menebak-nebak dan ingin mendengar langsung dari mulut Mars sebelum membuat asumsi apa pun.     

"Apakah kau akan menyampaikan berita buruk?" Emmelyn bertanya dengan enggan. "Dari skala 1 sampai 10, seberapa buruk?"     

Mars memikirkan pertanyaan gadis itu dan perlahan berkata, "Uhm... 9?"     

"Wah, begitukah? Baiklah, kalau begitu aku tidak ingin mendengarnya. Kau tahu aku memiliki jantung yang lemah kan?" Emmelyn mengerutkan bibirnya.     

Ia ingin bangun dari sofa tetapi Mars menahannya dengan memegang pinggangnya.     

"Tolong, dengarkan aku. Yang ingin kusampaikan ini memang sangat buruk tapi tidak seburuk yang kau pikirkan. Percayalah, aku selalu setia kepadamu!" Pria itu menatap Emmelyn dengan wajah memelas.     

Ia melanjutkan kata-katanya, "Aku ingin kau mengetahui alasan mengapa Ellena sampai nekat mencari penyihir itu sendirian. Seperti yang kubilang tadi, aku tidak ingin kau mendengarnya dari orang lain."     

"Baiklah," Emmelyn akhirnya menghentikan niatnya untuk pergi dari ruangan itu dan membiarkan Mars menyelesaikan ceritanya.     

"Enam tahun lalu aku begitu putus asa dengan kondisiku. Banyak pejabat yang bergosip di belakangku dan mengatakan bahwa beberapa pihak akan mulai memberontak setelah aku naik takhta dan bertambah tua namun tidak memiliki satu ahli waris pun"     

Mars melanjutkan, "Kau sendiri tahu bagaimana para bangsawan dan pejabat menduga aku tidak menyukai wanita kan? Karena itulah mereka juga berpikir aku tidak akan pernah menikah dan memiliki anak untuk melanjutkan garis keturunanku dan mengambil alih takhtaku nantinya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.