Pangeran Yang Dikutuk

Mengapa Keluargamu Sangat Haus Darah?



Mengapa Keluargamu Sangat Haus Darah?

0Saat Emmelyn mendengar perkataan tulus sang pangeran, apa pun pertahanan dan dinding es yang menutupi hatinya yang beku, kini telah mencair sepenuhnya.     

Emmelyn tidak dapat menyangkal lagi bahwa hatinya memang sudah tertaut dan jatuh cinta kepada laki-laki di depannya ini.     

"Kalau sampai hal itu terjadi, aku akan membebaskanmu dari perjanjian kita dan mengembalikan Wintermere kepadamu," kata Mars mengakhiri ucapannya.     

Kini giliran Emmelyn yang kehilangan kata-kata. Ia dapat merasakan ketulusan dalam ucapan sang pangeran, dan juga kesedihan yang mendalam.     

Ia merasa bahwa Mars berusaha melakukan terbaik dengan apa yang ia bisa untuk menjadi calon raja yang baik bagi Draec.     

Ia mengikat Emmelyn dalam perjanjian mereka karena rasa putus asa untuk menghasilkan keturunan yang akan menjadi penerusnya sebagai raja Draec di masa depan, semata-mata untuk menghindari perebutan kekuasaan dan perang saudara.     

Emmelyn ingat bahwa sebelum ia mengenal Mars dengan baik, pandangannya terhadap pria itu sama seperti reputasinya yang beredar di luar sana, bahwa Mars adalah jelmaan iblis yang sangat jahat.     

"Terima kasih," hanya itu saja yang mampu Emmelyn katakan. Semenjak hari itu, ia telah memutuskan untuk bersikap baik kepada sang pria seperti yang ia telah lakukan sepanjang hari ini.     

Setelah mendengar seluruh cerita termasuk penderitaan keluarga kerajaan dari Nyonya Adler, Emmelyn mulai merasakan simpati yang mendalam. Terlebih kepada ratu yang menurutnya pasti begitu sengsara selama ini.     

Nyonya Adler telah memperlakukannya dengan sangat baik selama ini, Sangat sulit bagi Emmelyn untuk membencinya. Mars juga begitu baik padanya sejak pertama kali mereka bertemu.     

Ia memang pernah mengancam akan memenggal kepalanya di alun-alun dan tentu saja Emmelyn tidak langsung percaya Mars akan benar-benar melakukannya.     

Sebelumnya, ia sempat ragu apakah Mars serius dengan ucapannya itu. Namun sekarang saat ia sudah mulai mengenal secara pribadi seperti apa sosok Mars yang sesungguhnya, ia yakin sang pria tak akan melakukan hal sekeji itu.     

Sedangkan untuk sang raja ...     

Yah ... Emmelyn belum pernah bertemu dengannya secara langsung sampai detik ini. Gadis itu merasa bahwa sang raja-lah yang bertanggung jawab penuh atas semua penderitaannya melalui gerakan politik bodohnya untuk menyerang semua negara lain di benua ini.     

Emmelyn masih menyimpan erat dendamnya kepada raja sang. Ia tak mungkin begitu saja memaafkannya setelah semua kesulitan yang harus ia alami karena keputusan yang dibuat sang raja. Meski begitu, setelah mendengar seluruh cerita ini, ia merasa sangat resah.     

"Jujur, dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku ingin tahu mengapa keluargamu begitu haus akan darah? Sepertinya kalian tidak akan pernah tidur nyenyak jika tak membuat keributan ya?" Emmelyn memutuskan untuk menanyakan pertanyaan yang sangat penting itu kepada pangeran.     

Selama ini, ia selalu menerima kekejaman keluarga kerajaan Draec akibat dari invasi yang mereka lakukan. Ia pun harus kehilangan kerajaannya dan segala hal yang begitu ia cintai di dunia ini.     

Tidak bisa dibayangkan betapa terkejutnya Emmelyn ketika ia baru menyelesaikan perjalanan dari luar negeri selama setahun untuk belajar dan mencari pengalaman, namun saat kembali ke kerajaan tercintanya ia hanya menemukan reruntuhan bangunan.     

Semua keluarganya telah tiada ...     

Tidak satu pun yang tersisa untuk menyambutnya...     

Ia telah sampai sejauh ini hanya untuk membalaskan dendam keluarganya, setidaknya ia pantas mengetahui alasan dibalik semua ini, mengapa sang raja begitu tega menghabisi seluruh keluarganya?     

"Haus darah? Apa maksud dari pertanyaanmu itu?" Mars bertanya kembali dengan mengernyitkan alisnya.     

Mars sebenarnya bisa saja menebak apa yang Emmelyn ingin ketahui tapi ia ingin memastikan dengan benar apakah tebakannya itu tepat sasaran atau tidak.     

Pria itu menatap Emmelyn lekat-lekat dan sang gadis berusaha keras untuk menjaga nadanya tetap netral. Ia tak mau sedikit pun menimbulkan keraguan dengan memperlihatkan emosinya yang sebenarnya.     

Untuk saat ini, ia sama sekali tidak menyimpan dendam pada pria yang berada di hadapannya itu.     

Karena itu, Emmelyn pikir tidak adil jika ia mengamuk pada Mars. Setidaknya, ia harus menemukan jawabannya terlebih dahulu.     

"Aku bertanya apa keluarga kerajaan begitu haus darah karena mereka telah melancarkan perang selama dua dekade terakhir. Berapa banyak orang yang sudah tewas? Berhektar-hektar tanah hancur, anak-anak kini menjadi yatim piatu... Apa kau bisa bayangkan betapa besar dampak buruk yang diakibatkan oleh ulah kerajaanmu?"     

Mars menghela nafas panjang, awalnya ia sendiri tak yakin ada jawaban atas pertanyaan semacam itu karena ia sebenarnya telah menanyakan pertanyaan itu kepada ayahnya bertahun-tahun yang lalu.     

Ia juga terheran seperti Emmelyn sekarang ini dan begitu dia tahu jawabannya, ia dapat mengerti kenapa. Sekarang, dia berharap Emmelyn juga bisa memahami sudut pandang ayahnya setelah Mars menceritakan semuanya.     

"Sebenarnya, kami tidak selalu menyerang suatu negara agar kami bisa menguasai mereka. Kami selalu menawarkan perjanjian damai ke negara-negara itu dan meminta mereka untuk bergabung dengan negara kami di bawah kepemimpinan kerajaan Draec."     

"Kami melakukan segala macam cara agar mereka mau bergabung dengan kami. Beberapa negara menyetujuinya dan melakukan pernikahan politik, itulah mengapa beberapa sepupuku dikirim untuk menikah dan kemudian memerintah negara-negara tersebut."     

"Beberapa negara setuju untuk melakukan perjanjian perdagangan, dll. Kami hanya memutuskan menyerang negara yang kemudian menolak tawaran kami," jelas Mars.     

"Aku sangat mengerti jika kau melihat hal ini sebagai suatu kekejaman yang tiada akhir. Namun, jika sudah menyangkut kekuasaan, kau tidak punya pilihan lain. Hanya ada dua pilihan, menjadi pemimpin atau pengikut."     

"Ayahku tidak akan pernah membiarkan dirinya tunduk di hadapan siapa pun. Ia tak akan pernah menjadi pengikut. Itulah mengapa ia akan melakukan segala cara agar selalu bisa menjadi pemimpin."     

"Apa kau baru saja menyebut soal pernikahan politik?" Emmelyn lanjut bertanya pada Mars.     

Mars mengangguk, "Hampir semua sepupuku menikah untuk mengamankan kekuasaan di koloni kami. Apa kau ingat perjalanan kita ke Southberry? Sepupuku yang bernama Athos adalah salah satu yang dikirim untuk menikahi seorang putri dari kerajaan tetangga untuk mengamankan aliansi mereka."     

Emmelyn ingat betul bahwa gubernur di Southberry memang sepupu Mars. Jadi, pria itu juga dikirim untuk menikahi seorang putri dari keluarga kerajaan setempat, dan kemudian ia menetap di tempat baru untuk memerintah atas nama Raja Jared?     

Mendengar hal itu, Emmelyn cukup terkesan, taktik yang menarik. Emmelyn pun ingin bertanya lagi pada Mars apakah sepupunya setuju dengan pernikahan politik semacam itu.     

"Pastinya salah satu dari mereka memiliki orang-orang yang mereka cintai? Maksudku, ayahmu sendiri tahu benar bagaimana rasanya bertunangan dengan seorang gadis yang tidak dia cintai, namun dia memaksa keponakan-keponakannya untuk menikah secara politik?" Emmelyn menggelengkan kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.