Pangeran Yang Dikutuk

Kau Tega Sekali...



Kau Tega Sekali...

0Mars masih tidak percaya Ellena bisa menganggap enteng semuanya saat nyawanya menjadi taruhan. Apakah gadis itu memang mengatakan yang sebenarnya?     

Ia terlihat sangat yakin dirinya tidak akan mati karena menyentuh dirinya...     

Apakah… kutukan itu memang benar-benar sudah dicabut?     

"Katakan padaku... apa yang sebenarnya terjadi selama lima tahun terakhir?" Mars akhirnya bertanya dengan suara serak. Tidak melihat Ellena setelah lima tahun membuatnya menjadi emosional.     

"Aku akhirnya menemukan penyihir itu setelah tiga tahun mencarinya. Setelah itu, selama setahun aku memohon kepadanya setiap hari agar penyihir itu mau mencabut kutukanmu. Aku terus melakukannya tanpa menyerah dan akhirnya ia mengalah. Ia bilang aku adalah manusia paling keras kepala yang pernah ia temui," jelas Ellena.     

"Apakah kau... apakah kau sangat menderita saat mencarinya?" Mars bertanya lagi. "Apa yang harus kau lakukan untuk membuatnya mengabulkan keinginanmu itu?"     

Ekspresi pada wajah Ellena menjadi berubah setelah mendengar pertanyaan Mars. Ia mencoba untuk tetap terlihat santai, tetapi Mars menangkap sedikit ekspresi penyesalan yang tersembunyi di balik wajahnya itu.     

Apakah penyihir itu membuat Ellena melakukan hal-hal buruk?     

Ia mendekat dan menyentuh bahu Ellena dengan tangannya. Matanya menatap gadis itu dan ia merasa sangat tersentuh dengan apa yang sudah ia korbankan demi Mars.     

Wanita ini sangat sayang kepadanya sehingga ia mau melakukan apa saja untuk membuat Mars bahagia.     

"Aku minta maaf kau harus melalui banyak hal untukku," bisiknya sambil menarik gadis itu ke pelukannya.     

Mata Emmelyn terbelalak saat melihat Mars memeluk Ellena dengan erat.     

Mengetahui bahwa Mars dikutuk, gadis itu tidak pernah berpikir bahwa ia akan menyentuh wanita lain selain dirinya.     

Emmelyn merasa marah, cemburu, dan ingin datang menghampiri mereka untuk memutuskan pelukannya dengan paksa.     

[Bagaimana bisa kau memeluk wanita lain? Aku sedang mengandung anakmu…]     

[Kau tega sekali...]     

Sementara Emmelyn meneteskan air mata saat Mars memeluk Ellena, Ellena juga menangis ketika Mars akhirnya memeluknya.     

Ia merasa beban berat di punggungnya telah terangkat tepat saat pria itu merangkulnya ke dalam pelukan.     

"Oh, astaga... aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu lagi," serunya. "Momen ini membuat semua hal yang sudah aku korbankan dan lakukan menjadi ada artinya."     

Mars memeluk Ellena dengan erat dan mengusap punggungnya. Tidak bisa dipungkiri, pria itu juga merasa sangat emosional.     

Setelah berteman dengan gadis itu sepanjang hidupnya, ini adalah pertama kalinya ia bisa menyentuh dan bahkan memeluknya.     

Ya Tuhan... bagaimana jika kutukan itu memang sudah hilang? Artinya, ia tidak lagi harus memperhatikan setiap setiap gerak-geriknya, ia tidak perlu memperdulikan soal sekitarnya ke mana pun dirinya pergi. Ia bisa menyentuh siapa pun tanpa harus takut akan ada wanita yang mati...     

Mars tidak tahu bahwa ada sepasang mata biru cemerlang yang kini tengah berlinang air mata di balik rak buku dekat pintu.     

Emmelyn menyeka matanya dan menyelinap keluar dari perpustakaan dengan gerakan sembunyi-sembunyi.     

Gadis itu pernah belajar dari Maxim bagaimana cara bergerak diam-diam ketika mereka bekerja sebagai pencuri di Atlantea.     

Dulu mereka sering mencuri di rumah para bangsawan jahat dan memberikan hasil jarahan mereka kepada orang-orang miskin.     

Itu adalah salah satu keterampilan hidup yang terbukti berguna dalam situasi apa pun.     

Dalam waktu singkat, Emmelyn sudah berjalan melewati koridor istana dan menemukan pelayan yang diperintahkan ratu untuk menemaninya masih menunggu Emmelyn di dekat pintu yang mengarah ke ruang dansa.     

"Terima kasih sudah menunggu," Emmelyn tersenyum. "Ayo kembali."     

"Yang Mulia, apakah Anda tidak jadi pergi ke kamar kecil?" pelayan itu bertanya padanya.     

Emmelyn melambaikan tangannya dan tertawa. "Ternyata aku tidak ingin ke kamar kecil. Aku baik-baik saja sekarang."     

"Baiklah kalau begitu Tuan Putri," pelayan itu tampak mudah terkecoh dan tidak menaruh curiga sedikit pada Emmelyn.     

Ia berjalan masuk bersama Emmelyn dan memandunya kembali ke meja kehormatan. Seorang wanita dengan tubuh yang tinggi menyanyikan lagu opera yang indah dan semua orang menikmati penampilannya.     

Hanya ratu yang memperhatikan kembalinya Emmelyn. Ia tersenyum dan memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya.     

Emmelyn menurut dan duduk kembali di kursinya. Ia berpura-pura menikmati pertunjukan yang berlangsung, tetapi pikirannya sekarang sudah kacau.     

Ia telah mendengar semuanya dan sangat bingung dengan kenyataan bahwa Mars baru saja memeluk wanita lain dan ia adalah teman lamanya.     

Tidak hanya itu, Emmelyn juga mengetahui bahwa gadis itu adalah satu-satunya wanita yang diizinkan berada di dekatnya selama bertahun-tahun dan sekarang ia telah kembali.     

Tidak cukup sampai di situ saja.. tapi gadis itu juga membawa kabar gembira mengenai kutukan Mars yang berhasil diangkat.     

Emmelyn tidak meragukan kata-katanya sedikit pun. Ia bisa melihat gadis itu sangat percaya diri ketika menyampaikannya. Mana mungkin ia berbohong dan mempertaruhkan nyawanya sendiri?     

Gadis itu juga terlihat tahu benar apa yang sedang ia bicarakan. Ia pasti jujur ketika mengatakan bahwa kutukannya memang sudah rusak.     

Jadi... selama ini, Emmelyn bukanlah wanita istimewa seperti yang ia kira? Ternyata memang kutukan itu yang sudah dicabut dan Emmelyn hanya kebetulan saja menjadi wanita pertama yang Mars sentuh?     

Tunggu... lalu, bagaimana dengan ramalannya? Nyonya Adler mengatakan alasan mengapa Emmelyn bisa menyentuh pangeran adalah karena ia akan membawa kesialan kepada Pangeran Mars...     

Jika Mars tidak lagi dikutuk ketika ia bertemu Emmelyn, apakah itu berarti kehadiran Emmelyn dalam hidupnya sebenarnya adalah kebetulan? Dan ia tidak membawa kesialan pada Mars....?     

Untuk saat ini, Emmelyn tidak tahu mana yang harus ia percayai.     

Begitu penyanyi opera menyelesaikan lagunya, semua penonton bertepuk tangan dengan meriah. Emmelyn merasa begitu putus asa hingga ia tidak menyadari bahwa lagunya telah berakhir.     

Ia mempermainkan gelas yang ada di hadapannya sambil memikirkan semua yang telah terjadi sejauh ini.     

Dalam benaknya, jika kutukan Mars benar-benar terangkat, ia ikut bahagia untuknya. Akhirnya pria itu bisa menjalani hidup normal.     

Sekarang keluarga Strongmoor akan memiliki ahli waris sebanyak yang mereka mau. Mereka bisa memiliki satu pewaris takhta dan banyak calon ahli waris lainnya dari wanita mana pun yang disukai pangeran.     

Bisa saja Mars akan menikahi salah satu dari wanita itu? Mungkinkah gadis yang akan ia pilih adalah Ellena?     

Mereka tampak begitu dekat dan sudah berteman sejak lama. Sudah pasti mereka sudah mengenal karakter satu sama lain. Ditambah lagi, gadis itu sepertinya mencintai Mars.     

Emmelyn bisa melihatnya dari gerakan dan suaranya.... dan fakta bahwa ia mau melakukan apa pun demi mematahkan kutukan Mars. Gadis itu rela mati demi pangeran.     

Selain itu jika memang benar kutukan itu dapat terpatahkan berkat Ellena, bukankah artinya Strongmoor berhutang budi padanya?     

Tidak ada cara yang lebih baik untuk membalas budinya kecuali dengan menikahkan Mars dengan Ellena.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.