Pangeran Yang Dikutuk

Membuat Rencana



Membuat Rencana

0Jadi... Shadowend terletak di Wintermere, kan? Kita menaklukkan kerajaan itu dua tahun lalu," kata Raja Jared. Ia menoleh ke arah Emmelyn. "Kau dari sana, kan? Kau tahu di mana Shadowend berada?"     

Emmelyn menggigit bibirnya dan memaksa dirinya untuk terlihat tidak terganggu dengan pertanyaan raja. "Aku pernah mendengarnya sambil lalu. Dekat dengan laut."     

"Dan kau mengatakan kau belum pernah bertemu keluarga keluarga Bellevar, benar kan?" Raja bertanya lagi.     

Emmelyn menggelengkan kepalanya. "Setahuku belum pernah, Yang Mulia."     

Mars tampak terganggu dengan percakapan antara ayahnya dan Emmelyn. Sekarang raja seperti sedang menginterogasi Emmelyn hanya karena ia adalah seorang putri dari Wintermere.     

Sudah sulit bagi Mars untuk meyakinkan Emmelyn agar tidak merasa bersalah tentang statusnya sebagai putri dari Wintermere dan fakta bahwa penyihir dan keluarga Bellevar kabur ke Wintermere untuk bersembunyi.     

Pangeran sudah memberi tahu Emmelyn berulang kali bahwa ia tidak boleh merasa bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh orang lain, namun raja seolah ingin menabur garam di atas luka itu?     

Mars benar-benar kehilangan rasa hormat kepada ayahnya hari ini.     

Ia tidak pernah menyangka bahwa raja akan begitu picik dan berpikiran tertutup ketika berurusan dengan Emmelyn. Sepanjang hidupnya, Mars mengira ayahnya adalah pria yang baik dan cerdas.     

Raja Jared memang kasar dan kejam kepada orang lain jika memang menyangkut keselamatan keluarganya, tetapi ia selalu memperlakukan keluarganya dengan sangat baik.     

Sekarang, bukankah seharusnya ia menganggap Emmelyn sebagai anggota keluarganya dan memperlakukannya layaknya seorang menantu?     

Sang putri telah menikah dengan Mars, putranya, dan sekarang sedang mengandung bayi mereka. Apa lagi yang raja inginkan sebelum ia bisa menganggap Emmelyn sebagai bagian dari keluarga mereka... dan bukan musuh?     

Mars benar-benar merasa seperti memakan buah simalakama.     

"Ayah, aku telah menjamin Emmelyn minggu lalu. Kuharap kau tidak melupakannya!"     

Mars akhirnya bangkit dari kursinya dan berdiri tegak menghadap ayahnya. Ia sudah kehabisan kesabaran, melihat sikap ayahnya terhadap istrinya.     

Minggu lalu, sebelum mereka pergi menemui Ellena, Mars telah berlutut, memohon kepada ayahnya agar menerima Emmelyn sebagai istrinya. Ia telah menjaminnya dan mengatakan Emmelyn adalah tanggung jawabnya.     

Jika ayahnya terus mengungkit fakta bahwa Emmelyn adalah bagian dari musuh, itu berarti raja mengingkari janjinya. Dan Mars tidak akan membiarkan ayahnya lolos begitu saja.     

Matanya menatap raja dengan tajam dan entah bagaimana Raja Jared dapat memahami bahwa kali ini putranya sangat serius. Minggu lalu, Mars bahkan berani menentang ayahnya hingga ia dikurung ke Grey Tower.     

Hal itu sudah menunjukkan bahwa pangeran benar-benar pria tanpa harapan sekarang. Ia akan melakukan apa saja untuk putri yatim piatu ini. Mars terlalu mencintainya.     

Hah. Raja sedih karena ia merasa ada ratusan putri cantik yang memenuhi syarat untuk menjadi istri Mars baik di kerajaan, dari kerabat jauh di Draec, atau putri-putri dari koloni mereka yang telah bersumpah untuk setia kepada mereka selama beberapa dekade.     

Namun, dari semua putri-putri cantik itu, putranya justru memilih wanita lain yang mencurigakan dan bahkan akan membawa nasib buruk!     

Raja Jared ingat surat keberatan yang disampaikan oleh utusan mereka bertahun-tahun yang lalu. Tawaran untuk perdamaian dan kerja sama dengan Wintermere ditolak mentah-mentah oleh sang raja.     

Hal itu cukup mengejutkan karena Wintermere adalah kerajaan kecil dan banyak kerajaan lain di sekitarnya telah bersumpah untuk setia kepada Draec.     

Kerajaan-kerajaan itu tahu benar untuk tidak menentang kerajaan yang jauh lebih besar dari mereka dalam perang terbuka.     

Akan tetapi, Raja Rosehill justru menolak tawaran baik itu. Ia dengan keras kepala menolak untuk mengakui kekalahan dan sebaliknya, ia menyambut perang. Perang yang diketahui semua orang akan berakhir secara tragis bagi mereka.     

Beberapa orang memang sangat bodoh dan mengira harga diri mereka adalah segalanya.     

"Ah, aku akan izin mengundurkan diri dari percakapan ini sekarang. Kurasa sebaiknya diriku dan Putri Emmelyn tidak ikut campur dalam urusan ini," kata Ratu Elara.     

"Kita harus membahas banyak hal terkait bayi Putra Mahkota dan menyiapkan tempat baginya untuk tinggal di istana setelah Mars pergi ke Wintermere." Tiba-tiba, ratu bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Emmelyn.     

Ia mengulurkan tangannya dan tersenyum kepada gadis itu. "Apa kau ingin melihat kamar masa kecil Mars? Aku meminta para pelayan untuk menyiapkannya untukmu. Tapi mungkin kau bisa melihat-lihatnya sebentar soal renovasinya dan memberi tahu mereka jika kau memikirkan sesuatu yang ingin kau tambahkan atau didesain ulang."     

Emmelyn terpana melihat tangan ratu mengulurkan tangan kepadanya. Ia segera menyadari apa yang ingin dilakukan ratu. Jadi, ia tersenyum kembali dan meraih tangan Ratu Elara. "Aku sangat suka ide itu, Yang Mulia."     

"Ibu Suri..." Ratu Elara mengoreksinya. "Mulai sekarang, kau harus memanggilku Ibu Suri, atau Ibu, bukan Yang Mulia."     

"Ah... terima kasih, aku ingin sekali melihat kamar itu, Ibu Suri," Emmelyn mengangguk. Ia bangkit dari kursinya dan meraih tangan ratu. Ia berpaling ke arah Mars dan berbisik, "Aku harus pergi."     

Mars tersenyum dan menggenggam tangan istrinya dengan lembut untuk memberi tanda atas persetujuannya. Ia lega karena ibunya adalah wanita yang pengertian yang bisa membaca situasi.     

Ratu Elara sengaja membawa Emmelyn bersamanya, jadi gadis itu tidak akan mendengar para pria membicarakan tentang tanah airnya.     

Tidak peduli apa pun yang akan dibahas, Emmelyn tetaplah seorang putri dari Wintermere yang kehilangan keluarga dan rumahnya karena invasi.     

Meskipun Emmelyn sekarang menjadi bagian dari keluarga mereka dan ia telah melupakan semua tentang balas dendam, fakta bahwa Emmelyn sudah kehilangan segalanya karena mereka tidak akan pernah bisa diubah.     

Berbicara tentang Wintermere dari sudut pandang negatif hanya akan membuka luka lama yang Emmelyn coba sembuhkan.     

Karena itulah, Ratu Elara sengaja mengajaknya keluar aula untuk melihat tempat tinggal barunya setelah suaminya pergi nanti.     

"Senang bertemu denganmu hari ini, Elmer. Kapan kau berencana pergi?" Ratu Elara bertanya sebelum meninggalkan aula.     

Elmer memandang Mars dan Bruinen lalu menjawab ratu. "Kami akan pergi dalam dua hari, Yang Mulia."     

"Ah, oke. Jadi kau besok masih di sini, kan? Aku harap kau bisa datang dan makan malam bersama kami di istana. Aku akan senang mendengar ceritamu."     

"Undangan ratu merupakan suatu kehormatan bagiku, Yang Mulia," Elmer sangat gembira saat menerima undangan tersebut. Ia bangkit dari kursinya dan membungkuk kepada Ratu Elara.     

Ratu tersenyum manis dan melambai kepada mereka. "Baiklah, aku akan meninggalkan kalian untuk membahas misi rahasia ini. Aku akan berbicara dengan menantu perempuanku."     

Semua pria bangkit dari tempat duduk mereka dan menunggu sampai Ratu Elara dan Emmelyn hilang dari pandangan sebelum mereka duduk lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.