Pangeran Yang Dikutuk

Elmer Dan Bruinen



Elmer Dan Bruinen

0"Oh... apa aku boleh ikut menyambutnya?" Emmelyn bertanya balik.     

Ia telah mendengar dari Mars bagaimana Elmer sendirian membunuh tiga naga ketika ia diserang oleh penyihir sakti lainnya yang dikirim oleh seorang raja dari salah satu kerajaan yang mereka lawan dua puluh tahun yang lalu.     

Tentu saja Emmelyn ingin bertemu dengan penyihir yang luar biasa itu. Mungkin Elmer tidak keberatan berbagi cerita tentang pengalaman dan petualangannya. Orang yang begitu sakti pasti punya banyak cerita menarik untuk dibagikan.     

"Yang Mulia, bisakah aku membawa istriku menemui Elmer?" Mars menoleh ke arah ayahnya dan bertanya dengan tenang. "Aku telah memberi tahu Emmelyn tentang bagaimana Elmer telah membantu kita dan ia sangat ingin untuk bertemu dengannya."     

Raja Jared tidak perlu menoleh untuk melihat bahwa istrinya tengah memperhatikan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Raja mengangguk dengan enggan dan berkata, "Ya, ia boleh ikut."     

Tepat pada saat itu, Emmelyn menyadari bahwa Raja Jared benar-benar pria yang lemah jika berhadapan dengan istrinya.     

Elmer Sang Penyihir memang sesuai dengan reputasinya. Pria tua itu sebenarnya berusia lebih tua dari Tuan Vitas, sang tabib istana, tapi entah bagaimana ia masih terlihat sangat sehat dan kuat.     

Penyihir itu mengenakan jubah abu-abu panjang dan membiarkan rambut putihnya memanjang sampai ke bahunya. Dari jauh, jika orang melihatnya sekilas, Elmer tampak seperti pejuang yang tangguh.     

Hanya jika dilihat dari dekat orang-orang bisa melihat umurnya yang sesungguhnya. Wajahnya dipenuhi kerutan dan janggut putihnya membuatnya terlihat seperti kakek-kakek favorit semua orang.     

"Apakah ia benar-benar saudara Tuan Vitas?" Emmelyn membisikkan pertanyaannya ke telinga Mars ketika ia melihatnya. Sangat sulit dipercaya bahwa Tuan Vitas yang tua dan lemah itu memiliki hubungan darah dengan Elmer The Wizard.     

"Ya. Mereka adalah saudara dan sama-sama belajar di bawah bimbingan penyihir terkenal yang sama lebih dari seratus tahun yang lalu. Tuan Vitas lebih tertarik soal tanaman obat dan ia sangat berbakat di bidang itu, karena itu ia memfokuskan studinya pada obat herbal dan bidang-bidang terkait kesehatan," Mars menjelaskan kepada Emmelyn. "Sedangkan Elmer belajar menjadi penyihir yang kuat seperti gurunya."     

"A-apa...? Mereka mulai belajar seratus tahun yang lalu?" Mulut Emmelyn ternganga.     

Berapa umur kedua laki-laki tua itu sebenarnya? Ia kini bertanya-tanya.     

Jadi, dugaan Emmelyn benar ketika ia mengira bahwa Tuan Vitas sudah amat sangat tua... sepertinya ia berumur berabad-abad. Setidaknya dua ratus tahun.     

"Sebenarnya… Tuan Vitas sudah berumur 110 tahun dan Elmer kini berumur 114 tahun," jawab Mars.     

Yah... 110 tahun juga hampir mendekati 200 tahun. Dugaannya hampir benar, pikir Emmelyn.     

"Jadi... mereka mulai belajar ketika mereka berumur sepuluh dan empat belas tahun?" Emmelyn bertanya lagi.     

"Yah, kurang lebih seperti itu," kata Mars. "Kurasa Elmer pernah berkata kepadaku bahwa ia dan Tuan Vitas memulai pelatihan mereka setelah orang tua mereka meninggal saat keduanya masih berusia delapan dan dua belas tahun."     

"Oh... usia mereka memang sangat tua..." gumam Emmelyn. Sekarang ia menyadari bahwa Tuan Vitas tampak lemah dan tua karena ia memang sudah sangat... tua.     

Ia cukup terkesan mengetahui bahwa orang tua seperti mereka masih bekerja keras untuk melayani keluarga kerajaan. Selain itu, melihat betapa tangguhnya Elmer, kesaktiannya pasti ada hubungannya dengan fisiknya yang masih tampak bugar.     

Namun, ada sesuatu yang masih Emmelyn pertanyakan. "Jika Elmer Sang Penyihir dan Tuan Vitas sang tabib itu bersaudara, apakah ini artinya, nama keluarga Elmer juga Vitas?"     

"Ya," jawab Mars. "Nama lengkapnya Elmer Vitas dan saudara laki-lakinya adalah Euclid Vitas. Karena sang adik lebih dikenal sebagai tabib istana, orang-orang mulai memanggilnya dengan nama keluarganya, dan penyihir itu dikenal dengan nama depannya. Kau sudah tahu bahwa kebanyakan penyihir hanya menggunakan satu nama, kan? "     

"Ah, itu benar," Emmelyn mengangguk.     

Banyak penyihir kuat yang pernah ia dengar biasanya menggunakan nama depan mereka. Contohnya saja beberapa nama seperti Elmer Sang Penyihir, Gandalf The Grey, Morgana dari Shiree, dan Myrtle dari Glasswell.     

Mereka hanya menggunakan nama keluarga mereka jika ingin hidup di antara rakyat jelata untuk menghindari kecurigaan.     

Itu sebabnya Nyonya Adler menggunakan nama keluarganya. Ia adalah seorang penyihir tapi lebih fokus pada keahlian sebagai tabib dan tanaman obat, seperti Tuan Vitas.     

"Yang Mulia," Elmer The Wizard berdiri di tengah aula pertemuan, ditemani oleh seorang pria yang jauh lebih muda, ia tampaknya berusia 30-an. Pria itu mengenakan jubah biru dan rambut hitamnya dipotong pendek.     

Pria itu menunjukkan sikap yang tenang dan terlihat bijaksana untuk anak seusianya. Mungkin karena sorot matanya yang tampak dipenuhi dengan kebijaksanaan? Entahlah, Emmelyn tidak yakin.     

Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat pria itu mendongak dan melihatnya. Mata mereka saling menatap. Entah bagaimana, Emmelyn melihat kilatan kebingungan di matanya, sebelum ekspresinya berubah menjadi kasihan, dan kemudian merasa tidak percaya.     

Mengapa? Mengapa ia memandang Emmelyn dengan tatapan kasihan? Atau bingung? Apakah ada masalah?     

Apakah pria ini mengetahui sesuatu tentang Emmelyn? Apakah ia tahu Emmelyn baru saja kehilangan seorang saudara jadi ia menatapnya dengan kasihan?     

Apakah itu berarti, pria ini adalah pembaca pikiran?     

Astaga... banyak sekali pertanyaan yang muncul!     

"Ini adalah muridku, namanya Bruinen, Yang Mulia. Aku berharap suatu hari ia bisa mengabdi pada kerajaan saat aku menjadi sangat tua dan lemah untuk melayani Yang Mulia," Elmer memberi isyarat kepada pria di sampingnya untuk memperkenalkan dirinya kepada raja. "Bruinen, ini Raja Jared Strongmoor dan Ratu Elara Strongmoor."     

"Yang Mulia," Bruinen segera berlutut dan memberikan hormat kepada raja dan ratu. "Namaku Bruinen. Aku sangat senang bertemu dengan Yang Mulia dan aku akan melakukan apa pun dengan kekuatanku untuk mengabdi pada kerajaan ini."     

"Terima kasih, Bruinen. Kau boleh bangkit ..." kata raja.     

Raja Jared tampak sangat senang karena Elmer datang bersama muridnya. Itu berarti penyihir itu menjalankan misi ini dengan serius.     

Raja juga senang karena Elmer tampaknya mempersiapkan penggantinya sebagai penyihir kerajaan untuk membantu raja di masa depan ketika Elmer sudah tidak mampu melakukan tugasnya.     

Sungguh persiapan yang matang dan sempurna. Hari ini, karena Elmer akan pergi bersama Mars dan pasukan kecilnya ke Wintermere untuk mengalahkan dan membunuh penyihir itu, ia sengaja membawa salah satu muridnya bersamanya.     

Elmer akan menunjukkan kepada Bruinen bagaimana menangani semua hal, jadi lain kali jika raja memanggil Elmer lagi, Bruinen bisa datang menggantikannya.     

"Selamat siang, Yang Mulia," Bruinen membungkuk untuk memberi penghormatan kepada putra mahkota. "Yang Mulia terlihat sangat sehat. Kuharap semuanya baik-baik saja..."     

"Terima kasih, Bruinen, karena sudah datang jauh-jauh. Ya, semuanya baik-baik saja," kata Mars. Ia menepuk bahu pria itu dan menunjuk Emmelyn. "Ini istriku, Putri Emmelyn."     

Saat Bruinen menoleh ke arah Emmelyn, wajahnya secara perlahan kembali menunjukkan ekspresi kasihan. Tatapannya membuat Emmelyn merasa tidak percaya diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.