Pangeran Yang Dikutuk

Ayah Dan Anak



Ayah Dan Anak

0***     

Ratu Elara mendengarkan penjelasan dari suami dan putranya dengan hati yang sakit. Meskipun ia menyukai Emmelyn sebagai menantunya, ia tetap merasa sedih untuk Ellena.     

Ratu telah melihat bagaimana gadis itu tumbuh bersama putranya selama bertahun-tahun.     

Ia ingat Ellena dulunya adalah gadis yang pemalu. Ia menjadi yatim piatu ketika ia masih sangat muda dan ia bahkan berduka untuk waktu yang lama atas kematian orang tuanya.     

Ia baru mulai terbuka dengan anak laki-laki setelah ibu mereka menyuruh mereka bermain dan belajar bersama.     

Lady Preston sangat pintar dan ia mengajari Mars dan teman-temannya tentang pengetahuan penting sebelum melibatkan guru lain begitu Lady Preston tidak punya apa-apa lagi untuk diajarkan kepada mereka.     

Melihat anak-anak itu kini tumbuh menjadi orang dewasa yang luar biasa adalah perjalanan yang menyenangkan dan ratu mencintai mereka seperti ia mencintai anak-anaknya sendiri.     

Sekarang, ia berharap seandainya saja keadaan tidak menjadi seburuk sekarang. Sama seperti Mars dan Gewen yang bertanya-tanya bagaimana keadaan berubah menjadi seperti ini, sang ratu juga mempertanyakan hal yang sama.     

Ia tidak mengetahui jawabannya.     

Andai saja Ellena tidak jatuh cinta dengan Mars, tentu gadis itu tidak akan memilih kematian saat hatinya hancur seperti hari ini. Mereka mungkin masih berteman dan tidak ada yang perlu mati.     

Namun, kalau begitu.. Mars tentu akan tetap dikutuk jika Ellena tidak mencintainya. Dan itu berarti, Emmelyn sudah akan mati berbulan-bulan yang lalu ketika ia menyentuh sang pangeran untuk pertama kalinya.     

Semuanya terlihat seperti sebuah paradoks yang sangat mengerikan.     

Sekarang, ratu tidak tahu hal terbaik apa yang sebaiknya ia harapkan. Jika Ellena tidak mencintai Mars, ia tidak akan pergi dari Draec dan mencari penyihir itu.     

Pengorbanan yang dilakukan Ellena hanya bisa diberikan oleh seorang wanita yang benar-benar jatuh cinta.     

Namun, sayangnya cinta Ellena tidak berbalas dan rasanya tidak adil jika ia harus melihat pria yang dicintainya menikahi wanita lain.     

Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika ia melihat pria itu justru mencurigainya bersekongkol dengan sang penyihir.     

Ratu Elara mengerti mengapa hati Ellena kini hancur dan karena itulah ia menginginkan kematian. Ratu berharap seandainya saja situasinya bisa berbeda.     

Namun, sayangnya nasi sudah menjadi bubur.     

"Tolong... jangan biarkan ia mati," Ratu Elara memohon kepada putranya. "Pasti ada cara untuk bernegosiasi dengan penyihir itu... atau membunuhnya dengan menyerang tiba-tiba dan menyelamatkan hati Ellena. Kau akan menanggung rasa bersalah seumur hidupmu jika kau membiarkan gadis itu mati."     

Raja Jared memandang istrinya yang putus asa dan hatinya pun ikut terasa sakit. Sang raja mencintai wanita ini dengan sepenuh hati dan air mata Ratu Elara adalah kelemahannya, meskipun ia tidak pernah membiarkan orang luar mengetahui hal ini.     

"Sayang, jangan khawatir," katanya kepada istrinya dengan penuh kasih dan memeluknya. "Aku akan memanggil beberapa penyihir sakti untuk membantu kita menangani masalah ini. Semuanya akan baik-baik saja."     

Mars menoleh ke arah ayahnya dan perlahan ia merasakan beban di dadanya menjadi lebih ringan. Betul sekali.     

Keluarganya mengenal beberapa penyihir yang mereka gunakan di masa lalu untuk membantu beberapa urusan istana.     

Bahkan, penyihir terkuat di Draec pernah bekerja untuk keluarganya saat ia masih kecil.     

Satu-satunya masalah yang dihadapi oleh para penyihir kerajaan adalah menemukan sang penyihir yang mengutuk Mars karena ia menghapus jejaknya dengan sangat pandai.     

Sekarang, jika mereka pergi ke Shadowend dan menyerang sang penyihir dengan bantuan para penyihir kerajaan, pasti mereka akan memiliki kesempatan untuk menyelamatkan hati Ellena.     

"Kapan kita bisa menemui penyihir itu, Ayah?" Mars dengan cepat bertanya kepada Raja Jared. "Aku ingin menangani masalah ini secepat mungkin."     

Raja Jared mengangguk. "Aku akan mengirim merpati hari ini ke Elmer The Wizard. Ia akan tahu apa yang harus dilakukan."     

Mars tahu Elmer yang sulit ditemui itu adalah penyihir paling kuat di Draec yang melayani raja selama beberapa dekade. Ia telah menarik diri dari kehidupan publik sepuluh tahun yang lalu dan pindah ke gunung.     

Sekarang, keluarga kerajaan hanya memiliki saudara laki-lakinya, Tuan Vitas, yang membantu mereka sebagai tabib kerajaan.     

Draec tidak membutuhkan bantuan penyihir selama bertahun-tahun, jadi Elmer bisa pensiun dengan damai.     

Sekarang, mungkin sudah waktunya untuk memanggilnya dari masa pensiun untuk yang terakhir kalinya.     

"Kuharap Elmer bisa membantu kita," Ratu Elara menghela napas.     

"Aku yakin ia bisa melakukannya. Aku percaya pada kekuatannya. Setidaknya kita bisa berdiskusi dengannya tentang pilihan terbaik yang bisa kita putuskan," kata Raja Jared.     

Ia mengusap punggung istrinya dan menasihatinya untuk beristirahat agar ia bisa merasa lebih tenang. "Sayang, kenapa kau tidak istirahat di kamar kita dan minum wine? Aku akan segera bergabung denganmu. Lalu, kita semua bisa makan malam bersama. Sekarang, aku perlu membicarakan sesuatu dengan anak kita."     

Ratu Elara menyadari tidak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu mereka, jadi ia mengangguk setuju. "Oke. Aku akan menunggumu di kamar."     

Ia bangkit dan berjalan ke luar meninggalkan ruang kerja raja. Setelah ia menghilang dari pandangan, Raja Jared menyilangkan tangan di dadanya dan menatap putranya dengan serius.     

"Mars, aku ingin kau memikirkan apa yang dikatakan Ellena dengan hati-hati," katanya tanpa basa-basi. "Aku tahu ia sangat emosional dan marah, tapi semua yang ia katakan membuatku terpukul. Aku tidak bisa mempercayai wanita yang baru saja kau nikahi."     

Mars tercengang saat mendengar kata-kata ayahnya. Pangeran memandang ayahnya dengan penuh tanda tanya. Ia tidak percaya bahwa setelah ia menjaminkan dirinya untuk Emmelyn hari ini dan ayahnya menyetujuinya, tiba-tiba saja Raja Jared mencurigai istrinya lagi.     

"Ayah, kita sudah membicarakan hal ini," katanya.     

Pria itu terdengar sangat lelah. Begitu banyak hal yang terjadi selama dua hari terakhir dan ia merasa seluruh emosinya terkuras habis.     

Mars berharap ia bisa segera pulang dan memeluk istrinya serta mengistirahatkan pikirannya.     

"Ya, tapi aku masih belum merasa tenang," Raja Jared tampak kecewa. "Kau terlalu mencintainya sehingga kau dibutakan oleh pesonanya. Aku tidak bisa melupakan kenyataan bahwa kau sudah berlutut kepada musuh demi dirinya. Apa yang akan kau korbankan selanjutnya?"     

Mars teringat momen yang disebutkan ayahnya. Ya, ia berlutut saat Killian mengancam Emmelyn. Dan memang benar bahwa Mars melakukannya demi cinta. Ia khawatir Killian benar-benar akan menyakiti Emmelyn dan anaknya.     

Jika ia kembali berada dalam situasi semacam itu, Mars tidak akan ragu melakukannya lagi. Baginya, hidup Emmelyn dan bayinya lebih berharga daripada kehormatannya.     

Mungkin... mungkin, jika ayahnya tidak terlalu menjunjung tinggi harga dirinya saat itu dan memohon maaf kepada almarhum tunangannya tanpa memperdulikan soal menjaga kehormatannya, anak-anaknya tidak akan dikutuk dan mati. Begitu banyak nyawa yang bisa diselamatkan.     

Merendahkan diri untuk alasan yang benar tidaklah memalukan. Itulah pendapat Mars.     

Namun ternyata ayahnya, sang raja, tidak setuju.     

"Ayah, kau dan aku berbeda," kali ini, giliran Mars yang memandang ayahnya dengan serius. "Bagiku, nyawa istri dan anakku lebih penting daripada kehormatanku."     

Ia melanjutkan kata-katanya, "Apa yang terjadi kemarin adalah keadaan darurat. Jika aku tidak melakukan apa yang diminta Killian, ia mungkin akan menyakiti Emmelyn, dan kemungkinan besar ia juga akan menyakiti anakku. Emmelyn tengah mengandung pewarisku, calon penguasa kerajaan ini."     

Ia melanjutkan kata-katanya dengan hati-hati, karena meskipun ia sedang berbicara dengan ayahnya, Jared Strongmoor adalah raja kekaisaran ini. Mars harus selalu menghormati raja.     

"Kau adalah raja yang hebat dan kau telah membawa kerajaan kita ke puncak kejayaannya saat ini, Ayah. Aku belajar banyak darimu dan aku sangat mengagumimu. Baik sebagai raja, suami, dan ayah."     

Mars menarik napas panjang. "Namun, aku bukanlah dirimu. Aku mempunyai pandanganku sendiri tentang berbagai hal. Jika kau memintaku untuk memilih antara keluargaku atau kehormatanku... Aku akan selalu memilih keluargaku."     

Raja Jared mengatupkan rahangnya ketika ia melihat bagaimana putra satu-satunya mulai memberontak kepadanya.     

"Aku tidak membesarkanmu untuk menentang kata-kata ayahmu!" Raja Jared berbicara lantang. "Ia benar-benar telah mengubahmu... Aku tidak percaya anakku menjadi lemah hanya karena seorang wanita. Seorang raja tidak seharusnya bersikap seperti ini. Bagaimana mungkin aku bisa mundur dan menyerahkan kekuasaan kepadamu sekarang?"     

"Ayah... jika kau pikir aku terlalu lemah untuk menjadi raja, tentu saja, aku tidak boleh menjadi raja. Kau dapat menunjuk orang lain untuk tugas itu karena aku tidak akan berubah. Inilah aku yang sebenarnya," Mars tetap bersikeras terhadap pendiriannya.     

Ia masih mempertahankan sikap hormatnya, tapi ia tidak mau mengalah dengan sudut pandangnya. Mars melanjutkan, "Aku akan melakukan apa saja untuk istri dan anakku, bahkan jika aku harus kehilangan nyawa dan takhtaku."     

"Jadi, jika aku memintamu untuk memilih antara takhta dan gadis itu, kau masih akan memilih wanita itu?" Raja Jared menjadi sangat marah. "Jawab aku!"     

Mars ingat Emmelyn menanyakan pertanyaan serupa beberapa bulan lalu.     

Emmelyn bertanya, jika ia diberi ultimatum untuk memilih satu di antara keduanya, antara wanita yang ia cintai atau kerajaannya, apa yang akan Mars pilih?     

Pangeran segera berkata bahwa ia akan memilih salah satu yang tidak memaksanya untuk memilih.     

Itu jawaban yang mudah.     

Dalam situasi ini, Emmelyn bukanlah orang yang memberinya ultimatum. Ayahnya yang melakukannya.     

Jadi, tentu saja, ia akan memilih Emmelyn.     

"Aku akan memilih istriku," jawab Mars dengan tegas. "Maafkan aku, Ayah. Aku tidak bisa menjadi ahli warismu dan mengambil alih kekuasaan darimu jika kau ingin aku menjadi raja yang kejam seperti dirimu. Aku juga telah mengirim prajurit dari insiden kemarin ke luar Draec sehingga kau tidak bisa membunuh mereka untuk menghilangkan saksi mata."     

BRAK!     

"Kau...!" Raja Jared meninju meja di sebelahnya dengan marah.     

Mars sebenarnya tahu bahwa mereka harus membunuh semua saksi dari kejadian kemarin, tapi ia sengaja mengamankan mereka?     

Raja sangat marah hingga tubuhnya bergetar dan ia terhuyung-huyung untuk duduk di kursinya. Ia benar-benar merasa marah dan kecewa terhadap anak lelaki satu-satunya ini.     

Mars belum pernah menentangnya. Sang pangeran berubah setelah ia mengenal putri sialan dari Wintermere itu...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.