Pangeran Yang Dikutuk

Hati Ellena



Hati Ellena

0"Emmelyn tidak akan menyakitiku," kata Mars dengan sungguh-sungguh.     

"Oh, ia pasti akan melakukannya. Jangan tertipu oleh kecantikan dan senyum manisnya itu. Aku butuh waktu lama untuk menghubungkan semuanya, tapi jika Killian benar-benar kakaknya seperti yang ia katakan, maka ia juga memiliki hubungan dengan keluarga Bellevar DAN penyihir itu," kata Ellena dengan keras kepala.     

Ia menambahkan, "Aku yakin Emmelyn datang kemari untuk membalas dendam kepada keluargamu!"     

"Ellena, jangan bicara sembarangan!" kata Mars tegas.     

"Aku berharap kau mau mendengarkan aku dan berhati-hati saat berada di sekitarnya. Ia berencana untuk menyakitimu dan keluargamu dengan berpura-pura mencintaimu..." Sampai pada titik ini, Ellena seperti rusa yang terluka.     

Ia terlihat siap menghadapi kematian dan tidak lagi peduli apakah ia akan hidup atau mati. Ia tidak bisa lagi menahan apa pun.     

"Suatu hari nanti, kau akan melihat bahwa yang kukatakan semuanya benar. Saat itu, aku mungkin sudah mati dan kau akan merasa menyesal," tangisnya.     

"LADY ELLENA GREYSTORM, JAGA MULUTMU!" Suara Raja Jared tiba-tiba terdengar menggema di dalam kamar Ellena.     

Hati raja terasa panas dan ia menjadi kesal ketika mendengar tuduhan Ellena terhadap Emmelyn yang mengatakan bahwa wanita yang dicintai putranya berencana untuk menyakiti dirinya dan keluarganya.     

Tapi yang membuatnya sangat marah adalah kenyataan bahwa Ellena sepertinya mengharapkan kemalangan untuk keluarganya agar Ellena bisa membuktikan kebenaran dari ucapannya.     

Omong kosong macam apa itu?!     

Raja hampir menampar gadis itu. Bahkan tangannya telah terangkat ke udara, siap mengayun untuk menghajar Ellena. Namun, Lady Preston segera menjatuhkan dirinya ke lantai dan menangis, memohon raja untuk mengampuni keponakannya itu.     

"Yang Mulia, maafkan Ellena, aku mohon. Ia sangat sakit dan saat ini pikirannya tidak lagi sehat..." sang Duchess tampak putus asa. Ia kemudian menyentuh tangan Ellena dan memohon kepadanya, "Ellena, kau seperti anakku sendiri. Aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin kau mati. Kumohon, minta maaflah kepada Yang Mulia Raja."     

Ellena menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku tidak akan meminta maaf karena mengatakan yang sebenarnya. Mereka bisa memenggal kepalaku karena aku pun tidak akan hidup ketika mereka menemukan penyihir itu.     

Ellena melanjutkan kata-katanya. "Bibi... terima kasih banyak karena telah membesarkanku. Aku selalu bersyukur atas semua yang telah kau lakukan untukku."     

Raja Jared terkejut melihat bagaimana Ellena begitu keras kepala.     

Apakah ia benar-benar akan memberi tahu di mana lokasi penyihir itu dan memilih kematian?     

Rupanya... ia memang akan melakukan hal itu.     

Ellena memandang Mars dengan ekspresi terluka dan berbicara. "Yang Mulia, kau dapat menemukan rumah penyihir di sebuah bukit di Shadowend, jika kau bisa melawan penjaga gerbang dan mengalahkannya, ia akan menunjukkan jalannya."     

Ia menambahkan, "Begitulah cara Killian membantuku menemukan penyihir itu. Selain itu... orang-orang di daerah itu tidak tahu bahwa ia adalah seorang penyihir. Mereka mengira ia adalah wanita tua biasa yang tinggal sendirian. Ia menggunakan nama Nyonya Morelli."     

Semua orang di ruangan itu terdiam dalam keterkejutan pada saat bersamaan. Mereka tidak menyangka gadis itu akan membocorkan rahasianya secara tiba-tiba.     

Apakah ia sungguh-sungguh ingin mati?     

Ellena mengatupkan rahangnya ketika ia mengungkapkan informasi yang sebenarnya yang sangat ingin didengar Mars selama berbulan-bulan ini.     

Tetapi entah bagaimana, ketika Mars mendengarnya... sang pangeran tidak merasa senang.     

Bagaimana ia bisa merasa bahagia? Rahasia ini akan membuat Ellena kehilangan nyawanya dan persahabatan mereka.     

Mengapa...? Mengapa pangeran begitu malang sehingga ia terus membuat orang-orang disekitarnya menderita karena masalahnya dan menyebabkan mereka berkorban untuknya?     

"Ellena... Aku tidak memintamu untuk mengungkapkan lokasi penyihir itu..." kata Mars dengan suara parau. "Aku tidak ingin kau mati."     

"Yah... sudah terlambat sekarang," Ellena membuang muka. Ia tidak lagi ingin melihat pangeran. "Aku telah mati saat kau memilih wanita lain daripada diriku. Aku rasa tidak ada gunanya lagi aku hidup."     

"Ellena ..." Mars merasa hatinya hancur. "Apa yang penyihir itu lakukan kepadamu? Bagaimana aku bisa membebaskanmu dari kutukan itu?"     

Jika Ellena dikutuk oleh penyihir, sekarang gilirannya untuk membayar kembali hutangnya. Ia harus melakukan sesuatu untuk membebaskan Ellena dari kutukan Nyonya Morelli.     

Ellena terisak lama sampai air matanya mengering.     

Lady Preston duduk di samping tempat tidurnya dan menyentuh lengan Ellena dengan penuh kasih. Ia mencoba membujuk keponakannya untuk berbicara.     

"Ellena, Sayang... Aku telah berjanji kepada ibumu, adikku sendiri, di ranjang kematiannya, bahwa aku akan merawatmu dan memastikan kau memiliki kehidupan yang baik," katanya memohon.     

Air mata yang membasahi wajahnya menjadi tak terkendali. "Tolong, jangan buat aku memikul rasa bersalah seumur hidupku untuk adikku. Biarkan kami membantumu. Jangan memikul bebanmu sendiri."     

Akhirnya, setelah bibinya memintanya untuk berbicara, Ellena menyeka air matanya dan berkata dengan getir, "Ia mengambil hatiku sebagai jaminannya. Ia berkata, jika aku mengungkapkan lokasinya dan putra mahkota mengejarnya, ia akan menghancurkan hatiku dan aku akan mati. Hanya masalah waktu sebelum Yang Mulia menemukannya..."     

"Ia mengambil hatimu?" Mars bingung. "Bagaimana bisa? Tapi kau masih tetap hidup..."     

"Ia mengambilnya dengan sihir dan menyimpannya di dalam kotak," Ellena menggigit bibirnya dan, perlahan, ia membuka kancing atas gaunnya dengan susah payah.     

Semua orang menahan napas ketika ia mengungkapkan celah di atas dada kirinya. Ada bekas luka bakar di sana, dengan simbol X.     

Ellena menundukkan kepalanya dan menangis lagi. "Aku masih hidup karena ia menyimpan hatiku bersamanya. Namun, begitu kau tiba di rumahnya, ia akan menghancurkannya dan kemudian aku akan mati. Ia mengatakan itu adalah hukumanku jika aku mengkhianatinya. Karena aku sudah memberi tahumu di mana ia tinggal, sekarang aku sama saja dengan sudah mati."     

"Oh... Ellena..." Mars merasakan dadanya terkena pukulan yang sangat keras.     

"Tolong... pergilah sekarang," Ellena membuang muka lagi. "Tolong tinggalkan aku sendiri."     

Ia menolak untuk melihatnya ketika Mars ingin berbicara dengannya.     

"Yang Mulia... kau telah mendapatkan apa yang kau cari. Sekarang, tolong... tolong... Aku mohon, tinggalkan keponakanku sendiri," akhirnya, Lady Preston memohon kepada raja dan pangeran untuk membiarkan Ellena beristirahat.     

Ia menangis, "Ellena sudah tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan kepadamu. Tolong, biarkan ia mendapatkan kedamaiannya."     

Mars masih ingin berbicara, tetapi Raja Jared menyentuh bahunya dan mencengkeramnya dengan kuat, mencoba memberi tahu putranya bahwa mereka sebaiknya pergi.     

"Kita akan membiarkan Lady Ellena beristirahat," kata ayahnya dengan tegas. Ia kemudian beralih ke arah Duke Preston. "Tolong, jaga Ellena dan jangan biarkan apa pun terjadi kepadanya. Aku akan memberikan perlindungan lebih untuk keluargamu. Aku akan mengirim Jenderal Frey dan Ksatria Emasnya."     

Duke hanya bisa menundukkan kepalanya dan berterima kasih kepada raja, meskipun dalam hati ia tahu yang dimaksud 'perlindungan' oleh raja adalah caranya untuk menjaga keluarga Preston agar tidak memberontak.     

Jenderal Frey adalah salah satu jenderal kepercayaan raja. Ia memiliki pasukan yang terdiri dari 50 ksatria di bawah pimpinannya yang disebut Ksatria Emas. Raja Jared hanya menggunakan mereka untuk misi yang sangat penting.     

Mengetahui bahwa keluarganya dianggap sebagai 'misi penting' oleh raja, Duke Preston hanya bisa menduga bahwa Raja Jared ingin memastikan keluarga Preston tidak akan membuat keributan di ibu kota.     

Setelah apa yang terjadi hari ini, dan fakta bahwa keluarga mereka tidak dapat lagi terikat dalam sebuah pernikahan potensial, keluarga Preston mungkin tidak akan bisa lagi setia kepada kerajaan dan justru mendukung keponakan Raja Jared yang telah lama ingin mengambil alih kekuasaan.     

"Terima kasih banyak atas kemurahan hati Yang Mulia," kata sang Duke dengan senyum palsu.     

Raja Jared dan Mars segera meninggalkan rumah Preston. Mereka tidak mengatakan apa-apa terhadap satu sama lain sampai mereka tiba kembali di istana kerajaan.     

"Bagaimana kabar Ellena?" Ratu Elara bertanya kepada kedua pria itu ketika ia melihat mereka tiba. Melihat wajah muram pada keduanya, ratu hanya bisa berasumsi bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.     

"Ibu…" Mars tiba-tiba memeluk ibunya dan menyandarkan kepalanya di pundak sang ratu. Tepat saat itu, ia hanyalah seorang putra yang ingin mendapatkan penghiburan dan dukungan dari ibunya.     

Rasanya seperti dunia sedang melawannya karena terus memberinya kesialan demi kesialan.     

Mengapa sangat sulit bagi pangeran untuk menjalani kehidupan normal? Ia tidak ingin membuat orang terbunuh hanya demi dirinya.     

Ketika ia baru berumur satu hari, begitu banyak orang meninggal hanya karena mereka menyentuhnya. Ia telah hidup dengan rasa bersalah begitu lama.     

Sekarang, teman baiknya, orang yang ia cintai seperti saudara perempuannya sendiri juga harus berkorban begitu banyak hanya untuk memberikan kebebasan kepada Mars.     

Jika Mars pergi mencari penyihir itu, Ellena akan mati.     

Bisakah ia benar-benar hidup dengan rasa bersalah selama sisa hidupnya karena menyebabkan kematian Ellena?     

Mars bisa membayangkan bagaimana rasa bersalah itu akan terus menghantuinya seumur hidupnya dan ia pun tidak akan pernah merasa bahagia.     

Pada akhirnya, penyihir itu benar.     

"Oh... apa yang terjadi, anakku?" Ratu Elara terkejut ketika tiba-tiba putranya yang sudah dewasa tampak begitu sedih dan tidak berdaya.     

Ia mengusap punggung putranya dengan penuh kasih, mencoba meringankan bebannya, meskipun ia tidak tahu apa yang sebenarnya mengganggunya.     

Akhirnya, Raja Jared yang berbicara dan menjelaskan situasinya kepada istrinya.     

"Ellena dikutuk oleh penyihir. Ia mengambil hatinya sebagai jaminan. Jika Ellena mengungkapkan lokasinya, penyihir itu akan menghancurkan hatinya dan Ellena akan mati," kata raja sambil mendesah.     

Ia lalu menambahkan, "Dan gadis bodoh itu berkata ia tidak ingin hidup lagi karena anak kita lebih memilih wanita lain. Jadi, ia telah memberi tahu kami di mana penyihir itu tinggal."     

"Apa? Apakah itu artinya....?" Sang ratu menekan bibirnya karena terkejut.     

"Ia akan mati? Ya," jawab Raja Jared.     

"Oh ..." Ratu Elara merasakan lututnya menjadi lemas.     

Ini sangat mengerikan!     

***     

Ratu Elara mendengarkan penjelasan dari suami dan putranya dengan hati yang sakit. Meskipun ia menyukai Emmelyn sebagai menantunya, ia tetap merasa sedih untuk Ellena.     

Ratu telah melihat bagaimana gadis itu tumbuh bersama putranya selama bertahun-tahun. Ia ingat Ellena dulunya adalah gadis yang pemalu. Ia menjadi yatim piatu ketika ia masih sangat muda dan ia bahkan berduka untuk waktu yang lama atas kematian orang tuanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.