Pangeran Yang Dikutuk

244



244

0Mars langsung berubah panik setelah mendengar laporan itu.     

Apa yang terjadi setelah ia pergi? Sebelum bertemu raja, ia jelas-jelas menyuruh Emmelyn kembali ke kamarnya.     

Apa yang Emmelyn sudah lakukan hingga Killian bisa mengalahkannya dan bahkan menyanderanya?     

Putra mahkota sangat khawatir sampai mati karena memikirkan keselamatan istri dan anaknya.     

Ia tidak lagi peduli dengan raja dan langsung melangkah keluar dari aula dan mengikuti prajuritnya untuk melihat Killian dan Emmelyn.     

Mars melangkah dengan panik, meninggalkan ayahnya. Pikirannya kacau balau. Ia tidak tahu bahwa ia bisa merasakan ketakutan sebesar ini dalam hidupnya.     

Ketika ia sampai di kamar tempat Killian dikurung sebelumnya, ia tidak melihat pria itu maupun Emmelyn, hanya dua prajurit yang menjaga di luar pintu. Mereka tampak sangat ketakutan.     

"Apa yang terjadi?" Pangeran langsung bertanya dengan geram. Kedua prajurit itu segera menjatuhkan diri ke tanah dan memohon pengampunan.     

"Hamba sangat menyesal, Yang Mulia. Ketika saya datang untuk mengawal Lady Emmelyn keluar dari kamar dan mengunci pintu, tiba-tiba tawanan itu menyergap dan menjatuhkan saya ke tanah. Kemudian ia langsung menyerang Lady Emmelyn dan menyanderanya," ucap seorang prajurit yang kepalanya berdarah, jelas karena benturan saat Killian menghantamnya ke tanah.     

"Ia mengambil pedang dari Rob dan menggunakannya untuk mengancam Lady Emmelyn," kata prajurit lainnya untuk menjelaskan situasinya dengan lebih jelas.     

"Bukankah ia dirantai? Bagaimana ia bisa menyerangmu?" Mars bertanya lagi.     

Ia segera memeriksa rantainya. Alisnya terangkat sedikit ketika ia menyadari bahwa rantai itu sudah tidak terkunci dan ia juga menemukan peniti kecil di lantai. Ia mengambil pin itu dan memeriksanya.     

Killian pasti menggunakannya untuk membuka kuncinya tadi.     

Jadi, kapan ia melakukannya? Apakah ia sudah bebas dari rantai ini sebelum Mars meninggalkan ruangan?     

Ya, pasti begitu. Ketika Emmelyn sedang berbicara dengan Killian, di bawah pengawasan Mars, ia tidak melihat gerakan dari Killian yang mengindikasikan bahwa ia sedang berusaha membuka kunci rantai tersebut.     

Kemungkinan besar ia sudah membuka kunci rantai bahkan sebelum Mars datang, lalu saat pangeran dan Emmelyn sedang berbicara di luar ruangan, Killian terus berpura-pura ia masih dirantai.     

Jantung Mars berdetak kencang. Jadi, Emmelyn sudah dalam bahaya sejak awal karena Killian sebenarnya tidak dirantai saat gadis itu masuk ruangan.     

Sekarang, Mars merasa sangat bersalah karena bertindak ceroboh. Ia tidak repot-repot memeriksa rantainya ketika ia memasuki ruangan, dan memastikan rantai di kaki Killian terkunci dengan benar. Ia hanya berasumsi bahwa rantai tahanan mereka terkunci.     

Astaga, ia tertipu oleh kepandaian Killian saat pria itu terus berpura-pura dirantai.     

Ternyata, Killian hanya menunggu saat yang tepat untuk keluar. Ketika Emmelyn datang, ia menyadari itu adalah kesempatan bagus baginya untuk melarikan diri dengan menjadikan Emmelyn sebagai sandera.     

Mars sangat berharap Killian hanya menggertak dan tidak akan melakukan apa pun kepada Emmelyn. Pangeran merasa ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya jika sesuatu terjadi kepada Emmelyn dan bayi mereka.     

"Dimana mereka sekarang?!" Ia bertanya kepada para prajurit dengan suara keras yang mencekam.     

Wajah prajurit itu tampak pucat. Mereka begitu takut dihukum meski itu sebenarnya bukan kesalahan mereka.     

"Mereka ada di luar, dikepung oleh prajurit kami," kata sang prajurit dengan terbata-bata. "Ia meminta dua kuda yang kuat agar ia bisa kabur dari sini. Kami sedang menunggu perintah selanjutnya, Yang Mulia."     

"Tunggu apa lagi? Siapkan kuda-kuda itu segera!"     

Mars sangat marah. Ia mendorong mereka ke samping dan berjalan dengan langkah panjang menuju ke arah yang mereka tunjuk.     

Pintu besar dibuka lebar-lebar dan ia segera tiba di dekat kandang kuda. Di bawah terik matahari, ia bisa melihat Killian sedang dikelilingi oleh sedikitnya 50 prajurit.     

Pria itu mencengkeram leher Emmelyn dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang pedang yang diarahkan ke perut Emmelyn.     

"Jangan berani-berani mendekat, atau...!" Killian berteriak kepada musuhnya.     

Ekspresi Killian tampak galak dan kejam. Gerakannya terlihat seperti binatang buas yang dikerumuni para pemburu dan ingin mencari cara untuk melarikan diri.     

Mars berjalan ke arah mereka dan memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mundur. Mereka dengan enggan melakukannya.     

Emmelyn adalah wanita yang sangat pemberani, pikir Mars dengan kagum. Ia tidak terlihat ketakutan seperti kebanyakan gadis yang sedang ditawan dan itu membuat sang pangeran sedikit lega.     

Jika Emmelyn ketakutan dan panik, pangeran akan lebih terguncang daripada Emmelyn. Jadi, saat Mars melihat Emmelyn bersikap tenang, ia juga mulai sedikit bisa menenangkan dirinya.     

Emmelyn mengatupkan rahangnya dan menatap Mars dengan memohon. Jelas sekali bahwa Emmelyn masih memintanya untuk mengampuni nyawa Killian, bahkan setelah apa yang ia lakukan kepadanya.     

"Apa yang kau inginkan?" Mars bertanya kepada Killian dengan suara tenang. Matanya tidak pernah lepas dari wajah Emmelyn.     

Killian mendengus. Ia memiringkan dagunya ke arah kandang kuda dan berkata, "Berikan aku dua kuda, yang kuat dan sehat. Jika tidak, aku akan membunuh wanita ini."     

"Oke, kami akan memberikan kuda itu untukmu," jawab Mars. "Tapi kau tidak bisa membawa serta Emmelyn."     

"Cih ...! Kau tidak dalam posisi untuk menuntut sesuatu dariku," Killian mengejek sang pangeran. "Aku akan membutuhkan jaminan agar aku bisa keluar dari sini dengan selamat."     

"Aku berjanji tidak akan membunuhmu, hanya saja kau tidak bisa menjadikannya sebagai jaminannya," jawab Mars. "Aku adalah sandera yang lebih berharga daripada Emmelyn. Ia hanyalah seorang wanita, orang luar di kerajaan ini. Aku, di sisi lain, adalah pewaris takhta. Seluruh kerajaan akan sujud di bawah kakimu jika kau menyanderaku."     

Mata Emmelyn membulat besar ketika ia mendengar kata-kata suaminya, begitu pula semua orang di sekitar mereka.     

"Astaga... tidak! Kau tidak bisa melakukan itu! Kau adalah orang terpenting di kerajaan ini. Jangan lakukan itu..." ketenangan Emmelyn tiba-tiba pecah. "Jangan serahkan dirimu kepadanya…"     

Emmelyn menangis dan mengulurkan tangannya ke arah Mars, tapi Killian segera menarik tubuhnya dan berteriak kepadanya untuk memintanya diam.     

"DIAM KAU PEREMPUAN!!"     

"Ugh ...!" Emmelyn mengertakkan giginya, tapi ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia khawatir Killian akan kehilangan akal sehatnya dan melukai bayi yang ada dalam perutnya.     

Emmelyn hanya bisa memohon kepada Mars menggunakan matanya, berharap suaminya akan mengerti apa yang ia inginkan.     

Setelah Emmelyn berhenti meronta, Killian berpaling ke arah Mars dan memeriksa pria itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. Lalu, ia tertawa kecil.     

"Kau benar. Kau orang yang berharga untuk kerajaan ini, TAPI... ia lebih berharga untuk DIRIMU," kata Killian dengan nada mengejek. "Jika aku memilikinya, kau akan sujud di bawah kakiku dan seluruh Draec akan sujud bersamamu."     

"Killian, jangan lakukan ini!" Emmelyn mencoba memohon kepada Killian lagi. "Aku akan pergi bersamamu. Mari kita tunggu kuda-kudanya. Jangan melakukan sesuatu yang bodoh."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.