Pangeran Yang Dikutuk

232



232

0"Sayang... tolong, jatuhkan pisaumu ..." Mars akhirnya mengangkat tangannya dan berjalan perlahan menuju Emmelyn.     

Matanya menatap lurus pada mata Emmelyn, mencoba memastikan ia terus menatap mata istrinya untuk mendapatkan kepercayaan wanita itu. "Aku tidak akan menyakitinya. Kau bisa mempercayai kata-kataku. Tolong... jangan menyakiti dirimu sendiri..."     

"Sayang? Kau memanggilnya apa?"     

Dari semua hal yang terjadi di sekitarnya, dengan tiga pria mengangkat pedang mereka dan Emmelyn mengancam dirinya sendiri dengan pisau, satu-satunya hal yang menarik perhatian Ellena adalah fakta bahwa Mars menyebut Emmelyn dengan panggilan 'Sayang'.     

Lututnya menjadi lemah dan matanya melotot dipenuhi kebencian. Tepat pada saat itu, kecurigaannya terkonfirmasi. Mars dan Emmelyn tidak hanya bersama karena bayi dalam kandungannya.     

'Kesepakatan' yang mereka buat kemungkinan besar palsu dan Mars hanya mengatakan ia tidak mencintai Emmelyn untuk membodohi semua orang. Ellena sekarang dapat melihat bahwa Mars sebenarnya jatuh cinta dengan wanita itu.     

Kenyataan ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan baginya, tapi tetap saja, melihat betapa Mars terlihat tulus mencintai Emmelyn telah menyakiti perasaan Ellena lebih dari yang ia bisa hadapi.     

Karena situasinya cukup intens, Mars tidak punya waktu untuk memikirkan Ellena. Ia hanya ingin menenangkan Emmelyn dan membujuknya untuk menjatuhkan pisau di tangannya dan membiarkan Mars menangani Killian.     

"Aku tidak akan menjatuhkan pisauku sampai aku melihat kakakku keluar dari tempat ini dalam keadaan hidup," Emmelyn sangat keras kepala. Ia menggigit bibir dan menekan ujung pisau pada gaunnya untuk menunjukkan keseriusannya.     

Mars merasakan jantungnya jatuh ke lantai. Ia sangat takut Emmelyn akan bertindak tidak rasional dan nekat melukai dirinya sendiri karena kondisi mentalnya yang saat ini sangat labil.     

Darah mulai merembes melalui gaunnya dan Mars segera berteriak kepada Gewen dan Edgar untuk menjatuhkan senjata mereka.     

"Jatuhkan pedang kalian dan biarkan ia pergi!" Saat ia meneriakkan perintahnya, Mars mengambil pisau dari tangan Emmelyn dan menariknya, ia melukai tangannya sendiri saat berusaha merebut pisau itu.     

Tapi Mars tidak peduli. Ia melemparkan pisau ke lantai dan memeluk Emmelyn dengan erat agar gadis itu tidak bisa melukai dirinya sendiri lebih jauh.     

Emmelyn mencoba melarikan diri, tetapi pangeran jauh lebih kuat darinya. Usaha Emmelyn sia-sia.     

Mars memeluk Emmelyn dengan erat dan berbisik di telinganya, "Ssshh... Sayang, aku tidak akan menyakiti Killian. Kau telah salah paham kepadaku. Tolong jangan pernah menakut-nakuti aku seperti itu lagi..."     

"Lepaskan aku!" Emmelyn masih berusaha berjuang, tetapi Mars tidak ingin melepaskannya. Mars masih takut ia akan melakukan hal yang tidak terpikirkan.     

Pada saat itu, ia tidak bisa percaya Emmelyn akan berpikir logis dengan kondisi seperti ini. Bagaimana jika ia benar-benar melukai dirinya sendiri lagi? Apa yang akan terjadi dengan bayi mereka?     

Emmelyn tampak seperti kesurupan ketika ia mendorong titik pisau di dadanya tadi untuk menyelamatkan Killian.     

Mars tidak bisa membayangkan harus melihat hal seperti itu lagi. Adegan itu sangat menakutkan baginya!     

Edgar dan Gewen menjatuhkan pedang mereka tepat pada saat Mars memerintahkan mereka.     

Namun, keduanya langsung bergerak mendekat dan sekarang melindungi putra mahkota dengan tubuh mereka.     

Kedua pria itu memandang Killian dengan ekspresi sengit, seolah mengancamnya jika ia berani mendekat dan menyerang putra mahkota, mereka berdua akan membuatnya membayar perbuatan tersebut.     

"Kau boleh pergi... Aku akan melepaskanmu demi Emmelyn," kata Mars tegas. "Tolong singkirkan pedangmu agar pengawalku tidak mencoba membunuhmu."     

Killian menggelengkan kepalanya dengan jijik dan akhirnya menyarungkan pedangnya. "Aku menyesal datang ke acara minum teh ini. Kalian semua bertingkah seperti orang barbar tanpa sopan santun."     

Ia menoleh ke arah Ellena dan menegurnya. "Aku tidak percaya kau membiarkan temanmu memperlakukanku seperti ini, setelah semua bantuan yang kuberikan kepadamu untuk menemukan penyihir itu dan menghilangkan kutukannya."     

"Killian!" Ellena meraih lengannya dan memohon kepadanya. "Semua ini hanya salah paham. Ia mengira kau adalah saudara laki-lakinya. Jika kau benar-benar bukan saudara laki-lakinya, maka ia pasti berbohong entah karena alasan apa. Tolong jelaskan kepada Yang Mulia apa yang sebenarnya terjadi di Wintermere..."     

"Apa yang terjadi di Wintermere?" Mars segera bertanya. Ia menatap Killian dengan saksama.     

Mars ingin tahu segalanya. Jantungnya berdebar-debar, ia tidak mau ketinggalan sepatah kata pun dari mulut Killian.     

"Aku menemukan keluarga Bellevar di Wintermere dan mereka memberi tahuku di mana menemukan penyihir itu setelah aku meyakinkan mereka untuk memaafkan keluargamu..." kata Ellena dengan suara serak. "Penyihir itu tinggal di gunung yang dipenuhi monster, jadi mereka meminta Killian membantuku. Tanpa ia, aku pasti sudah mati sekarang."     

Mars berdiri diam di tempatnya. Ekspresinya suram setelah ia mendengar kata-kata Ellena. Ia benci fakta bahwa ia juga berutang sesuatu kepada Killian.     

"Jadi, keluarga Bellevar dengan mudah member tahumu lokasi dari penyihir itu?" Mars bertanya lagi kepada Ellena dengan penuh perhatian. "Kau tahu hal itu sangat sulit dipercaya kan? Bagaimana mungkin mereka dengan mudah menjual teman yang sudah mereka lindungi selama bertahun-tahun, begitu saja?'     

"Kau salah tentang Duke dan Duchess Bellevar," jawab Ellena. Wajahnya tampak berkerut karena terdapat begitu banyak kebencian saat dirinya melihat Emmelyn dipeluk erat-erat oleh Mars. "Mereka TIDAK PERNAH ingin keluargamu dikutuk. Mereka orang-orang yang sangat baik."     

"Aku tidak mengerti..." Mars menatap Ellena, mencoba memastikan ia tidak salah dengar. "Jika mereka tidak pernah ingin keluargaku dikutuk, mengapa mereka tidak meminta penyihir itu untuk mencabut kutukannya? Dan mengapa mereka harus melarikan diri dari Draec dan hidup dalam pengasingan jika mereka benar-benar orang baik?"     

Mars merasa semakin banyak jawaban yang diberikan Ellena, semakin banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.     

"Jadi... mereka dengan mudah memberi tahumu lokasi penyihir itu? Bukankah ia dekat dengan mereka? Aku tahu ia adalah teman masa kecil Duchess Bellevar. Ketika mereka masih berada di Draec, mereka lebih memilih kabur dari ibu kota daripada dipaksa oleh ayahku untuk memberi tahu di mana penyihir itu tinggal," kata Mars dengan nada menyelidik.     

Ia melanjutkan kata-katanya, "Maafkan aku, Ellena. Sangat sulit untuk mempercayai ceritamu."     

"Kau berhak meragukanku, tapi aku mengatakan yang sebenarnya," kata Ellena. "Duke dan Duchess Bellevar sudah memohon kepada penyihir itu untuk mencabut kutukan itu selama bertahun-tahun, tetapi penyihir itu bersikeras tidak mau melakukannya."     

Gadis itu menatap Mars dalam-dalam. "Ia menyayangi Lady Marielle seperti seorang anaknya sendiri dan ia tidak pernah bisa memaafkan ibu dan ayahmu atas apa yang mereka lakukan."     

"Bertahun-tahun kemudian, ketika aku tiba-tiba datang ke rumah mereka, keluarga Bellevar menyambutku dengan tangan terbuka dan mereka mendukung misiku untuk mencari penyihir itu dan memintanya untuk mencabut kutukannya," kata Ellena lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.