Pangeran Yang Dikutuk

Makan Siang yang Hangat



Makan Siang yang Hangat

0Saat mereka berjalan menuju ruang makan untuk makan siang, Mars meraih tangan Emmelyn dan menggenggamnya. Emmelyn lalu berpaling untuk menatap wajah suaminya dan wajahnya kini memerah.     

Gadis itu sangat menyukainya ketika Mars bersikap mesra dengannya dan ia sedikit terkejut ketika Mars secara terbuka memperlihatkan sikap penuh kasih sayangnya di hadapan teman-teman dan keluarganya.     

Emmelyn sendiri belum pernah melihat anggota kerajaan dan para bangsawan memperlakukan istri mereka seperti itu, kecuali Raja Jared.     

Ah, mungkin sikap Mars itu menurun dari ayahnya?     

Emmelyn merasa senang ia bisa memaafkan raja demi suami dan anak-anaknya di masa depan. Pria itu menjadi panutan yang baik bagi Mars, khususnya saat memperlakukan wanita yang dicintainya.     

Emmelyn benar-benar dapat melihat mengapa Ratu Ellara sangat mencintai suaminya, meskipun raja berpenampilan biasa-biasa saja.     

Raja secara terbuka memujanya dan ia bahkan akan menentang ayahnya dan menolak pertunangan antara dirinya dan tunangan masa kecilnya sehingga ia bisa bersama Elara.     

Emmelyn bersyukur suaminya dibesarkan di rumah yang penuh kasih sayang dan Mars menjadikan ayahnya sebagai panutan untuk memperlakukan seorang wanita. Sekarang, Emmelyn sangat bahagia karena ia memiliki seorang suami yang penuh kasih dan hormat.     

Dalam hati, ia berjanji untuk mulai belajar menyukai raja dan memperlakukannya dengan lebih baik. Selama ini, ia selalu menahan diri dan melakukan yang terbaik untuk tidak menjalin hubungan apa pun dengannya.     

Sekarang, Emmelyn telah menerima kenyataan bahwa Raja Jared adalah bagian dari keluarganya. Ia telah mengubur dalam-dalam rasa dendam itu dan kini sudah waktunya bagi Emmelyn untuk hidup damai.     

Astaga... tiba-tiba saja Emmelyn teringat akan suatu hal. Ia belum memberi tahu Mars tentang Killian.     

Ia harus jujur kepada suaminya tentang kakaknya. Ia tidak ingin Mars merasa ia sudah menyembunyikan sesuatu darinya.     

Awalnya, Emmelyn ingin bertemu dengan kakaknya terlebih dahulu dan berbicara dengannya sebelum ia bisa memutuskan apakah ia akan memberi tahu Mars atau tidak. Tapi sekarang, karena ia dan Mars sudah menikah, ia merasa semakin bersalah karena menyembunyikan sesuatu dari pangeran.     

Tapi ia perlu menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan rahasia itu. Ia tidak ingin merusak suasana hati suaminya setelah mereka menikah.     

Mars mungkin khawatir saat mengetahui keberadaan Killian dan mencoba mencarinya dengan segera.     

Yah... kapan waktu yang tepat untuk memberi tahu Mars?     

Emmelyn meliriknya dan melihat sisi samping wajah Mars. Ia terlihat sangat tampan dan bahagia.     

Gadis itu lalu menunduk dan mendesah.     

Ia akan menceritakan semuanya setelah mereka mengakhiri kunjungan mereka di Southberry. Begitu mereka kembali ke rumah dengan selamat dan semuanya berjalan lancar, Emmelyn perlahan akan menyampaikan tentang Killian kepada pangeran.     

Emmelyn sendiri merasa ia membutuhkan bantuan Mars untuk mendapatkan informasi soal keberadaan Killian dan bagaimana Ellena bisa berkenalan dengan kakaknya. Ini bukan lah sesuatu yang dapat Emmelyn lakukan sendiri karena ia tidak memiliki koneksi di Draec yang dapat membantunya.     

Kontak terdekatnya yang memiliki pengaruh besar sebenarnya hanyalah putra mahkota. Akan lebih baik jika ia berbagi informasi penting itu dengannya sehingga Mars bisa membantunya mencari kakaknya dan menemukan cara untuk meluluhkan hati Killian.     

Mars memperhatikan istrinya yang cantik itu sedang memikirkan sesuatu karena gadis itu tiba-tiba jadi pendiam.     

Ia berpaling kepadanya dan bertanya, "Apa kau sedang memikirkan sesuatu?"     

"Uhm?" Emmelyn mengedipkan bulu matanya yang panjang dan menatap Mars dengan senyum masam. "Memangnya ada apa?"     

"Kau tampak pendiam sejak pagi tadi," jawab suaminya. "Apakah kau tidak enak badan? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"     

Emmelyn menepis kekhawatiran suaminya itu dengan lambaian tangannya. "Tidak... ahahaha... Aku hanya lelah karena..."     

Emmelyn merasa ia tidak perlu menyelesaikan kalimatnya. Pria itu berasumsi jika istrinya sedang lelah karena mereka bercinta sepanjang malam hingga pagi.     

Mars tertawa kecil dan mengangguk. Sudah pasti Emmelyn sekarang kehabisan tenaga, apalagi mereka belum sarapan.     

"Baiklah... kita bisa istirahat seharian setelah makan siang kalau kau mau," ucapnya riang. "Kau harus mengisi kembali energimu."     

Emmelyn tersenyum malu-malu ketika ia mendengar ucapan Mars.     

"Uhm... bukankah kau mengatakan Southberry memiliki kebun anggur yang indah dan kau ingin membawaku ke sana?" Ia bertanya kepada pangeran. "Aku ingin pergi ke sana."     

"Benarkah? Kau yakin? Kita bisa pergi besok," jawab Mars.     

Emmelyn menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku ingin pergi hari ini."     

Ia ingin berada jauh dari kastil untuk sementara waktu agar bisa menyembunyikan wajahnya dari Lily dan para pelayan kastil.     

Entah bagaimana Mars bisa memahami mengapa istrinya bersikeras untuk pergi keluar hari ini. Mars melihat wajah Emmelyn memerah dan ia langsung teringat momen mereka bercinta tadi malam dan pagi ini.     

Pangeran mengerti jika seorang wanita akan merasa lebih malu terhadap hal-hal semacam itu. Di sisi lain, Mars tidak keberatan sama sekali jika orang lain sampai mengetahui tentang kehidupan seks mereka. Mars bukanlah pria yang akan ambil pusing soal pendapat orang lain tentang dirinya.     

Pangeran adalah seorang pria yang cenderung berpikir logis. Menurutnya, seks bukanlah sesuatu yang memalukan jika ia harus membahasnya di antara teman-teman prianya.     

Tapi nyatanya Mars tidak bisa berkata apa pun selain menunjukkan senyum kepuasan di wajahnya.     

Selama ini, Mars selalu menjadi bahan ejekan karena ia tidak punya banyak pengalaman soal hubungan dan pacaran dengan wanita atau tidak memiliki petualangan seksual sama sekali.     

Ketiga pria yang tumbuh bersamanya semuanya memiliki pengalaman mereka masing-masing dan Mars hanya bisa mendengarkan ceritanya dari mereka.     

Tapi sekarang semuanya telah berubah. Mars kini bisa menyusul ketinggalannya karena ia sudah mengalami beberapa hal yang bisa ia sebut sebagai sebuah pengalaman berharga.     

Pangeran tidak hanya menemukan wanita impiannya, tapi gadis itu juga seorang yang sempurna baginya dalam segala hal. Emmelyn telah menggantikan semua hal yang telah terlewatkan dalam hidup Mars sebelum ia bertemu dengan istrinya itu.     

Dan sekarang, Mars bahkan dua langkah di depan Edgar dan Gewen. Saat ini, kedua temannya itu bahkan tidak memiliki wanita yang bisa dijadikan sandaran hati mereka, dan kini ia sudah menikah. Yah!     

Mars hanya satu langkah di belakang Athos yang memiliki istri yang penyayang dan anak-anak yang menggemaskan.     

Mars pun yakin ia bisa segera menyusul Athos. Emmelyn akan segera melahirkan anak pertamanya dan mereka akan membuat beberapa anak lagi nanti.     

Mars tidak tahu jika Emmelyn kini sudah berubah pikiran. Setelah gadis itu melihat anak laki-laki Brennan yang lucu dan gemuk, naluri keibuannya muncul begitu keras, sehingga ia ingin memiliki setidaknya tiga anak juga.     

Emmelyn kini merasa memiliki dua anak saja tidak akan cukup.     

Jika pangeran tahu apa yang ada dalam hati istrinya, ia pasti akan melompat kegirangan!     

Awalnya, satu-satunya alasan yang menyebabkan Mars tidak pernah memaksa istrinya untuk memiliki lebih dari dua anak adalah karena Mars tidak ingin Emmelyn meninggalkannya sesuai dengan perjanjian mereka dahulu.     

Tapi sekarang keduanya telah terikat oleh pernikahan dan Mars tahu gadis itu kini adalah miliknya seorang dan ia tidak akan pernah meninggalkan dirinya.     

Sesampainya di ruang makan, sang gubernur dan istrinya bersiap-siap untuk makan siang. Anak tertua mereka duduk dengan sopan di samping Lily. Anak terkecil Lily mungkin sedang tidur siang.     

Edgar dan Gewen juga ada di sana. Edgar tampak bersemangat dan Gewen tampak lebih periang dari biasanya. Suasana hati keduanya sepertinya sedang baik.     

Ketika kepala pelayan mengumumkan kehadiran Mars dan Emmelyn, keempat orang dewasa itu mendongak untuk melihat pengantin baru. Mereka semua menunjukkan senyum penuh pengertian di wajah mereka.     

Emmelyn menggunakan kemampuan akting terbaiknya untuk berpura-pura tidak terjadi apa-apa, sementara Mars hanya tersenyum lebar ketika melihat senyum di wajah mereka.     

Ia bisa menebak bahwa mereka semua sudah tahu hal menyenangkan apa yang dirinya sudah lakukan dengan Emmelyn di kamar pengantin mereka.     

"Apa kau tidur nyenyak semalam?" Lily bertanya dengan suara merdu ketika Emmelyn duduk di seberangnya. Ia lalu menoleh ke arah pelayannya untuk memberi tanda agar mereka mulai menyajikan hidangannya.     

Mereka dengan cepat melakukan apa yang Lily perintahkan.     

Emmelyn tersenyum malu-malu dan mengangguk. "Ya, aku tidur cukup nyenyak. ​​Terima kasih. Kamarnya sangat bagus dan tempat tidurnya juga sangat nyaman."     

"Ahh, aku sangat senang mendengarnya," jawab Lily dengan senyum lebar.     

Mereka semua tahu mereka tidak seharusnya mengganggu dan menggoda pengantin baru lebih jauh lagi dan melanjutkan makan siang. Tuan rumah dan tamu terhormat mereka menikmati hidangan lezat dan mengobrol tentang hal-hal sepele.     

Momen makan siang itu cukup menghangatkan dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun ini Emmelyn merasa seolah ia dikelilingi oleh keluarganya sendiri.     

Pemandangannya sungguh mengharukan dan ia hampir meneteskan air mata saat melihat semua orang yang berkumpul di meja makan itu tampak begitu bahagia. Semuanya terlihat menyungging senyum dan merayakan pernikahannya dengan Mars.     

Emmelyn merasa sangat bersyukur.     

***     

Setelah makan siang, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar dan kemudian pergi jalan-jalan. Gubernur memiliki kebun anggur sendiri di selatan ibu kota. Mars menawarkan untuk membawa Emmelyn ke sana agar ia bisa melihat pemandangan indah yang selama ini ingin ia perlihatkan kepadanya.     

"Tidak jauh dari kebun anggur, kami memiliki kilang anggur sendiri," jelas Athos. "Setelah puas melihat kebun anggur, kalian juga bisa mengunjungi kilang anggur dan mencicipi wine. Cocok sekali untuk piknik."     

"Kedengarannya sangat menyenangkan!" Kata Emmelyn kemudian. Ia menoleh ke arah Lily dan bertanya. "Bagaimana jika kita pergi berpiknik besok? Kau bisa mengajak anak-anakmu dan kita bisa makan siang di luar."     

Lily bertukar pandang dengan suaminya dan ia mengangguk. Lalu ia membalas Emmelyn. "Ide bagus! Hari ini kalian bisa bersenang-senang, hanya kalian berdua. Besok kita akan bergabung."     

"Ahhh… Aku sangat menantikannya!" Emmelyn tersenyum begitu lebar ketika ia mendengar jawabannya. Ia menyukai kunjungan mereka ke Southberry.     

Mars memperhatikan betapa bahagianya Emmelyn ketika ia berada di dekat Lily. Ia mengerti bahwa istrinya selama ini pasti merasa kesepian, ia tidak memiliki satu pun teman dekat di ibu kota. Selain itu, ia menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di kastil.     

Pangeran senang rencananya berhasil. Emmelyn dan Lily tampaknya sangat cocok dan menyukai satu sama lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.