Pangeran Yang Dikutuk

Malam Sebelum Pernikahan



Malam Sebelum Pernikahan

0Sebelum mereka datang ke Southberry, Mars sebenarnya merasa khawatir Gewen tidak akan bisa merahasiakan pernikahannya.     

Yah... biasanya Gewen bisa dipercaya, tapi untuk hal sepenting pernikahannya dengan Emmelyn, Mars benar-benar tidak mau ambil resiko.     

Namun, sekarang ia menyadari bahwa ia punya satu kesempatan emas untuk membuat Gewen menutup mulutnya rapat-rapat. Dengan demikian, ia dapat mengandalkan Gewen untuk tidak pernah berbicara sepatah kata pun tentang apa yang terjadi di Southberry. Hehehe ...     

"Uff, kau benar. Aku tidak akan memberi tahu siapa pun. Jika orang tuaku sampai tahu tentang situasi ini, tamatlah riwayatku," Gewen mengangguk.     

"Aku setuju, ide yang bagus," Mars menepuk bahu Gewen dan menenangkannya. "Dengan begini, kau akan membantuku dan secara tidak langsung aku juga sudah membantumu."     

Edgar menyaksikan pertikaian kecil mereka berdua dengan memutar mata. Ia pikir Gewen bereaksi terlalu berlebihan.     

"Selamat atas pertunanganmu," kata Edgar kepada Mars setelah Gewen tenang. "Kuharap semuanya akan berjalan lancar untukmu dan Lady Emmelyn."     

"Terima kasih, Edgar," Mars tersenyum lebar. Ia menarik Edgar dan memeluk pria itu dengan erat. Senang rasanya melihat teman yang mau mendukung keputusannya tanpa mempertanyakan apa pun.     

Edgar menepuk punggung Mars dan berkata, "Kau selalu bisa mengandalkan kami dalam situasi apa pun. Aku sempat merasa terkejut tadi, tapi aku rasa kau punya alasan sendiri mengapa merahasiakan semuanya sampai kita tiba di Southberry."     

"Aku tahu itu. Terima kasih banyak karena sudah mau mengerti!"     

Athos teringat ketika menikah dengan istrinya, Lily, saudara-saudaranya lah yang datang dan mendukungnya. Ia cukup beruntung karena ia memiliki banyak saudara yang bisa mendampingi dirinya.     

Mars kehilangan semua saudara kandungnya sebelum mereka lahir atau masih bayi. Ia beruntung memiliki dua pria yang bisa ia sebut sahabat sebagai pengganti saudara laki-lakinya.     

"Baiklah, kalian lebih baik istirahat sekarang. Kita bisa bertemu besok pagi untuk sarapan dan membahas acara pernikahannya," Athos menyuruh mereka mengikuti kepala pelayannya yang akan menunjukkan kamar mereka masing-masing.     

Setelah semua tamu terhormat pergi ke kamar mereka untuk beristirahat, Athos segera pergi ke kamarnya sendiri.     

Lily kembali setengah jam kemudian. Athos menduga istrinya pasti telah menghabiskan waktu bersama Emmelyn sebelum kembali ke kamar mereka.     

"Bagaimana?" Athos bertanya kepada Lily dengan penuh minat. "Apa pendapatmu tentang Lady Emmelyn?"     

Lily tersenyum. "Kami hanya mengobrol sebentar, aku tidak mau membuatnya terjaga sepanjang malam karena ia pasti sudah lelah. Gadis itu terlihat seperti wanita yang baik. Aku menyukainya."     

"Apakah ia cantik?" Athos bertanya lagi. "Aku hanya penasaran ingin tahu seperti apa wanita yang bisa menaklukkan hati sepupuku itu."     

Lily menatap tajam suaminya. "Kau terdengar seperti wanita tua yang suka bergosip."     

"Tidak... Aku hanya ingin tahu. Hanya sedikit penasaran. Kau tidak perlu memberitahuku jika kau memang tak mau," Athos mengangkat bahu dan melepas mantelnya dan bersiap untuk tidur.     

"Kau akan lihat sendiri besok sebelum pernikahan," jawab Lily. Ia juga melepas mantel dan gaunnya lalu mengenakan gaun tidurnya. Segera, ia membaringkan dirinya di samping suaminya di tempat tidur dan memeluknya. "Selamat malam."     

"Selamat malam, Cintaku," Athos mencium rambut istrinya itu dan memejamkan mata.     

Athos merasa beruntung karena meski pernikahannya dengan Lily merupakan pernikahan politik, namun ia dan istrinya saling jatuh cinta saat pertama kali dikenalkan.     

Tidak semua saudara laki-lakinya seberuntung itu. Contohnya saja saudaranya yang bernama Milan yang sangat membenci istrinya.     

Wanita itu adalah seorang putri yang kejam dengan lidah yang tajam, ia selalu menemukan kesalahan siapa pun yang berada di sekitarnya.     

Para pelayan takut kepadanya dan membicarakannya di belakangnya. Terkadang, Milan khawatir para pelayan itu meludahi makanan mereka sebelum menyajikannya untuk ia dan istrinya.     

Sebenci itulah orang-orang kepada istri Milan.     

Namun, Milan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia sudah terikat dengan wanita itu dalam pernikahan yang dilakukan untuk menjaga kesetiaan keluarganya.     

Ayahnya adalah mantan raja di kerajaan yang mereka taklukkan lima tahun lalu dan kerajaan itu kini telah berubah menjadi provinsi.     

Athos hanya bisa bersyukur karena memiliki istri yang begitu manis dan menggemaskan seperti Lily yang telah memberinya tiga putra yang sehat. Hidupnya bisa dibilang cukup memuaskan.     

Sekarang, ia berharap sepupunya, sang putra mahkota akan merasa bahagia seperti dirinya setelah ia menikahi gadis itu.     

Menjadi raja adalah pekerjaan yang sangat berat dan akan membuat siapa pun stres. Ia tidak bisa membayangkan Mars bisa menjalankan tugasnya sebagai raja tanpa dukungan yang baik dari istrinya, seperti yang terjadi kepada Milan.     

***     

Emmelyn sangat menyukai kamarnya. Kamar itu dirancang seolah dipersiapkan khusus untuk seorang putri raja. Melihat dekorasi ruangannya mengingatkan Emmelyn pada kamarnya sendiri di Wintermere.     

Kamar yang ia tinggali sekarang dengan Mars juga sangat bagus, tetapi karena Mars adalah seorang laki-laki, Emmelyn cukup perhatian hingga ia meminta Roshan untuk mendesainnya dengan warna dan furnitur yang netral.     

Setelah hidup bersama sekian bulan, Emmelyn tahu benar Mars tidak suka dengan sprei berwarna ungu muda.     

Pria itu hanya berpura-pura menyukai desain kamar femininnya sebagai alasan untuk tetap tinggal di kamar yang sama dengannya.     

Apa yang dilakukan pangeran memang terkesan licik, tapi Emmelyn menganggapnya sangat menggemaskan. Tapi setelah ia mengenal putra mahkota dengan lebih baik, ia memutuskan untuk memberi tahu Roshan untuk mendesain kamar baru mereka di lantai dasar agar sesuai untuk pria maupun wanita.     

Ahh... Emmelyn merasa sangat dewasa sekarang. Ia bisa saling berbagi dengan orang lain dan bisa lebih memahami situasi orang lain.     

Ia juga pernah mengalami hidup bersama dengan pria yang ia cintai selama berbulan-bulan dan mereka akan segera mengikatkan diri dalam pernikahan suci.     

Astaga...! Waktu berlalu begitu cepat!     

Rasanya seperti baru kemarin ia berpetualang di Atlantea, melakukan segala macam kejahatan. Sekarang, ia akan segera menjadi istri seseorang.     

Dan dalam beberapa bulan, ia akan menjadi seorang ibu!     

Tidak hanya itu saja, nantinya ia juga akan menjadi ratu Draec. Mereka hanya perlu menunggu waktu yang tepat.     

Begitu Mars mengambil alih kekuasaan dari Raja Jared, ia akan mengumumkan pernikahannya dengan Emmelyn dan menjadikannya ratu Draec. Mereka berdua hanya perlu bersabar dan melakukan semuanya dengan hati-hati sesuai rencana.     

Emmelyn begitu puas, ia duduk di kursi di samping tempat tidurnya dan tenggelam dalam pikirannya.     

Begitu banyak yang telah terjadi selama setahun terakhir. Ia telah kehilangan seluruh keluarganya, dan sekarang ia mendapatkan yang baru.     

Tunggu... tidak semua keluarganya musnah. Killian masih hidup.     

Emmelyn tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Killian sebelum ia berangkat ke Southberry. Dan ia juga belum memberi tahu Mars tentang kakaknya.     

Emmelyn bertanya-tanya dalam hati apakah ia sebaiknya memberi tahu pangeran sebelum menikah?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.