Pangeran Yang Dikutuk

Kelinci Gemuk Yang Enak



Kelinci Gemuk Yang Enak

0"Bagaimana denganmu? Apakah kau tidak perlu istirahat juga?" Emmelyn bertanya kepada pangeran.     

Mars terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak perlu. Aku ini laki-laki. Aku bisa bertahan tanpa tidur selama berhari-hari."     

Mars sebenarnya ingin mengacak rambut Emmelyn sebelum pergi, tetapi ia menahan diri karena tindakannya itu akan terlihat terlalu intim di depan para prajuritnya.     

"Hati-hati dan carikan aku hewan buruan yang gemuk dan banyak lemaknya!" Kata Emmelyn sambil tersenyum lebar. "Aku rasanya sedang ingin makan daging panggang yang banyak lemak."     

"Aku akan mencari hewan yang gemuk dan berlemak untukmu," jawab Mars sambil tertawa kecil.     

Ia berbalik dan memberi isyarat kepada Gewen untuk membawa busur dan anak panah mereka. Mereka kembali naik ke atas kudanya dan berteriak kepada lima prajurit untuk mengikuti mereka.     

Segera, kelompok kecil itu menghilang dari pandangan. Emmelyn menguap lagi dan memutuskan untuk menaruh kulit binatang di rumput dan tidur siang di atasnya.     

****     

Ia terbangun karena bau harum yang tercium di udara. Bulu matanya berkerjap-kerjap sebelum matanya terbuka dan ia dengan cepat pergi mencari sumber bau.     

"Hei, kau sudah bangun?" Suara Mars yang khas terdengar di telinganya. Emmelyn mendongak dan menemukan sepasang mata keemasan sedang menatapnya dari atas. "Aku telah menangkap kelinci yang gemuk dan berlemak untukmu."     

Mars ingat Emmelyn pernah bilang bahwa ia sangat menyukai daging kelinci. Karena itulah tadi ia berusaha menangkap setidaknya satu kelinci untuk Emmelyn.     

Wajah Emmelyn berubah berseri-seri saat melihat kelinci gemuk itu. Tanpa sadar, ia menjilat bibirnya karena membayangkan betapa nikmat jika bisa menyantap kelinci itu.     

Emmelyn memang sangat suka daging kelinci dan ia senang Mars selalu ingat soal hal itu.     

"Makanan akan segera siap," kata Mars kepadanya. "Apa kau mau menyegarkan diri dulu?"     

"Boleh, terima kasih," jawab Emmelyn.     

Ia bangkit dan membasuh wajahnya di danau. Airnya terasa sangat dingin karena sekarang masih awal musim semi. Tapi air itu cukup menyegarkan bagi Emmelyn. Tak lama kemudian, ia langsung merasa lebih bersemangat dan rasa kantuknya langsung hilang.     

Pangeran dan anak buahnya menangkap empat rusa dan seekor kelinci. Hasil buruan itu cukup untuk memberi makan 104 orang dalam kelompok mereka. Beberapa orang ditugaskan untuk mempersiapkan daging buruan yang ditangkap dan yang lainnya bersiap untuk memanggang.     

Dalam satu jam, mereka semua duduk mengelilingi api unggun dengan daging panggang yang ditusukkan pada tongkat mereka masing-masing. Mereka semua menikmati makan siang dengan obrolan hangat di sekitar api unggun. Semua orang terlihat sangat bahagia dan bergurau santai.     

"Dagingnya enak sekali," bisik Emmelyn sambil melahap daging kelinci yang disiapkan untuknya.     

"Aku ingat kau pernah bilang kalau kau suka daging kelinci," jawab Mars. "Karena itulah aku berusaha menangkap satu saja untukmu."     

"Hehehe... terima kasih sudah menangkapnya spesial untukku," balas Emmelyn malu-malu. "Kau memang kekasih yang bisa memberi nafkah dengan baik. Aku sangat beruntung."     

Wajah Mars menjadi berseri-seri mendengar pujian Emmelyn. Sementara itu, Gewen yang duduk di dekat mereka dan mendengar percakapan kedua sejoli itu, memutar matanya begitu kencang.     

Mereka berdua terus saja memamerkan kemesraan di hadapannya, pikir Gewen kesal. Seumur hidupnya, Gewen tidak pernah menyesal karena menjadi lajang sampai ia menghabiskan terlalu banyak waktu berada di sekitar putra mahkota dan Emmelyn.     

Yah... menjadi lajang memang sudah menjadi keputusan Gewen, jadi ia seharusnya tidak menyesalinya. Jika ia mengikatkan dirinya kepada seorang wanita lajang, bagaimana ia bisa menikmati petualangan seksualnya dengan wanita lain yang ia inginkan?     

Jika ia memutuskan untuk berkomitmen dengan seorang wanita, itu artinya ia harus setia dan tidak bermain-main dengan wanita lain kan?     

Bagi Gewen, kesepakatan seperti itu tidak terdengar membahagiakan sama sekali.     

Tapi bagaimana mungkin pangeran terlihat begitu bahagia dan berseri-seri saat bersama kekasihnya? Apa yang istimewa soal menjalin hubungan dengan seorang wanita dan berkomitmen kepadanya?     

Putra mahkota hanya akan berhubungan intim dengan orang yang sama terus menerus… Ihhh.. apa enaknya begitu?     

***     

Setelah mereka makan siang yang mewah, pangeran dan anak buahnya beristirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan mereka. Kali ini mereka tidak melakukannya dengan santai seperti sebelumnya.     

Mars ingin mencapai Glendale sebelum hari gelap karena ia ingin berbicara dengan gubernur untuk memintanya mencari dan menghukum Marquis Milot serta keluarganya. Ia juga berharap Emmelyn bisa beristirahat dengan baik di tempat tidur yang bagus malam ini.     

Mereka berdua tidak mendapatkan istirahat yang cukup saat bermalam di Havertown dan Mars juga hanya tidur sebentar di jalan menuju Glendale.     

Mars tidak mau ia kelelahan saat hari pernikahan mereka tiba.     

Seperti yang diperkirakan, mereka berhasil mencapai Glendale sebelum matahari terbenam. Ibukota provinsi Glendale juga bernama Glendale dan disanalah gubernur tinggal. Ia adalah mantan menteri dari ibukota Draec yang dikirim untuk memerintah provinsi Glendale oleh Raja Jared.     

Gubernur yang bernama Lord Moran itu adalah salah satu teman terpercaya Raja Jared ketika ia masih muda dan ia telah membantu raja saat melakukan penaklukan banyak kerajaan lainnya. Ia memiliki dua putra dan mereka membantunya memerintah provinsi untuk mewakili sang raja.     

Mars memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Moran dan ia juga menyukai kedua putranya. Ketika rombongannya tiba di gerbang kota, Albert Moran dan Dawney Moran menyambut mereka dan membawa mereka masuk.     

Begitu pangeran bertemu Lord Moran, ia meminta gubernur untuk segera menangkap para anggota keluarga Milot dan menggantung mereka semua sebagai hukuman karena telah menyinggung putra mahkota.     

Gubernur terkejut mendengar permintaan tersebut. Ia bertanya-tanya apa yang telah dilakukan keluarga Milot hingga memicu kemarahan seperti itu dari pangeran.     

Tapi ia tahu benar ia hanya bisa tunduk terhadap Strongmoor dan menutup mulutnya tanpa mempertanyakan permintaan putra mahkota.     

Lord Moran sudah mengenal putra mahkota cukup lama dan ia yakin putra mahkota tidak akan begitu saja menghukum seseorang tanpa alasan yang kuat.     

"Saya akan segera mengirim Dawney ke Havertown untuk menyelidiki dimana keberadaan para Milot dan menangkap mereka," kata Lord Moran. "Apakah Yang Mulia ingin melihat mereka digantung atau kami bisa melakukannya tanpa kehadiran Yang Mulia?"     

Lord Moran bermaksud untuk bertanya apakah Mars ingin menyaksikan sendiri ketika keluarga Milot dieksekusi dan jika memang begitu ia akan membiarkan mereka tetap hidup sampai Mars kembali ke Glendale dari Southberry.     

Mars menggelengkan kepalanya. Meskipun ia benar-benar kesal dengan cara kotor yang dilakukan Lori kepadanya, ia menganggap keluarga Milot tidak begitu penting hingga bisa menarik perhatiannya.     

"Baiklah," gubernur mengangguk mengerti. Ia berpaling kepada putranya dan memintanya untuk segera pergi ke Havertown. "Dawney, kau telah mendengar perintah Yang Mulia."     

"Ya, Ayah. Aku akan segera berangkat," jawab Dawney dan membungkuk kepada pangeran dan ayahnya sebelum pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.