Pangeran Yang Dikutuk

Bersiap-siap Ke Southberry



Bersiap-siap Ke Southberry

0Selama ini, Emmelyn mengira Killian juga telah tewas bersama anggota keluarganya yang lain.     

Ketika ia tiba kembali di Wintermere setelah pulang dari Atlantea, perang telah lama berakhir dan ia hanya mendengar cerita tentang betapa buruk situasi keluarganya ketika mereka kalah perang.     

Semua saudara laki-laki dan saudara iparnya tewas dalam pertempuran tersebut, sedangkan saudara perempuan dan keluarganya bunuh diri karena mereka takut diperbudak oleh musuh yang memiliki reputasi lebih buruk dari iblis.     

Setelah berduka untuk keluarganya selama berbulan-bulan, akhirnya Emmelyn menemukan kekuatan untuk terus hidup. Ia mampu bertahan hidup hanya untuk satu tujuan yakni membalas dendam kepada Draec.     

Kalau saja ia tahu Killian masih hidup dan mengungsi ke suatu tempat, Emmelyn sudah pasti berusaha keras menemukannya meski ia harus mencari sampai ke ujung dunia sekali pun.     

Tapi, meski mereka bertemu kembali, apa yang akan mereka perbuat? Melakukan percobaan balas dendam bersama?     

Bagaimana caranya?     

Segalanya mungkin akan sangat berbeda jika mereka bertemu berbulan-bulan lalu. Emmelyn tidak akan pernah menyelinap ke kastil putra mahkota sendirian dan mencoba membunuhnya.     

Emmelyn tidak akan pernah mengenal Mars yang sesungguhnya di balik reputasinya sebagai jelmaan iblis.     

Emmelyn juga tidak akan pernah jatuh cinta kepadanya… dan merelakan segala dendam dan kebenciannya kepada keluarga Strongmoor.     

Emmelyn menghela napas. Ia lega karena setidaknya kakak kandungnya masih selamat. Yang Emmelyn terus pertanyakan adalah... kemana saja Killian selama ini dan apa yang sudah ia lakukan selama menghilang?     

Emmelyn sendiri bisa mengerti betapa keras hidup sendirian di luar sana dan tidak memiliki harta barang secuil pun untuk memenuhi kebutuhan hidup.     

Saat ini Emmelyn memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dan ia juga memiliki akses ke kekayaan yang berlimpah dan kekuasaan yang tak terbatas.     

Ia juga berada di pusat kekuatan itu sendiri dan Mars berada di pihaknya... Emmelyn seharusnya bisa membantu kakaknya, kan?     

***     

"Sayang, bangunlah..." suara manis pangeran membangunkan Emmelyn dari tidurnya yang tidak nyenyak sama sekali saat pagi tiba. Emmelyn tersentak bangun ketika ia mendengar suara Mars.     

"Hei... hei... apa kau baik-baik saja?" Mars meraih bahunya dengan lembut dan menatap matanya. "Apa kau tidak tidur nyenyak tadi malam?"     

Emmelyn memejamkan matanya dan segera mengingat apa yang terjadi semalam.     

"Aku mimpi buruk," Emmelyn mencoba berbohong. "Aku tidak ingat mimpinya tapi aku tidak bisa tidur nyenyak... maaf, apa aku mengganggu tidurmu?"     

Mars menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Bagaimana perasaanmu sekarang?"     

"Aku hanya merasa kedinginan... Aku ingin minum teh hangat saja..."     

Emmelyn menarik selimut sampai ke dadanya dan meringkuk di tempat tidur. Ia tampak seperti anak kucing yang kedinginan. Mars mengacak-acak rambutnya dan turun dari tempat tidur. Ia lega karena Emmelyn baik-baik saja.     

"Tunggu di sini. Aku akan membawakanmu teh," katanya. Lalu Mars keluar dari kamar mereka.     

Mars kembali dalam lima belas menit dengan nampan berisi dua cangkir teh. Ia meletakkan nampan di atas meja dan memberikan satu cangkir teh kepada kekasihnya.     

"Terima kasih," Emmelyn merasa jauh lebih baik, apalagi karena ia memiliki Mars di sampingnya ketika Emmelyn merasa stres dan putus asa.     

Emmelyn menyesap tehnya sambil menatap pangeran yang tengah bersiap-siap. Mars menyiapkan pakaian untuk mereka dan memasukkannya ke dalam tas.     

Mars kemudian memasukkan beberapa barang lainnya yang mungkin akan dibutuhkan Emmelyn dalam perjalanan nanti seperti syal dan kaus kaki. Ia juga mengepak dua set pakaian pria untuk digunakan Emmelyn menyamar dalam perjalanan.     

Tiba-tiba, Emmelyn merasa sangat bersalah. Ialah yang seharusnya menyiapkan semua keperluan mereka. Bukankah itu seharusnya menjadi tugas seorang istri?     

"Biar aku yang melakukannya. Aku bisa menyiapkan barang-barang kita," kata Emmelyn kemudian.     

Ia ingin turun dari tempat tidur dan meneruskan pekerjaan yang sedang dilakukan Mars, tetapi Mars memaksanya untuk kembali duduk di kasur.     

"Minum saja tehmu. Pekerjaan ini mudah. ​​Aku bisa melakukannya sendiri, aku bukan anak kecil," pangeran menggelengkan kepalanya. Suaranya terdengar tegas dan ia tidak mau memberi kesempatan Emmelyn untuk berdebat mengenai keputusannya.     

Mars memberi isyarat kepada Emmelyn untuk menghabiskan tehnya sebelum turun dari tempat tidur. Melihat Mars begitu bersikeras menolak bantuannya, ia akhirnya menyerah.     

Emmelyn segera menghabiskan tehnya dan turun dari tempat tidur. Ia memeriksa pakaian yang telah disiapkan Mars dan mengangguk puas.     

Mereka akan bepergian dengan tidak membawa banyak barang dan Emmelyn akan menyamar sebagai laki-laki selama perjalanan nanti saat ia masih bisa menyembunyikan kehamilannya. Karena itu, mereka merasa tidak perlu membawa banyak barang.     

Mars bersikeras mengatakan Emmelyn harus membawa setidaknya satu gaun cantik yang akan ia kenakan pada hari pernikahan mereka dan Emmelyn setuju. Mereka berkemas dengan cepat dan siap dalam setengah jam.     

Mars dengan cepat menghabiskan tehnya dan mengganti pakaian untuk perjalanan kali ini. Emmelyn juga melakukan hal yang sama. Setelah menyadari bahwa ia akan segera menikah dengan pangeran membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.     

"Kita akan bepergian dengan santai dan mampir di banyak tempat. Anggap saja ini liburan panjang…" kata Mars kepada kekasihnya. "Aku rasa kau akan menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan dari Draec ke Glendale dan dari Glendale ke Soutberry."     

Emmelyn tahu jika mereka menunggang kuda tanpa henti, mereka akan tiba di Southberry dalam dua hari satu malam. Biasanya, Mars dan anak buahnya akan mampir di Glendale dan bermalam di sana, sebelum melanjutkan perjalanan ke Southberry.     

Kali ini, Mars tidak ingin tergesa-gesa untuk sampai di Southberry. Ia ingin beristirahat di banyak tempat sambil menikmati pemandangan selama perjalanan. Emmelyn memperkirakan mereka baru akan tiba di Southberry setelah tiga hari.     

Emmelyn sangat menantikan perjalanan mereka kali ini… dan juga pernikahannya dengan pangeran!     

Setelah terkurung di Draec selama berbulan-bulan, hari ini Emmelyn akhirnya bisa meninggalkan ibukota. Ia merasa senang dan khawatir pada saat bersamaan.     

Emmelyn begitu bersemangat dengan babak baru dalam hidupnya, tapi ia juga merasa khawatir soal Killian. Emmelyn berharap kakaknya akan baik-baik saja sampai ia kembali dari Southberry.     

Saat ia terjaga semalam, Emmelyn terus memikirkan apa yang harus ia lakukan. Ia bingung antara memberi tahu Mars yang sebenarnya tentang Killian, atau merahasiakan segala sesuatunya dan menangani sendiri masalah terkait kakaknya.     

Selama ini Mars selalu terbuka kepadanya, entah itu hal yang baik atau buruk, Emmelyn tahu segalanya.     

Sekarang, ia merasa bersalah karena selalu menyembunyikan sesuatu dari pangeran dan hanya membagikannya setelah menunggu terlalu lama. Salah satu contohnya adalah soal ramalan penyihir itu. Dan sekarang... kemunculan kakaknya secara tiba-tiba.     

[Cobalah kau tempatkan dirimu dalam posisi pangeran, Emmelyn.]     

[Bagaimana perasaanmu jika kau berada di posisinya? Apa kau tidak ingin istrimu jujur ke​​padamu?]     

[Memang betul... tapi aku kan belum menjadi istrinya.]     

[Tapi kau akan segera menjadi istrinya, hanya dalam hitungan hari. Kalian berdua akan mengikatkan diri terhadap satu sama lain. Kalian bahkan sudah saling menyatu dengan adanya bayi dalam rahimmu. Jadi, tunggu apalagi?]     

[Aku tidak bisa! Aku tidak tahu apa yang tengah direncanakan Killian. Jika ia ingin membunuh raja dan pangeran... tidak peduli betapa pangeran mencintaiku, ia tidak akan bisa membantu Killian.]     

[Aku harus menyelamatkan Killian dulu. Mars bukan masalah saat ini. Saudaraku yang akan berada dalam masalah dan butuh bantuanku.]     

Emmelyn menekan pelipisnya. Ia tiba-tiba merasakan sakit kepala yang menusuk. Rupanya, melakukan percakapan dengan dirinya sendiri bisa sangat melelahkan saat ia berperang dengan batinnya.     

Ia hampir merasa seperti ada malaikat di bahu kanannya dan iblis di bahu kirinya, mereka berdua berdebat hebat tentang apakah Emmelyn harus memberi tahu Mars tentang Killian atau tidak.     

Astaga... Aku akan memutuskan nanti. Emmelyn akhirnya mengambil keputusan cepat.     

***     

KEESOKAN PAGINYA     

"Apa kau sudah siap?" Mars bertanya kepada Emmelyn setelah ia menghabiskan makanan di piringnya.     

Mereka tidak lupa sarapan sederhana sebelum berangkat ke Southberry. Pangeran memiliki prinsip untuk selalu sarapan sebelum ia memulai harinya.     

Emmelyn sedang duduk di samping pangeran dan ia sudah mengenakan pakaian pria dan menata rambutnya seperti Gewen.     

Ketika ia bangkit dari kursinya, orang pasti akan mengira ia adalah pria yang sangat tampan, seperti Gewen.     

"Ya, aku sudah siap," kata Emmelyn.     

Ia membalut tubuhnya rapat-rapat dengan mantel yang dikenakannya, Emmelyn berusaha sebaik mungkin agar bisa menyembunyikan perutnya yang sedikit buncit.     

Di pinggangnya, Emmelyn juga sudah membawa pisau dan pedang. Ia tampak seperti salah satu prajurit yang siap berperang.     

Mars sebenarnya memintanya untuk meninggalkan senjatanya di rumah, tetapi Emmelyn tidak mau mendengarkan pangeran.     

Gadis itu mengatakan ia membutuhkan semua senjata ini untuk menyempurnakan penyamarannya. Pangeran akhirnya mengalah.     

Para pelayan membawa tas mereka yang berisi beberapa pakaian serta kebutuhan lainnya, dan meletakkannya di punggung kuda yang terpisah.     

Seorang pelayan ditugaskan untuk menjaga barang bawaan pribadi mereka untuk perjalanan tersebut.     

"Biarkan aku menciummu sebelum kita pergi."     

Mars menarik Emmelyn ke pelukannya yang hangat sebelum gadis itu keluar dari pintu. Ia membalikkan badan Emmelyn sehingga gadis itu kini menghadapnya dan ia menyentuh dagu Emmelyn. Mata mereka saling berpandangan.     

Pangeran berkata, "Aku tidak akan bisa menciummu selama tiga hari sampai kita tiba di Southberry. Jadi, aku ingin mendapatkan jatahku sekarang."     

Emmelyn tertawa kecil ketika ia mendengarnya. Ia ingat percakapan mereka berbulan-bulan lalu ketika Mars ingin pergi ke Southberry selama tujuh hari.     

Pangeran menyarankan agar mereka berhubungan badan tujuh kali berturut-turut untuk mengganti rugi hilangnya kesempatan sehingga mereka tidak dapat melakukan hubungan seksual saat pangeran pergi.     

Mars ini memang lucu atau memang mesum, Emmelyn tidak dapat memastikan dengan tepat.     

Tapi Emmelyn tetap menyukai pangeran yang payah ini dan ia juga akan rindu berciuman dan tidur dengannya selama tiga hari ke depan.     

Karena itu, Emmelyn dengan senang hati mencium pangeran dengan mesra dan penuh gairah.     

Bibir mereka saling menghangatkan satu sama lain untuk beberapa saat sebelum keduanya melepaskan ciuman tersebut dan saling menyeringai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.