Pangeran Yang Dikutuk

Ternyata Pangeran Telah Berubah



Ternyata Pangeran Telah Berubah

0Emmelyn tahu bahwa putra mahkota harus terus melatih prajuritnya bahkan di musim dingin. Tetapi pangeran biasanya tetap terlihat bersemangat setiap kali ia pulang ke rumah. Namun, hari ini Mars terlihat kedinginan dan lelah.     

"Acaranya berlangsung dengan baik. Kami minum teh dan mengobrol tentang gaya busana terbaru dan beberapa karya seni menarik. Kami bersenang-senang sambil menikmati teh jahe," jawab Emmelyn.     

Ia kemudian duduk dan menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur. "Kau terlihat lelah. Kemarilah."     

Emmelyn menepuk tempat tidur di sisinya dan memberi isyarat kepada pangeran untuk datang dan duduk bersamanya. Mars melepas sepatunya dan naik ke tempat tidur.     

Ia duduk di samping Emmelyn dan bersandar di sandaran tempat tidur mengikuti Emmelyn, bahunya kini menyentuh bahu gadis itu.     

"Apakah itu mantel baru?" Mars lalu bertanya sambil menyentuh mantel bulu yang dikenakan Emmelyn.     

Gadis itu mengangguk sambil tersenyum. "Ya. Ibumu memberikannya kepadaku. Ratu bahkan memberikanku dua mantel baru. Mantelnya sangat cantik."     

"Ah, aku tahu ibuku memiliki selera yang bagus, sama seperti putranya," pangeran tertawa kecil.     

Kata-katanya mengundang perhatian wanita cantik di sisinya.     

"Mantelnya terlihat sangat cocok untukmu," tambah Mars.     

"Wah, terima kasih," Emmelyn mencium pipi pangeran karena ia membuat suasana hatinya semakin baik.     

"Kau tampak sedang khawatir. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Mars bertanya kepadanya.     

"Tadi ibumu mengatakan ia akan mengadakan pesta dansa lagi," Emmelyn menoleh ke arah Mars dan menatap pria itu lekat-lekat. "Ia ingin menggelarnya di hari pertama musim semi."     

"Oh, benarkah begitu?" Mars juga ingat bahwa mereka berdua berencana berangkat ke Southberry pada hari itu. Sungguh tak terduga sama sekali.     

"Betul, aku sudah memberitahu ratu bahwa kita berdua tidak punya rencana lain dan akan dengan senang hati menghadiri pesta itu," jelas Emmelyn.     

"Tidak apa-apa kan? Aku tidak ingin menimbulkan kecurigaan di antara para dayang yang hadir hari ini jika sampai aku menolak undangan ratu," kata gadis itu menambahkan.     

"Hm, kau benar. Akan mencurigakan jika kau langsung menolak undangannya," Mars mengangguk setuju.     

"Jadi apa yang sebaiknya kita lakukan?" tanya Emmelyn. "Kita sudah terlanjur membuat rencana untuk pergi pada hari itu."     

"Kita tidak punya pilihan selain menghadiri pesta dansa itu," jawab pangeran. "Aku akan mengirim seekor merpati ke Athos dan memberitahunya bahwa rencana kita tertunda satu hari. Kita bisa berangkat ke Southberry pagi-pagi sekali setelah pesta dansa."     

"Ah... baiklah jika itu rencanamu," Emmelyn menghela napas lega.     

Ia merasakan beban di dadanya terangkat. Tadinya, Emmelyn merasa tidak enak karena harus berbohong kepada ratu tentang pernikahan mereka.     

Tetapi setidaknya jika dirinya dan Mars datang ke pesta kerajaan, ia akan merasa sedikit lebih baik karena sudah merahasiakan hal besar itu dari ratu.     

"Bagaimana denganmu? Kau terlihat sangat lelah. Apa terjadi sesuatu hari ini?" Emmelyn bertanya kepada Mars dengan penuh perhatian.     

"Tidak banyak," aku Mars. "Kurasa aku hanya kurang bersemangat melatih tentara-tentaraku bertempur akhir-akhir ini. Hari ini, aku menyadari bahwa melatih mereka terasa seperti tugas dalam sebulan terakhir."     

"Menurutmu apa yang membuatmu merasa seperti itu?" Emmelyn bertanya.     

Mars memandang Emmelyn dengan penuh kasih dan menyentuh pipinya. "Kurasa... aku sudah muak dan lelah dengan semua peperangan ini. Aku sudah melakukannya selama lebih dari sepuluh tahun. Aku tidak ingin terus melakukannya..."     

Kata-kata Mars membuat Emmelyn tertegun. Ia pernah bertanya kepada sang pangeran di masa lalu apakah Mars bersedia berhenti berperang demi dirinya dan pangeran mengatakan ia tidak bisa melakukannya.     

Tugas pertama dan terpenting dalam hidup Mars adalah mengabdi pada kerajaannya. Urusan lainnya menjadi prioritas kedua bagi Mars termasuk juga Emmelyn.     

Jadi, kenapa pangeran tiba-tiba berubah?     

Mars menurunkan pandangannya dan suaranya kini terdengar sedih ketika ia menjelaskan apa yang terjadi. "Aku terus menyesali kenyataan bahwa aku telah menyerang kerajaanmu dan menyakiti dirimu. Aku merasa sangat bersalah atas semua penderitaan yang harus kau alami."     

Ia melanjutkan kata-katanya, "Keluargaku adalah alasan mengapa anak-anak kita tidak akan pernah mengenal anggota keluarga dari pihak ibu mereka."     

"Ah..." Emmelyn menggigit bibirnya sedikit saat mendengar kata-kata pangeran yang tulus.     

Pangeran telah meminta maaf kepadanya di masa lalu dan bahkan menawarkan kerajaannya sebagai ganti atas kehancuran Wintermere.     

Tapi ini pertama kalinya Mars berbicara secara terbuka tentang perasaannya mengenai apa yang sudah terjadi kepada Emmelyn dan keluarganya.     

"Aku juga tidak ingin meninggalkanmu dan anak kita sendirian ketika aku harus pergi ke garis depan," tambah Mars. "Aku tidak ingin menghabiskan satu hari pun tanpa melihatmu dan anak kita."     

Mars mengeluarkan napas panjang. "Entahlah... perasaan semacam ini benar-benar baru bagiku dan aku masih berusaha menyesuaikan diri dengan peranku sebagai ayah dan calon raja dari kerajaan ini."     

Emmelyn merasa sangat tersentuh saat mendengarnya. Ia ingat percakapan mereka hampir tiga bulan lalu. Mars sangat tegas tentang kesetiaannya kepada ayahnya dan Draec.     

Mereka berdua sempat membahas tentang sejarah dan rencana invasi Draec dan bagaimana sepupunya dikirim untuk menikahi pangeran dan putri dari koloni mereka untuk mengamankan aliansi dan kesetiaan masing-masing kerajaan yang telah dikalahkan.     

Saat itu, Emmelyn sedang mencari tahu apakah Mars akan bersedia menikah demi kepentingan politik jika memang diperlukan.     

Mars dengan tegas menjawab bahwa dirinya akan melakukan apa pun demi Draec, termasuk menikahi orang asing sekali pun.     

Tapi sekarang, pangeran mengatakan dirinya tidak mau melakukannya lagi? Ahh... terasa begitu indah mendengarnya mengucapkan semua itu, pikir Emmelyn.     

Emmelyn menduga perubahan itu terjadi setelah Mars menyadari bahwa hidup tidak layak dijalani jika bukan untuk dirinya sendiri.     

Selama ini, pangeran hanya mendedikasikan hidupnya untuk membuat Draec menjadi kerajaan kuat seperti yang diinginkan ayahnya. Jika Mars tidak dikutuk, mungkin ia akan melakukan pernikahan politik seperti sepupunya yang lain.     

Sekarang... pria itu perlahan melihat bahwa kehidupan yang selama ini ia jalani bukanlah kehidupan yang ia inginkan.     

Hal yang paling diinginkan Mars di dunia ini adalah menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya dengan Emmelyn. Yang lainnya sudah tidak penting lagi.     

Emmelyn bukannya berharap Draec menjadi kerajaan yang lemah dan menurunkan kewaspadaan mereka. Gadis itu hanya benci ketika melihat Draec terus menyerang kerajaan lain dengan paksa.     

Ia berharap bisa melihat lebih banyak kerja sama dan pertemuan politik yang dilaksanakan dengan damai untuk mencapai hasil yang sama-sama menguntungkan.     

Itu sebabnya, Emmelyn merasa sangat gembira ketika ia mendengar Mars mulai berpikiran yang sama dengannya.     

Gadis itu tidak ingin pangeran pergi berperang dan sering meninggalkannya. Ia juga berharap Mars bisa tetap berada di sampingnya dan menjadi ayah yang bisa diandalkan anak mereka.     

Emmelyn juga tidak punya teman di Draec. Mars adalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya betah tinggal di kerajaan ini. Jika kekasihnya itu sering pergi, Emmelyn akan merasa sendirian dan kesepian.     

"Aku senang kau berpikir seperti itu," bisik Emmelyn dengan mata berbinar.     

"Aku hanya merasa itu adalah keputusan paling logis yang bisa kulakukan," kata Mars lembut.     

"Kami sudah menaklukkan 80% benua ini. Bisa dibilang, Draec adalah kerajaan terkuat di seluruh Terra. Aku pikir ini adalah waktu yang tepat bagi keluargaku untuk beristirahat dan berhenti berperang," imbuhnya.     

Emmelyn tersenyum lebar, lalu menoleh ke arah Mars dan memeluk lehernya serta menciumnya mesra.     

"Mengapa kau tiba-tiba menciumku?" pria itu tertawa kecil setelah ia melepaskan bibirnya dari bibir Emmelyn.     

Ia menambahkan, "Aku tidak mengeluh atau menolak yah. Aku hanya ingin tahu apa yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan lebih banyak ciuman seperti ini di masa depan... hehe."     

Emmelyn tertawa terbahak-bahak saat mendengarnya. "Tidak... hahaha... Kau tidak perlu melakukan apa pun. Jadilah dirimu sendiri. Aku mencintaimu apa adanya."     

Mars menarik kekasihnya ke dalam pelukannya dan menatapnya dalam-dalam. Emmelyn bisa melihat wajahnya terpantul pada mata berwarna keemasan itu saat gadis itu tersenyum malu-malu.     

"Terima kasih," bisik Mars. "Aku juga mencintaimu."     

Mereka berciuman lagi sebelum mereka berbaring di tempat tidur sambil berpegangan tangan. Pangeran kini tidak lagi merasa lelah seperti saat ia baru tiba di rumah.     

Sekarang setelah Emmelyn mendukung rencananya, Mars perlahan akan menemukan cara untuk berbicara dengan ayahnya dan membuat ayahnya mengerti bahwa sudah waktunya bagi Draec untuk fokus membangun kerajaan mereka secara internal.     

Dalam hatinya, pangeran mulai berpikir bahwa visi atau impian ayahnya itu salah. Bagaimana mungkin akan ada perang besar di masa depan?     

Saat ini, tidak ada kerajaan lain yang bisa menandingi skala dan kekuatan Draec di seluruh benua ini.     

Tidak mungkin bagi Draec untuk berperang dengan kerajaan lain dari seberang lautan. Mars belum pernah mendengar berita tentang Summeria yang berencana berperang selama sepuluh tahun terakhir.     

Informasi yang didapatkan dari para pedagang yang datang ke Draec untuk berbisnis dan mata-mata yang dikirim ayahnya ke Atlantea untuk mengamati situasinya menunjukkan bahwa Summeria tengah mengalami penurunan drastis.     

Setelah raja mereka sudah tua, mereka tidak melakukan invasi lagi dan bahkan ada rumor yang mengatakan tentang perebutan kekuasaan karena satu-satunya pewaris takhta laki-laki Summeria dikabarkan cacat.     

Raja Summeria memiliki tujuh kakak perempuan yang semuanya menginginkan takhta untuk diberikan kepada suami atau putra mereka.     

Keluarga kerajaan Summeria sudah pasti akan terlalu sibuk menangani konflik internal mereka untuk sementara waktu.     

Karena itu, Mars menduga Summeria tidak akan menjadi ancaman di masa mendatang.     

Daripada mengkhawatirkan musuh yang mungkin tidak akan pernah datang, Mars berpikir lebih baik ia memfokuskan perhatian dan tenaganya untuk mengembangkan kerajaannya sendiri.     

Draec harus berkembang dan menjadi tempat terbaik bagi anak-anaknya untuk tumbuh.     

Mars tidak ingin membayangkan mereka dibesarkan di tengah-tengah kondisi peperangan. Pendidikan dan kondisi mental mereka pasti akan terdampak cukup besar.     

***     

Pesta dansa untuk menyambut datangnya musim semi akhirnya digelar. Sayangnya, suasana hati Emmelyn benar-benar buruk sepanjang hari itu. Ia bahkan tidak menyukai gaun yang sudah dipersiapkan oleh pelayannya.     

Meskipun Nyonya Coultard telah mengirimkan tiga gaun baru yang bisa menyembunyikan perutnya yang membesar, Emmelyn selalu menemukan alasan untuk membenci gaun tersebut.     

Entah karena ia benci warna atau desain dari gaun-gaunnya. Ia hanya bisa menangis di sudut kamarnya dan menolak untuk memakai apa pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.