Pangeran Yang Dikutuk

Sama-Sama Licik



Sama-Sama Licik

0Emmelyn dulu memiliki banyak saudara kandung dan tumbuh dewasa bersama mereka. Ia bisa melihat kekacauan seperti apa yang terjadi di rumahnya.     

Emmelyn juga harus bersaing untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tua mereka sampai akhirnya Emmelyn menyerah.     

Ayahnya sudah pasti memprioritaskan anak laki-lakinya dan menganggap anak perempuannya hanya sebagai alat untuk menjamin kesetiaan dan kerja sama antar kerajaan.     

Kakak perempuannya dinikahkan dengan beberapa duke dan bangsawan, sementara saudara laki-lakinya mendapatkan semua perhatian dan dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan.     

Emmelyn melarikan diri setelah ia berusia 21 tahun dengan menipu ayahnya sehingga ayahnya mau mengizinkannya untuk bepergian. Saat itu ia berusaha menghindar dan tidak ingin dinikahkan dengan duke sembarangan, seperti saudara perempuannya.     

Sekarang, Emmelyn tidak ingin anak-anaknya tumbuh seperti dirinya dulu yang harus bersaing untuk mendapatkan waktu dan kasih sayang orang tua. Tidak mungkin!     

Emmelyn merasa ia bisa mengasuh tiga anak dan memberikan mereka semua cinta dan perhatian yang sama besarnya. Tetapi memiliki lebih dari tiga anak akan sangat merepotkan.     

"Mengapa tiga?" pangeran lalu bertanya.     

Mars sebenarnya senang Emmelyn menginginkan lebih dari satu anak. Mars tumbuh sebagai anak tunggal dan kehidupannya sangat kesepian.     

Ia selalu iri pada Gewen dan Edgar yang memiliki banyak saudara kandung. Hidup mereka tampak begitu ramai dan bahagia.     

Tetapi ketika Emmelyn mengatakan 'tiga anak' dan tampak begitu bersikeras untuk mendapatkan tiga anak di masa depan, Mars ingin tahu alasannya. Mengapa tidak satu atau dua anak saja? Dan mengapa tidak lebih dari tiga?     

"Yah… aku tumbuh dengan banyak saudara," Emmelyn akhirnya berbagi sedikit tentang masa kecilnya. Setelah hidup bersama selama tiga bulan, ini adalah pertama kalinya Emmelyn menceritakan tentang keluarganya. "Jadi, aku tahu bagaimana rasanya berada dalam keluarga dengan banyak anak."     

Mars langsung memberikan seluruh perhatiannya. Dalam hati, pangeran merasa sangat bahagia. Emmelyn tidak pernah membagikan kehidupan masa lalunya dan ini kemajuan yang sangat bagus.     

Setelah sekian lama, gadis itu akhirnya mau terbuka.     

Emmelyn kemudian mengangguk lemah tanda menyetujui usulan Mars untuk pindah kamar di lantai satu tadi.     

Gadis itu kembali tersentuh dengan perhatian tulus yang diberikan Mars, meski ia bukanlah istri atau kekasihnya, Mars tetap memperlakukannya dengan sangat baik. Tapi di saat yang sama, ia merasa sangat cemburu.     

Mengapa pangeran brengsek ini begitu memperhatikan wanita yang bahkan tidak ia cintai? Beruntung sekali wanita yang akan ia cintai nanti...     

Saat ia hamil Mars pasti juga akan memanjakannya seperti ini, bahkan jauh lebih dari ini.     

"Hei... kenapa kau menangis?" Mars terkejut melihat air mata mulai mengalir di pipi Emmelyn. "Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?"     

Melihat gadis itu tiba-tiba terlihat sedang menangis di atas kasurnya, Mars khawatir ia sudah mengatakan atau bahkan melakukan sesuatu yang menyakitinya.     

Ia segera berhenti membuka bajunya dan mendekati Emmelyn. Mars duduk di tepi tempat tidur dan memegang tangannya. "Apakah kau sakit?"     

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan berbalik ke samping. Ia menarik selimut sampai ke lehernya dan berpura-pura ingin tidur.     

"Aku adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara," Emmelyn memulai ceritanya. "Aku memiliki tiga saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki. Bisa dibilang aku memiliki masa kecil yang kacau."     

Ia lalu melanjutkan, "Ibuku selalu merasa lelah dan menyerahkan pengurusan anak-anaknya kepada para pengasuh dan pengurus istana. Ayahku terlalu sibuk dengan urusan kerajaan dan kami hampir tidak pernah melihatnya kecuali pada saat acara kerajaan yang penting."     

Mars bisa merasakan kesepian dalam suara Emmelyn dan ia sebenarnya sedih melihat kekasihnya ternyata melewati masa sulit sedari kecil.     

Mars tidak pernah menyangka seseorang bisa merasa kesepian meski memiliki banyak saudara kandung.     

"Kau khawatir kita berdua akan merasa terlalu lelah dan sibuk untuk mengurus anak-anak kita jika kita memutuskan untuk memiliki lebih dari tiga anak?" Mars bertanya kepada Emmelyn.     

Jika Mars memang memutuskan untuk berperang setiap tahun, sangat normal jika Emmelyn merasa begitu khawatir.     

Namun, sebenarnya Mars sendiri sudah memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya nanti dan kemungkinan besar ia akan mengakhiri rencana invasi mereka.     

Pangeran merasa bahwa menguasai 80% dari Benua Terra sudah cukup baik bagi masa depan Draec.     

Ia juga bisa menaklukkan kerajaan yang lain melalui perjanjian perdagangan atau metode lain selain berperang. Mars yakin ia bisa mencari solusi terbaik untuk melanjutkan invasi mereka tanpa harus berperang.     

Mars merasa dirinya sangat lelah setelah berperang selama sepuluh tahun tanpa henti.     

Sekarang Mars hanya ingin hidup damai dengan istri dan anak-anaknya. Ia juga berharap bisa mengembangkan Draec secara internal.     

Mars yakin ia mampu mengalokasikan banyak waktu untuk anak-anaknya nanti dan akan selalu berada di sisi mereka.     

Raja Jared adalah raja yang sangat mencintai keluarganya sehingga ia selalu mampu meluangkan waktu untuk Mars di masa 17 tahun pertama hidup Mars. Meski saat itu raja sangat sibuk dengan urusan invasi dan kerajaan.     

Dan ratu adalah ibu yang sangat perhatian dan penyayang. Terlepas dari semua tekanan dan rasa frustrasi yang ia alami karena kehilangan bayinya di tahun-tahun sebelumnya, Ratu Elara selalu mengupayakan yang terbaik untuk merawat putranya yang sakit-sakitan.     

Tuan Vitas juga telah banyak membantu, tetapi pada akhirnya Mars tidak tahu apakah ia akan mampu bertahan hidup waktu itu tanpa kasih sayang dan perawatan dari ibunya.     

"Aku tidak akan pernah membiarkan anak-anakku merasa bahwa mereka perlu bersaing untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari kita," Mars meletakkan cangkirnya di meja dan memegang tangan Emmelyn.     

Ia lalu melanjutkan, "Masa kecilku juga cukup kesepian karena semua saudaraku telah meninggal dan hanya aku yang berhasil selamat sampai sekarang. Aku banyak menghabiskan waktuku dengan pengasuh kerajaan, meski orang tuaku juga selalu berusaha meluangkan waktu untuk bersamaku."     

Mars lalu menambahkan, "Aku memang punya beberapa teman dekat. Tapi rasanya berbeda dengan memiliki saudara kandung. Aku hanya menemui temanku ketika kami diizinkan bermain bersama. Atau saat kami akan berlatih dengan guru yang sama. Tapi saat mereka semua kembali ke rumah masing-masing, aku sendirian lagi…"     

"Gewen dan Edgar memang sering mengeluh tentang pertengkaran yang terjadi di antara mereka dan saudara-saudaranya. Aku rasa, sangat normal berkelahi dengan satu sama lain ketika hidup dengan banyak saudara seperti itu. Tetapi, aku tahu mereka memiliki keluarga yang bahagia. Dan aku yakin Gewen serta Edgar sangat mencintai saudara mereka."     

Emmelyn menggigit bibirnya. Ia bisa mengerti apa yang dirasakan pangeran. Setelah mengetahui sejarah keluarga Strongmoor, rasa simpati untuk Mars dan ibunya mulai tumbuh dalam diri Emmelyn.     

Gadis itu bisa membayangkan betapa mengerikannya masa-masa kelam itu yang harus dilewati keluarga Stringmoor.     

Ia bisa menebak bahwa Mars ingin memiliki banyak anak karena ia terlahir sebagai anak tunggal dan pangeran tidak ingin anaknya tumbuh dengan rasa kesepian seperti dirinya dahulu.     

Tapi tetap saja, Emmelyn bersikeras tidak ingin melahirkan banyak bayi. Jika semua keputusan ada di tangan Emmelyn, ia hanya akan memutuskan untuk memiliki paling banyak 2 anak.     

Satu anak untuk menjadi pewaris takhta dan yang satu untuk menjadi cadangan. Perempuan atau laki-laki tidak menjadi masalah bagi Emmelyn.     

Emmelyn adalah gadis yang harus mengalami diskriminasi oleh ayahnya sendiri dan ia sangat membenci perlakuan ayahnya dahulu.     

Jika Emmelyn memiliki anak perempuan, ia akan memberikan kasih sayang yang sama besarnya dengan yang akan Emmelyn berikan kepada anak laki-lakinya nanti.     

"Dulu kesepakatan kita adalah memiliki tiga anak," Emmelyn kembali mengingatkan pangeran. "Kau pasti punya alasan khusus mengapa kau menginginkan tiga anak dariku. Aku hanya berusaha mengikuti kesepakatan itu."     

"Ahh..." wajah Mars kini berseri-seri saat mendengar jawaban Emmelyn. "Aku tidak tahu kau memutuskan untuk memiliki tiga anak berdasarkan kesepakatan awal kita. Kalau begitu, aku setuju denganmu. Sebaiknya kita punya tiga anak!"     

"Ngomong-ngomong, kau belum memberi tahuku kenapa kau menginginkan tiga anak?" Emmelyn mengangkat alisnya.     

Ini adalah hal yang sangat ingin Emmelyn tanyakan kepada Mars dari awal. Tetapi karena ada begitu banyak hal yang sudah terjadi di antara mereka, Emmelyn lupa bertanya.     

"Oh... itu bukan suatu keputusan yang besar… sungguh…" Mars menyeringai ketika ia mengingat alasannya yang sesungguhnya. "Waktu itu, aku pasti berpikir bahwa diriku ingin punya lebih dari satu anak. Kau sendiri tahu bahwa kerajaan ini membutuhkan ahli waris dan beberapa anak lain yang akan menjadi pengganti jika terjadi sesuatu dengan penerus pertama."     

Ia melanjutkan, "Sebenarnya, dua anak pun sudah cukup bagiku. Tapi aku tidak ingin kau pergi begitu saja setelah melahirkan dua anak… jadi aku membuat kesepakatan dengan memintamu melahirkan tiga anak untukku… uhuk… uhuk… dan setelah anak kedua lahir, aku berencana untuk tidak membuatmu hamil untuk ketiga kalinya sehingga kau bisa tetap tinggal di sini."     

Mata Emmelyn membesar ketika ia mendengar penjelasan sang pangeran. "APA?!"     

"Maafkan aku... waktu itu aku sangat putus asa..." Mars tampak bersalah dan menatap mata Emmelyn, ia memohon pengampunan darinya.     

"Kurasa aku sudah memberitahumu bahwa aku mencintaimu sejak pertama kali aku melihatmu... dan... aku begitu putus asa memikirkan bahwa aku harus melepaskanmu setelah kau memberiku anak," kata sang pangeran.     

Emmelyn memutar matanya.     

Jadi, Emmelyn bukan satu-satunya orang yang punya rencana licik. Ck ck ck.     

"Tapi bagaimana kau bisa memastikan bahwa aku hanya akan melahirkan dua anak saja ketika kesepakatannya memintaku untuk melahirkan tiga anak?" Emmelyn kini menyilangkan tangannya di dada dan menatap Mars dengan penuh curiga.     

Mars batuk lagi dan membuang muka. Sebuah keheningan tercipta di kamar mereka sebelum pangeran akhirnya mengungkapkan rencana besarnya dengan suara rendah.     

"Uhm... setelah kau melahirkan dua anak... aku berencana untuk menghindari berhubungan seks denganmu selama masa suburmu... Tuan Vitas mengajariku cara menghitung siklus menstruasimu."     

Saat Mars meminta tiga anak dari Emmelyn, ia memang hanya berencana memiliki dua anak dari awal dan tidak tahu bagaimana menghindari kehamilan yang ketiga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.