Pangeran Yang Dikutuk

Ellena Menceritakan Kebenaran (1)



Ellena Menceritakan Kebenaran (1)

0Keluarga kerajaan memiliki pengaruh yang sangat besar dan Bellevar hanyalah salah satu pion kerajaan saja. Mereka dapat melakukan apa pun sesuka mereka dan tidak ada yang dapat melawan.     

Keluarga Bellevar tidak punya pilihan lain selain mengubur kebencian yang mereka rasakan jauh di dalam lubuk hati mereka.     

Tidak mungkin mereka menentang keluarga raja atas perbuatan Pangeran Jared yang meninggalkan anak mereka begitu saja, hingga Lady Marielle meninggal bunuh diri.     

Namun, tidak seorang pun yang menyangka bahwa seorang penyihir saksi yang ternyata ibu angkat Lady Marielle datang ke istana dengan murka dan mengutuk keluarga kerajaan, terutama anak mereka yang baru lahir. Saat itu, keributan besar terjadi di istana raja.     

Duke dan Duchess dari Bellevar sangat takut dengan pembalasan dan hukuman dari raja saat itu dan mereka memutuskan meninggalkan Draec di tengah malam.     

Tidak ada satu orang pun yang tahu ke mana mereka pergi dan tidak ada berita tentang mereka sampai hari ini.     

"Aku tahu itu, karena itu aku berusaha mencari jejak mereka melalui pelayan lama Bellevar. Aku menemukan satu pelayan yang mau membagikan informasinya. Pelayan itu tidak tahu sama sekali siapa diriku dan mau memberikan informasi itu dengan sukarela," jawab Ellena.     

"Bagaimana kau bisa meyakinkan pelayan itu?" Mars bertanya.     

"Yah... anggap saja, aku punya caraku sendiri yang tidak mampu dilakukan anak buah ayahmu," jawab Ellena.     

Ellena mengisyaratkan bahwa orang cenderung lebih mempercayai wanita daripada pria. Itulah mengapa ia lebih beruntung untuk menemukan informasi berharga itu dibandingkan mata-mata raja yang semuanya laki-laki.     

Ellena juga pandai berbicara dan ia dapat dengan mudah meyakinkan orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan. Kini Mars tahu betul bagaimana Ellena bisa melangkah sejauh itu. Pangeran tidak lagi meragukan kemampuan Ellena dalam memperoleh informasi.     

Tapi… bagaimana Ellena bisa meyakinkan penyihir itu untuk mencabut kutukannya? Tidak mungkin penyihir itu dengan mudah memberikan yang Ellena minta tanpa ada balasannya.     

"Lalu... apa yang terjadi setelah kau mendapatkan informasi itu?" Mars bertanya dengan penuh minat. "Apa kau juga menemukan keluarga Bellevar? Di mana mereka sekarang?"     

Ellena menggelengkan kepalanya. "Maaf Putra Mahkota, aku tidak bisa mengatakannya kepadamu. Privasi mereka harus benar-benar dijaga saat ini. Aku hanya bisa mengatakan bahwa keluarga Bellevar masih tinggal di benua ini, di salah satu kerajaan yang tidak dikuasai Draec."     

Ia melanjutkan, "Mereka menjalani kehidupan yang tenang sampai Lady Bellevar meninggal dunia. Aku tidak tahu apakah suaminya masih hidup atau tidak sekarang."     

Hanya ada beberapa kerajaan di benua Terra yang masih memiliki kedaulatannya. Mars bisa mempersempit daftarnya nanti. Ia harus menelusuri alur cerita Ellena terlebih dahulu dan menemukan penyihir itu dengan cara yang sama seperti yang Ellena gunakan.     

"Apakah mereka memberitahumu tentang penyihir itu?" pangeran bertanya lagi pada Ellena.     

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak. Penyihir itu seperti keluarga bagi Bellevar. Dari apa yang kudengar, penyihir itu adalah teman masa kecil Lady Bellevar. Mereka tidak akan menyerahkannya meski nyawa mereka yang menjadi taruhannya."     

"Hmm.. kau benar," kata Mars.     

Ellena mendesah panjang, dan melanjutkan ceritanya, "Karena itulah keluarga Bellevar memutuskan untuk meninggalkan ibu kota dan Draec daripada memberi tahu di mana penyihir itu berada."     

Mendengar itu, Mars menjadi semakin tidak sabar akan akhir cerita Ellena. Mars berharap ia punya kemampuan membaca pikiran sehingga ia bisa langsung mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang ada di pikiran Ellena saat ini.     

Sayangnya, membaca pikiran orang lain bukanlah kemampuan yang dimiliki Mars. Karena itu, ia harus sedikit bersabar dan menunggu Ellena menceritakan semuanya sampai selesai.     

Semoga saja apa yang Ellena ungkapkan itu bisa membantu Mars mengumpulkan petunjuk penting dan ia bisa menggali lebih banyak informasi lagi nanti.     

"Kalau begitu... apa kau mengelabui keluarga Bellevar untuk memberitahumu lokasi penyihir itu?" Mars menyimpulkan sendiri. "Dan kemudian... kau pergi menemui penyihir itu dan bekerja untuknya?"     

Ellena mengangguk. "Dari awal, aku sudah menyembunyikan identitasku yang sebenarnya. Aku bekerja untuk penyihir itu dan berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaannya. Aku adalah seorang pelayan yang sangat patuh sehingga setelah tiga tahun, ia mulai mempercayaiku."     

"Apa menurutmu ia benar-benar mempercayaimu?" Mars bertanya dengan penuh kewaspadaan.     

Mars berpikir bisa saja penyihir itu memang mempercayai Ellena. Tapi pasti berat bagi Ellena untuk bekerja sebagai seorang pelayan selama itu.     

Ia adalah putri bangsawan yang dibesarkan di rumah mewah dan memiliki lusinan pembantu yang siap melayaninya setiap saat.     

"Awalnya memang sangat sulit membuat penyihir itu percaya padaku. Mungkin ia tidak bisa percaya bahwa seseorang bisa begitu keras kepala hingga mampu menyamar selama itu untuk menjadi pelayannya. Mungkin saja apa yang aku lakukan berhasil membuatnya terkesan," kata Ellena sambil tersenyum.     

Ia melanjutkan, "Pangeran sendiri tahu aku selalu bisa mendapatkan apa pun yang kuinginkan jika aku sudah bertekad untuk mendapatkannya."     

"Yang kau katakan itu memang benar," Mars setuju dengan perkataan terakhir Ellena. Ia hanya menghela napas dan menatap gadis itu dalam-dalam.     

Pangeran akhirnya bertanya terus terang kepada Ellena. "Kalau penyihir itu memang mempercayaimu, apa yang sebenarnya kau korbankan untuk mendapatkan kepercayaannya? Apa kau berpura-pura memihaknya… atau kau benar-benar ada di pihaknya sekarang?"     

Ellena terdiam beberapa saat ketika ia mendengar pertanyaan yang diajukan Mars.     

Gadis cantik itu tidak terlihat tersinggung dengan kata-kata sang pangeran. Sebaliknya, ia tampak sedih, ia juga tidak menyangka pangeran akan langsung bertanya seperti itu.     

"Aku tahu pangeran pasti mencurigaiku sekarang. Aku telah pergi selama lima tahun dan tiba-tiba saja aku kembali ke Draec dengan membawa pulang berita besar bahwa aku sudah berhasil mencabut kutukan itu," Ellena tersenyum tipis saat ia berbicara.     

Ia menatap Mars lekat-lekat saat melanjutkan ucapannya, "Tapi… kau membuatku sedih dan patah hati dengan menanyakan pertanyaan itu kepadaku. Mars yang aku kenal dulu tidak akan pernah mempertanyakan kesetiaanku."     

Mars sadar bahwa gadis itu sekali lagi ingin membuat Mars merasa bersalah karena sudah mencurigainya. Ellena memang pintar menyusun kata-katanya sehingga orang lain bisa dengan mudah merasa bersalah terhadap gadis itu.     

Awalnya, Ellena menyebut kata 'menyelidiki' dan sekarang ia mengatakan 'Mars yang dulu tidak akan pernah meragukannya.'     

"Ellena, kau sudah mengenalku cukup lama dan seharusnya kau tahu bahwa aku akan melakukan apa pun untuk menjaga keselamatan keluargaku. Aku harus tahu semuanya tentang penyihir itu," jawab Mars dengan tenang.     

Ia melanjutkan kata-katanya, "Kau tidak perlu merasa sedih atau patah hati jika kau memang tidak bersalah. Sebaliknya, jika kau memang setia kepadaku kau harusnya memberikan seluruh informasi yang aku butuhkan sehingga aku bisa mulai hidup dengan tenang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.