Pangeran Yang Dikutuk

Mengunjungi Penyihir Tua



Mengunjungi Penyihir Tua

0Setelah memberi perintah kepada Roshan, Emmelyn berjalan menuju kamar dan mengganti bajunya dengan pakaian pria.     

Seperti biasa, ia tidak akan keluar kastil dengan menunjukkan identitasnya sebagai wanita,     

Ia pun siap dalam waktu lima belas menit agar bisa segera berangkat.     

Saat berjalan ke luar kastil, Emmelyn melihat kereta sudah siap untuknya di luar pintu. Seperti biasanya, Roshan adalah pelayan yang cekatan dan bisa diandalkan.     

Emmelyn merapatkan mantelnya dengan erat dan mengambil keranjang yang berisi semua hadiah yang ingin ia berikan kepada Nyonya Adler. Dengan bantuan Roshan, ia segera menaiki kereta tersebut.     

Emmelyn mulai hafal rute menuju rumah penyihir tua itu setelah berkunjung ke sana beberapa kali. Ia pun melihat keluar jendela untuk menikmati pemandangan selama perjalanan.     

Beberapa salju turun di atas cabang pohon di sepanjang jalan dan salju tersebut memantulkan sinar matahari yang indah.     

Emmelyn bersyukur cuaca hari ini sangat bagus. Meski suhunya sangat rendah, tapi setidaknya cuaca cerah dan menghangatkan.     

Emmelyn sebenarnya tidak suka salju, tapi entah mengapa hari ini ia merasa saljunya tampak indah. Ah… Mars memang benar. Cinta bisa mengubah seseorang dengan begitu cepat. Emmelyn bahkan mulai menyukai banyak hal di dunia ini semenjak jatuh cinta.     

Kereta itu kini telah tiba di Desa Bydell setelah setengah jam dan gadis itu segera turun. Ia berjalan menuju gubuk yang kini ia kenal dengan cukup baik.     

TOK     

TOK     

"Nenek, apak kau ada di rumah?" Emmelyn mengetuk pintu gubuk itu untuk beberapa kali.     

Ia sedikit menyesal karena tidak segera memberi tahu Nyonya Adler bahwa ia akan berkunjung hari ini. Tapi awalnya Emmelyn memang tidak ada rencana untuk datang kemari.     

Ia mendadak membuat rencana untuk datang kemari karena merasa cemburu melihat Mars bisa pergi bertemu teman-temannya.     

Selain itu, cuaca hari ini juga sangat bagus, ia tidak mau menghabiskan waktu di hari yang cerah ini dengan berdiam diri di kastil.     

Ia berharap Nyonya Adler ada di rumah, tetapi jika tidak, Emmelyn akan meninggalkan keranjang hadiahnya di teras agar wanita tua itu bisa menikmatinya setelah ia kembali.     

CEKREK     

Pintunya tiba-tiba terbuka dan penyihir tua itu muncul dari balik pintu. Wajah keriputnya tampak terkejut melihat Emmelyn.     

"Ah… Nona muda, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Nyonya Adler dengan suara serak.     

Emmelyn mengangkat bahu. "Cuacanya cukup bagus jadi aku memutuskan untuk pergi keluar dan datang kemari untuk mengunjungimu."     

"Oh... apa kau tidak punya tujuan lain selain datang kemarin?" penyihir itu bertanya lagi.     

Emmelyn mengerutkan bibirnya karena ia tahu ia tidak punya teman sama sekali di ibu kota.     

Tapi, sangat memalukan kalau harus memberi tahu penyihir itu bahwa dirinya datang kemari karena hanya Nyonya Adler satu-satunya teman yang bisa Emmelyn kunjungi.     

Kedengarannya sangat menyedihkan kalau menyampaikannya begitu blak-blakan.     

"Bukan begitu... kebetulan aku ada di sekitar sini, uhuk uhuk..." Emmelyn memutuskan untuk berbohong. "Kupikir kenapa aku tidak mampir saja untuk mengunjungimu. Apa aku boleh masuk?"     

"Ya tentu saja boleh," penyihir itu lalu membukakan pintu untuk Emmelyn dan mempersilahkannya masuk.     

Emmelyn menghentikan langkahnya saat ia mencium aroma harum di udara. Ia menyukai bau ini. "Apa kau sedang membuat teh jahe?"     

Penyihir itu mengangguk. "Ya, aku baru saja membuatnya. Apa kau mau secangkir?"     

"Ya tentu saja...!" gadis itu menjadi sangat bersemangat. Di Wintermere, minuman ini biasa disajikan saat musim dingin.     

Teh jahe yang dibuat Nyonya Adler biasanya berisi beberapa ramuan yang menyehatkan dan menghangatkan badan. Emmelyn merasa seperti berada di Wintermere setiap kali ia mencium aroma teh itu.     

Ah… Emmelyn harusnya meminta koki kastil untuk membuat minuman ini untuknya nanti.     

Pasti sangat menyenangkan jika bisa menikmati teh ini bersama Mars di kastil sambil berpelukan di dekat perapian mereka. Emmelyn berharap Mars akan menyukai teh ini juga.     

Sebelumnya, Emmelyn sudah memperkenalkan hidangan favoritnya dan pie apel kepada sang pangeran. Kali ini ia ingin memperkenalkan beberapa makanan dan minuman khas daerahnya yang lain.     

Emmelyn juga sudah memberi tahu soal bunga khas Wintermere kepada Mars. Suatu hari nanti Emmely berharap mereka berdua akan mengunjungi Wintermere sehingga Mars bisa melihat keindahan bunga tersebut secara langsung.     

Tapi sebelum itu bisa terjadi, Emmelyn berharap Mars akan mencicipi hal lainnya dari Wintermere seperti teh jahe ini!     

"Aku membawakanmu sesuatu," Emmelyn memberikan keranjang itu kepada Nyonya Adler. "Keranjang ini berisi sebotol wine dan pie apel."     

"Ahh... terima kasih banyak!" Nyonya Adler menerima keranjang itu dengan wajah bahagia.     

Penyihir tua itu lalu mengeluarkan botol wine dan mengaguminya. Ia tahu bahwa Emmelyn membawakan wine terbaik di benua itu dan merasa bersyukur atas hadiah yang diberikan.     

Wine ini pasti sangat berguna di saat musim dingin seperti ini, pikir Nyonya Adler. Ia berencana meminumnya sedikit demi sedikit jadi wine-nya bisa bertahan lama.     

"Pie apel ini sangat enak. Cocok dimakan dengan teh jahe yang aku buat," ucap Nyonya Adler saat melihat pie di keranjang yang dibawa Emmelyn. "Aku akan menyiapkannya untuk kita berdua."     

Nyonya Adler segera membawa keranjang itu ke dapur dan tidak lama kemudian kembali dengan membawa sebuah nampan. Di atasnya, ia membawa satu teko teh jahe, dua cangkir, dan piring kecil berisi potongan pie yang dibawa Emmelyn tadi.     

Wanita tua itu kemudian meletakkan nampan yang ia bawa di atas permadani yang sudah terbentang rapi di atas lantai. Ia kemudian mempersilahkan Emmelyn untuk duduk dan minum teh sore bersamanya. Emmelyn lalu tersenyum dan duduk di hadapan Nyonya Adler.     

Sang tuan rumah lalu mengisi dua cangkir yang ia bawa dengan teh jahe dan memberikan satu cangkir kepada Emmelyn.     

"Hmm... terima kasih. Baunya luar biasa harum," kata Emmelyn saat menerima cangkir yang diberikan Nyonya Adler.     

"Aku sengaja mencari beberapa tanaman rempah minggu lalu sebelum musim dingin tiba. Jika kau mau membutuhkannya aku bisa memberimu beberapa untuk dibawa pulang," jawab Nyonya Adler.     

"Oh… kau tidak perlu repot-repot karena di kastil banyak sekali bahan rempah yang bisa aku gunakan untuk membuat apa pun yang kuinginkan," Emmelyn dengan cepat menggelengkan kepalanya untuk menolak tawaran penyihir itu dengan halus. "Tapi aku ucapkan terima kasih. Aku sangat menghargai tawaranmu."     

Emmelyn bisa melihat Nyonya Adler sangat tua dan tenaganya pasti tidak banyak. Ia pasti berusaha sangat keras untuk mendapatkan ramuan rempahnya.     

Emmelyn tidak mau seenaknya membawa pulang bahan-bahan yang sudah susah payah dikumpulkan wanita itu.     

Lagi pula, Emmelyn bisa dengan mudah meminta pelayan di kastil Mars untuk menyediakan bahan rempah apa pun yang ia butuhkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.