Pangeran Yang Dikutuk

Inisiatif Emmelyn **



Inisiatif Emmelyn **

0WARNING:     

Dalam bab ini ada adegan seks yang eksplisit. Mohon yang di bawah umur pergi jauh-jauh ya. Cari saja bacaan lain. Terima kasih banyak. xx     

.     

.     

Melihat wajah gadis yang ia cintai dari jarak dekat seperti ini, menghirup aroma tubuhnya yang khas, dan mendengarkan desah napasnya serta debaran jantungnya... rasanya sungguh memabukkan.     

Ketika Emmelyn spontan membalas ciumannya barusan, Mars merasakan tubuhnya menegang dan kejantanannya mulai berdenyut-denyut meminta dilepaskan dari perangkap.     

Dengan sigap ia lalu bangun dan melepaskan pakaiannya satu persatu. Emmelyn menatap pria itu melepaskan kemeja dan kemudian celananya dan tidak lama kemudian sudah tidak mengenakan apa-apa lagi.     

Saat Mars melepaskan pakaiannya itulah, Emmelyn baru sadar bahwa sore ini mereka mengenakan pakaian yang berwarna senada.     

Entah kenapa ia jadi mulai memperhatikan hal-hal kecil yang selama ini luput dari perhatiannya.     

Ia ingat bahwa tadi Mars sengaja menunggunya selesai berpakaian baru ia memilih pakaian untuk dikenakan. Apakah pria itu sengaja memilih pakaian yang serasi dengannya?     

"Kita... belum melakukannya hari ini..." bisik Mars dengan suara serak. Ia lalu mengusap rambut Emmelyn yang berbaring di bawahnya dan menurunkan kepalanya untuk mencium bibir gadis itu.     

Mereka kembali berciuman dengan mesra. Kali ini Emmelyn merasa dadanya dipenuhi perasaan yang aneh. Ia tidak mengerti kenapa ciuman yang sudah mereka lakukan puluhan kali itu sekarang terasa begitu menyenangkan. Sangat memabukkan.     

Sejak dari pertama mereka berciuman di malam ia tertangkap basah hendak mencoba membunuh sang pangeran, pertemuan di antara kedua bibir dan lidah mereka sudah terasa sangat menyenangkan.     

Ciuman berikutnya semakin lama semakin nikmat. Mungkin karena mereka belajar untuk melakukannya dengan lebih baik. Namun, baru ciuman malam inilah yang terasa sangat indah bagi Emmelyn.     

Bukan hanya sekadar kenikmatan fisik, tetapi ada sesuatu dalam jiwanya yang seolah disentuh dan dibangkitkan, menjadi hidup dan membara.     

Apa yang ia rasakan ini?     

Apakah ia jatuh cinta kepada Mars?     

Emmely tidak mengerti. Baginya, ini adalah perasaan yang asing. Saat lidah Mars menembus celah bibirnya dan membelit lidahnya, mengajaknya berdansa dalam jalinan nafsu yang memabukkan, Emmelyn tidak lagi memikirkan apa pun.     

Pikirannya dibawa terbang ke langit yang sangat tinggi. Erangannya segera memenuhi kamar mereka, membuat sang pangeran menjadi semakin terangsang.     

Tangannya lincah segera melepaskan gaun sang wanita cantik di bawahnya, satu persatu, hingga Emmelyn tidak lagi mengenakan apa-apa.     

Tidak lama kemudian, tubuh polos keduanya telah berpagutan di atas ranjang sambil meneruskan ciuman panas mereka.     

Tangan Mars yang bebas meremas lembut payudara Emmelyn bergantian sambil bibirnya meneruskan ciumannya, turun dari bibir, ke leher, ke tulang selangka, lalu ke dadanya...     

Saat Emmelyn merasakan lidah sang pangeran menelusuri kulitnya dan turun ke dada, tanpa sadar ia menahan napas. Ketika lidah Mars menyentuh puting payudara kanannya, serentak Emmelyn mendesah panjang.     

Ia tidak mengerti, kenapa permainan cinta sang pangeran malam ini terasa jauh, jauh lebih nikmat dari sebelumnya. Sesuatu di dalam diri Emmelyn merasa dicintai dan dipuaskan.     

Ia memejamkan mata dan mengigit bibirnya saat mulut dan lidah Mars mulai bekerja melomoti puting dan seluruh payudara kirinya, sementara tangan kiri Mars meremasi payudara kanannya.     

Tangan Emmelyn yang mencengkram punggung Mars perlahan ikut turun dan meremas bokong Mars saat ia merasakan stimulasi pada payudaranya menjadi tidak tertahankan.     

Ketika dua tangan mungil Emmelyn meremas bokongnya, Mars ikut melenguh.     

Sambil terus mengisap dan menjilat payudara Emmelyn bergantian, salah satu tangan Mars bergerak memegang tangan Emmelyn yang memegangi bokongnya dan menurunkan tangan kanan gadis itu ke batang kejantanannya.     

Ketika tangannya menggenggam penis Mars yang sudah mengeras dan membesar, Emmelyn secara otomatis menggunakan kedua tangannya untuk memegang tongkat sakti itu.     

Dengan gerakan naik turun, ia lalu membelai dan menumpahkan kasih sayangnya kepada laki-laki yang selalu bekerja keras memberinya kenikmatan surga, setiap kali mereka berhubungan intim itu.     

Mars membeku sejenak saat ia merasakan kedua tangan halus Emmelyn memanjakan kejantanannya sementara ia memanjakan kedua payudara Emmelyn.     

Ahh.. apakah ini yang namanya kerja sama tim itu?     

Hatinya benar-benar sangat senang. Ternyata bukan hanya Emmelyn berinisiatif menciumnya, tetapi malam ini, Emmelyn juga berinisiatif membelai kejantanannya.     

Rasanya nikmat yang dikirim ke seluruh tubuhnya, tidak dapat dibandingkan dengan apa pun.     

Emmelyn sempat menghentikan gerakannya saat Mars membeku sejenak dan berhenti mengisap payudaranya.     

Gadis itu bertanya-tanya apakah Mars tidak menyukai perbuatannya. Namun, sesaat kemudian, saat sang pangeran mendesah nikmat dan kembali melanjutkan pekerjaan lidahnya, Emmelyn menjadi lega.     

Ia dapat menduga bahwa tadi Mars hanya terkejut karena Emmelyn melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.     

[Ah.. ternyata kalau aku menyentuhnya begini.. dia senang sekali...]     

Dalam hati Emmelyn merasa puas karena berhasil membuat sang pangeran mengerang dengan suara cukup keras.     

Biarkan saja. Biar dia tahu rasanya menanggung malu saat menatap para pelayan dan ingat bahwa mereka mendengar suara erangan dirinya saat bercinta.     

Emmelyn belajar dengan cepat memberikan sentuhan-sentuhan panas pada batang dan biji kejantanan sang pangeran yang mulai berdenyut-denyut dalam genggaman kedua tangannya.     

Setiap kali ia mendengar suara desahan dan lenguhan keluar dari bibir sang pangeran, dengan nakal, Emmelyn akan berlama-lama di bagian yang sedang disentuhnya.     

Senyum di wajah gadis itu mengembang saat melihat Mars mengigit bibir bawahnya dan berhenti sejenak dari melomoti payudaranya.     

Entah kenapa, saat melihat pria itu berkutat dengan rasa nikmat yang tidak tertahankan, dada Emmelyn terasa bahagia dan dipenuhi perasaan hangat.     

Ah... ia hanya ingin melihat senyum konyol di wajah Mars saat ia berusaha menahan diri agar tidak melenguh panjang saat kejantanannya berada dalam kekuasaan dua tangan lincah Emmelyn.     

"Ah.. kau... kau sangat cepat belajar," bisik pria itu ke telinga Emmelyn. Ia lalu melumat bibir Emmelyn dengan kasar lalu memposisikan penisnya di depan liang kewanitaan gadis itu. "Aku tidak tahan lagi..."     

Sesaat kemudian Emmelyn merasakan benda besar yang tadi dimanjakannya telah melesak masuk ke dalam inti tubuhnya.     

Ahhh...     

Secara bersamaan ia dan Mars mendesah panjang dan memejamkan mata mereka.     

Tidak lama kemudian tubuh keduanya telah berdansa bersama dalam gerakan naik turun yang selaras saat Mars memompa keluar masuk dengan sekuat tenaga.     

Semua stimulasi yang diberikan Emmelyn pada kejantanannya membuat tongkat saktinya seolah menjadi sangat lapar dan melahap kewanitaan Emmelyn dengan rakus.     

Emmelyn mengigit bibirnya dan mencengkram kedua lengan Mars saat sang pangeran membajaknya dengan penuh semangat.     

Suasana hati Mars jauh lebih baik dari biasanya. Inisiaitif-inisiatif yang dilakukan Emmelyn hari ini benar-benar membuatnya jatuh cinta semakin dalam.     

Ia tahu Emmelyn sudah mulai membalas perasaannya. Kalau Emmelyn tidak balas mencintainya, buat apa tadi Emmelyn menciumnya duluan, dan kemudian memanjakan adik kecilnya seperti tadi?     

Ia kembali mencium Emmelyn dan mempercepat gerakannya. Dalam waktu tidak terlalu lama, Emmelyn telah melengkungkan tubuhnya dan mengerang saat mendapatkan pelepasannya.     

Mars melambatkan gerakannya dan menikmati perasaan hangat saat cairan dari liang kewanitaan Emmelyn merembes keluar dan membasahi penisnya.     

"Aahh... Kau basah sekali," bisik Mars dengan suara serak. Ia lalu menegakkan tubuhnya dan memompa kembali dengan cepat sambil kedua tangannya meremas payudara Emmelyn, yang kiri dan kanan.     

Stimulasi sekaligus pada tiga titik yang sangat sensitif pada tubuhnya membuat Emmelyn tidak dapat menahan diri dan mengeluarkan lenguhan panjang.     

Napasnya memburu saat orgasmenya yang kedua tiba, bahkan sebelum yang pertama berakhir.     

Ia merasa benar-benar dimanjakan. Setelah melihat Emmelyn memperoleh puncak untuk kedua kalinya, Mars memutuskan untuk mendapatkan pelepasannya sendiri.     

Ia membalikkan tubuh Emmelyn dan mengangkat pinggulnya. Posisi doggy-style ini selalu berhasil membuatnya keluar dengan cepat karena kenikmatan yang diperoleh kejantanannya benar-benar luar biasa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.