Pangeran Yang Dikutuk

Ratu Yang Sangat Cantik



Ratu Yang Sangat Cantik

0Emmelyn tidak habis pikir kenapa pihak keluarga kerajaan menyembunyikan fakta ini dari semua orang dan membiarkan putra mahkota menanggung reputasi yang demikian buruk.     

Apakah... mereka masih berusaha menyembuhkannya dan tidak ingin reputasi pangeran sebagai pembunuh perempuan terdengar oleh negara-negara tetangga?     

Hmm.. mungkin mereka ingin ia menikah dengan salah satu putri dari kerajaan di sekitar mereka, tetapi mereka ingin menunggu agar kutukan itu berhasil dilepaskan terlebih dahulu.     

Emmelyn memutuskan untuk menanyakan kepada Mars tentang hal ini saat mereka pulang ke kastilnya nanti.     

Ia benar-benar penasaran ingin mengetahui alasannya kenapa orang tua Mars memilih anaknya memiliki reputasi sebagai monster kejam daripada rakyat mengetahui kondisinya yang sebenarnya.     

"Kenapa? Kau kasihan kepadaku?" tanya Mars sambil tersenyum tipis. Tangannya menyentuh dagu gadis itu dan ia mendekatkan wajahnya untuk menatap gadis itu dari jarak dekat.     

"Aku tidak kasihan kepadamu. Untuk apa?" tukas Emmelyn sambil mengerucutkan bibirnya. "Aku yang harus dikasihani di sini. Aku sudah menjadi yatim piatu karena kerajaan busukmu memutuskan untuk menginvasi kerajaan-kerajaan di benua Terra."     

Senyum Mars menghilang. Kalau Emmelyn sudah bicara seperti itu, Mars tidak akan pernah menang.     

Semua kata-kata gadis itu adalah benar. Ia tidak boleh mengasihani dirinya sendiri di depan Emmelyn. Hidup gadis itu lebih menderita.     

"Baiklah, kalau begitu," kata Mars akhirnya.     

Ia melepaskan tangannya dari dagu gadis itu dan kembali berjalan melangkah masuk ke dalam istana sambil menarik gadis itu. "Ayo kita temui ibuku. Kurasa dua pelayan itu pasti sekarang sudah memberi tahu semua orang akan kedatangan kita."     

Emmelyn berjalan di samping Mars yang masih terus menggenggam tangannya. Mereka melintasi aula istana yang sangat megah dan luas. Di kanan kiri para pelayan istana membungkuk hormat saat mereka lewat.     

Mars benar, kedua pelayan tadi sudah memberi tahu kedatangan Lady Emmelyn yang disertai oleh putra mahkota sehingga para pelayan wanita segera menjauh. Hanya ada prajurit dan pelayan laki-laki yang menyambut mereka.     

"Selamat sore, Yang Mulia," kata seorang pelayan lelaki berpakaian serba hitam yang menyambut mereka di depan sebuah pintu indah berwarna biru. "Yang Mulia Ratu Elara telah menunggu Anda."     

Mars mengangguk. "Terima kasih, Jon."     

Pelayan yang dipanggil Jon itu membukakan pintu dan mempersilakan Emmelyn dan Mars masuk. Emmelyn segera mendapati dirinya berada di ruangan maha indah dengan desain feminin.     

Ruangan itu memiliki dinding berwarna biru muda dengan berbagai kursi sofa yang empuk nyaman.     

Di tengah ruangan ada dua buah meja kayu berukiran indah dengan berbagai hidangan camilan, poci porselen berwarna putih dengan lima buah cangkir kecil, dan beberapa vas bunga dengan rangkaian bunga yang sangat cantik.     

Ruangan ini memiliki dua pintu kaca besar yang digeser ke samping kiri dan kanan dengan hiasan tirai beludru berwarna biru tua, membuka ke pemandangan taman besar di tengah istana yang dipenuhi tanaman hijau dan bunga-bunga yang sedang mekar.     

Walaupun sudah memasuki musim gugur, masih banyak tanaman bunga yang memiliki bunga bermekaran di taman tersebut, sementara daun-daun pepohonan di sekitarnya sudah mulai dipenuhi daun berwarna kuning dan oranye.     

Saat memandang ke taman itu, Emmelyn merasa seolah masuk ke taman peri yang sangat cantik, dan sang ratu peri sedang berdiri anggun di dekat jendela.     

Inilkah sang ratu tersebut? Ibu kandung Pangeran Mars Strongmoor?     

Cantik sekali...     

Emmelyn telah sering mendengar betapa kecantikan Ratu Elara dipuji-puji oleh rakyatnya. Namun, ia hanya menganggap semua pujian itu berlebihan karena rakyat kerajaan Draec pasti dicuci otak oleh pemerintahnya untuk menganggap segala sesuatu yang berasal dari istana sebagai hal yang luar biasa dan mengagumkan.     

Biasanya memang begitu kan?     

Emmelyn tahu Mars sangat tampan, tetapi ia tidak mengira ketampanan pria itu ternyata diturunkan sepenuhnya dari sang ibu.     

Ratu Elara dan Mars terlihat begitu mirip dengan satu sama lain. Orang akan langsung dapat melihat bahwa mereka adalah ibu dan anak.     

Ratu Elara yang berdiri anggun di dekat jendela sambil memandangi bunga-bunga di tamannya, hari ini mengenakan gaun kebesaran seorang ratu dengan desain yang rumit dan indah.     

Tadi pagi, saat beliau memergoki Mars dan Emmelyn di kamar mereka sedang berhubungan intim, Emmelyn tidak sempat melihat wajah dan penampilan sang ratu karena Mars buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut.     

Baru kali ini Emmelyn dapat melihat sang ratu secara langsung dan dari jarak dekat. Tanpa sadar gadis itu menahan napas.     

[Pantas saja pangeran brengsek ini wajahnya sangat tampan. Ternyata ibunya begini cantik. Bahkan mereka sama-sama memiliki mata berwarna keemasan.]     

Dalam hati Emmelyn menjadi bertanya-tanya, bagian apa dari kedua orang ini yang kelak akan diwarisi oleh anak-anaknya.     

Apakah mereka juga akan memiliki mata keemasan yang indah dan langka itu seperti ayah dan neneknya?     

[Astaga... aku ini memikirkan apa sih?]     

[Gila...! Aku memikirkan anak-anak dari pangeran busuk ini!]     

Emmelyn mencubit lengannya, untuk mengomeli dirinya sendiri karena memikirkan hal seperti itu.     

Bukankah bulan depan ia akan membunuh raja? Ia tidak akan sempat melahirkan anak untuk Mars karena ia pasti akan dihukum mati pada saat itu.     

Emmelyn tidak berniat menepati janjinya kepada Mars untuk melahirkan anak-anak baginya, kalau ia berhasil membalaskan dendamnya duluan.     

"Hallo... selamat datang, Emmelyn sayang." Ratu Elara yang baru menyadari kehadiran mereka segera tersenyum lebar dan berjalan menghampiri Emmelyn.     

Wajahnya tampak berseri-seri. Sepasang mata indahnya telah menangkap pemandangan tangan Mars yang menggengam tangan Emmelyn saat mereka berjalan masuk.     

Ahh... anaknya tampak begitu menyayangi gadis ini. Ratu Elara merasa sangat terharu.     

Ia kini merasa semua kesedihan dan penderitaan yang ia tanggung bertahun-tahun karena kutukan yang menimpa anaknya sudah terbayar lunas.     

Ia tidak lagi merasa sedih karena akhirnya Mars telah menemukan tambatan hatinya, jodoh yang terbaik.     

Ia tidak menyesali tahun-tahun Mars tidak dapat berhubungan dengan wanita mana pun. Karena pada akhirnya.. Mars tidak membutuhkan banyak wanita dalam hidupnya.     

Ia hanya membutuhkan satu wanita, dan kini orang itu sudah ada dalam kehidupan anaknya. Ia melihat Emmelyn ternyata sangat cantik, anggun, dan Mars sangat menyukai gadis ini.     

Mereka akan dapat menjadi pasangan yang sempurna!     

Ratu Elara memeluk Emmelyn dengan begitu hangat, hingga gadis itu tertegun di tempatnya. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa menghadapi keramahan dari ratu kerajaan Draec yang bertanggung jawab atas kehancuran keluarganya.     

Mengapa sang ratu harus bersikap begini manis kepadanya???     

Tiba-tiba ia merasa sangat rindu kepada sosok ibunya yang telah tiada.     

Tanpa sadar, air matanya menetes ke pipi dan pegangannya pada kotak pie mengendur dan kotak itu pun terjatuh ke lantai dengan suara keras.     

BRUK.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.