Pangeran Yang Dikutuk

Edgar & Gewen



Edgar & Gewen

0Emmelyn tak dapat menahan kegembiraannya saat melihat sambutan para prajurit itu. Tetapi, seperti biasa, wajahnya tampak acuh tak acuh. Ia hanya menoleh ke arah Mars dan mengangguk.     

"Baiklah. Mulai berlatih seperti biasa!" kata Mars kepada semua orang.     

"Siap, Yang Mulia!"     

Para prajurit membungkuk hormat dan kemudian kembali berbaris untuk melakukan latihan perang.     

Emmelyn memperkirakan di lapangan itu ada sekitar 1000 prajurit. Sepengetahuannya, ini adalah anggota pasukan elit yang ikut Mars kemana pun ia pergi. Mereka telah bertempur bersamanya ke berbagai wilayah dan selalu pulang dengan kemenangan.     

Ada dua pemimpin pasukan elit ini, yaitu Lord Edgar dan Lord Gewen. Keduanya adalah teman sepermainan Mars sejak kecil dan tumbuh bersamanya.     

Hari ini, untuk pertama kalinya Emmelyn dapat melihat kedua jenderal itu dari jarak dekat.     

Edgar Chaucer adalah seorang laki-laki yang bertubuh tinggi besar dan berambut panjang awut-awutan seperti seorang prajurit Viking. Otot-ototnya menyembul dari balik jubah perangnya yang terlihat kesempitan.     

Sementara Gewen Arthibaud sebaliknya. Pria ini berperawakan halus seperti wanita. Rambutnya yang berwarna pirang keabu-abuan juga panjang dan rambut di bagian depannya dikepang rapi di belakang telinganya, sementara selebihnya tergerai hingga ke punggung dan melambai ditiup angin pagi.     

Gewen terlihat seperti seorang pangeran dari kerajaan elf yang lebih menyukai membaca buku daripada menghunus pedang.     

(Author: Bayangkan Legolas dari Lord Of The Ring).     

Di pundak Lord Gewen ada tempat panah berisi sepuluh anak panah dan di tangannya ada busur logam yang sebenarnya sangat berat namun dapat ia angkat dengan begitu enteng. Ia terlihat sangat keren dan gagah.     

"Gewen, kau bisa berlatih pedang dengan Lord Aldrich?" tanya Mars kepada salah satu jendralnya itu. "Jangan terlalu keras kepadanya. Dia masih muda dan belum berpengalaman."     

Mars sengaja menyuruh Gewen yang berlatih dengan Em karena ia tahu jenderalnya yang satu itu dapat bertindak halus dan tidak akan melukai Em kesayangannya.     

Mars belum tahu pasti setrampil apa Em dalam menggunakan pedang, tetapi ia tidak mau mengambil risiko. Kalau ia membiarkan Em berlatih pedang dengan orang lain, bisa-bisa nanti orang itu akan tidak sengaja melukai Emmelyn.     

Amit-amit, jangan sampai hal itu terjadi.     

Gewen berjalan dari antara prajurit dan menghampiri Emmelyn yang berdiri tegak di samping Mars.     

"Lord Aldrich, mohon beri saya kehormatan ini untuk berlatih bersama Anda," katanya dengan suara yang terdengar manis di telinga.     

"Lord Gewen, saya yang merasa terhormat Anda mau berlatih bersama saya," kata Emmelyn dengan suara seberat mungkin. Ia membungkukkan kepalanya sedikit ke arah Gewen lalu menghunus pedangnya.     

Gadis itu mengenakan rompi logam di luar pakaiannya sehingga ia terlindung dari serangan musuh jika sampai pedang mereka menyentuh tubuhnya bagian atas.     

Tadi Mars juga memaksanya mengenakan pelindung lengan untuk memastikan tangan Emmelyn juga tidak akan terluka.     

Untunglah Emmelyn bukan gadis lemah. Ia sudah terbiasa membawa beban berat, sehingga rompi dan pelindung tangan yang total beratnya 5 kilogram ini tidak terlalu menggangu geraknya. Ia masih dapat bergerak bebas seperti biasa.     

Gewen menaruh panah dan tempat anak panahnya ke pinggir lapangan lalu kembali dengan membawa sebuah pedang.     

Setelah membungkuk dalam-dalam kepada Emmelyn, ia lalu menyerang gadis itu dengan gerakan-gerakan ringan.     

Emmelyn merasa sangat gembira. Akhirnya... ia dapat kembali berolah raga dan melatih kemampuannya bermain pedang. Dengan lincah ia bergerak menghindari serangan-serangan Lord Gewen.     

Ia juga tidak mau kalah segera menyerang balik begitu ia menemukan celah yang bagus untuk dimasuki. Gerakan gadis itu terlihat ringan dan sangat indah, membuat orang-orang yang menyaksikannya menjadi kagum.     

Bahkan Mars yang tadinya kuatir, perlahan-lahan mulai menjadi tenang. Memang kemampuan Emmelyn masih jauh di bawahnya, tetapi ia dapat memastikan gadis ini tentu akan dapat melindungi dirinya sendiri dari serangan orang biasa.     

Mars dapat melihat bahwa walaupun Gewen tidak serius dalam menyerang Emmelyn, tetapi serangan-serangan yang dilancarkan jenderalnya itu tidak dapat dipandang sebelah mata.     

Orang biasa mungkin sekarang sudah tersungkur di tanah dan kalah. Namun, ia melihat Emmelyn dapat mengimbangi serangan Gewen yang dikeluarkan dengan menggunakan sepertiga kekuatannya dan tetap bertahan.     

Kemampuan Emmelyn sekarang mungkin setara dengan seorang prajurit berpangkat perwira, jadi tidak bisa dipandang sebelah mata juga.     

TRANG TRANG TRANG     

Bunyi senjata beradu antara Emmelyn dan Gewen segera terdengar memenuhi area lapangan pagi itu.     

Lord Edgar yang melihat anak buahnya tampak diam di tempat dan menikmati pertunjukan dari latihan dua laki-laki muda yang terlihat sangat tampan itu segera bertepuk tangan dan berteriak, membuyarkan perhatian mereka.     

PROK PROK     

"Ayo, tunggu apa lagi? Kalian juga berlatih!! Kalau sampai kulihat ada yang bermalas-malasan, aku akan menghajarnya dengan tanganku sendiri!"     

Setelah mendengar suara Lord Edgar yang menggelegar, para prajuritnya segera bergegas mengambil formasi dan mulai berlatih.     

Sebanyak 200 orang memisahkan diri dan berlatih dengan panah, sementara 800 sisanya berlatih dengan pedang dan tombak.     

Bunyi berbagai senjata beradu segera memenuhi halaman kastil. Pemandangan hari itu tampak sangat menggetarkan.     

Mars hanya berdiri dengan tangan disilangkan di dada memperhatikan Emmelyn dan Gewen berlatih berdua.     

Beberapa kali keningnya mengernyit kuatir ketika melihat posisi Emmelyn terbuka dan hampir kena tusuk ujung pedang Gewen, tetapi untunglah gadis itu berhasil mengelak tepat waktu dan membuka serangan balik.     

"Kenapa aku tidak tahu bahwa Glendale mengirim utusan?" tanya Edgar tiba-tiba yang berjalan menghampiri Mars. Matanya mengikuti arah pandangan Mars dan ia segera menyadari bahwa sang pangeran tampaknya terlalu perhatian kepada lawan berlatih Gewen ini.     

"Mereka baru tiba," jawab Mars acuh. "Lagipula Lord Aldrich hanya datang sendirian dengan beberapa pelayannya. Aku pernah berjanji kepadanya untuk membantunya berlatih di sini dan melihat dunia. Jadi ia datang ke Draec untuk menagih janjiku."     

"Lord Aldrich ini anak siapa?" tanya Edgar penasaran. "Aku tidak ingat pernah melihatnya sebelum ini."     

"Oh.. ini anak salah seorang lord kecil di Glendale. Kau tidak akan kenal," jawab Mars asal.     

Ia tidak akan memberi tahu Edgar maupun Gewen bahwa Lord Aldrich adalah Emmelyn. Ia baru memberi tahu mereka bahwa ia sekarang sudah menemukan wanita yang dapat disentuhnya karena mustahil merahasiakan fakta itu dari orang-orang yang ada di kastil mengingat Mars dan Emmelyn selalu berhubungan seks dengan sangat ribut.     

Namun, ia belum mau menunjukkan Emmelyn kepada dua temannya ini. Kalau sampai Edgar dan Gewen tahu Aldrich adalah Emmelyn, nanti mereka akan menjadi semakin penasaran.     

Ah.. lebih baik ia menyimpan Emmelyn untuk dirinya sendiri.. hehehe.     

Mars terus memperhatikan Gewen dan 'Lord Aldrich' berlatih pedang bersama hingga beberapa lama, sebelum kemudian ia mengalihkan perhatiannya kepada para prajuritnya yang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.