Pangeran Yang Dikutuk

287



287

0"Hmm... terima kasih, kurasa kakiku terasa lebih baik sekarang," kata Emmelyn setelah melepaskan pelukannya. "Bisakah kita makan sekarang? Kurasa mereka pasti sudah selesai menyiapkan makan malamnya sekarang."     

"Ya, sebaiknya kita makan sekarang." Mars turun dari tempat tidur dan meraih tangannya. Emmelyn pun turun mengikuti suaminya dan berjalan bersamanya ke ruang makan.     

Tebakan mereka benar. Di atas meja makan, mereka bisa melihat hidangan yang masih hangat dan buah-buahan sudah disajikan. Ditemani dengan kendi wine dan sepoci teh.     

Mars dan Emmelyn makan malam dengan sepenuh hati sambil membicarakan tentang hari mereka. Emmelyn memberi tahunya tentang lukisan-lukisan yang dilihatnya di istana dan semua hal yang sudah dikatakan ratu kepadanya saat mereka menghabiskan sore bersama di lounge.     

"Ngomong-ngomong, Ibu Suri memberi tahuku bahwa keluarga Preston memutuskan untuk meninggalkan ibu kota. Sekarang, mereka tinggal di Casbay atau semacamnya. Apa kau tahu soal ini?" Emmelyn bertanya kepada Mars sambil menyantap makan malamnya.     

Pria itu mengangguk. "Ya, mereka sudah memberi tahuku. Minggu lalu, saat aku datang berkunjung, Ellena mengatakan ia tidak ingin lagi menjadi temanku dan tidak ingin bertemu denganku lagi. Jadi, mungkin itulah alasan mereka pindah."     

"Apakah aku orang yang jahat jika aku mengatakan aku bahagia karena ia sekarang sudah keluar dari kehidupan kita?" Emmelyn bertanya kepada Mars. "Aku tahu ia temanmu, tapi aku tidak tahan dengannya."     

"Aku mengerti itu," jawab suaminya lembut. Ia menghela napas dan tampak sedih. Mars sendiri berharap Ellena tidak memendam perasaan kepadanya. Dengan begitu segalanya akan berbeda.     

Akan sangat bagus jika Ellena dan Emmelyn bisa berteman karena Ellena sebenarnya wanita yang baik dan Emmelyn membutuhkan teman seusianya.     

"Aku sangat ingin menyukainya karena ia adalah teman masa kecilmu, tapi aku tidak bisa melakukannya. Maafkan aku."     

"Tidak apa-apa. Aku juga berpikir akan lebih baik jika Ellena dan aku tidak pernah bertemu lagi," kata pangeran. Mars berencana untuk menemui Ellena untuk terakhir kalinya saat ia sudah kembali dari Wintermere untuk mengembalikan hatinya.     

Ia sudah berbicara dengan Elmer dan penyihir tua itu berkata ia bisa membantu Ellena. Jadi, setelah pertemuan terakhir itu, Mars akan mengucapkan selamat tinggal kepada Ellena dan berpisah untuk selamanya.     

"Apa kau tahu, Ibu Suri mengatakan bahwa Ellena mungkin putri asli Duke Preston dari seorang simpanan?" Emmelyn tiba-tiba berkata dengan berbisik. "Ia berkata Lady Preston tidak bisa melahirkan anak, jadi mungkin itulah alasan mengapa ia membiarkan suaminya memiliki wanita simpanan dan kemudian mengambil anak itu untuk diasuh sebagai anaknya sendiri."     

"Ya aku tahu soal itu." Mars mengangguk. Namun, ia tidak terlihat senang karena Emmelyn sedang membahas gosip murahan.     

Pangeran melanjutkan perkataannya, "Ellena mengetahuinya sejak ia berusia 17 tahun. Kenyataan itu menghancurkan hatinya dan butuh beberapa tahun untuk menerima semuanya. Pada akhirnya, hal itu justru membuatnya merasa lebih terikat kepada Lady Preston, karena ialah yang merawat dan mengasuhnya, meskipun Ellena hanyalah seorang putri simpanan."     

"Apa kau marah kepadaku?" Emmelyn memandang Mars dengan mengerucutkan bibir. "Kau terlihat tidak senang."     

"Aku tidak marah kepadamu, tapi aku kecewa karena kau suka bergosip tentang wanita lain. Kuharap kau tidak akan menjadikan ini sebuah kebiasaan." Mars terus menyantap makanannya dan memberi isyarat untuk tidak melanjutkan percakapan.     

Ia tahu Emmelyn membenci Ellena dan merasa senang saat istrinya mendengar informasi yang akan menjatuhkan Ellena, tetapi ia tidak suka istrinya berubah menjadi salah satu dayang istana yang tidak memiliki hal lain yang lebih baik untuk dilakukan selain bergosip.     

"Sebaiknya kita membahas tentang kehidupan kita saja, tentang Harlow... tentang hal-hal baik dalam hidup kita," katanya setelah menyelesaikan makan malamnya. "Bukankah kita sudah memiliki cukup banyak hal negatif yang terjadi dalam hidup kita? Bagaimana menurutmu?"     

Emmelyn awalnya mengerucutkan bibirnya, tetapi ia harus mengakui bahwa yang dikatakan Mars itu memang benar. Jadi ia mengangguk dengan patuh. "Baiklah."     

Mars senang melihat istrinya mendengarkan kata-katanya. Ia bangkit dari kursinya dan mencium keningnya. "Sebaiknya kita kembali ke kamar dan istirahat. Kita bisa minum sedikit wine sebelum tidur. Aku ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin denganmu."     

Emmelyn tahu Mars benar. Ia bangkit dari kursinya dan mengikutinya ke kamar mereka. Ia berterima kasih kepada para juru masak melalui Roshan ketika ia melihat kepala pelayan di luar pintu.     

"Itulah yang aku suka darimu," komentar Mars saat mereka mencapai kamar. Ia duduk di tempat tidur dan menarik istrinya ke pangkuannya. "Kau baik hati kepada orang-orang yang berstatus di bawahmu. Kuharap kau bisa tetap baik seperti ini apa pun yang terjadi. Jangan merendahkan dirimu sampai ke level para dayang itu yang hanya tahu cara bergosip dan membicarakan hal buruk tentang orang lain."     

Emmelyn menelan ludah. Ia memang menyukai gosip yang bagus sesekali. Lagi pula, ia hanyalah seorang wanita.     

Namun, sepertinya suaminya menganggapnya sebagai orang suci atau malaikat yang tidak memiliki kekurangan, dan kecewa ketika ia berbicara buruk tentang Ellena.     

Ia hanya bisa menghela napas. "Oke, aku tidak akan pernah melakukannya lagi."     

"Aku mencintaimu. Kuharap kau tahu itu," kata Mars. Ia menarik dagu Emmelyn dan mencium bibirnya dengan penuh kasih.     

"Mmm... Aku tahu," Emmelyn memejamkan mata dan menikmati pertemuan bibir mereka. Tangan nakalnya perlahan menelusuri kulit Mars dan menyelipkannya ke dalam kemejanya.     

Mars tertawa kecil ketika ia menyadari Emmelyn mulai bertingkah nakal dan menggodanya sebelum melakukan hubungan intim. Mungkin, ia berencana untuk memanfaatkan waktu mereka bersama sebelum ia pergi.     

"Kau akan pergi berbulan-bulan..." keluh Emmelyn dengan suara malu-malu. Bibirnya mengerucut dan ia terlihat sangat menggemaskan. Tangannya perlahan membuka kancing kemejanya. "Kita perlu mengganti waktu saat kau tidak akan berada di sini bersamaku..."     

Mars berdeham. Suhunya naik dan ia bisa merasakan celananya mulai mengencang.     

"Aku akan pergi sekitar delapan minggu..." bisiknya. "Jadi... haruskah kita melakukannya empat kali malam ini... dan empat lagi besok?"     

Emmelyn tersenyum malu-malu dan ia menundukkan kepalanya. Kemudian dengan wajah yang memerah ia berkata, "Aku setuju ..."     

Mars ingin tertawa ketika mengingat adegan yang sama beberapa bulan lalu. Saat itu, ia akan berangkat ke Southberry selama tujuh hari, dan ia meminta Emmelyn melakukannya tujuh kali... untuk menebus waktu seks mereka yang hilang selama Mars pergi.     

Sekarang, Emmelyn justru yang mengambil inisiatif dan memberikan ide itu. Oh, sungguh ia telah banyak berubah!     

Mars sangat menyukai perkembangan ini!     

"Baiklah, kalau begitu... Aku hanya bisa memberikan apa yang kau minta," kata Mars sambil menyeringai.     

Ia menarik rambut Emmelyn dengan penuh kasih dan merapatkan tubuh seksinya lebih dekat dan menciumnya lebih dalam lagi. Segera, tubuh mereka terjalin di tempat tidur, tidak ada sehelai kain pun yang menutupi tubuh mereka saat keduanya saling memuaskan dan bercinta sepanjang malam.     

***     

Pasangan itu menghabiskan hari berikutnya dengan bersantai. Mars mengajak istrinya jalan-jalan di pagi hari, lalu mereka makan siang di luar.     

Emmelyn sedang ingin mengagumi taman mereka yang indah. Karena itu, Roshan dan beberapa pembantunya menyiapkan meja kecil di tengah taman dengan dua kursi. Mereka segera datang dengan membawa hidangan demi hidangan untuk pasangan itu.     

"Aku suka makan di luar seperti ini," aku Emmelyn. "Semuanya terasa sempurna."     

"Aku senang mendengarnya," jawab Mars. "Mungkin kita bisa membiasakan makan di luar seperti ini seminggu sekali? Aku akan meminta Roshan memasang ruang makan di luar ruangan di taman. Menurutku akan menyenangkan menikmati matahari terbenam di sini dengan segelas wine dari waktu ke waktu. "     

"Kedengarannya luar biasa," kata Emmelyn dengan wajah berseri-seri.     

Ia sedih karena mereka tidak dapat segera melakukannya karena suaminya harus meninggalkan ibu kota, tetapi setidaknya sekarang ia memiliki sesuatu untuk dinantikan setelah Mars kembali nanti.     

Mereka menikmati makan siang yang lezat bersama-sama sambil mendiskusikan rencana mereka ke depan dan niat Mars untuk mengirimkan kabar setiap seminggu sekali untuk terus memberi tahu Emmelyn tentang keadaannya.     

"Aku juga akan mengirim merpati ke Southberry seminggu sekali dan meminta Athos meneruskan pesan itu kepadamu," kata Emmelyn. "Berjanjilah kepadaku bahwa kau akan selalu memberi tahuku apa yang terjadi selama aku tidak ada."     

"Aku berjanji," kata Mars. Athos adalah sepupunya yang paling terpercaya yang juga memerintah salah satu koloni mereka. Ia bisa mengandalkan Athos untuk menjembatani komunikasi antara istrinya dan dirinya.     

Begitu ia tiba di Southberry, ia akan mengirim berita ke Emmelyn. Dan ketika ia mencapai koloni berikutnya, Casbay, ia akan mengirim seekor merpati kepada Athos untuk meneruskan suratnya kepada Emmelyn.     

Begitu ia tiba di koloni berikutnya setelah dari Casbay atau saat berada di Brandenburg, ia akan mengirim seekor merpati ke Casbay untuk diteruskan ke Southberry dan seterusnya. Emmelyn akan melakukan hal yang sama. Itulah satu-satunya cara mereka tetap bisa berkomunikasi.     

Emmelyn mencoba memasang wajah yang tegar saat suaminya bersamanya. Ia benci saat mengingat bahwa ia akan sendirian, tetapi ia tidak ingin suaminya khawatir.     

Meskipun sang ratu akan membantu merawatnya selama suaminya pergi, Emmelyn tetap akan merasa seperti orang asing di kerajaan ini. Tidak mudah untuk hamil dan sendirian di istana kerajaan Draec, terutama saat raja dan dirinya tengah berselisih.     

"Edgar akan tetap tinggal di Draec," Mars memberi tahunya. "Aku hanya akan membawa Gewen bersamaku karena kupikir aku akan membutuhkan seseorang yang bisa kupercaya untuk melindungimu di ibu kota. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi Edgar jika kau butuh sesuatu."     

"Oh, begitukah?" Emmelyn ingat Edgar yang penyendiri selalu menghormatinya dan baik kepadanya. Emmelyn juga merasa keputusan Mars untuk membawa Gewen bersamanya adalah hal yang tepat. Emmelyn sebenarnya tidak tahan dengan Gewen, terutama saat ia tahu pria itu sangat dekat dengan Ellena.     

"Ya. Edgar juga punya beberapa saudara perempuan. Mereka cukup baik. Apakah kau ingin mengundang mereka ke istana sesekali? Dua dari kakak perempuannya sudah memiliki anak."     

Mars memegang tangan Emmelyn dengan lembut saat ia berbicara. "Mungkin akan baik bagimu untuk bergaul dengan mereka dan memiliki orang-orang yang bisa menjadi penyemangatmu selain ibuku, selama masa kehamilanmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.