Pangeran Yang Dikutuk

291



291

0***     

Belakangan ini, Harlow menjadi begitu tenang. Janinnya tidak menendang perut Emmelyn sesering sebelumnya. Awalnya, hal ini membuat Emmelyn jadi khawatir.     

Namun, Tuan Vitas meyakinkannya bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena bayi tidak selalu banyak menendang, terutama saat sang bayi tumbuh semakin besar.     

Ruang gerak sang bayi pun menjadi lebih kecil dan sulit baginya untuk bergerak dengan penuh semangat. Emmelyn disarankan untuk mulai berjalan-jalan sedikit di sekitar taman, agar ia bisa tetap sehat dan terbiasa aktif.     

Ketika kehamilannya memasuki bulan kedelapan dan kesembilan, Emmelyn disarankan untuk berjalan lebih banyak lagi, untuk membantu bayi mendapatkan posisi janin yang tepat saat persalinan.     

Jika ia tetap tinggal di kamarnya dan tidak melakukan aktivitas apa pun, akan lebih sulit baginya untuk berjalan-jalan santai dalam beberapa bulan ke depan.     

Jadi, setelah ia melupakan kesedihannya karena ditinggal sendirian oleh Mars, Emmelyn mulai banyak berjalan.     

***     

"Aku punya kejutan untukmu," kata Ratu Elara suatu hari ketika ia melihat Emmelyn memasuki lounge untuk menghadiri kebiasan minum teh mereka.     

Sang ratu membuka kotak kayu di hadapannya menantunya. Dari jauh, Emmelyn bisa melihat beberapa perhiasan berkilauan, memantulkan sinar matahari dari jendela setinggi langit-langit di belakangnya.     

"Kejutan?" Emmelyn menekan bibirnya ketika ia mendengar kata-kata ratu.     

Ia mencintai Ratu Elara seperti ibunya sendiri dan memiliki ratu dalam hidupnya sudah menjadi berkah baginya. Namun, ratu punya kejutan lain untuknya? Ahh... ini terlalu berlebihan.     

Menilai dari ekspresi bahagia Ratu Elara, Emmelyn bisa berasumsi bahwa kejutan itu pasti sesuatu yang sangat istimewa. Dan... mungkin ada hubungannya dengan kotak perhiasan di pangkuannya?     

"Kemari dan duduklah bersamaku," kata Ratu Elara. Ia menepuk sofa di sampingnya. Emmelyn menurut dan duduk di samping ratu.     

Matanya segera melihat begitu banyak perhiasan di dalam kotak. Ada banyak sekali kalung, bros, gelang, cincin, aksesori rambut, dan bahkan beberapa tiara.     

Ia belum pernah melihat perhiasan sebanyak ini seumur hidupnya. Bahkan ibunya, ratu Wintermere tidak memiliki banyak perhiasan di peti harta karunnya ketika ia masih hidup.     

Emmelyn melirik kotak dan isinya. Waaah... ada banyak sekali perhiasan di dalamnya!     

Kilauan perhiasan-perhiasan itu hampir membutakan mata. Di dalamnya terdapat begitu banyak emas, berlian, mutiara, dan permata berharga lainnya.     

"Apa ada yang kau suka?" Ratu bertanya dengan senyum manis.     

Dari hari pertama menantunya tiba, Ratu Elara memperhatikan bahwa Emmelyn tidak membawa perhiasan apa pun dari kastil Mars, kecuali cincin kawin yang mulai dikenakannya setelah ia dan Mars mengungkapkan pernikahan mereka kepada raja dan ratu.     

Ketika mereka masih merahasiakan pernikahannya, ia dan Mars menyembunyikan cincin kawin tersebut di leher dengan seutas tali.     

Emmelyn adalah wanita normal, yang menyukai kecantikan dan perhiasan. Mars sering berkata Emmelyn bisa mendapatkan apa pun yang ia inginkan, yang perlu ia lakukan hanyalah memintanya kepada Mars. Tapi ia tidak pernah meminta perhiasan dari suaminya.     

Keduanya sangat sibuk dan perhatian mereka tersita untuk memperbaiki kehidupan mereka dan menyambut Harlow. Selain itu, bagi Emmelyn, setiap perhiasan yang ingin dimilikinya harus memiliki makna khusus.     

Contohnya saja adalah cincin kawin mereka. Ia menyukainya karena cincin itu menandakan hari ketika ia dan suaminya dipersatukan dalam pernikahan suci.     

Jika suatu hari nanti suaminya memberikan perhiasan baik untuk hadiah ulang tahun atau perayaan istimewa lainnya, Emmelyn akan dengan senang hati menerimanya.     

Tapi, Emmelyn tidak mau mengoleksi perhiasan hanya untuk kesenangan saja. Ia merasa perhiasan itu cukup merepotkan ketika ia harus bepergian karena emas dan barang berharga lainnya dapat dengan mudah menarik penjahat untuk merampoknya.     

Setelah ia meninggalkan Wintermere untuk bertualang, semua perhiasan kecil yang ia bawa disembunyikan di kantong khusus dan dijual ketika ia membutuhkan uang di jalan.     

Emmelyn sebenarnya menyesal telah menjual atau menggadaikan semua perhiasan itu karena setelahnya ia tidak memiliki apa pun yang tersisa dari Wintermere.     

Sekarang, Emmelyn tidak memiliki satu perhiasan pun yang diberikan oleh ayah dan ibunya. Tidak ada satu kenang-kenangan pun bahkan jika hanya sepasang anting kecil. Saat memutuskan pergi, ia tidak pernah menyangka kerajaannya akan jatuh dan keluarganya akan lenyap tanpa meninggalkan apa pun untuknya.     

"Bagaimana menurutmu? Apa ada yang menarik perhatianmu?" Ratu mengulangi pertanyaannya, menggugah Emmelyn dari lamunannya.     

Sang putri mengerjap-kerjapkan matanya dan tersenyum. Ia menyingkirkan kenangan sedih tentang hilangnya semua perhiasan sebagai kenang-kenangan dari orang tuanya dan memusatkan perhatiannya pada peti harta karun di pangkuan ratu.     

Emmelyn kini menyadari bahwa Ratu Elara ingin menghadiahkan beberapa perhiasan kepadanya dan ini sangat menyentuh hati Emmelyn.     

"Mereka semua sangat cantik," kata Emmelyn kepada ratu dengan sopan.     

"Terima kasih. Aku senang kau menganggapnya cantik," sang ratu tertawa kecil. "Sekarang... Aku ingin kau memilih mana yang paling kau suka dan mengambilnya."     

"Uhm... Ibu Suri, kau terlalu baik," Emmelyn ingin menolak kebaikan ratu. "Tapi aku tidak bisa menerimanya. Semua ini adalah milikmu dan pastinya memiliki arti penting bagimu."     

Emmelyn menebak jika semua perhiasan-perhiasan indah itu pasti diberikan oleh raja kepada Ratu Elara, melihat betapa pria itu sangat mencintai istrinya.     

Mereka telah menikah selama hampir tiga puluh tahun, jadi wajar jika raja telah memberinya hadiah yang tak terhitung jumlahnya, termasuk perhiasan ini.     

Emmelyn tidak mungkin mengambilnya dari ratu, meskipun ratu sangat menyukai dirinya.     

"Emmelyn, Sayangku, aku tidak punya anak perempuan selain dirimu yang akan mewarisi perhiasan-perhiasanku ini," kata Ratu Elara dengan tenang. "Aku tidak akan hidup selamanya dan hal-hal indah ini tidak akan berguna bagi Mars atau suamiku setelah aku mati. Pria yang perkasa seperti mereka tidak memakai aksesori apa pun… hehe."     

Emmelyn tertawa kecil ketika mendengar kata-kata ratu. Ia tidak bisa membayangkan raja atau pangeran mengenakan salah satu perhiasan di dalam kotak harta karun sang ratu. Ia mengangguk setuju.     

"Pasti akan terlihat lucu jika mereka memakai salah satu dari perhiasan ini," aku Emmelyn.     

"Itu benar," kata Ratu Elara lagi. "Jadi, akhir-akhir ini aku berpikir.... jika kau menyukai salah satu dari perhiasan ini, bawalah dan kenakan untukku. Aku ingin sekali melihatmu memakai perhiasanku. Kau sangat cantik. Mereka pasti akan terlihat bagus jika kau mengenakannya."     

Ia mengambil bros berlian merah muda berkilauan dari kotak dan memberikannya kepada Emmelyn. "Bagaimana dengan yang ini? Ini akan menonjolkan warna matamu."     

Emmelyn menggigit bibir saat melihat perhiasan indah yang ditawarkan sang ratu. Ia sangat menyukai bros itu.     

Brosnya dihiasi dengan berlian merah muda besar, bertatahkan bingkai kawat sederhana yang terbuat dari emas, dikelilingi oleh sepuluh berlian ungu yang lebih kecil.     

Emmelyn bisa dengan mudah menebak jika bros ini kemungkinan adalah salah satu perhiasan paling mahal di dalam kotak itu karena berlian merah muda adalah yang paling langka dari semua jenis berlian yang ada.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.