Pangeran Yang Dikutuk

293



293

0Ah.. Emmelyn benar-benar merindukan Lily dan anak-anaknya untuk beberapa waktu. Jika saja ia tidak hamil, ia akan meminta izin kepada raja dan ratu untuk pergi ke Southberry dan mengunjungi mereka.     

Ia tahu Mars berencana meminta Athos dan Lily untuk datang dan berkunjung, tetapi ia tidak pernah menyangka mereka benar-benar akan mengunjunginya secepat ini.     

TOK     

TOK     

Pintu dibuka oleh John dan ia mengantar seorang wanita cantik dengan dua anak kecil di kiri dan kanannya, dan seorang bayi di pelukannya.     

Asumsi Emmelyn benar. Tamu yang datang hari ini memang keluarga Greenan!     

"Astaga... Lily!" Emmelyn sangat bersemangat dan terkejut sehingga ia tiba-tiba melupakan sopan santunnya di hadapan ratu dan dengan cepat melompat dari kursinya dan berlari ke arah putri Southberry itu.     

"Hei... bagaimana kabarmu?" Lily bertanya kepada Emmelyn dengan senyum lebar di wajahnya. "Kami baru tiba satu jam yang lalu. Ratu yang mengundang kami."     

Emmelyn menghentikan langkahnya dan berbalik kepada ratu, ia melihat wanita cantik itu tersenyum manis dan membuka tangannya bersiap untuk memeluk kedua anak laki-laki Lily.     

"Selamat datang di ibu kota, cucu-cucuku... kalian terlihat sangat sehat dan bahagia," kata ratu.     

Lily dan Emmelyn dengan cepat membungkuk, diikuti oleh anak laki-laki Lily yang membungkuk dalam-dalam kepada ratu.     

"Yang Mulia, selamat siang. Semoga Yang Mulia selalu sehat," ucap Lily dengan nada penuh hormat. Wajahnya berseri-seri karena bahagia, meski Emmelyn bisa melihat bahwa ia sedikit lelah dari perjalanan jauh yang harus mereka lakukan.     

"Terima kasih sudah datang, Lily," kata ratu dengan senyum lebar. "Apa kau merasa lelah? Sebaiknya kau istirahat dan minum teh. Biar aku yang mengurus anak-anak."     

"Ah... Yang Mulia terlalu baik," kata Lily. "Kami baik-baik saja."     

"Serahkan Jorei kepadaku, jadi kau bisa istirahat sebentar," Emmelyn menawarkan. "Aku sangat merindukan bayimu."     

"Baiklah, tolong gendong ia sebentar...," kata Lily, ia pun menyerah. Ia menyerahkan bayinya yang gemuk kepada Emmelyn. "Apa kau tidak lelah? Jorei sudah cukup berat sekarang dan kau juga sedang mengandung bayimu di dalam rahim..."     

"Tidak, tidak apa-apa," kata Emmelyn sambil tertawa kecil. Ia kemudian membagikan kabarnya kepada Lily dengan mengatakan ia semakin sehat dan segar akhir-akhir ini setelah Tuan Vitas menyarankan dirinya untuk banyak berjalan. "Berjalan santai sangat membantu. Aku semakin merasa segar dan sehat saat mulai aktif."     

Ia duduk di sofa dan meletakkan bayi Jorei di pangkuannya dan terus-menerus menggoda bocah gemuk itu. Suasana hati Emmelyn tiba-tiba berubah menjadi semakin baik. Rupanya, ia benar-benar merindukan Lily dan anak laki-lakinya. Kejutan dari ratu ini sangat berarti baginya.     

Emmelyn menoleh ke arah Ratu Elara dan membisikkan rasa terima kasihnya. "Ibu Suri, terima kasih banyak telah mengundang Lily dan anak-anaknya untuk datang ke istana kerajaan. Aku sangat merindukan mereka."     

Ratu tersenyum manis. "Ah, tidak perlu berterima kasih. Aku juga merindukan mereka. Aku belum pernah melihat anak Lily yang bungsu setelah ia lahir. Karena itu aku merasa ini adalah waktu yang tepat untuk bertemu mereka semua."     

Mars memang memberi tahu ibunya tentang niatnya untuk membuat Emmelyn dan Lily dekat. Pangeran juga menyampaikan rencananya kepada ratu bahwa ia akan memberikan posisi yang baik untuk Athos di ibu kota setelah ia naik takhta. Dengan begitu, Athos bisa pindah ke sini bersama keluarganya.     

Ratu Elara mendukung rencana ini karena ia tahu betapa sulitnya hidup sendirian di ibu kota tanpa teman. Ratu sendiri sudah pernah bertemu Lily beberapa kali dan sangat menyukai wanita itu.     

Karena itu, Ratu Elara merasa Lily akan menjadi dayang yang sesuai untuk Emmelyn begitu ia menjadi ratu. Sangat penting bagi seorang ratu untuk memiliki sistem pendukung yang baik untuk melakukan tugasnya sehari-hari untuk kerajaan.     

Lily memang merasa lelah dari perjalanannya ke ibu kota, tetapi energinya segera terisi ketika dirinya dan anak-anaknya disambut dengan hangat di istana kerajaan. Athos segera pergi menemui raja untuk membicarakan soal Southberry dan melaporkan tentang pertemuannya dengan Mars ketika pangeran mampir di istananya selama perjalanan ke Wintermere.     

Raja Jared juga menginterogasi Athos tentang pernikahan antara Mars dan Emmelyn yang ia resmikan di awal musim semi lalu.     

Untungnya, Mars sudah menjelaskan semuanya kepada sepupunya, jadi Athos tidak merasa terkejut atau lengah dengan interogasi raja. Ia menjelaskan semuanya dengan baik dan Raja Jared tidak bisa menemukan apa pun yang bisa ia jadikan kambing hitam.     

Putra mahkota lah yang bersikeras meminta Athos untuk meresmikan pernikahannya dengan wanita yang dicintainya. Sebagai seorang gubernur, Athos hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh sang calon raja.     

Jika memang harus ada yang disalahkan, maka Pangeran sendirilah yang harus disalahkan karena ialah yang keras kepala untuk menikahi Emmelyn.     

Namun, raja tidak mau bertindak ceroboh lagi. Ia telah mencoba menghukum Mars karena membela Emmelyn dan secara diam-diam menikahi musuh, seorang putri yang mencoba membunuhnya. Akan tetapi, Raja Jared tidak dapat melanjutkan hukuman itu karena istrinya ikut campur.     

Sekarang, Raja Jared hanya bisa membiarkan Mars melanjutkan pernikahannya dengan wanita itu. Selama Emmelyn tidak mencoba melakukan sesuatu yang berbahaya... maka ia, Raja Jared, akan belajar menerimanya ke dalam keluarga mereka.     

***     

Lily membiarkan anak laki-lakinya yang lebih tua duduk di sisi ratu, masing-masing di kanan dan kirinya.     

Mereka dididik oleh orang tua mereka dengan cukup tegas dan berperilaku sangat baik. Mereka menerima kue dari ratu dengan senyuman di wajah mereka dan selalu mengucapkan terima kasih.     

Jauh di lubuk hatinya, Emmelyn berharap Harlow dan anak-anaknya yang lain akan bersikap semanis kedua anak laki-laki itu.     

Ia sangat menyukai Pangeran Louis, anak Lily paling tua. Pangeran Louis sangat tampan dan sopan. Matanya bersinar mencerminkan kecerdasan.     

Ia biasa duduk manis di tempatnya dan mendengarkan orang dewasa yang sedang mengobrol dengan penuh minat.     

Menurut Emmelyn, bocah itu pasti akan tumbuh menjadi seorang pria yang sangat pandai. Ia dapat melihat dari caranya memperhatikan orang-orang dan lingkungan di sekitarnya. Louis sangat pandai dan penuh perhatian.     

Ahh... andai saja Harlow adalah seorang bayi perempuan, Emmelyn akan senang jika ia bertunangan dengan Pangeran Louis. Ia tersenyum malu-malu memikirkan masa depan anak-anak mereka.     

Astaga... apa yang Emmelyn sedang pikirkan? Harlow bahkan belum lahir, tapi ia sudah berpikir untuk mencarikan tunangannya?     

Emmelyn kini sadar dirinya sudah mulai berubah menjadi salah satu dari ibu-ibu yang terlalu antusias yang sering ia temui di istana. Wanita yang selalu menemui ibu-ibu lain dan membahas tentang menjodohkan anak mereka dengan satu sama lain.     

Ia mengusap perutnya dengan penuh kasih dan membisikkan kata-kata manis kepada Harlow.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.