Pangeran Yang Dikutuk

Ternyata Emmelyn Memang Memiliki Hubungan Dengan Keluarga Bellevar



Ternyata Emmelyn Memang Memiliki Hubungan Dengan Keluarga Bellevar

0Sepengetahuan Emmelyn, biasanya, akan ada masa berkabung minimal satu minggu jika seorang anggota keluarga kerajaan meninggal dunia.     

Sekarang sudah tujuh hari sejak ratu terbunuh dan Emmelyn menduga pemerintah kerajaan akan segera menggelar pemakamannya.     

"Tuan Vitas, kapan mereka akan menggelar pemakaman ratu?" Emmelyn menoleh ke arah tabib tua itu dan bertanya kepadanya. Ia mengerutkan alisnya ketika ia menyadari ekspresi tidak nyaman yang ditunjukkan Tuan Vitas.     

Karena itu, Emmelyn memutuskan untuk menyelidikinya lebih lanjut. "Apakah terjadi sesuatu? Apakah ada kabar dari suamiku? Apakah mereka menunggunya pulang sebelum mereka mengadakan pemakaman?"     

"Mereka sudah mengirim kabar kepada Putra Mahkota, tapi kami belum mendapat balasan," kata Tuan Vitas.     

"Bagaimana dengan suratnya? Ia selalu mengirimiku dan ratu surat setiap minggu. Surat terakhirnya seharusnya sudah tiba beberapa hari yang lalu. Di mana suratnya sekarang?" Emmelyn bertanya kepada lelaki tua itu dengan mendesak. "Di mana suratku?"     

Tuan Vitas menggelengkan kepalanya meminta maaf. "Mereka mengambil semuanya. Kau tidak boleh menerima surat apa pun karena kau adalah tersangka utama pembunuhan ratu."     

"MEREKA TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MENYIMPAN SURATKU! Suamiku mengirimkannya kepadaku!" Emmelyn sangat marah ketika ia mendengar tanggapannya. Ia meninju dinding di sampingnya karena marah dan mengejutkan Tuan Vitas.     

Pria tua yang lemah dan sakit-sakitan itu tampak sangat terkejut sehingga tubuhnya gemetar dan ia tidak bisa mengatakan apa-apa selama beberapa detik.     

Mata lelaki itu membulat saat melihat Emmelyn meninju dinding, dan sekarang buku-buku jarinya berdarah. Namun, gadis itu sepertinya tidak merasakan sakit sama sekali.     

Mungkin Emmelyn sangat marah sehingga otaknya dipenuhi amarah sehingga tidak ada ruang bagi reseptor rasa sakit untuk mengenali rasa sakit akibat pukulan itu.     

"Ya Tuhan... Yang Mulia, kau seharusnya tidak melakukan itu!" Akhirnya, setelah menemukan suaranya, Tuan Vitas menegur ibu hamil itu. "Kau harus belajar mengendalikan emosimu. Jika kau melukai dirimu sendiri, bayimu akan menderita."     

Emmelly menggigit bibirnya. Ia mengangkat tangannya dan melihat darah merembes dari buku-buku jarinya yang tergores. Apakah ia mematahkan beberapa tulang jari-jarinya? Ia menghantam dinding itu dengan sekuat tenaga. Pasti ada yang patah atau setidaknya ada yang retak. Tapi kenapa ia tidak merasakan sakit?     

"Maafkan aku..." bisiknya. "Situasi ini sangat membuatku frustasi..."     

Emmelyn menurunkan tangannya dan mengusap perutnya. "Maafkan aku, Harlow. Aku ibu yang sangat buruk."     

Suaranya serak dan meskipun ia tidak bisa meneteskan air mata lagi, Tuan Vitas bisa melihat betapa sedihnya putri itu.     

Orang tua itu sangat simpatik tetapi sayangnya ia hanya seorang dokter tanpa kekuasaan apa pun di kerajaan. Ia tidak bisa membantu Emmelyn melarikan diri dari penjaranya.     

"Aku minta maaf karena kau tidak bisa mendapatkan surat dari Putra Mahkota," kata Tuan Vitas dengan lembut. "Aku tidak bisa membantumu mendapatkan surat-suratnya dari perdana menteri. Namun... Aku masih menerima surat dari saudara laki-lakiku, Elmer. Jadi, aku tahu bagaimana keadaan mereka."     

"Oh, benarkah? Jadi, apakah kau tahu apakah mereka baik-baik saja? Apa yang terjadi dengan misinya?" Emmelyn bertanya kepada Tuan Vitas dengan mendesak. "Menurutmu kapan suamiku akan kembali?"     

"Dari surat terakhir yang aku terima, Elmer memberi tahuku bahwa mereka baru saja tiba di Wintermere dan menghabiskan beberapa waktu di istana gubernur. Kemudian, mereka menuju ke Shadowend."     

Ia melanjutkan, "Beberapa dari mereka akan menyamar sebagai pedagang garam dan pelayannya, dan yang lainnya akan menyamar sebagai sekelompok pelancong dari kerajaan lain untuk mendekati penyihir itu secara diam-diam."     

"Oh..." Emmelyn tidak tahu mengapa Mars harus menyamar. Bukankah lebih mudah untuk datang langsung dan menyerang? Mengapa mereka harus melakukannya secara diam-diam?     

Apakah Mars mengetahui sesuatu yang Emmelyn tidak ketahui?     

"Kenapa mereka tidak menyerang penyihir itu dan menyelesaikan semuanya? Jika mereka menyamar dan melakukannya dengan cara ini, mereka akan membutuhkan waktu yang lebih lama," kata Emmelyn frustasi.     

"Aku sangat membutuhkan kehadiran pangeran saat ini. Bisakah kau mengirim surat kepada Elmer untuk memberi tahu ia apa yang sudah terjadi di ibu kota? Aku ingin mereka pulang secepat mungkin... Aku membutuhkan suamiku di sini..."     

"Aku sudah mengirim surat itu, Yang Mulia. Aku rasa mereka pasti sudah menerimanya sekarang. Aku yakin Putra Mahkota akan segera pulang setelah ia membacanya."     

Kata-kata Tuan Vitas sangat meyakinkan dan hal itu membuat Emmelyn merasa sedikit lega. Ia mengerutkan bibirnya dan menatap tabib tua itu dengan seksama. "Apakah Elmer memberitahumu mengapa mereka harus menyamar? Tidak bisakah mereka menyerang penyihir itu langsung?"     

Tuan Vitas menggelengkan kepalanya. "Mereka tidak bisa membiarkan penyihir itu tahu tentang kedatangan mereka. Pangeran tidak ingin penyihir itu menghancurkan hati Lady Ellena. Yang Mulia ingin mendapatkan hati itu dan mengembalikannya kepada Lady Ellena."     

"Hati Ellena? Apa maksudnya?" Emmelyn mengepalkan tinjunya ketika ia menyadari suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Jadi, Mars khawatir penyihir itu akan menghancurkan hati Ellena? Mengapa? Kenapa ia repot-repot menyelamatkan hati wanita itu?     

Ellena membunuh ibunya dengan darah dingin. Mars seharusnya tidak sebaik itu hingga ingin menyelamatkan hati Ellena.     

Emmelyn merasa marah lagi, tetapi ia berusaha keras untuk mengendalikan emosinya. Ia tidak ingin melukai dirinya sendiri yang juga akan menyakiti Harlow nantinya.     

"Elmer memberi tahuku bahwa penyihir bernama Thessalis Morelli itu telah mengambil hati Lady Ellena sebagai jaminan. Jika ia mengetahui bahwa Pangeran Mars akan datang untuk menyerangnya, penyihir itu mungkin akan marah dan menghancurkan hati Lady Ellena. Jika itu terjadi, Lady Ellena akan mati," Tuan Vitas menjelaskan apa yang ia dengar dari saudaranya.     

Ia menambahkan, "Karena Pangeran Mars merasa berutang budi kepada Lady Ellena, ia akan mencoba membalas kebaikannya yang sudah mengangkat kutukannya dengan menyelamatkan hatinya."     

Emmelyn akhirnya mengerti apa yang sudah terjadi. Pantas saja suaminya tidak memberi tahunya tentang hati Ellena. Mars ingin membalas budi atas apa yang telah dilakukan Ellena untuknya dengan memastikan penyihir itu tidak menghancurkan hati gadis brengsek itu.     

Mars menganggap Ellena lah yang sudah mengangkat kutukannya dan karena itu ia merasa berutang budi selamanya kepada Ellena. Jadi, ia ingin membayar utangnya dengan menyelamatkan nyawa Ellena.     

Alasan mengapa Mars tidak memberi tahu hal ini kepada istrinya adalah karena ia khawatir Emmelyn tidak akan setuju dengan rencana ini karena Emmelyn memang membenci Ellena dari awal.     

Sayangnya, Mars tidak tahu yang sebenarnya bahwa bukan Ellena yang mematahkan kutukannya dengan mengabdikan diri kepada penyihir itu dan memohon selama bertahun-tahun.     

Kutukan itu terpatahkan di hari Mars bertemu Emmelyn karena Emmelyn justru membawa kutukan yang jauh lebih buruk bersamanya.     

"Thessalis Morelli... katamu?" Emmelyn menekan bibirnya karena terkejut.     

Tuan Vitas tampak bingung dengan perubahan ekspresi gadis itu yang tiba-tiba. Pria itu mengangguk untuk memastikan. "Ya, itu nama penyihir yang mengutuk pangeran, Yang Mulia."     

Emmelyn menghela napas panjang.     

"Kurasa... kurasa aku tahu siapa penyihir itu," gumam Emmelyn dengan sedih.     

Sekarang setelah Tuan Vitas menyebut nama Thessalis Morelli, Emmelyn tiba-tiba menyadari bahwa ia memang memiliki hubungan dengan keluarga Bellevar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.