Pangeran Yang Dikutuk

Rencana Jahat Ellena (2)



Rencana Jahat Ellena (2)

0Ketika Ellena memberi tahu Mars bahwa ia harus membayar mahal agar kutukan sang pangeran dicabut dengan membunuh seseorang, ia sebenarnya tidak berbohong.     

Penyihir jahat itu memang meminta Ellena membunuh seseorang. Tetapi Ellena tidak mengatakan bahwa ia belum memenuhi tugasnya ketika ia pergi meninggalkan penyihir itu dan kembali ke Draec.     

Penyihir itu hanya menginginkan nyawa Elara. Dan Ellena diberi waktu maksimal satu tahun untuk menyelesaikan tugasnya. Ia harus kembali ke Draec dan melakukan misinya. Jika ia gagal membunuh ratu, kutukan itu akan kembali dan Mars akan mati.     

Ellena tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Itu sebabnya ia bekerja sangat keras untuk menyelesaikan misinya.     

Tidak mudah menemukan kesempatan untuk membunuh ratu. Dengan bantuan Lady Preston, Ellena menempatkan beberapa pelayan terpercaya baik di istana kerajaan maupun di istana putra mahkota.     

Jadi, ia bisa mengetahui semua yang perlu diketahui tentang Ratu Elara dan Emmelyn.     

Semenjak Ellena melihat Emmelyn di pesta kerajaan dan mengenalinya sebagai putri dari Wintermere, ia tahu ia ingin menjebak Emmelyn atas pembunuhan ratu. Tetapi saat itu ia belum tahu benar bagaimana ia akan menjalankan rencananya.     

Emmelyn punya motif untuk dicurigai sebagai pelaku, tetapi apakah itu cukup untuk meyakinkan Mars dan ayahnya bahwa Emmelyn lah yang membunuh sang ratu?     

Karena itulah, Ellena memutuskan untuk mencari Killian untuk membantu misinya. Sebelum ia meninggalkan Shadowend untuk pulang ke Draec, ia kebetulan bertemu dengan pria itu di rumah Bellevar.     

Ellena datang ke sana untuk mencuri sesuatu yang akan membuktikan kepada Raja Jared dan Mars bahwa ia memang bertemu Duke dan Duchess Bellevar.     

Ellena tahu sang bangsawan menyimpan kalung milik mendiang Lady Marrielle, putrinya.     

Jika Ellena bisa mencuri kalung itu dan membawanya ke Draec untuk ditunjukkan kepada Raja Jared, mereka akan mempercayainya.     

Kalung itu adalah hadiah dari raja untuk mendiang tunangannya yang diberikan pada hari ulang tahunnya yang ketujuh belas.     

Namun, ketika Ellena tiba di rumah Bellevar, ia mengetahui bahwa sang bangsawan baru saja meninggal dan suaminya berubah gila. Killian datang selama beberapa hari dan tinggal di sana untuk merawat orang tua itu.     

Karena keberadaan Killian di rumah itu, Ellena tidak dapat menemukan kesempatan untuk mencuri apa pun. Jadi, ia pergi dengan tangan kosong.     

Namun, pertemuan singkat itu tetap saja berguna bagi Ellena. Ketika ia melihat Emmelyn di ibu kota dan mengetahui bagaimana putri malang itu telah mencuri calon suaminya, Ellena tahu ia harus menggunakan Killian untuk membantunya membunuh ratu.     

Jadi, ia mengirim surat untuk memancing Killian agar datang ke ibu kota. Dengan hadirnya Killian, akan lebih mudah untuk menyalahkan Emmelyn.     

Kedua bersaudara itu jelas memiliki niat yang sama untuk berada di ibu kota, yakni untuk membalas dendam mereka.     

Meskipun Killian mati sebelum ia bisa membunuh ratu, ia masih berguna untuk Ellena. Ia dan orang tuanya berhasil membuat gosip di ibu kota tentang Emmelyn setelah serangan Killian terhadap putra mahkota, diikuti dengan kematiannya.     

Mudah sekali menggetarkan hati raja yang selama ini khawatir akan serangan rahasia dari musuh-musuhnya.     

Ellena hanya perlu menabur benih-benih keraguan dan kecurigaan dan dari kejauhan menyaksikan benih itu tumbuh untuk semakin menakuti-nakuti raja.     

Untuk membebaskan dirinya dari kecurigaan, Ellena sengaja berpura-pura merasa sakit hati dengan perlakuan putra mahkota terhadapnya dan memutuskan persahabatan mereka lalu pindah ke pedesaan.     

Semua orang akan tahu ia berada jauh dari ibu kota ketika pembunuhan itu terjadi, jadi tidak ada yang akan mengira ia ada hubungannya dengan peristiwa mengerikan itu. Emmelyn adalah satu-satunya orang yang akan disalahkan dan Ellena akan memastikan hal itu.     

Ellena menunggu dengan sabar selama berbulan-bulan, merencanakan segalanya dengan sempurna. Dan akhirnya, saatnya tiba. Mars pergi untuk mengejar sang penyihir dan Emmelyn kini sendirian.     

Perempuan brengsek itu bahkan dengan bodohnya mengirim Edgar pergi dari Draec karena suatu alasan, meninggalkannya dalam posisi paling lemah tanpa perlindungan apa pun.     

Ellena hampir mengira surga ada di pihaknya, melihat betapa semuanya bisa terjadi dengan begitu lancar dan sempurna akhir-akhir ini. Namun, Ellena yakin surga tidak akan pernah memihaknya karena apa yang ia lakukan adalah kejahatan besar.     

Tapi ia tidak peduli lagi.     

Siapa yang membutuhkan berkat surga?     

Selama ia bisa mendapatkan pangeran dan tinggal di sisinya, ia tidak keberatan melakukan apa pun. Dan segera... semua pengorbanan dan kesabarannya akan terbayar. Semua hal yang ia lakukan selama ini sangat setimpal dengan apa yang akan ia dapatkan.     

Pikiran Ellena melayang ke peristiwa yang terjadi tahun lalu. Saat itu, ia telah bekerja untuk Thessalis selama hampir empat tahun.     

Thessalis Morelli, penyihir yang mengutuk keluarga Strongmoor, tersenyum lebar ketika ia kembali ke rumah hari itu. Ia melepas topi dan syalnya dan meletakkannya di atas meja. Kemudian, ia duduk di kursi di sebelahnya.     

Ellena datang kepadanya dan mengambil topi serta syal dari meja dan menggantungnya di dinding. Ia bertanya-tanya apa yang bisa membuat penyihir itu begitu bahagia hari ini.     

Ellena dengan cepat merebus air dan membuat teh untuk Thessalis. Ia ingin membujuk penyihir itu saat ia sedang dalam suasana hati yang baik.     

Mungkin... Thessalis akhirnya akan melepaskan Ellena dan menepati janjinya untuk mencabut kutukan itu?     

"Kau terlihat bahagia," Ellena tersenyum sambil meletakkan teko dan satu cangkir di atas meja. Kemudian ia menuangkan tehnya ke dalam cangkir.     

Thessalis sendiri sudah tua, ia hampir berusia 80 tahun, tetapi semangat dan kesehatannya masih sangat baik.     

Kadang-kadang ia akan mengunjungi teman lamanya, keluarga Bellevar untuk membicarakan hal-hal sepele dan ia akan selalu pulang dalam suasana hati yang lebih baik. Tapi suasana hatinya tidak pernah SEBAIK ini.     

Karena itu Ellena menduga sesuatu yang istimewa pasti telah terjadi, benar kan?     

"Hatiku sangat gembira saat ini," kata penyihir itu. Ia mengangkat cangkir di meja hingga menyentuh bibirnya dan menyesap teh itu. "Kau tidak akan pernah bisa tahu betapa bahagianya aku saat ini."     

"Apa kau bisa memberi tahuku apa yang membuatmu begitu bahagia?" Ellena bertanya lagi. "Apa terjadi sesuatu yang baik di rumah Bellevar?"     

Thessalis mengangguk. "Ya. Aku berjumpa dengan keponakan mereka. Ia baru saja kembali dari Atlantea."     

Ellena menunggu Thessalis menceritakan apa yang membuatnya begitu bahagia saat bertemu keponakan Duchess Bellevar yang baru saja kembali dari Atlantea.     

Namun, penyihir itu tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia menghabiskan tehnya dengan senyum lebar terpampang di wajahnya.     

Apa yang terjadi tepat pada hari itu masih menjadi misteri bagi Ellena. Ia hanya tahu bahwa dua minggu kemudian, Thessalis akhirnya mengalah dan memberi Ellena apa yang ia inginkan.     

Penyihir itu mengatakan ia akan mengangkat kutukan pada diri Mars, selama Ellena berjanji ia akan membunuh Ratu Elara.     

Jadi, tentu saja, Ellena menerima tawaran itu dan berjanji melakukan tugasnya. Thessalis mengambil hati Ellena sebagai jaminan sebelum melepaskannya.     

Penyihir itu berkata, begitu Ellena menjadi ratu Draec, ia bisa kembali dan mendapatkan hatinya kembali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.