Pangeran Yang Dikutuk

Mars Di Wintermere



Mars Di Wintermere

0Darah mengalir dari lukanya dan pisaunya masih ada di sana, tertancap di lengan sang pria raksasa, namun pria itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun.     

"Lepaskan aku, brengsek!" Emmelyn mencoba memukul dan menendang tetapi tidak berhasil. Raksasa itu menoleh ke rekannya, si botak, yang kemudian mengangguk dan memberi isyarat. Emmelyn mengira raksasa itu mungkin bisu.     

Ia bertanya-tanya apa yang diminta pria botak itu kepada raksasa itu, tetapi sebelum ia bisa memikirkan sesuatu, raksasa itu telah menamparnya begitu keras.     

Dan kemudian semuanya menjadi gelap.     

***     

Mars merasa gelisah sejak pagi. Ia akhirnya tiba di Wintermere. Sudah lama sekali, pikirnya saat ia mulai mengenali jalan, kota, dan warna yang sudah pernah ia lihat sebelumnya.     

Ia terakhir datang ke sini sekitar dua tahun yang lalu setelah mereka menaklukkan kerajaan ini dan mengklaimnya sebagai koloni baru mereka. Saat itu, ia tidak terlalu peduli dengan kerajaan ini. Yang mereka lakukan hanyalah salah satu dari bagian invasi mereka. Salah satu kerajaan yang berhasil dikalahkan dan kemudian diberikan ayahnya kepada sepupunya, Ethos agar ia dapat memerintahnya.     

Sekarang, melihat kerajaan itu lagi setelah menikahi sang putri Wintermere, memberikan perasaan yang berbeda di hatinya. Ia mulai menghargai hal-hal kecil yang ia perhatikan di sana-sini.     

Ia menyadari bahwa penduduk Wintermere umumnya adalah orang-orang yang santai dan bahagia. Setelah dua tahun dijajah oleh Draec, kehidupan kembali normal. Bangunan dibangun kembali, dan mereka menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Seolah perang tidak pernah terjadi.     

Para petani pun mulai bertani, para nelayan melaut mencari ikan, para saudagar berdagang, dan pelabuhan kembali hidup.     

Mereka telah melanjutkan sebagian besar perdagangan dengan kerajaan lain di bawah pemerintahan baru. Semuanya terlihat berkembang pesat dan berjalan lancar.     

"Yang Mulia ..." Elmer mengulangi kata-katanya dan berdeham untuk mendapatkan perhatian sang pangeran.     

Ia telah mengatakan sesuatu kepada Mars beberapa kali, tetapi Mars sepertinya tidak mendengarnya. Elmer tahu sang pangeran tengah memikirkan banyak hal saat ini.     

"Uhm... ya, Elmer?" Mars menoleh kepadanya. "Ada apa?"     

"Kita sudah sampai di istana gubernur. Sepupumu sudah datang," Elmer memiringkan dagunya ke arah rombongan yang akan datang.     

"Hmm..." Mars mengangguk. Ia turun dari kudanya dan berjalan ke depan. Seorang prajurit segera mengambil Snow dari sang pangeran dan membawanya agar kuda itu bisa beristirahat dan minum air.     

"Yang Mulia," Ethos tersenyum lebar ketika ia sudah berdiri dekat dengan putra mahkota dan anak buahnya. Pria ini adalah adik laki-laki Athos dan ia dipercaya untuk memerintah koloni terbaru Draec.     

Mars harus mengakui bahwa Ethos melakukan pekerjaan yang hebat dalam proses pemulihan Wintermere. Ia bisa melihat bagaimana kehidupan kembali normal di sini hanya dalam waktu dua tahun.     

"Ethos, bagaimana kabarmu?" Mars menyapa sepupunya yang lebih muda. Ia melihat sekeliling mereka dan mengagumi istana baru itu. Semuanya dibangun kembali dengan baik dan Ethos sepertinya menambahkan beberapa dekorasi khas Draec pada dinding-dindingnya.     

"Semuanya baik-baik saja di sekitar sini, Yang Mulia," jawab Ethos dengan hormat. "Aku sangat sibuk, tapi aku cukup menikmati hidupku di sisi benua ini. Wintermere memiliki cuaca yang lebih baik dibandingkan dengan Draec."     

"Pasti karena lautnya," komentar Mars.     

"Aku setuju," Ethos tersenyum dan memberi isyarat kepada mereka untuk mengikutinya. "Setelah tinggal di sini, aku menemukan hobi baru. Memancing di laut lepas sangat menenangkan setelah seminggu bekerja."     

"Hm... Aku senang kau bisa menikmati hidupmu di sini," kata Mars.     

Ia berjalan di samping sepupunya dan anak buahnya mengikutinya. Para prajurit dari Wintermere dengan cepat membawa kuda mereka agar dapat beristirahat dan minum.     

Ethos tidak tahu tentang kutukan yang menimpa sepupunya, putra mahkota. Hanya anggota keluarga tertentu yang diberi tahu tentang hal ini. Athos salah satunya karena Mars sangat mempercayainya.     

Mars memberi tahu Athos rahasia besar ini lima tahun lalu dan Athos merahasiakannya dari orang lain, bahkan saudaranya sendiri. Jadi, selama menjalankan misi ini, Mars tidak memberi tahu Ethos yang sebenarnya tentang alasan ia datang ke Wintermere.     

Mars hanya memberi tahu sepupunya yang lebih muda itu bahwa ia sedang melakukan kunjungan rutin di seluruh kerajaan mereka dan koloninya karena ia akan segera naik takhta.     

Ia ingin mengetahui situasi terbaru di koloni-koloni mereka dan menanyakan pendapat dari masing-masing gubernur tentang bagaimana mereka bisa meningkatkan semuanya di kerajaan pusat.     

Putra mahkota sangat pandai berbicara sehingga ia dapat dengan mudah menghindari kecurigaan apa pun tentang niatnya yang sebenarnya untuk bepergian ke Wintermere.     

Ethos menerima rombongan kecil itu dengan senang hati dan menyiapkan jamuan makan mewah untuk menyambut kedatangan putra mahkota. Mereka berbicara tentang politik dan situasi terkini di Wintermere.     

Keesokan harinya, Ethos membawa sang pangeran berkeliling di beberapa bagian kerajaan itu dan menunjukkan kepadanya tempat-tempat indah di Wintermere.     

Sepanjang hari, saat ia 'menikmati' pemandangan dan hiburan yang tersedia, Mars teringat istrinya di rumah.     

Ia tahu Emmelyn akan senang berada di sini bersamanya, untuk melihat tanah airnya sekali lagi. Ah... kalau saja ia tidak sedang hamil tua dengan bayi mereka, ia pasti bisa bergabung dengannya.     

Mars memarahi dirinya sendiri karena berpikir seperti itu. Ia berharap Harlow tidak akan pernah tahu bahwa ayahnya pernah berharap ia belum dikandung ibunya sehingga ia bisa bepergian bersama Mars.     

Mars tidak bisa berharap ia akan memiliki semuanya kan? Ia sangat menginginkan seorang anak. Jadi, ia seharusnya tidak mengeluh karena sebentar lagi anaknya akan lahir.     

Setelah ia berhubungan badan hampir setiap hari dengan Emmelyn untuk memastikan Mars akan mendapatkan keturunan... bukan suatu hal yang mengejutkan jika Emmelyn akhirnya hamil.     

"Sangat bagus sekali. Kami akan melanjutkan perjalanan kami besok ke koloni lain," kata Mars saat menghadiri pesta di istana gubernur setelah mereka menghabiskan sepanjang hari menjelajahi Wintermere. "Aku dan anak buahku akan mampir ke sebuah tempat bernama Shadowend. Apakah kau tahu di mana daerah itu berada?"     

Ethos menyesap winenya dan mengangguk. "Ya, itu adalah wilayah yang dekat dengan Moonbear. Kota itu cukup tenang, tidak banyak yang terjadi di sana. Apa yang ingin kau lakukan di Shadowend?"     

"Hanya mengunjungi seorang teman lama. Aku tahu dari temanku yang lain bahwa seorang kenalan lamaku sekarang tinggal di Shadowend. Jadi, aku memutuskan untuk mengunjunginya saat aku berada di sekitar daerah itu," jawab Mars.     

"Ah." Ethos mengangguk mengerti. "Apakah Yang Mulia ingin aku menemanimu pergi ke sana?"     

"Tidak perlu. Aku hanya melakukan kunjungan tidak resmi ke salah satu teman lamaku. Ini tidak ada hubungannya sama sekali denganmu," jawab Mars.     

"Aku mengerti. Aku akan membiarkanmu mengunjungi kenalanmu kalau begitu," kata Ethos. "Jika kau membutuhkan sesuatu atau prajurit tambahan untuk perlindungan, beri tahu aku, Yang Mulia."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.