Pangeran Yang Dikutuk

Gewen Mencari Informasi



Gewen Mencari Informasi

0Mars berharap, setelah misi mereka berhasil, mereka akan dapat menghadapi penyihir itu secara langsung. Dengan bantuan Elmer, Bruinen, dan anak buahnya, Mars yakin mereka bisa mengalahkan Thesalis Morelli dan membunuhnya.     

Setelah semuanya selesai, ia akhirnya bisa pulang dan melupakan semua ini sebagai bagian dari masa lalunya. Ia dan Emmelyn akan memulai hidup baru bersama. Mereka akhirnya akan memiliki akhir yang bahagia.     

Memikirkan istrinya membuat pria itu merasa sedikit emosional. Ia dengan setia meluangkan waktu untuk menulis satu surat kepadanya setiap minggu dan memberi tahu Emmelyn bagaimana keadaannya.     

Meskipun ia lelah, tidak bisa tidur, dan stres, ia tidak pernah menyebutkan semua itu dalam suratnya.     

Ia hanya menceritakan bagaimana mereka semua sangat bersemangat untuk menjalankan misi tersebut, di kerajaan mana mereka sekarang, hal-hal menarik apa yang ia lihat di jalan.     

Mars telah mengirim 6 surat sejauh ini dan ia juga sudah menerima empat surat balasan. Mars memberi tahu Athos jalur perjalanannya dan Emmelyn akan mengirim surat-suratnya ke Southberry.     

Kemudian, Athos akan mengatur pengiriman surat-suratnya ke provinsi-provinsi yang akan dilewati Mars.     

Surat kelimanya seharusnya tiba di Wintermere minggu ini, tetapi Mars belum menerima pemberitahuan apa pun dari Athos tentang surat apa pun dari ibu kota.     

Ia bertanya-tanya apakah sesuatu terjadi di rumah, atau surat itu hanya tertunda?     

Sebelum makan siang, ia mengeluarkan empat surat yang ia terima dari Emmelyn dan membacanya lagi. Surat yang dikirimkan istrinya itu selalu bisa menghangatkan hatinya setiap kali ia membacanya, terlebih saat Mars sangat merindukannya.     

Dalam suratnya, Emmelyn akan memberi tahunya berapa kali Harlow menendang perutnya pada hari ia menulis surat tersebut. Ia juga akan menceritakan apa yang ia dan ratu lakukan untuk menghibur diri mereka sendiri di istana.     

Dalam suratnya Emmelyn menuliskan banyak kegiatan yang tampaknya biasa saja, tetapi bagi Mars, semua itu terasa istimewa.     

Mars tidak sabar untuk segera pulang dan memeluk orang-orang tersayangnya.     

***     

Setelah makan siang, Bruinen dan Gewen pergi mencari informasi. Mereka meninggalkan penginapan tempat mereka bermalam dan pergi ke tempat tujuan masing-masing.     

Bruinen membawa beberapa contoh 'garam yang ia jual' ke pasar setempat. Ia pergi ke sana dengan beberapa anak buah Mars dan berpura-pura menjadi pedagang garam yang bepergian dengan pelayannya untuk menjual dagangannya dan sedang mencari pasar baru.     

Sementara itu, Gewen berdandan untuk pergi ke kedai. Ia sangat yakin ia akan berhasil menjadikan penyihir itu sebagai pelayan pribadinya selama sepuluh hari sampai-sampai ia bersenandung ketika ia mengganti bajunya dan menyisir rambutnya yang panjang.     

Gewen bertanya kepada pemilik penginapan soal kedai mana yang paling ramai dan memutuskan untuk pergi ke sana.     

Menurutnya, biasanya orang-orang banyak berbicara di kedai tentang kelompok terkenal atau keluarga kaya di desa itu.     

Ketika beberapa anak buahnya pergi, Mars tinggal di penginapan sepanjang waktu. Penampilannya terlalu mencolok untuk menyamar sebagai pedagang garam dan pergi bersama Bruinen.     

Ia juga tidak ingin membuat keributan di kedai jika ia muncul bersama dengan Gewen. Karena itu, ia memilih untuk tetap tinggal bersama Elmer dan mendiskusikan rencana mereka.     

***     

Gewen pergi ke kedai yang sangat besar dan ramai, ia berpura-pura menjadi tuan muda dari Asguay yang sedang bepergian dan mencari petualangan baru. Kehadirannya dengan cepat menarik perhatian banyak orang.     

Gadis-gadis dari kota kecil berbondong-bondong ke kedai untuk melihat pria tampan itu minum dan mengobrol.     

"Aku sedang berpetualang," kicau pria tampan itu dengan senyum lebar terpampang di wajahnya. "Apakah kau tahu hal menarik apa yang bisa aku lakukan di daerah ini? Katakanlah... apakah kau tahu monster yang bisa aku bunuh?"     

Ia menyingsingkan lengan bajunya untuk menunjukkan ototnya yang kencang untuk menyenangkan para wanita yang kini duduk di sampingnya.     

Mereka menjerit dan mengobrol pada saat yang sama, memberikan saran-saran yang menurut mereka berguna kepada Gewen.     

Ia mendengarkan dengan seksama jika mereka menyebutkan sesuatu tentang monster di sekitar Shadowend karena Ellena mengatakan jalan ke rumah Nyonya Morelli dijaga oleh penjaga gerbang yang mengendalikan monster.     

Seorang gadis dengan antusias mengangkat tangannya. "Aku tahu tempat di mana kau bisa melawan monster! Di jalan menuju tebing, ada hutan kecil. Orang bilang daerah itu cukup angker. Mereka bahkan menyebutnya hutan berhantu."     

"Hutan berhantu?" Gewen mengangkat salah satu alisnya. "Katakanlah apa pun yang kau ketahui soal tempat itu."     

"Wah... tempat itu memang terkenal angker dari dulu. Karena itu, tidak ada yang berani datang ke sana. Dulu, beberapa orang pergi ke sana untuk mencari jamur atau binatang untuk berburu dan mereka tidak pernah kembali." Gadis itu berseri-seri bahagia ketika melihat Gewen tampak tertarik dengan informasinya.     

"Kapan terakhir kali seseorang memasuki hutan itu?" tanya Gewen lagi.     

Wanita itu menoleh untuk melihat teman-temannya dan mengerutkan alisnya. Ia bertanya kepada gadis yang duduk di sebelah kanannya. "Apakah kau ingat pria tampan yang bersikeras pergi ke puncak tebing bertahun-tahun yang lalu?"     

Seorang wanita yang duduk di sebelahnya segera menjawab, "Aku rasa kejadiannya empat atau lima tahun yang lalu? Ia pergi ke sana dengan seorang gadis yang kemudian bekerja untuk Nyonya Morelli."     

Gewen segera tahu mereka sedang membicarakan Ellena dan Killian. Lima tahun yang lalu Ellena meninggalkan Draec untuk mencari penyihir itu dan datang untuk mencari keluarga Bellevar di Wintermere.     

Duke dan Duchess Bellevar memberi tahu Ellena di mana menemukan penyihir itu. Dan seperti yang diceritakan Ellena, keluarga itu pun sebenarnya ingin penyihir itu mencabut kutukannya, mereka meminta bantuan Killian untuk membawa Ellena ke rumah Nyonya Morelli.     

"Apakah mereka berhasil keluar dari hutan hidup-hidup?" Tanya Gewen kepada mereka. Ia menatap para wanita itu dengan tatapan mematikannya dan mereka semua seolah pingsan di tempat.     

"Ya. Pria itu keluar satu minggu kemudian, dan gadis itu akhirnya bekerja untuk Nyonya Morelli. Dari apa yang aku dengar, pria itu terluka dan ia harus beristirahat di rumah Nyonya Morelli selama seminggu sebelum ia bisa pergi meninggalkan hutan itu."     

"Hmm... menarik sekali," Gewen tersenyum kepada wanita yang baru saja berbicara. "Sepertinya kau tahu banyak."     

"Ahahaha… yah, ayahku seorang walikota. Ia tahu banyak hal," kata wanita itu malu-malu. "Laki-laki itu datang menemui ayahku setelah ia turun dari tebing dan semua orang terkejut melihat ia masih hidup. Dan karena itu mereka kemudian bertanya untuk memastikan apakah monster itu sudah pergi atau masih ada."     

"Dan, apa yang pria itu katakan?" Gewen menyentuh lengan wanita itu dengan lembut ketika ia mengucapkan pertanyaan berikutnya.     

Gadis itu tertawa manja dengan tak terkendali, sementara teman-temannya semua tampak tidak senang melihat ia bisa memberi Gewen lebih banyak informasi daripada mereka.     

Para gadis lainnya juga berharap mereka tahu lebih banyak hal. Sayangnya, ia adalah putri walikota, jadi tidak heran jika gadis itu memiliki lebih banyak informasi daripada yang lain.     

"Ia bilang monster itu masih ada di sana dan menyarankan penduduk desa untuk menjauh dari tebing dan hutan angker itu," jawab sang gadis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.