Pangeran Yang Dikutuk

Meminta Bantuan Lily



Meminta Bantuan Lily

0Emmelyn merasa sangat tertekan ketika mendengar kata-kata Lily.     

"Jadi... Aku tidak bisa berbicara dengannya dan menunjukkan kepadanya bukti dan saksi bahwa aku tidak bersalah?" Emmelyn mengajukan pertanyaan itu seolah-olah ia menanyakannya kepada dirinya sendiri. Ia sudah tahu jawabannya. Ia hanya perlu mengatakannya lagi untuk memastikan.     

"Aku sarankan kau menjauh dari raja," Lily mengucapkan nasihatnya. "Ia bahkan tidak akan membiarkan kita mengubur ratu. Ia bilang Ratu Elara belum mati..."     

"Ya Tuhan..." Emmelyn benar-benar sedih dengan kata-kata Lily. Ia merasa bertentangan ketika ia mengetahui tentang situasi Raja Jared.     

Di satu sisi, ia membenci raja karena dosa-dosanya terhadap keluarganya. Ia juga membencinya karena memperlakukannya dengan buruk.     

Tapi... melihat betapa ia mencintai ratu dan betapa hancurnya dirinya karena kehilangan Ratu Elara... Emmelyn hanya bisa ikut merasa sedih.     

Satu-satunya wanita yang bisa menghadapi raja sudah mati dan sekarang raja pun berubah menjadi gila. Emmelyn merasa sangat sedih saat memikirkan suaminya.     

Mars pasti sangat terpukul ketika pulang ke rumah menemukan orang tuanya dalam keadaan seperti itu. Pangeran tidak hanya kehilangan ibu tercintanya... tapi kondisi ayahnya juga semakin mengkhawatirkan.     

"Oh… Mars yang malang," gumam Emmelyn dengan sedih. Ia menoleh ke arah Lily dan bertanya, "Jika ia tidak mengizinkan tubuh ratu dikuburkan... di mana ia sekarang?"     

"Mereka membawanya ke gua es di utara," jawab Lily. "Gua es bisa mengawetkan tubuhnya, jadi semua menteri mendukung keputusan ini juga. Mereka berharap dapat melakukan pemakaman yang layak setelah putra mahkota kembali."     

"Oh..." Emmelyn mengangguk. Ia juga menyukai ide ini. Ia pikir Mars pasti ingin melihat ibunya untuk terakhir kalinya sebelum ia dikuburkan. "Kurasa itu ide yang bagus. Seberapa jauh gua es dari sini?"     

"Tidak terlalu jauh. Sekitar satu jam naik kuda," jelas Lily. "Itulah sebabnya raja pergi ke sana setiap hari. Hanya untuk melihat mendiang ratu."     

"Tapi... bukankah ia harus tetap memimpin kerajaan? Bagaimana mungkin ia pergi ke sana setiap hari?"     

"Kurasa ia sudah tidak peduli lagi dengan kerajaan. Itu sebabnya Duke Preston bisa mengambil alih."     

"Semua ini benar-benar buruk!" Emmelyn merasa sangat marah saat mengetahui kenyataan bahwa Duke Preston baru saja mengambil alih kekuasaan ketika raja merasa tidak berdaya karena kesedihannya. "Raja masih memiliki keluarga. Mereka seharusnya mengambil alih dari Duke Preston."     

"Aku setuju, tetapi raja sendiri yang menyerahkan kekuasaan kepada duke kemarin. Ia akan bertanggung jawab atas urusan kerajaan sehari-hari sampai putra mahkota kembali ke rumah."     

Ia menambahkan, "Suamiku berusaha mengumpulkan semua anggota keluarga untuk datang ke ibu kota dan membantu. Kami sekarang menunggu anggota keluarga lainnya datang. Begitu juga dengan Pangeran Mars. Tapi sepertinya ia berada cukup jauh dari Draec sekarang."     

Emmelyn semakin merasa dirinya sangat tidak beruntung karena selama masa-masa yang sangat sulit dalam hidupnya ini, suaminya harus pergi untuk mengejar penyihir itu.     

Dalam hati, ia ingin berteriak dan marah kepada suaminya karena meninggalkannya untuk menghadapi malapetaka ini sendirian.     

Kalau saja Mars membawa Emmelyn bersamanya, atau jika saja ia mengirim orang lain untuk memburu penyihir dan menyelesaikan semuanya untuknya, Emmelyn tidak akan mengalami situasi ini. Ellena tidak akan bisa menjebaknya atas pembunuhan ratu... dan ratu tidak akan mati. Raja pun tidak akan menjadi gila.     

"Apakah kau sudah mendengar berita darinya?" Emmelyn akhirnya bertanya kepada Lily apakah ia tahu kabar tentang suaminya.     

Surat terakhir yang ia terima adalah dua minggu lalu sebelum ratu meninggal. Mars pasti telah mengirimkan surat lagi tetapi Emmelyn tidak diizinkan untuk menerimanya.     

Lili mengangguk. "Ya. Mereka telah tiba di Wintermere dan bersiap-siap untuk menyerang penyihir itu. Mereka sudah menemukan rumahnya."     

"Aku tahu siapa penyihir itu," kata Emmelyn. "Aku bertemu dengannya sekali tahun lalu. Dan keluarga Bellevar sebenarnya adalah kerabatku."     

"Apa?" Lily kaget mendengar pernyataan Emmelyn ini. "Apa katamu?"     

"Ceritanya panjang." Emmelyn menggigit bibirnya. Ia ingin menceritakan semuanya kepada Lily, tetapi ketika ia melirik ke pintu, ia bisa mendengar penjaga mondar-mandir di depan kamarnya. Ia dan Lily tidak punya banyak waktu.     

Emmelyn seharusnya tidak membuang waktu dengan menceritakan kisah yang begitu panjang kepada Lily. Ia harus segera meminta Lily untuk membantunya keluar dari penjara ini.     

"Lily… Aku akan memberi tahumu apa yang terjadi saat waktunya tepat. Tapi sekarang aku butuh bantuanmu."     

"Baiklah... apa yang bisa aku lakukan untukmu?" Lily gemetar ketika mendengar langkah kaki mendekat. Ia melirik ke arah pintu.     

"Aku perlu bicara dengan Ellena. Tolong katakan itu kepadanya."     

"Ellena?" Lily mengerutkan alisnya. Ia tidak mengerti akan permintaan Emmelyn. "Kenapa kau perlu berbicara dengannya?"     

Ia tidak mengenal Ellena dengan baik, tetapi ia telah mendengar dari suaminya bahwa Duke Preston memiliki seorang putri angkat, yang kemungkinan besar adalah putri haramnya dari seorang wanita simpanan dan ia juga sangat dekat dengan putra mahkota dulu.     

Jika Duke Preston mengambil alih kekuasaan saat raja sedang berduka, apakah itu artinya putrinya memiliki hubungan yang baik dengan Emmelyn? Bagaimanapun, ia adalah teman putra mahkota, kan?     

Padahal, bagi Lily sendiri, ia tidak akan tahan jika melihat seorang wanita bersikap terlalu ramah kepada suaminya. Ia bukanlah orang yang percaya bahwa pria dan wanita bisa berteman akrab.     

Apa kesamaan yang dimiliki wanita dan pria? Seorang laki-laki akan selalu disibukkan dengan urusannya sendiri dan perempuan juga akan memiliki urusan kewanitaan mereka masing-masing.     

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana dua lawan jenis bisa bergaul tanpa memiliki perasaan romantis terhadap satu sama lain.     

"Ada hal penting yang ingin kukatakan kepadanya," kata Emmelyn tegas. "Aku tidak bisa mengirim siapa pun dari sini. Kau satu-satunya sekutuku di ibu kota. Aku tidak bisa meminta bantuan orang lain..."     

Lily tidak keberatan berbicara dengan Ellena atas nama Emmelyn, tapi itu berarti Ellena akan tahu bahwa ia telah bertemu dengan Emmelyn di 'penjaranya'. Bagaimana jika Ellena melaporkan hal itu kepada ayahnya, Duke Preston?     

Situasi di ibu kota sangat buruk dan ia tidak berani melakukan sesuatu dengan gegabah. Ia tidak ingin keluarganya juga ikut diseret dalam urusan ini.     

"Kau tidak perlu berbicara dengan Ellena sendirian," Emmelyn dengan cepat meyakinkan Lily.     

Ia bisa menebak apa yang ada di pikiran Lily. Ia tidak ingin membawa bahaya bagi keluarga Greenan.     

Ia menambahkan, "Aku akan menulis surat pendek dan mengirimkannya ke Ellena Greystorm. Kau dapat membayar seorang pelayan untuk secara diam-diam mengirimkan surat itu ke rumah keluarga Preston. Gunakan orang yang bisa kau percayai untuk memastikan bahwa pelayan itu tidak akan dilacak kembali kepadamu. Apakah kau bisa melakukan ini?"     

Lily mengangguk. Nasihat Emmelyn cukup bagus dan ia lega bisa membantu Emmelyn tanpa membahayakan keselamatan keluarganya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.