Pangeran Yang Dikutuk

Penyesalan Emmelyn



Penyesalan Emmelyn

0Selama ini, Maxim dikelilingi oleh begitu banyak wanita dan putri bangsawan sepanjang hidupnya dan mereka semua adalah wanita yang lemah, membosankan, dan tidak punya hal menarik yang bisa mereka bicarakan.     

Melihat seseorang yang terlihat begitu enerjik dan cerdas seperti Emmelyn merupakan suatu angin segar. Ia sangat menyukainya.     

Maxim tergoda untuk memberi tahu gadis itu siapa ia sebenarnya, tapi ia khawatir Emmelyn akan memperlakukannya secara berbeda begitu ia tahu. Karena itu, untuk semantara ini ia memutuskan untuk merahasiakan identitas aslinya dan membiarkannya berpikir sesuka hatinya tentang siapa Maxim sebenarnya.     

Mungkin jika mereka berdua sudah sampai di Summeria, ia bisa mengatakan yang sebenarnya.     

Sayangnya, kesempatan itu tidak pernah datang. Tiba-tiba Emmelyn menghilang tanpa jejak.     

***     

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Emmelyn menyenggol bahu Maxim dan membangunkan pria itu dari lamunannya. "Sepertinya kau tenggelam dalam pikiranmu sendiri."     

Mereka telah bepergian bersama selama enam bulan dan semakin dekat dengan Summeria. Maxim menikmati setiap detik waktunya bersama Emmelyn. Mereka telah melalui banyak hal dan mengalami banyak petualangan bersama.     

Sekarang mereka begitu dekat dengan rumah, Maxim tergoda untuk membawa Emmelyn untuk menemui ibunya dan memperkenalkan wanita yang ia sukai kepadanya.     

Emmelyn adalah tipe wanita yang bisa membuat hati Maxim berdebar kencang, bukan seorang putri yang lemah dan tidak punya pemikiran sendiri, tipe perempuan lemah yang harus selalu diselamatkan yang selama ini diperkenalkan ibunya kepada Maxim.     

"Oh, aku hanya memikirkan soal makhluk menyebalkan bodoh yang tidak punya pemikirannya sendiri," jawab Maxim. "Tidak ada yang spesial."     

"Makhluk menyebalkan bodoh macam apa?" Emmelyn bertanya dengan penuh minat.     

Maxim mengangkat bahu. "Aku yakin kau tidak tertarik mengetahuinya."     

"Apakah makhluk menyebalkan itu ada di kerajaanmu?" Emmelyn bertanya lagi. "Kita sudah dekat dengan Summeria. Aku senang akhirnya bisa mengunjungi kerajaan asalmu."     

"Apa yang membuatmu begitu bersemangat?" Maxim tersenyum saat mendengarnya. "Apakah kau ingin bertemu dengan keluargaku?"     

"Ya, tentu saja. Jika kau tidak keberatan. Orang tuamu terdengar lucu, jadi aku ingin bertemu mereka. Selain itu, aku ingin mengucapkan terima kasih karena telah membesarkan putra yang baik yang telah banyak membantuku."     

"Aku tidak keberatan jika kau bertemu dengan mereka," kata Maxim sambil tersenyum lebar.     

Tidak, Maxim sama sekali tidak keberatan. Bahkan, ia juga sangat bersemangat untuk membawa pulang Emmelyn.     

Maxim telah bertunangan dengan seorang wanita yang tidak ia sukai. Itulah salah satu alasan ia meninggalkan rumah bertahun-tahun yang lalu, untuk memprotes pertunangan antara dirinya dan salah satu wanita bodoh yang ia sebut sebagai makhluk menyebalkan kepada Emmelyn hari ini.     

Maxim berpikir, jika ia bisa membawa pulang wanita yang disukainya, ibunya akan mengerti mengapa ia menentang pertunangannya dengan putri teman ibunya.     

Jika ia melihat betapa hebatnya Emmelyn, ibunya pasti akan mengerti dan membiarkan Maxim memilih istrinya sendiri. Ia akan mengizinkan Maxim memutuskan pertunangan itu sehingga ia bisa hidup bebas dengan wanita yang disukainya.     

Yah... sepertinya rencana yang bagus.     

"Bagus sekali! Aku akan membawakan hadiah untuk ibumu. Apa yang ia suka?" Emmelyn bertanya kepada Maxim. "Aku akan membelinya di pasar."     

Maxim hampir menyemburkan tehnya ketika mendengar pertanyaan ​​Emmelyn yang begitu polos. Tidak diragukan lagi... ibunya pasti sudah memiliki semua hal yang ada di dunia. Ia tidak kekurangan apa pun.     

Apa yang mungkin diinginkan ibunya yang bisa diberikan Emmelyn?     

"Ibuku menyukaiku," jawabnya acuh tak acuh. "Jika kau datang dan membawakanku sebagai hadiah, ia akan sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepadamu beribu-ribu kali."     

"Hahaha... kau lucu," Emmelyn tertawa terbahak-bahak saat mendengarnya. "Baik. Aku akan membelikan sesuatu yang mungkin akan sangat ia sukai. Kau tunggu di sini. Aku akan kembali dalam satu jam."     

Emmelyn berpikir akan lucu jika ia membeli pita untuk membungkus Maxim sebagai hadiah untuk ibunya ketika mereka sampai di rumah Maxim di Summeria. Karena itu, ia memutuskan untuk membeli pita dari pasar.     

Itulah terakhir kalinya Maxim melihat Emmelyn.     

Ia meninggalkan pria itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saat itu, Emmelyn sedang terburu-buru untuk pulang karena tiba-tiba ia mendengar tentang penyerangan terhadap Wintermere saat ia sedang berbelanja di pasar.     

Informasi itu sangat mengejutkan dirinya dan ia merasa panik. Emmelyn segera kembali ke Wintermere untuk mencari berita tentang anggota keluarganya yang masih hidup. Ia tidak punya waktu untuk berpamitan dengan Maxim.     

Emmelyn terlalu putus asa untuk berpikir jernih dan mengucapkan selamat tinggal dengan benar. Sekarang, ia benar-benar menyesali apa yang terjadi dan merasa bersalah karena telah meninggalkan pria itu begitu saja.     

Emmelyn menjatuhkan pena bulunya saat pikirannya mengembara ke masa lalu. Memikirkan Maxim membuatnya menghela napas panjang. Ia berutang banyak kepada pria itu atas semua keterampilan hidup yang ia miliki sekarang.     

Di mana Maxim sekarang? Apa yang sedang ia lakukan? Emmelyn terus bertanya-tanya.     

Ia berharap ia bisa bertemu dengannya lagi dan meminta maaf karena telah meninggalkannya begitu saja. Saat itu, Emmelyn sangat panik dan khawatir tentang keluarganya, itu sebabnya ia tidak berusaha menemukan Maxim.     

Ketika Emmelyn kembali dari pasar dengan perasaan yang bingung, Maxim tidak ada di kamarnya. Emmelyn bahkan tidak berpikir untuk menulis surat kepadanya untuk menjelaskan situasinya. Ia pergi meninggalkan Maxim begitu saja.     

Maxim pasti sangat khawatir. Apakah ia mencari Emmelyn untuk waktu yang lama? Sekarang, ia merasa sangat bersalah.     

Tunggu...     

Bagaimana jika...     

"Oh..." Emmelyn menekan bibirnya ketika sebuah pikiran gila muncul di benaknya. Bagaimana jika Maxim juga terkena kutukannya?     

Mereka sangat dekat ketika ia bepergian di Atlantea. Jika ia terkena musibah karena Emmelyn... itu akan sangat mengerikan.     

Oh, Maxim yang malang.     

Ini semua salah Emmelyn, orang-orang yang ia sayangi harus menderita atau terluka karena dirinya.     

Ia meletakkan kertas itu dan menekan pelipisnya. Sungguh nasib yang sangat buruk. Berapa banyak lagi orang yang akan mati karena dirinya?     

Emmelyn sudah tidak bisa menahan air mata lagi.     

"Maafkan aku..." Emmelyn menangis tersedu-sedu. "Aku akan mencoba menyelesaikan ini secepat mungkin. Aku berjanji. Aku akan pergi dan menemukan keluarga Leoralei itu..."     

"Tapi bagaimana caranya...?"     

Ia menatap ke sekelilingnya dan melihat sebuah kamar kecil di ruangan tempatnya dikurung. Pintunya terkunci dari luar dan ia tahu beberapa penjaga terus-menerus berdiri di luar untuk memastikan ia tidak mencoba melarikan diri.     

Jendela-jendelanya dilindungi teralis besi dan Emmelyn sudah pasti tidak bisa keluar melalui celahnya, kecuali ia seekor merpati.     

Pada akhirnya, Emmelyn harus membuang surat pertama yang ia tulis karena air matanya telah merusak kertasnya. Emmelyn beristirahat sejenak untuk menenangkan emosinya sebelum menulis surat lagi.     

Ia berubah pikiran tentang mengirim surat kepada suaminya. Ia justru berniat menulis surat kepada Lily sekarang. Tapi... apa yang harus ia katakan kepadanya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.