Pangeran Yang Dikutuk

Apa Yang Telah Kau Lakukan??



Apa Yang Telah Kau Lakukan??

0Duchess Bellevar memberi tahu Ellena bahwa mereka tidak memaafkan apa yang dilakukan penyihir itu, dan mereka ingin membantu keluarga Strongmoor untuk bebas dari kutukan.     

Namun, sekarang sang duchess sudah mati dan suaminya telah menjadi gila. Yang tersisa hanyalah penyihir itu. Wanita tua itu terdengar sangat menyedihkan ketika ia berbicara tentang kehilangan semua orang yang ia sayangi.     

"Begitu banyak orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai karenamu," kata Mars. "Kau tidak punya hak untuk mengeluh tentang kehilangan orang yang kau cintai. Kau tidak memikirkan orang lain dan bagaimana mereka akan menderita ketika kau mengucapkan kutukanmu."     

Mars ingat nama setiap wanita yang meninggal setelah mereka menyentuhnya dalam acara kerajaan ketika Raja Jared menunjukkan putra pertamanya kepada dunia.     

Acara yang menggembirakan itu berubah menjadi pemakaman massal keesokan harinya ketika semua tamu wanita dari kelas atas ibu kota yang telah menyentuh bayi kecil itu tiba-tiba meninggal.     

Itu adalah hari yang mengawali semua rasa sakit dan penderitaan yang mengikutinya.     

"Kau telah membunuh banyak orang ketika kau menaklukkan kerajaan mereka. Apa bedanya dengan yang kulakukan?" Thessalis mengangkat alisnya.     

"Ini berbeda. Kami tidak membunuh wanita."     

"Namun, sekarang kau berada di sini, bersiap-siap untuk membunuhku, seorang wanita tua yang lemah," Thessalis tertawa kecil ketika mendengar kata-kata Mars.     

Mars tidak mengatakan apa-apa lagi. Sangat sulit baginya untuk menerima kata-kata penyihir itu sebagai ucapan dari penyihir itu sendiri, karena yang ia lihat hanyalah Emmelyn dan ia memang pernah mengucapkan kata-kata yang sama dengan yang diucapkan penyihir itu.     

"Kau bilang tadi bahwa Duke dan Duchess Bellevar punya cucu?" Mars memutuskan untuk menanyakan penyihir itu pertanyaan yang telah ia simpan di dalam hatinya sejak ia mendengar dari Ellena bahwa keluarga Bellevar bersembunyi di Wintermere.     

Bahkan jika cucu mereka itu benar-benar Emmelyn, dan ia memang datang ke Draec untuk membunuhnya dengan sengaja menyamar sebagai laki-laki agar wanita itu bisa lebih dekat dengannya dan kemudian merayunya... untuk membalas dendam... Mars tidak keberatan.     

Ia akan menganggapnya sebagai bagian dari masa lalu. Emmelyn bahkan tidak perlu mengakuinya. Ia akan merahasiakannya dan memaafkan wanita itu karena berbohong kepadanya.     

Mars bahkan tidak akan memberitahunya bahwa ia telah mengetahui hal itu.     

"Aku memang mengatakan itu, bukan?" Thesalis mengangguk. "Ya. Kerabat Isabelle, ia adalah wanita muda yang brilian. Kami sangat menyukainya. Kami membiarkan ia memanggil kami nenek dan kakek."     

Ia melanjutkan kata-katanya sambil tersenyum jahat. "Sayangnya, gadis cantik seperti itu harus menjadi yatim piatu dan kehilangan segalanya secara tiba-tiba. Kau harus melihat seberapa dalam adalah dendamnya terhadap keluargamu. Ia menjadi sekutu yang berharga bagiku untuk membalas dendamku."     

Mars menunggu untuk mendengar lebih banyak. Ia tidak ingin mengganggu penyihir itu saat wanita itu sedang berbicara.     

Ini adalah momen kebenaran.     

Tentu saja, Mars tidak akan mempercayai kata-kata penyihir jahat ini dengan mudah. Ia masih akan menyelidiki dan membandingkan faktanya. Hanya saja ia perlu mendengar apa yang Thessalis katakan.     

"Temanmu Ellena, gadis bodoh itu mengira aku akan menepati janjiku untuk mencabut kutukan itu. Ia bekerja untukku sebagai pelayanku selama bertahun-tahun sebagai bayaran untuk melakukan hal itu. Aku harus berpura-pura memberinya kesempatan karena Isabelle telah memohon kepadaku."     

Thessalis tertawa pelan dan matanya berkilau dengan kegembiraan yang jelas. "Ia bahkan bersedia membunuh untukku. Sungguh menyedihkan, bukan? Dan sampai akhir, ia masih tidak tahu bahwa Emmelyn adalah orang yang mematahkan kutukan untukmu."     

Jantung Mars berdebar kencang saat mendengar penjelasan penyihir itu. Jadi, Emmelyn adalah orang yang sebenarnya mematahkan kutukannya? Bukan Ellena?     

Ini bagus! Itu berarti ia tidak berhutang apa pun kepada Ellena!     

Sejak awal itu memang Emmelyn yang berjasa kepadanya...     

Mars hanya berhutang kebebasannya kepada istrinya sendiri, bukan orang lain. Ia bisa menerima hal ini.     

Namun, ia akan menjaga perasaan Ellena dan tidak akan mengatakan yang sebenarnya.     

Meskipun mereka bukan lagi teman, ketika Ellena memulai perjalanannya untuk mencari penyihir itu, ia melakukannya karena wanita itu peduli dengan Mars dan ia bersedia melakukan pengorbanan besar untuk membebaskannya dari kutukan.     

Mars akan membiarkan Ellena berpikir ia adalah orang yang mematahkan kutukan itu dan mengatakan kepadanya bahwa dirinya telah membalas kebaikan wanita itu dengan mendapatkan hatinya kembali.     

Mars sangat lega mengetahui bahwa Emmelyn adalah orang yang mematahkan kutukannya. Bahkan jika Ellena mungkin berpikir dirinya pantas untuk mendapatkan pujian, Mars tidak benar-benar memikirkannya.     

Yang penting adalah apa yang wanita itu pikirkan, bukan? Jadi, Mars tidak akan picik dan mengatakan yang sebenarnya.     

Apakah Ellena berhasil menghilangkan kutukannya atau tidak, faktanya tetaplah wanita itu telah berkorban banyak untuknya. Mars harus adil dan memberikan Ellena penghargaan.     

Ia tidak seperti ayahnya yang cukup kejam untuk membuang orang ketika ia tidak lagi membutuhkan mereka. Tidak, ia tidak akan mengulangi apa yang ayahnya lakukan pada Nyonya Marielle Bellevar.     

Mars sedang sibuk dengan pikirannya tentang bagaimana ia akan menangani situasi ketika ia pulang ke rumah nanti ketika tiba-tiba penyihir itu mengatakan sesuatu yang memindahkannya dari lamunannya.     

"Kau yakin tidak mau teh?" tanya penyihir itu lagi. "Kau mungkin membutuhkannya setelah aku memberitahumu satu rahasia besar."     

Satu rahasia besar?     

Mars mengira ia sudah mendengar semua yang perlu diketahui olehnya, fakta tentang Emmelyn dan Ellena. Jadi, apalagi yang perlu diketahui olehnya?     

"Yang Mulia, tolong jangan mengambil apa pun dari penyihir itu. Aku tidak dapat menjamin bahwa penyihir itu tidak memasukkan racun ke dalam cangkir itu. Bahkan jika ia tidak menunjukkan reaksi, itu mungkin karena penyihir itu kebal terhadap beberapa racun," Elmer mengingatkan sang pangeran ketika mendengar kata-kata penyihir itu.     

Mars mengangguk. Ia tidak bodoh untuk mempercayai penyihir itu. "Aku tahu, Elmer."     

"Oh, sayang sekali," Thessalis mengangkat bahu dan kemudian menuangkan lebih banyak teh ke cangkirnya dari teko teh.     

Ia mengangkat cangkirnya, melihat ke dalam teh didalamnya, seolah melihat sesuatu dari bola kristal, dan kemudian ia menghela nafas.     

Ia menatap Mars dengan mata penuh simpati. "Kau kelihatan seperti laki-laki yang baik, tidak seperti ayahmu yang berzina dan ibumu yang merupakan perebut tunangan wanita lain. Maaf jika hidup tidak adil untukmu. Tapi kenyataannya, hidup tidak pernah adil, bahkan walaupun kau adalah orang baik."     

Mars tidak tahu mengapa kata-kata simpati penyihir itu tidak membuatnya merasa tersentuh. Yang terjadi malah sebaliknya. Firasatnya mengatakan bahwa penyihir itu melakukan sesuatu yang mengerikan.     

Tapi.. apa itu?     

Apakah anaknya telah dikutuk juga?     

Apakah ini sebabnya penyihir itu begitu santai padahal situasinya sudah seperti ini?     

Mars tidak bisa memikirkan apa lagi yang akan menyakitinya di dunia ini, yang membuat penyihir itu tiba-tiba menunjukkan simpati kepadanya.     

"Apa yang telah kau lakukan?" Mars segera bangkit dan mengeluarkan pedangnya. Perasaannya terasa sangat kacau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.