Pangeran Yang Dikutuk

Ketakutan Roshan



Ketakutan Roshan

0Mars bisa mengerti mengapa Emmelyn memalsukan kematiannya, dan secara pribadi, ia juga lega Emmelyn melakukannya. Kalau tidak, ia mungkin pulang ke rumah dan mendapati ibu dan istri tercintanya yang sudah meninggal. Namun, membahayakan anak mereka sedemikian rupa sehingga bisa membunuh Harlow? Itu sungguh keji dan tak termaafkan.     

Tapi, bagaimana jika Ellena yang berbohong? Bagi Mars, lebih mudah untuk percaya bahwa Ellena berbohong daripada percaya bahwa Emmelyn tega melakukan sesuatu yang sangat keji seperti mencoba membunuh bayi mereka.     

Namun, Mars juga tahu bahwa ia selalu bias karena cintanya pada Emmelyn. Jadi mungkin, dirinya bukanlah hakim terbaik untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi.     

"Coba kulihat," ujar Mars dengan suara datar. Ia melangkah untuk melihat peti mati yang baru saja diangkat dari tanah dan tutupnya dibuka. Dan itu benar. Tidak ada jasad di sana. Juga, tidak ada jejak mayat yang membusuk sama sekali.     

"Roshan, siapa yang melakukan penguburan?" Mars menoleh ke arah Roshan dan bertanya pada pria itu.     

Roshan sendiri tidak tahu bahwa Emmelyn telah memalsukan kematiannya. Ellena tidak memberi tahunya tentang apa yang sedang terjadi. Jadi, ketika ia mendengar dari prajurit bahwa tidak ada mayat di dalam peti mati, kepala pelayan itu sontak menjadi kaku seperti mayat. Mars bahkan harus memanggil namanya beberapa kali sebelum akhirnya kepala pelayan terjaga dari lamunannya.     

"A-aku… ah, maaf, apa yang Anda tanyakan, Yang Mulia?" Roshan balik bertanya kepada Mars.     

"Siapa yang mengubur istriku di sini tiga minggu lalu?" Mars mengulangi pertanyaannya. "Apakah kau juga hadir selama pemakaman?"     

"Y-ya, Yang Mulia...." jawab Roshan terbata-bata. "Aku juga menyaksikan pemakamannya. Istana kerajaan mengutus beberapa orang untuk mengurus pemakamannya. Mereka memasukkan jasad Putri Emmelyn ke dalam peti mati dan memasukkannya ke dalam tanah. Dia sudah mati. Aku… aku juga tidak mengerti hal ini..."     

Mars memandangi peti mati yang kosong dan menghela napas. Dalam hati, ia juga bertanya-tanya di mana Emmelyn sekarang. Apakah wanita itu benar-benar sudah pergi jauh? Bagaimana Mars akan menemukannya jika Emmelyn sendiri tidak ingin ditemukan?     

Ah ... Mars perlu membaca suratnya lagi. Kali ini, ia akan membaca dengan benar dan mencoba memahami apa yang sebenarnya Emmelyn inginkan dan ke mana istrinya itu akan pergi.     

"Masukkan kembali," perintah Mars kepada para prajurit. "Aku sudah cukup melihat-lihat."     

Mars berbalik dan berjalan menuju kudanya. Ia akan kembali ke istana kerajaan dan meminta surat Emmelyn untuk dibaca ulang. Ia meninggalkan surat itu di ruang kerja ayahnya karena ia sangat bingung dan ingin segera menginterogasi Ellena.     

Semua orang membungkuk ketika sang pangeran melewati mereka dengan kudanya dan segera menghilang dari pandangan. Emmelyn menekan dadanya, merasa sangat sedih karena ia tidak bisa berbicara dengan suaminya padahal saat ini jarak mereka sangat dekat. Namun ia tahu ia tidak boleh mempertaruhkan nyawanya.     

Akhirnya, Emmelyn hanya bisa melihat suaminya melewatinya dan menghilang, dengan rasa sakit di hatinya.     

Emmelyn bangkit dan sekarang memusatkan perhatiannya pada Roshan yang masih berdiri di dekat kuburan kosong dengan ekspresi suram. Kelihatannya Roshan juga tidak tahu kalau Emmelyn belum benar-benar mati. Kepala pelayan itu tampak sangat terkejut melihat peti mati itu yang ternyata kosong.     

Orang lain tidak tahu apa yang ia pikirkan. Mungkin, mereka mengira ia hanya kaget karena ia peduli kepada wanita itu.     

Hanya Emmelyn yang tahu apa yang dipikirkan kepala pelayan itu.     

Roshan pasti khawatir jika Emmelyn membalas dendam. Jika Emmelyn memang belum mati, ia pasti tahu yang sebenarnya, bahwa Roshan mengkhianati dirinya dan putra mahkota. Emmelyn juga pasti tahu bahwa Roshan bekerja sama dengan pembunuh ratu yang sebenarnya.     

Jika ia ketahuan, Roshan bisa membayangkan siksaan yang akan ia hadapi sebelum dieksekusi di alun-alun. Raja Jared bukanlah orang yang akan berbelas kasih. Sang raja sangat mencintai istrinya dan ia akan memastikan siapa pun yang terlibat dalam pembunuhannya akan sangat menderita sehingga mereka berharap mereka tidak pernah dilahirkan sejak awal.     

Inilah yang mengganggu pikiran Roshan. Bagaimana jika Emmelyn kembali dan mengungkap kejahatannya? Butir-butir keringat mulai menetes di pipi dan punggungnya. Ia terus tenggelam dalam pikirannya yang sibuk memikirkan cara untuk menyelamatkan diri. Mungkin... ia bisa mengundurkan diri dan kembali ke kampung halamannya saja. Toh simpanan emas yang dimilikinya sudah cukup untuk bertahan selama sisa hidupnya. Ia bisa hidup seperti raja.     

Mungkin lebih baik pindah saja ke tempat yang benar-benar baru di mana orang tidak tahu siapa dirinya. Ia bisa saja mengaku sebagai bangsawan yang lebih rendah dan dengan kekayaannya sekarang, ia bisa membeli tanah dan membuat orang mengira bahwa dirinya benar-benar seorang bangsawan.     

Lalu, Roshan merasa ia juga bisa mendapatkan istri baru yang tentunya masih dan hidup damai, jauh dari sini. Ia juga akan melupakan hidupnya sebagai kepala pelayan putra mahkota. Ya, ia akan memulai hidupnya dari awal lagi. Inilah pilihan terbaik yang ia miliki saat ini.     

Pria itu mengepalkan tangannya dan melihat sekelilingnya. Orang-orang bodoh itu sekarang bekerja keras untuk mengisi kuburan itu dengan tanah lagi. Senyum penghinaan muncul di wajahnya.     

Roshan telah memutuskan, ia tidak perlu lagi bekerja keras mulai sekarang. Ia terlahir miskin dan sudah cukup menderita selama lebih dari empat puluh tahun. Sekarang, saatnya menikmati hidup.     

Akhirnya, setelah Roshan menemukan tekadnya, kepala pelayan itu pergi ke kudanya dan kembali ke istana. Ia akan bersiap-siap untuk pergi. Lebih cepat lebih baik, sementara sang pangeran masih sibuk membereskan kekacauan di istana kerajaan.     

Roshan tidak tahu kalau sebuah gerobak tua mengikutinya dari belakang. Emmelyn menjaga jarak dengan baik agar tidak membuat kepala pelayan itu merasa curiga.     

Sebelumnya, Emmelyn juga sempat melihat pria itu tampak sedang berpikir keras dan Emmelyn bisa menebak apa yang akan dilakukan Roshan. Bajingan ini pasti ingin melarikan diri. Dan Emmelyn tidak akan membiarkannya melarikan diri dengan mudah.     

Sepertinya Roshan-lah pelaku pencurian emas di peti harta karun di kamar Mars yang sebelumnya ia klaim telah dicuri oleh Emmelyn dalam pernyataannya kepada komandan penjaga raja.     

Emmelyn akan memastikan untuk mendapatkan emasnya kembali. Ia juga membutuhkan uang untuk membiayai perjalanannya ke Myreen.     

Roshan masuk ke dalam kastil dengan tergesa-gesa. Raut wajah pria itu tampak tegang dan dipenuhi kekhawatiran, bahkan ia tidak mendengar ketika seorang pelayan menyapanya.     

Cih, ia tidak punya waktu untuk orang-orang bodoh ini. Ia akan segera keluar dari sini dan hidup seperti seorang bangsawan dengan emas yang telah ia kumpulkan selama ini. Ia harus berkemas dengan cepat dan pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.