Pangeran Yang Dikutuk

Dua Hadiah Besar



Dua Hadiah Besar

0Emmelyn tiba-tiba kehilangan nafsu makannya ketika mendengar 1000 koin emas. Nyonya Adler juga merasakan kegelisahan yang sama. Mereka juga sudah mendengar tentang hadiah ini selama berminggu-minggu perjalanan mereka.     

Mereka bisa menebak apa yang ingin dikatakan Lyla. Pasti itu adalah hadiah yang disiapkan oleh Mars untuk menangkap Emmelyn.     

Mereka benar.     

"Jadi, Raja baru kita sedang memburu seorang penjahat. Seorang wanita yang dituduh melakukan pembunuhan. Dan korbannya tak lain adalah Ratu kita tercinta," jelas Lyla. "Seharusnya itu pekerjaan yang mudah, bukan? Mereka hanya perlu menangkap seorang wanita. Seberapa sulitnya itu?"     

Emmelyn pura-pura mengangguk setuju. "Ya."     

"Aku yakin kau juga bisa melakukannya," ujar Lyla. "Aku sudah mendapatkan beberapa informasi tentang target dan ke mana orang-orang mengira dia akan pergi."     

"Benarkah? Kalau begitu, tolong katakan, Lyla sayang," lanjut Emmelyn. Dia terus berakting dan berpura-pura terlihat tertarik. "Aku ingin tahu bagaimana aku bisa menangkapnya."     

Pada saat itu, Emmelyn merasa sangat patah hati. Dia benar-benar ingin menangis ketika mendengar tentang hadiah yang disiapkan suaminya untuknya. Untungnya, dia memiliki secangkir anggur untuk mengalihkan perhatian Lyla darinya.     

Emmelyn terus menyeruput anggurnya dengan santai, sementara Lyla dengan penuh semangat menceritakan semua informasi yang ia kumpulkan dari para pengunjung rumah bordilnya.     

"Mereka menemukan bahwa dia adalah mantan putri dari Wintermere, sebelum kerajaan itu ditaklukkan oleh tentara kita," Lyla berbicara dengan nada yang sangat bergosip. "Dia datang ke ibu kota untuk merayu Putra Mahkota, yang kini menjadi Raja kami, agar bisa lebih dekat dengan mendiang Ratu."     

Emmelyn diam-diam mengepalkan tinjunya di bawah meja. Ia benar-benar ingin merobek mulut siapa pun yang membicarakannya seperti itu. Namun, ia tidak bisa melakukannya pada Lyla, karena ia tahu Lyla hanya berbicara berdasarkan apa yang ia dengar.     

Bukan salahnya jika Lyla dicekoki kebohongan dari keluarga kerajaan. Itu semua adalah kesalahan keluarga Strongmoor. Emmelyn seharusnya tidak menyalahkan orang lain yang tidak tahu cerita sebenarnya.     

"Dia ingin lebih dekat dengan Ratu karena...?" Emmelyn mengajukan pertanyaan itu untuk berpura-pura mengikuti cerita Lyla. "Dia ingin membalas dendam atas jatuhnya Wintermere?"     

Lyla mengangguk mengiyakan. "Tepat sekali, dan dia berhasil. Kudengar Ratu sangat menyukainya dan mengizinkannya tinggal bersamanya di istana. Saat itulah dia mengambil kesempatan untuk membunuh Yang Mulia Ratu."     

Dia menyeka air mata dari matanya saat kembali melanjutkan ceritanya. "Ratu kami tercinta sekarang sudah meninggal. Jadi, tentu saja, Raja menginginkan kepalanya karena telah membunuh ibunya."     

"Aku mengerti," kata Emmelyn. "Menurutmu, ke mana dia pergi? Apakah Kau memiliki deskripsi fisik atau detail lainnya?"     

"Ya, aku punya," Lyla tertawa kecil. "Kudengar dia akan pergi ke Atlantis. Itu adalah tanah yang bebas."     

Emmelyn mengerutkan alisnya. Ini adalah pertama kalinya ia mendengar seseorang membicarakan Atlantea seperti itu. Tanah yang bebas?     

"Aku pernah ke Atlantis, tapi Aku tidak tahu alasan orang-orang menyebutnya sebagai tanah yang bebas. Apa kau bisa menjelaskan padaku tentang maksud kata-katamu barusan?" tanyanya kepada Lyla dengan penuh minat.     

"Ya, begitulah semua penjahat dan orang-orang yang melarikan diri dari perang di Terren menyebut Atlantis. Mereka biasanya pergi ke sana untuk menghindari hukuman atau penjara di Draec," kata Lyla. "Jadi, di kalangan penduduk dunia bawah, Atlantea dikenal sebagai negeri orang bebas."     

"Oh, itu baru masuk akal." Emmelyn mengangguk mengerti. Lalu, dia bertanya lagi. "Bagaimana kau bisa tahu begitu banyak, Lyla?"     

Lyla tertawa. "Oh, aku harus tahu hal seperti itu. Pekerjaanku di sini adalah menyerap informasi dan menjualnya kepada penawar tertinggi. Kau tidak tahu berapa banyak orang yang datang ke rumah bordilku dan berbicara seenaknya setelah minum secangkir anggur dan melihat gadis-gadis setengah telanjang."     

"Aku tahu," kata Emmelyn.     

Ia sudah tahu apa yang dimaksud Lyla. Para perempuannya akan menyajikan anggur untuk para pelanggan pria mereka dengan hampir tidak mengenakan apa-apa. Pada awalnya, Emmelyn merasa mual saat menyaksikan hal itu.     

Namun, setelah dua hari, ia menjadi mati rasa dan terbiasa. Ia berpikir bahwa wanita harus melakukan apa yang harus dilakukan oleh wanita untuk mencari nafkah.     

Di sini, setidaknya mereka menyimpan sebagian uangnya untuk diri mereka sendiri, tidak seperti di banyak rumah bordil lain yang dimiliki oleh laki-laki di mana para gadis dijual ke tempat pelacuran oleh orang tua atau anggota keluarga mereka untuk membayar hutang.     

Para perempuan tersebut biasanya akan terjebak dalam profesi seperti itu setidaknya selama sepuluh tahun sebelum akhirnya mereka bisa mendapatkan sedikit uang setelah melunasi hutang orang tua mereka.     

Lain halnya dengan Lyla. Sebagai mantan pelacur yang dijual ke rumah bordil oleh bibinya yang jahat, ia mengerti rasa sakit yang dialami oleh para gadis.     

Dia membuat kesepakatan yang baik dengan para pekerja seksnya. Mereka dapat menyimpan tiga puluh persen dari pendapatan mereka, sementara sisanya akan digunakan untuk membayar tempat tinggal, hutang keluarga, dan potongan Lyla.     

Itu adalah kesepakatan yang jauh lebih baik daripada di tempat lain di Terren atau bahkan di Atlantis. Itu sebabnya para pekerjanya setia dan melakukan pekerjaan mereka dengan baik.     

Ketika mereka mengetahui tentang hadiah tersebut, mereka juga berinisiatif untuk memberitahukan Lyla tentang hadiah rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang di bawah tanah.     

Lyla telah memikirkan selama berhari-hari bagaimana dia bisa mendapatkan uang dari perburuan tersebut, tetapi dia belum memutuskan pemburu bayaran mana yang akan dia ajak bekerja sama.     

Dia memiliki begitu banyak informasi tentang targetnya dan dia yakin bahwa dia setidaknya bisa mengarahkan pemburu bayaran itu ke arah yang benar untuk mendapatkan uang tersebut.     

Lyla mengira ini pasti takdir, ketika tiba-tiba Anna memberitahunya bahwa Lestat Sovie datang.     

"Aku tahu banyak, Lestat," kata Lyla sambil tersenyum lebar. "Dan aku ingin bekerja sama denganmu untuk mendapatkan uang. Kita bisa mendapatkan 51.000 koin emas jika kita bekerja sama. Aku akan menjadi matamu dan kau akan menjadi kakiku. Kau bahkan bisa membeli sebuah kerajaan dengan uang itu dan memerintah seperti Raja."     

"Eh?" Emmelyn mengira dia salah dengar. "Maksudmu 1.000 koin emas."     

"Nah, itu adalah hadiah pertama," Lyla tertawa kecil. "Masih ada satu lagi. Hadiahnya adalah 50.000 koin emas. Jauh lebih baik dari yang ditawarkan Raja."     

"Masih ada satu lagi?" Emmelyn dan Nyonya Adler saling bertukar pandang. "Aku belum pernah mendengarnya."     

"Ya, karena itu rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang di dunia bawah." Lyla menuangkan lebih banyak anggur ke dalam cangkir mereka. Ia senang melihat Emmelyn yang tampak tercengang.     

Hadiah lima puluh ribu koin emas bukanlah lelucon.     

"Apakah ini hadiah untuk wanita yang sama?" Emmelyn bertanya.     

"Ya," jawab Lyla. "Kita hanya perlu menangkap wanita ini dan mengumpulkan kedua hadiahnya."     

"Dari siapa hadiah kedua?" Emmelyn bertanya. Sekarang, dia menjadi penasaran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.