Pangeran Yang Dikutuk

Rencana Yang Brilian



Rencana Yang Brilian

0"Selamat pagi, Yang Mulia," kata Lyla sambil tersenyum lebar saat melihat Emmelyn memasuki ruang makan. "Apa tidurmu nyenyak semalam?"     

"Ya, selamat pagi" Emmelyn mengangguk. Ia duduk di meja makan dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri. Nyonya Adler mengikuti di belakangnya.     

"Silakan nikmati sarapan yang sudah disediakan oleh juru masakku. Mereka benar-benar berbakat," kata Lyla. Ia berusaha melayani Emmelyn dengan baik, berharap Sang Putri pada akhirnya akan memutuskan untuk mengabulkan permintaanya.     

Emmelyn juga menyadari sikap tidak biasa Lyla. Ia tahu apa yang dipikirkan wanita itu dan ia tidak ingin bertele-tele. Jadi, dia segera menyeruput tehnya dan mulai membicarakan kerjasama yang akan mereka lakukan.     

"Lyla, aku sudah memikirkan permintaanmu, dan aku setuju untuk bertemu dengan putramu, Lysander. Tapi aku punya beberapa syarat. Kau bisa memintanya untuk menjemputku di suatu tempat setelah Glasswell. Kau juga harus memberitahuku bagaimana aku bisa menghubunginya begitu aku mendarat di Atlantis."     

"Ya ampun... terima kasih banyak telah mendengarkan permintaanku," Lyla sangat senang sampai-sampai ia bangkit dan hampir memeluk Emmelyn. Namun di saat-saat terakhir, ia menyadari perbedaan status mereka dan memutuskan untuk tidak melakukannya.     

"Mari kita bicarakan detailnya setelah kita selesai sarapan," kata Emmelyn. Dia sudah memikirkan rencananya dengan matang dan setelah meninjaunya dari semua sudut pandang, dia pun memutuskan bahwa ini adalah yang terbaik.     

Mereka menyantap sarapan dalam keheningan. Baik Emmelyn maupun Lyla sama-sama menyantap makanan mereka dengan cepat seakan mereka ingin segera melanjutkan pembicaraan tentang kerja sama mereka. Setelah sisa makan pagi mereka dibersihkan dari meja, akhirnya Emmely menjelaskan apa yang dia inginkan.     

Ia meletakkan cincinnya di atas meja dan menatap Lyla dengan saksama. "Aku butuh bantuanmu untuk menyingkirkan semua orang yang mengejarku di Terra. Kau bisa menggunakan cincin ini. Raja akan tahu kalau ini adalah barang pribadiku. Tolong, jangan mengacaukannya. Aku tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan padamu jika rencana ini tidak berhasil."     

Lyla terkejut ketika melihat barang pribadi milik Emmelyn yang ingin digunakan untuk memalsukan kematiannya adalah sebuah cincin. Ada apa dengan cincin itu? Tapi, bukankah kemarin Emmelyn mengatakan bahwa dia memiliki seorang anak perempuan? Jangan-jangan dia sudah menikah?     

Pemilik rumah bordil itu memilih untuk tutup mulut dan tidak bertanya lebih lanjut. Dia kemudian mengambil cincin itu dengan hati-hati dan memasukkannya ke dalam saku. "Aku tidak akan mengecewakan Anda, Yang Mulia."     

"Terima kasih, Lyla" kata Emmelyn. Dia kemudian melanjutkan pembicaraan tentang rencana yang sudah ia buat. "Selanjutnya, aku akan membutuhkan pakaian yang bagus. Aku pikir akan lebih mudah untuk mengenaliku jika aku tetap menggunakan penyamaranku saat ini. Setelah aku meninggalkan tempatmu, aku akan menyamar sebagai seorang bangsawan muda yang sedang bepergian dengan seorang istri."     

Dia menambahkan, "Bisakah kau meminjamkan salah satu gadismu untuk menyamar sebagai istriku?"     

Lyla mengatupkan bibirnya dengan kagum. Dia pikir rencana Emmelyn sangat brilian. Tidak akan ada yang mencurigai seorang bangsawan yang sudah menikah dan berjalan-jalan dengan istrinya.     

"Ya, tentu saja. Yang mana yang kau suka? Kau bisa memilih Anna atau Lucia," jawabnya segera. "Kau sudah bertemu dengan mereka."     

Emmelyn mengira Lucia rendah hati dan tidak akan membuatnya pusing, jadi dia menyebutkan nama Lucia, dan langsung disetujui oleh Lyla.     

"Aku juga membutuhkan kereta yang bagus dengan kusir dan pelayan. Apa kau bisa menyediakan semua itu? Aku hanya membutuhkan mereka sampai aku bisa naik ke kapal menuju Glasswell. Setelah itu, mereka bisa pulang ke tempatmu setelah mereka mengantarku ke Wintermere." Emmelyn mengira dia akan aman begitu dia tiba di seberang lautan.     

Dia tidak akan membawa Nyonya Adler, pelayan, atau Lucia bersamanya ke Atlantis. Mereka hanya akan memperlambatnya.     

"Tentu saja. Kau bisa menggunakan keretaku, kusir, Lucia, dan satu pelayan. Aku juga akan menulis surat untuk Lysander. Surat itu nanti bisa kau berikan langsung kepadanya. Jadi, dia akan tahu bahwa wanita yang dicari benar-benar kau." Lyla menjadi lebih bersemangat. "Setelah mendarat di Glasswell, kau bisa pergi ke penginapan terkenal bernama The Singing Cat. Lysander selalu mengirimkan surat-suratnya padaku melalui para pedagang yang pergi ke sini dan singgah di penginapan itu."     

"Baiklah, aku akan mengingatnya," kata Emmelyn.     

"Bagus. Aku akan menyiapkan semuanya. Kapan kau mau berangkat?" Lyla berdiri dan bersiap-siap untuk menyiapkan segala sesuatu yang diminta Emmelyn.     

"Sesegera mungkin, tolong..."     

"Baiklah. Kalau begitu aku akan segera menyiapkannya."     

Emmelyn merasa langkah Lyla begitu ringan hingga ia terlihat seperti sedang menari-nari dalam kebahagiaan. Ahh... ia bisa bersimpati pada Lyla, karena ia juga seorang ibu.     

Ia baru berpisah dengan Harlow selama satu bulan, tapi ia sudah sangat menderita. Dia tidak bisa membayangkan berada di posisi Lyla dan tidak bisa bertemu dengan putranya selama lebih dari sepuluh tahun.     

Melihat betapa besarnya usaha Lyla untuk berdamai dengan putranya, Emmelyn sangat berharap Lysander akan memaafkan ibunya. Jika tidak, ia akan memarahi pria itu dan menghajarnya.     

***     

Menjelang siang, Emmelyn sudah berubah menjadi seorang bangsawan kaya raya. Ia mengenakan pakaian mahal milik Lyla Lowell. Ia ditemani oleh 'istri'-nya yang cantik, Lucia. Wanita itu menanggalkan pakaian kerjanya yang minim dan provokatif, dan menggantinya dengan gaun cantik seperti seorang wanita bangsawan.     

Gerobak tua Emmelyn ditukar dengan kereta yang kokoh dan bagus yang dapat memuat 4 orang. Nyonya Adler berubah kembali menjadi seorang wanita tua, ia tidak lagi merasa perlu menyamar sebagai seorang pria.     

Penyihir tua itu berdandan seperti ibu Emmelyn yang sudah tua dan ingin pergi ke Wintermere untuk mengunjungi saudara perempuannya yang sedang sakit.     

Seorang pelayan muda bernama Noelle pergi bersama mereka, bersama dengan kusir bernama Henry. Mereka berlima berangkat setelah makan siang agar bisa sampai di kota berikutnya sebelum gelap.     

"Aku sudah mengirimkan seekor merpati kepada temanku di Wintermere. Dia akan segera mengirimkan suratku untuk Lysander melalui para pedagang. Aku pikir anakku akan menerimanya pada saat Anda menaiki kapal," kata Lyla. "Dia akan segera mengirim surat ke The Singing Cat untuk memberitahukan apa yang harus kau lakukan."     

"Oke, kedengarannya bagus," kata Emmelyn. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan menyadari bahwa rombongan kecilnya sudah siap. "Kita akan pergi sekarang. Sampai jumpa!"     

"Semoga selamat sampai tujuan, Yang Mulia!" kata Lyla sambil tersenyum. Matanya mulai berkaca-kaca.     

Ia berharap ia bisa pergi bersama Emmelyn dan rombongannya agar dapat melihat putranya. Namun, Lysander tidak pernah mau menerima kunjungannya. Dia mengatakan bahwa dia bukan siapa-siapa dan hanya akan membuka rumahnya untuk Lyla jika dia bisa membuktikan dirinya ketika ia menjadi orang penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.